Bab 11 : Siuman

Assalam mu'alaykum...

Thanks you yang udah like My Novel🤗🤗

Cinta sadar dari komanya.Seminggu tertidur di Rumah Sakit tanpa makan dan minum.Hanya sekedar menghandalkan cairan bening yang masuk lewat urat kecil di pergelatangannya.

Pandangan masih buram dan samar-samar.Cinta mencoba bergerak namun masih terasa sakit di bagian perutnya.Kemudian ia menarik nafas memandangi sekitaran ruangan yang begitu sunyi tanpa suara.Cinta menyentuh kepalanya yang masih di perban,mencoba mengingat kejadian yang terjadi sebelum Azzam membawanya ke sini.

Menyadari adanya perubahan bentuk di perutnya yang tadinya buncit sekarang mengempes membuatnya menjerit dan menangis.

"Bayiku...di mana bayiku??"teriak histeris Cinta menyentuh perutnya.Hatinya hancur mengingat kejadian yang menyebabkan bayinya meninggal.

Tak lama Fathimah dan Azzam datang sambil membawa buah.Mendengar suara Cinta menangis,Azzam berlari langsung memeluk Cinta.

"Mas,bayiku mana? jawab Mas?"

Cinta memandang Azzam begitu dalam.Selama ini Azzam tak pernah memeluknya begitu erat.Dia merasa sentuhan Azzam begitu tulus tanpa paksaan ataupun tekanan.Terlihat Azzam mengusap rambutnya begitu lembut serta memegang kedua pipinya menatap dua matanya agar bisa kuat menjalani semua ujian yang di hadapi Cinta saat ini.

"Maaf.Bayimu meninggal.Kejadian kemarin membuat kau pendarahan hebat dan bayimu tidak bisa di selamatkan." ucap Azzam berat lalu mengusap air mata Cinta yang begitu deras jatuh membasahi bajunya.

"Lepaskan aku.Semua ini gara-gara istrimu itu,kalau dia tidak bermuka dua padaku dan aku tidak mendengar percakapan kalian mungkin ini tidak terjadi.Aku tak pernah marah atau kesal jika kau tak bisa menganggapku sebagai istrimu seutuhnya.Cukup kalian menghargaiku sudah membuat aku bahagia.Sebenarnya di sini akulah korban dari drama yang kalian ciptakan.Dari awal aku tak pernah meminta kau menikahiku tapi justru mbak Thalitalah yang memintanya.Kalau bukan karna Rio mungkin aku tidak seperti ini harus mengemis cinta dan kasih sayang pada orang yang memberi kebahagiaan semu.Aku lelah terkadang hatiku sakit namun aku kuatkan demi bayi ku agar mendapat pengakuan dari orang-orang yang menghinaku.Sekarang apa dayaku? alasan aku bertahan sudah hilang bahkan kau juga akan menceraikan ku sesuai perjanjian yang kau buat dulu." Lirih Cinta tak berhenti menangis.

Buah hatinya telah tiada.Bertahan pada cinta yang tak menerima sama halnya akan menambah luka serta menyayat hati yang begitu tulus mencintai Azzam.Sadar umur yang berbeda 12 tahun tak mengubah rasa suka bahkan tertarik pada Azzam yang bisa di bilang seperti seorang Ayah.

Mendengar kejujuran Cinta.Fathimah yang dari tadi berdiri mendengar suara rintihan gadis belia ini memandang datar Azzam.Bagaimana bisa Azzam dengan mudah mempermainkan syariat agama hanya demi mengikuti perintah sang istri.

" Tap "

Fathimah menampar keras pipi Azzam.Ia begitu kecewa pada sosok Azzam yang selama ia didik menjadi anak yang penyayang serta lembut pada wanita justru sekarang malah berubah menjadi pria yang lemah serta tidak tegas dalam mengambil keputusan.

"Ummi kecewa padamu.Ummi malu Nak! karna belum berhasil mendidikmu menjadi suami yang baik serta adil.Hanya karna istri pertamamu kau melukai gadis ini.Dia tidak bersalah Nak.Dia hanya korban dari keegoisan kalian.Sekarang coba kau pikirkan! bagaimana kalo gadis ini di posisi putrimu ? apa yang akan kau lakukan.Dia ini yatim Nak.Mengapa kalian tega padanya??"bentak Fathimah membuat Azzam tertunduk karna merasa bersalah.

Fathimah memutuskan keluar.Berlama di ruangan Cinta membuat nafasnya begitu sesak memikirkan ulah putranya.

Sementara Azzam terduduk menyentuh pipinya yang sakit karna tamparan sang ummi.Kekecewaan Fathimah padanya sudah di luar batas toleransi sebagai Ibu yang sudah begitu lelah membesar serta mendidik tapi balasan Azzam seperti ini.Semua yang di ucapkan Fathimah memang benar.

