Cinta memeluk Fathimah begitu erat meluahkan kesedihannya.Manik matanya terus saja mengeluarkan cairan bening hingga membasahi lengan gamis Fathimah.
"Sudah sudah jangan menangis lagi! Ummi akan menemanimu di sini.Ummi tak kan meninggalkan kamu.Jika Thalita tidak menerimamu justru ummilah yang menerima kamu sebagai menantu.Mungkin dia butuh waktu untuk menerima semua ini.Yakinlah! Jika Azzam emang jodohmu pasti hatinya di kuatkan untuk bersamamu.Jika tidak maka kamulah yang harus menerima ikhlas takdir Allah." lirih Fathimah menenangkan Cinta yang sedang berduka atas kematian anaknya dan perlakuan kasar Thalita pada dirinya.
Cinta mencoba mencerna nasehat Fathimah.Perkataan Fathimah sangat lembut sehingga ia bisa menerimanya meskipun terasa berat.
Dia berbaring memikirkan nasip dirinya.Kematian bayinya pasti akan mengantar pada perpisahan.Tak lama kemudian Azzam datang sambil tersenyum padanya membuat gairah Cinta bersemangat.
"Mas Azzam.Mbak Thalita mana?" tanya Cinta memandang pintu lalu menatap Azzam untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.Terlihat bibir Azzam berdarah.
Cinta ingin menyentuh namun di tepis Azzam." Aku tidak apa-apa.Ummi mana? Apa kau sudah minum obat?" kata Azzam lalu duduk di samping Cinta.
"Ummi sholat.Aku belum minum obat karna belum makan.Dari tadi selera makanku hilang." jawab Cinta lalu menatap dalam Azzam,
"Jangan tinggalkan aku! Aku mohon padamu.Aku tak sanggup menjalani hidup tanpamu.Kau adalah satu-satu keluarga yang ku miliki setelah kepergian Papah." Rintih Cinta menangis di dekapan Azzam.Meluluhkan jiwa Azzam sebagai pria sejati.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu karna jujur aku sudah jatuh cinta padamu." jujur Azzam tanpa sadar Thalita mendengarnya.
"Apa? Kau bercanda kan Mas?"ucap tak percaya Thalita menutup telinganya.Perkataan Azzam barusan begitu menyakitkan.Azzam yang dulunya menolak pernikahan ini sekarang malah menerima bahkan mengungkapkan perasaannya pada Cinta.
"Tidak Thalita.Mas berkata jujur.Kalian berdua adalah istri Mas.Mas tidak akan menceraikan Cinta dan kamu.Percayalah! Mas akan berusaha adil demi menjaga keutuhan Rumah tangga kita." tegas Azzam mengenggam tangan Thalita.Thalita menghempaskan genggaman Azzam dan pergi.
💖💖💖💖
Hati Cinta berbunga-bunga merasa memiliki semangat baru untuk melanjutkan hidup karna secara terang terangan Azzam mengutarakan cintanya di depan Thalita serta membuat pernyataan yang membuat Cinta sulit untuk percaya.Azzam menyatakan secara sadar tanpa penekanan mengatakan kalau dirinya tidak akan menceraikan Cinta lalu merobek surat perjanjian yang mereka tangani saat Azzam tak memiliki rasa pada Cinta.
Cinta tersenyum dan bahagia karna hari ini dokter mengatakan dirinya sudah sehat dan di perbolehkan pulang.
Sosok suami idaman sudah membantunya membereskan pakaian serta merapikan tempat tidurnya.Azzam tak henti-hentinya menatap Cinta.Gadis bermata sipit ini selalu memiliki magnet tersendiri untuk Azzam meliriknya meski keduanya sedang sibuk urusan masing-masing.Azzam merapikan tempat tidur lalu Cinta mengisi pakaian serta perabot-perabot yang ia pinjam dengan Fathimah.
Keduanya saling membalas senyum menarik Azzam untuk mendekat ke arahnya.
"Cinta"
Cinta membalik tubuh dan ternyata Azzam sudah di belakangnya.Dia tertegun dan mundur hingga menjatuhkan gelas plastik yang belum sempat ia masukkan di kantong plastik.
"Upsh.Maaf!"ucapnya dengan segera mengambil gelas dan meletakkan di dalam kantong plastik.
Fathimah datang membawa beberapa berkas untuk administrasi Cinta selama di rawat di Rumah Sakit.
"Ummi senang.Sekarang anak ummi sudah bisa mengambil keputusan.Semoga kaputusanmu ini membawa ke Jannah." pesan umminya menepuk dada Azzam dan menyerahkan berkas yang kurang untuk di antar ke pengurus Rumah Sakit.
