Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah

Cinta memasuki ruang operasi.Azzam yang begitu setia menunggu tak berhenti berdoa untuk keselamatan Cinta.

Tak lama Thalita datang menyusul karna begitu khawatir pada Azzam yang sudah di hubungi berkali-kali tapi tidak merespon pada ponselnya.

"Mas,mengapa kau tak mengangkat telpon ku?apa karna gadis itu membuat kau tak peduli pada diriku dan bayimu." cetus Thalita menarik paksa tangan Azzam untuk meninggalkan Cinta yang sedang menjalani operasi pengangkatan janinnya yang telah tiada.

"Maaf.Ponselku ketinggalan di mobil saat membawa Cinta ke Rumah Sakit."

"Lalu.Bagaimana keadaannya?" tanya Thalita penuh harap agar bayi Cinta tak selamat.Saat kejadian itu Thalita sudah menduga kemungkinan besar janin Cinta tak bisa di selamatkan.

" Bayinya meninggal."

Azzam menyandar tubuhnya di kursi tempat penungguan pengunjung yang di sediakan pihak Rumah Sakit.Rasa lelah,kantuk serta sedih melihat kondisi Cinta yang sudah begitu parah.

" Baguslah.Dengan begitu Mas bisa secepatnya menceraikan dia." sindir Thalita lalu menarik tangan Azzam untuk meninggalkan Cinta.

" Tapi..bagaimana dengan Cinta? kasihan dia tidak ada yang menemani dirinya."

" Bukan urusan kita.Tugasmu sudah selesai.Sekarang tugasmu menjagaku dan merawat calon bayi kita.Seharusnya Mas senang,dengan begitu kau tak perlu merasa bersalah tidak mengurusi Cinta.Setidaknya tanggung jawabmu berkurang." cetus Thalita.

Thalita terus saja melempar kata-kata pedas pada Azzam.Thalita tahu hati Azzam pasti berat melepaskan gadis bermata sipit itu.Selain cantik,penampilan Cinta juga menggoda setiap pria yang memandanginya.Tubuhnya kecil dan imut serta senyum yang manis tentulah Azzam tak rela Cinta jatuh di pelukan orang lain.

"Aku tidak boleh melepaskannya.

Apapun terjadi aku harus mempertahankan Cinta untuk menjadi istriku." gumam batinnya

Azzam terus saja berdialog pada dirinya.Dia tak mampu harus berpisah pada Cinta yang sudah mencuri hatinya.

Meski ia mencintai istri pertamanya.Azzam tetap pria yang memiliki hasrat tersendiri saat melihat gadis muda yang membangkit gairahnya.

Mungkin selama ini,ia tak tertarik pada Cinta karna belum mengenali sosok Cinta serta perasaan keterpaksaan menerima Pernikahan dirinya yang terjadi secara mendadak masih menyelimuti hatinya.

Semakin ia ingin meninggalkan Cinta hatinya semakin sakit dan menuntun jiwanya untuk tetap mempertahan Rumah tangganya bersama Cinta.

" Mas,aku ke sini mengajakmu pulang bukan untuk melamun."

Mendengar panggilan Thalita,Azzam bergegas bangkit dan terpaksa meninggalkan Cinta seorang diri.

Maafin aku Cinta.Aku harap akan ada kesempatan untuk bertemu denganmu besok. gumamnya tak henti menatap pintu ruang operasi yang masih tertutup rapat.

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya ia memikirkan Cinta.Darah segar bekas pendarahan Cinta masih melekat di mobilnya.

Dia teringat saat manis Azzam mengenggam tangan dan mengusap lembut rambutnya.

**FLASH BACK ON

Cinta terbaring lemah namun suaranya masih ada.

" Massss, ma aa fin Cinta.Jujur Cinta su uudah ja aa tuh ci cin ta pa pada Mas." lirihnya mengucap itu tanpa sadar air matanya jatuh lalu suara itu menghilang.***

Suara Cinta menggiang-giang pikirannya.Seakan suara itu terus saja berputar-putar di memory otaknya tanpa ada tombol off untuk memberhentikannya.

💦💦💦💦

Setelah membersih diri Azzam menghempas tubuhnya di samping Thalita yang sudah tertidur pulas masuk ke alam mimpi.

Azzam masih enggan memejam mata.Ia bangun dan berdiri menuju ke balkon memandang langit yang gelap di hiasi bintang kecil.Perasaan Azzam hanyut memikirkan Cinta yang saat ini berada di Rumah Sakit.

