Bab 12 : Kembalinya Rio

Cinta hanya bisa memandang dua wanita yang sedang berbicara hangat.Keduanya begitu dekat bagai Ibu dan anak yang tak terpisahkan.

Masih dalam pikiran yang sama.Cinta tak banyak bicara.Penghinaan Thalita mengecapnya sebagai PELAKOR membekas menyusuri batin kecilnya.

Berpisah dengan Sang mamah bertahun-tahun bahkan tak ada kabar tentulah membuatnya kaget.Ia tertegun menelan saliva serta mengingat kenangannya bersama mamahnya.

Tak mampu menahan sesak di dada.Cinta menangis terisak-isak mengenggam ujung bajunya membuat orang di sekitaran menatapnya khususnya Azzam berjalan menuju ke arah Cinta lalu di cegah Thalita yang dari tadi duduk di sampingnya.

"Mau ke mana Mas? Biarkanlah dia menangis.Mungkin dengan menangis dia akan sadar bahwa yang ia lakukan salah.Mencoba mencari perhatianmu untuk merebut Mas dari ku." tegas Thalita memegang lengan tangan Azzam.

Melihat Thalita bersikap kekeh pada pendiriannya tentulah Fathimah tidak sampai hati.Bagaimanapun Cinta sekarang menjadi istri Azzam tentulah sudah menjadi menantunya.Fathimah melepas tangan Thalita dan menyuruh Azzam menenangkan Cinta yang sedang menangis.Sontak sikap Fathimah menimbulkan kontra bagi Thalita yang menganggap Fathimah sebagai Ibu mertuanya.

"Ummi.Apa yang ummi lakukan? Apa ummi juga udah tahu tentang hubungan Azzam dan Cinta?"

Fathimah mengangguk lalu tersenyum dan mengenggam tangan Thalita, " Gadis itu tidak salah.Mengapa kau memperlakukannya seperti itu? Rio adikmulah yang seharus di salahkan." ucap Fathimah memberi nasehat pada menantunya.Namun dengan cepat Thalita menarik tangannya.

Pandangannya berubah datar pada Sang mertua yang selama ini dia anggap seperti Ibunya sendiri.

"Jangan bilang ummi juga mendukung Mas Azzam untuk mempertahankan Cinta?Sampai kapanpun aku tidak akan rela dan ikhlas menerimanya menjadi istri kedua Mas Azzam." tegas Cinta lalu pergi meninggalkan mereka.

Fathimah tak habis pikir.Sifat keras Thalita pada pendiriannya tetap sama.Bahkan tak kan ikhlas jika Azzam mengurung niat untuk menceraikan Cinta.

"Azzam,sebaiknya kau pulang saja.Ummi khawatir pada istrimu.Dia sedang hamil apalagi perasaannya saat ini sedang hancur karnamu.Pergilah! Susul dia dan beri pengertian padanya.Mudah-mudahan dia mengerti." perintah Fathimah yang tak tega juga pada menantu pertamanya.

Meskipun Thalita kecewa sikap pada Fathimah yang membela Cinta.Namun Fathimah sangat mengerti di posisi Thalita yang harus rela berbagi cinta pada gadis yang tak menyangka akan membuat Azzam jatuh cinta padanya.

Cinta tak mampu menatap Azzam meski Azzam memeluknya.Dia justru menyuruh Azzam pergi mengejar Thalita yang sedang marah.

"Pergilah.Jangan memikirkan diriku.Aku bisa menanganinya sendiri." lirih Cinta tak mau memperburuk keadaan karna Azzam lebih memilih dia ketimbang Thalita yang lagi terpukul oleh sikap Azzam dan Fathimah.

Azzam bingung di satu sisi hatinya lebih cenderung bersama Cinta tapi di sisi yang lain ia teringat bahwa Thalita saat ini hamil buah cintanya.

Azzam berlari lalu meninggalkan Cinta.Terlihat Thalita menangis duduk di kursi koridor Rumah Sakit.Dia mengelus perutnya.

"Di saat Allah mempercayaiku punya anak justru aku juga di beri ujian kehadiran gadis itu.Gadis itu sepertinya akan menjadi duri di pernikahanku dan Mas Azzam.Aku tak mau nanti anak-anak ku kurang mendapat kasih sayang dari Ayahnya.Aku juga tak mau Rumah tanggaku seperti Bunda yang harus rela berbagi Cinta pada Pelakor itu.Aku benci kau! Dasar kau Pelakor.Kau lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu! " ucapnya tanpa senyum memikirkan cara agar Mas Azzam menceraikan Cinta.

Tak lama ponsel Thalita berdering terlihat panggilan dari adiknya,Rio.

"Tidak mungkin! Bukankah..?" batin Thalita lalu mengangkat panggilan masuk.