Setelah menyelesaikan administrasinya.Azzam menuju ke ruangan Cinta untuk membawanya pulang ke rumah.Keinginan Azzam mengajak tinggal serumah di tolak oleh Fathimah mengingat Thalita belum siap menerima Cinta.Fathimah memutuskan untuk Azzam mengizinkan agar Cinta tinggal bersamanya di Panti Asuhan.
Awalnya Azzam berat berpisah pada Cinta.Ingin bisa hidup serumah agar bisa leluasa bersamanya untuk berbicara,bercanda serta bercerita.Memperbaiki kisah pertemuan mereka yang sulit untuk di katakan.Memulai hidup menjadi suami istri pasti mengasyikan dan memberi kesan yang luar biasa baginya.Terlebih Cinta merasa bahagia Azzam menerima kehadiran yang mungkin dulunya di anggap kerikil tak berguna berubah menjadi bunga yang mekar menghiasi hatinya.
Setelah mengantar Cinta ke Panti.Azzam bergegas pulang menemui Thalita.Berlama di Panti hatinya terbagi dua karna memikirkan Thalita yang saat ini sedang berkabut mendengar pengakuan Azzam yang tak pernah terpikir olehnya selama ini.
Thalita terbaring lemah di tempat tidurnya.Hatinya sedang berselimut kabut.Ucapan Azzam berulang ulang tergiang di pikirannya membuatnya bangkit dan mengabik abik foto pernikahannya serta merusak seluruh perabot di kamarnya.
"Aku benci kau ! Segala pengkhianat dan balasan baik ku padamu tidak akan pernah aku lupakan."
Azzam yang baru pulang mengantar Cinta segera masuk menuju kamarnya.
Tok tok tok
"Sayang.Buka pintunya!" Azzam memegang knop pintu mencoba membuka tapi ternyata terkunci dari dalam.Rasa khawatir menyelimuti hatinya.Azzam mendobrak pintu terlihat Thalita sudah tergeletak di lantai.
"Thalita! Bangun sayang.Maafin Mas sudah membuat kamu begini." Lirihnya memeluk dengan rasa penyesalan karna membiarkan sang istri pulang sendiri tanpa di temani Azzam yang selama ini tak pernah membiarkan dirinya pulang sendiri.Apalagi saat ini Thalita sedang hamil.
Azzam menangis meluahkan kekesalan dan kebodohan yang ia ciptakan sendiri.Dengan cepat ia membawa Thalita ke klinik untuk memeriksa kondisi Thalita.
Azzam resah dan gelisah menunggu dokter memeriksa kondisi istrinya.Setelah memeriksa dokter terlihat datar dan menyuruh Azzam duduk.
"Maaf Pak.Istrinya anda hanya kelelahan mungkin dia terlalu banyak beraktivitas dan tolong jangan membuatnya stres.Tekanan perasaan yang berlebihan bisa berpengaruh pada perkembangan janinnya.Saran saya hindari masalah sebisa mungkin agar bayinya bisa berkembang sesuai usia kandungannya." pinta Bu dokter lalu menyuruh Azzam menemui Thalita yang sudah sadar dari pingsannya.
Masih tetap yang sama.Thalita enggan memandang Azzam.Bahkan ia belum bisa memaafkan suaminya yang mengucapkan kata cinta tanpa memikirkan perasaannya.
"Suami seperti apa kau? Istri sedih bukan di kejar malah sibuk mengurusi gadis Pelakor itu.Mana janjimu yang akan menceraikannya.Kau itu munafik Mas.Aku sudah mengandung anakmu tapi kau masih mengharap gadis itu." kesal Thalita memaling wajah dengan tumpahan air mata mengalir deras membasahi pipinya.
"Aku mintak maaf sayang.Sebaiknya kita bicara di Rumah saja.Aku malu di lihatin orang." pinta Azzam lalu mengendong istrinya masuk ke dalam mobil.Semua orang memandangnya dan tersenyum melihat Azzam begitu sabar dalam mengurusi istrinya.
Azzam begitu telaten mengurusi Thalita.Baginya Thalita adalah istri idaman yang begitu setia menemaninya.Ia berusaha untuk bisa mengambil hati Thalita agar bisa memaafkannya.
Keesokan harinya Azzam lupa kalo ia harus menghadiri wisuda anak didiknya di Kampus.Dengan berat ia harus meminta tolong pada Cinta untuk mengurusi Thalita yang belum bisa berdiri lama.
Cinta datang sambil membawa buah tangan sebagai rasa pedulinya pada madunya.Dia berusaha kuat dan ikhlas menerima Thalita yang sudah memakinya.