Benar pada hakikatnya Azzam bingung pada hatinya.Tak ingin menyakiti perasaan Thalita yang selama begitu setia menemaninya suka dan duka.Tujuh tahun mengarungi samudra bersama Thalita tidaklah mudah untuk melupakan kerikil-kerikil kecil bahkan besar.Semua mereka lewati tanpa berkeluh kesah.

Tapi berbeda pada kisah ini.Kesetiaan Azzam mulai goyah sejak hadirnya Cinta dalam hidupnya.Azzam tak mampu untuk berbohong pada dirinya sendiri kalo ia mulai jatuh cinta pada gadis kecil yang sedang terpuruk karna ulahnya.

"Cinta,dengarkan aku.Aku tidak akan menceraikanmu.Percayalah! kita bisa memulainya dari awal karna...?" Azzam ingin melanjutkan ucapan namun terhenti karna Thalita datang secara mendadak dengan segera Azzam melepas pundak Cinta.

"Oooo jadi ini alasanmu menyuruh aku ke sini? untuk melihat kemesraan kalian.Bagus yah Cin.Sekarang kau sudah mulai menampakkan taringmu untuk menghancurkan Rumah tanggaku seperti Ibumu yang menjadi pelakor hingga mamahku meninggal dunia.Woww! benar-benar sempurna.Emang benar kata pepatah Buah itu kalo jatuh tidak jauh dari pohonnya." Sindir Thalita sambil bertepuk tangan dan mengarah jari telunjuk ke muka Azzam dan Cinta.

"Kalian itu pengkhianat khususnya kau Mas.Aku menunggumu untuk mengantarku cek kandungan tapi kau malah bemesra bersama gadis ini.Ingat Mas,tujuan kau menikahinya? bukan untuk menjadi suaminya melainkan hanya untuk melindunginya hingga bayinya lahir.Sekarang bayinya telah tiada.Jadi cepat talak dia.Toh, anak itu juga bukan anakmu buat apa kau pertahankan?? anakmu ini! yang ada di rahimku.Bukan di rahimnya.Camkan itu!" Tegas Thalita menghasut Azzam untuk segera menceraikan Cinta.

Setelah ia menegur keras Azzam ia tak mampu berkata sehingga memutuskan untuk keluar.Rasa kecewa masih membekas pada jiwanya.Kemudian Fathimah teringat bahwa dokter menyuruhnya menebus obat melihat kondisi Cinta yang sudah siuman.

"Nih Nak,resepnya." Fathimah menyerahkan resep obatnya pada petugas Apotik.lalu di sambut oleh gadis itu kemudian memberinya beberapa obat serta aturan minumnya.

"Bu,jangan lupa minumnya sesudah makan dan 3×1 hari." Jelas petugas Apotik mengingat Fathimah sudah tua.Jadi di perjelaskan agar tidak salah memberi obatnya.

"Terima kasih Nak." Jawab Fathimah lalu menyebar senyuman pada gadis itu dan pergi menuju ruangan Cinta untuk memberikan obat karna waktu sudah siang.

Sejak pertemuannya dengan Cinta.Fathimah menganggap Cinta seperti putrinya.Dia tak kenal lelah mengurusi Cinta serta mendoakan agar kelak Azzam berjodoh pada putra sematang wayangnya.

Fathimah mengoceh ponselnya dan melihat beberapa pesan yang ia kirim.Terukir senyum lebar dari bibirnya dan bergegas masuk.

"Assalam mu'alaykum..." Sapanya pada putranya dan menantu-menantu yang sudah berkumpul di ruangan itu.Suasana begitu tegang terlebih Thalita dan Azzam yang habis bertengkar.Raut wajahnya gelisah sementara Cinta hanya terbaring memaling wajah tak memandang mereka.

Cinta hanya menangis tanpa suara.Perpaduan karoke antara Azzam dan Thalita semua mengarah padanya.Seperti judul lagu Rossa 'Hati yang kau sakiti'.

"Wa'alaykum salam." Jawab bersamaan mereka lalu Thalita mencium tangan Fathimah dan memeluknya.

"Ummi sehat?"

"Alhamdulillah Nak,kamu bagaimana, sehat? ummi dengar kamu lagi hamil yah? ummi senang akhirnya bisa nimang cucu juga dari kalian."

"Iya mi,alhamdulillah.Ummi ke sini ada apa?" tanya Thalita memandang Azzam untuk menjelaskan kehadiran Fathimah.

"Ayo,duduk dulu.Tak usah buru-buru suuzon sama suami sendiri.Ummi ke sini karna keinginan ummi bukan karna Azzam.Jadi kamu gak usah berpikiran aneh pada Azzam.Lagipula kamu sedang hamil.Jadi,harus banyak besabar,gak boleh marah-marah agar bayinya juga sabar yang pastinya sholeh dan sholeha." nasehat ummi sambil mengusap perut Thalita lalu tersenyum dan menyentuh lembut pipi menantu pilihannya.

Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!