Bintang kecil itu menggambarkan rupa Cinta.Azzam mengucek-ucek kedua matanya meyakinkan bahwa yang ia lihat hanya bayangan Cinta karna terlalu kepikiran padanya.

Azzam menelpon Fathimah untuk meminta bantuan pada umminya.

tut tut tut...

" Assalam mu'alaykum ..."

" Wa'alaykum salam...Azzam tumben nelpon malam-malam begini.Pasti lagi ada masalah yah...."

" Maaf Azzam ganggu.Ummi sehat kan?"

" Alhamdulillah ummi sehat Nak.Lho Azzam kog menangis? tak biasanya begini.Kenapa Nak??"

" Azzam bingung mi.Saat ini istri Azzam masuk Rumah Sakit.Gadis yang Azzam cerita kemarin.Azzam sudah menikahinya.Tapi tiba-tiba Thalita meminta Azzam untuk menceraikannya karna saat ini Thalita sedang berbadan dua.Azzam bingung mi....? siapa yang harus di dahulukan.Gadis itu jatuh menyebabkan janin dalam kandungannya meninggal.Saat ini ia sedang di rawat tanpa ada yang menjaganya." lirih Azzam yang menangis.Suaranya terlihat serak dan gemetar.

" Innalillah wainna lillah hiroji'un.Ummi turut berduka Nak.Terus gadis itu di rawat di mana?kalo Azzam tak keberatan,biarlah ummi yang menjaganya."

" Ummi serius ??"

" Iya Nak.Ummi gak tega melihat anak ummi menangis.Yaudah,kamu kirim saja alamat Rumah Sakitnya biar ummi bisa menyusul ke sana." titah Fathimah

" Baik mi.Assalam mu'alaykum..." ucap akhir percakapan Azzam lalu mengetik cepat alamat dan mengirim pesan ke umminya dengan sedikit senyum serta bernafas lega.

" Wa'alaykum salam."

tut tut tut

Telpon terputus lalu Fathimah dengan cepat mengemas diri menuju Rumah Sakit yang Azzam maksud.

" Uuuudin.." panggil Fathimah menyuruh supir yang biasa mengantar anak anak Panti ke Sekolah.

" Iya mi.Ada apa?" tanya Udin memandang Fathimah sudah rapi sambil mengenteng tas berisi pakaian untuk gonta ganti selamat merawat Cinta.

" Mau pulkam yah mi.Tapi ini sudah malam.Apa tidak besok saja berangkatnya." cetus Udin lalu melangkah pergi.

" Hush,sembarangan.Tolong antarkan saya ke Rumah Sakit.Sekarang yah."

" Oo,tapi siapa yang sakit? Azzam yah?"

" Bukan.Istrinya.Sekarang cepat antarkan saya ke sana."

Udin dengan segera mengambil kunci lalu bergegas mengantar Fathimah menuju ke Rumah Sakit.

" Terima kasih sudah mengantar saya.Maaf menganggu istirahatmu." ucap Fathimah menutup pintu lalu berjalan terburu-buru mencari ruangan di mana Cinta di rawat.

" Sama-sama." jawab Udin lalu bergegas kembali menuju ke Panti untuk menyambung istirahatnya yang tertunda.

Fathimah melewati koridor ke koridor lain demi mencari gadis yang Azzam katakan.Fathimah mencoba bertanya pada petugas Rumah Sakit.Dia tersenyum saat menemukan ruangan yang di katakan perawat tadi lalu membukanya.

Tampak Cinta sudah di tempeli beberapa selang.Wajahnya begitu pucat serta tubuh yang kecil mengundang simpati pada Fathimah.

" Subhanallah.Pantas saja Azzam sedih saat menceritakan tentangmu.Kau masih terlihat muda dan bisa di katakan masih remaja.Tapi sudah merasakan ujian yang berat." gumam Fathimah mengusap rambut Cinta kemudian mengecup keningnya.

Fathimah duduk setia menemani Cinta sambil membaca Al-Qur'an.Sesekali dia tersenyum mengingat putranya menangis meminta tolong padanya.

" Kau sangat cantik.Azzam Azzam .. bisa-bisanya kau jatuh cinta pada bocah kecil ini.Mungkin kau lebih cocok di bilang Bapaknya daripada suaminya." gumam Fathimah usai menutup Al-Qur'annya dan meletak di atas meja yang biasa untuk meletakkan makanan.

Terpopuler

Comments

enungdedy

enungdedy

màsih penSaran rio kemana

2022-04-20

0

Aulia Nia

Aulia Nia

thor emang azam umurnya berapa. di atas G di sebutin yah

2022-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!