Namun tak di sangka,Rio memanfaatkan situasi ini untuk menghancurkan Rumah tangga Cinta dan Azzam.
Rio meletakkan minyak di lantai saat Thalita ingin menuju toilet.
Cinta begitu bahagia menaiki tangga menuju kamar Thalita.
"Mbak oh mbak! Cinta datang nihh." panggilnya namun tak mendapat jawaban.
Cinta segera membuka Pintu.Wajahnya berubah takut dan berlari menuju ke arah Thalita yang meringis kesakitan serta darah segar mengalir deras dari intimnya.
Dengan sekuat tenaga Cinta membawa Thalita ke Rumah Sakit.Rasa takut dan trauma kehilangan janin menyusuri jiwanya yang rapuh harus kehilangan bayi yang begitu ia sayangi.
Benar dugaan Cinta.Qadarullah bayi Azzam meninggal dunia.Tubuhnya gemetar dan terduduk lemas.Berita duka itu terulang lagi.
Mengetahui itu Azzam begitu sedih.Tujuh tahun perjuangan memiliki keturunan kini sirna.Hanya terpaan angin dan hujan berhembus menjiwai perasaannya saat ini.
Rio datang menjenguk kakaknya membuat Azzam hampir membunuhnya karna menghilang tanpa jejak bahkan di katakan meninggal dunia.
Rio memutar balik fakta dan menyatakan bahwa janin yang dulunya ada di rahim Cinta bukan bayinya melainkan hasil hubungan Cinta dengan pria lain.
Awalnya Azzam tak percaya dan mengatakan Rio pembohong.
Seorang Rio ahli dalam mengatur rencana jahatnya sudah pasti menyiapkan beberapa jebakan batman untuk menjatuhkan musuhnya.
" Mas tak percaya! Ini buktinya! "
Azzam mengambil foto yang di berikan Rio dan benar adanya.Foto itu terlihat Cinta bersama seorang pria masuk ke dalam hotel.
Sebenarnya foto itu adalah foto Rio bersama Cinta yang sengaja Rio abadikan untuk menyusun rencana menghancurkan Cinta.
Emang wajah Rio tidak begitu jelas.Editan yang di lakukan temannya sungguh luar biasa menutup mata batin Azzam.
Azzam merasa kecewa atas kebohongan Cinta selama ini.Dia merasa selama ini Cinta sengaja berpura polos agar dengan mudah Azzam menerimanya.
Thalita menangis saat mengetahui bayi meninggal dunia.Dia marah pada Cinta dan seolah-olah Cintalah yang sengaja melakukan ini.
"Dasar kau pembunuh! Aku tahu pasti kau yang sengaja meletakkan minyak di pintu kamar mandiku.Iya kan? Ayo ngaku." kata Thalita menuduh Cinta.Cercaan dan makian semua tertuju padanya.
Cinta tak mampu berkata lagi.Membela mengatakan kalo itu bukan dia hanyalah sia-sia.Azzam yang begitu ia anggap pahlawan tanpa tanda jasa kini memandang dengan seringainya.Kemarahan yang ia tahan terlihat jelas di raut wajahnya merah padam.
Bendungan air yang sudah mulai deras menerobos keluar tanpa celah.Merasa tak di bela Cinta putus asa dan pasrah.Terserah jadi apa? Sikap semangatnya luntur tak terkira.
Akhirnya kata keras terlontarkan dari mulut Azzam.Kata yang tak di rindukan setiap wanita yang masih menginginkan pernikahannya langgeng dunia akhirat.
Yaaahh kata TALAK....
Lima huruf tapi menyakitkan bagi gadis yang berharap Rumah tangganya menjadi syakinah,mawadah,dan makhromah.Kini hancur dan semuanya sirna hanya karna percaya pada kata tanpa bukti yang nyata.
Rumah tangga berawal dari Kepercayaan
Jika rasa percaya telah tiada meski semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan maka akan roboh.
Maaf kisah ini sedikit menusuk hati..
Sakit bangettt😭
Jangan lupa like n comment ...😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Djie Marwati Laissa
emang seharusx cinta harus mundur dr rumah tangga Azzam...Krn mau apapun alsanx ttp pelakor nmx..pa lagi yg jd alasan anakmu dah meninggal kan jd harus lapang dada jika d talak..terlepas kmu emang d fintah kelak kejahatan si Rio akan terbongkar jg kan
2022-07-06
0
Rena Agustina
cinta cinta kenapa kamu begitu meskinya kamu mundur aja wong ksmu jd orang ke tiga .gak punya harga diri amat
2022-01-27
0
amalia gati subagio
dungu bernama cinta 🙊🙈🙉
2022-01-13
0