"Hallo,Kak ini Rio.Bisa kita bertemu?"

Thalita menutup mulutnya dan mencoba mencari tempat aman agar bisa leluasa bicara pada adiknya.Dia takut Azzam mengejarnya secara tiba-tiba sehingga ia memilih berbicara di belakang mobil yang tersusun rapi di Parkiran Rumah Sakit.

"Iya.Tapi bagaimana kau...?"tanya Thalita tak percaya kehadiran Rio yang mendadak menelponnya.

Selama ini semua mengira Rio sudah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa dirinya saat perjalanan menuju Paris.

Setelah mengakhiri percakapan lewat ponselnya Thalita sedikit tegar dan berjalan keluar mencari taksi untuk mengantarkan ke alamat yang di kirim adikya tadi.

Azzam berlari mencari Thalita dari koridor Rumah Sakit hingga ke luar menuju Parkiran.Terlihat taksi berhenti di ujung jalan lalu seorang wanita masuk ke dalamnya.

"Thalita! Tunggu." teriak Azzam agar istrinya itu berhenti dan memilih mengikutinya.

"Kemana dia?" batin Azzam kemudian berlari menuju Parkiran mencari mobilnya.

Azzam menyetir mobil dan mencoba mengikuti taksi itu.Tak salah lagi taksi biru berhenti tepat di sebuah Cafe di mana tempat biasa mereka nongkrong di sela-sela kesibukannya.

"Ini Pak bayarannya! Makasih.Sisanya ambil saja." ucapnya Thalita lalu segera masuk ke dalam Cafe tak lupa ia memandang ke belakang karna takut Azzam mengikutinya.

Seorang pria memakai jacket sweater bewarna biru dongker duduk sambil memainkan ponselnya.Merasa itu sosok Rio,Thalita mendekatinya dan memeluknya.Thalita memegang pipi Rio dan menangis bahagia karna Adiknya masih hidup.

Memiliki satu-satunya saudara tentulah harta yang paling beharga buat dirinya.Meski Rio sering membuat ulah dan mengecewakan sang kakak yang begitu menyayanginya tak mudah untuk Thalita membenci atau memutuskan silatuhrahim.Justru kata maaflah yang terbuka dalam hatinya.Meski di cincang sekalipun saudara tetap saudara karna pernah lahir dari rahim yang sama serta Nasab yang sama.

"Kakak senang,ternyata kau masih hidup."

"Bagaimana keadaan Cinta?" tanyanya lalu tersenyum mengembang menyebut nama Cinta.

"Cinta sekarang di Rumah Sakit.Bayinya meninggal.Tapi mengapa kau tega padanya?"

"Bagus kalau gitu.Lagi pula aku tak yakin bayi itu anakku.Dia itu gadis centil pasti banyak pria yang sudah menidurinya.Tampangnya saja polos membuat kalian percaya pada dramanya." ucap dusta Rio yang ingin kakaknya semakin membenci Cinta.

"Jadi...maksudmu Cinta sedang menipu kakak dan Mas Azzam.Bearti dia juga menipu ummi.Ini tak bisa di biarkan.Kakak harus segera menceritakan ini pada mereka sebelum terlambat."

"Sudah.Jangan buru-buru kita mainnya alun-alun saja.Kakak tenang saja aku akan mendukung kakak.Lagipula kalo kakak bicara pada mereka justru mereka akan mengatakan kakak pembohong alias ngarang-ngarang cerita." ucap Rio meyakinkan Thalita untuk tidak tergopoh gopoh mengambil keputusan.

"Cuma kemarin kakak gak sengaja nemuin foto Cinta bersama wanita yang sudah merebut Ayah dari kita." ujar Thalita lalu mengoceh foto dari tas selempangnya dan menyerahkan pada Rio.

Sebenarnya Rio sudah lama mengetahui hal itu.Namun ia harus berpura-pura agar kakaknya tidak curiga kalo niatnya mendekati Cinta untuk membalas dendam atas kematian sang Bunda yang begitu ia sayangi.

"Sudah ku duga kak.Wanita ini pasti Mamahnya,terlihat jelas mereka sangat akur.Semakin membuatku semakin sakit dan ingin segera membalas atas apa yang ia lakukan pada keluaga kita." ujarnya meremas foto itu dan membantingnya ke lantai.

Terpopuler

Comments

Djie Marwati Laissa

Djie Marwati Laissa

yahh udah cinta pergi aja dr rumah tangga si Azzam kubur cintamu tuk Azzam..ms bnyak lelaki lain yg akan mncintaimu...kasian dirimu yg akan mmbuang masa mudamu yg akan mmbuat hidupmu mnderrita...

2022-07-06

0

Hera

Hera

owh jadi motifnya bales dendam nih si rio ga gentle banget ya bahagia udah ngerusak hidup seorang gadis

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!