Bab 5 : Malam Pertama

Pernikahanpun di mulai . Semua tamu dan para undangan menghadiri resepsi yang begitu sederhana . Sebagian orang menganggap keputusan Azzam menikah lagi karna Thalita tidak bisa memberi keturunan sehingga terjadilah pro and contra .

Setelah kata SAH terucap dari para saksi . Cinta dengan gemetar menyentuh tangan kekar itu dan tak lupa menciumnya .

Perasaan bercampur aduk , tak bisa terbendung lagi cairan mengalir membasahi tangan Azzam .

" Kalau kau mau menangis jangan di sini " bisik Azzam saat Cinta menyentuh tangannya .

" Maaf " kata Cinta dengan segera menarik tangannya .

Semua orang yang menyaksikan itu memiliki persepsi berbeda tentang Cinta . Ada kata sindiran bahkan pujian karna Azzam dapat menikah Cinta yang masih belia dan cantik .

Malamnya Cinta merasa gugup . Ia membuka riasan yang sembari menatap wajahnya di cermin .

" Ya Allah malam ini terasa panjang . Bagaimana aku bisa menjalani ini semua ? " gumamnya dalam hati .

Cinta yang lagi melamun kaget karna seseorang mengetuk pintu kamarnya .

Tok tok tok

" Bentar ! " ucap gugup sambil memegang knop pintu .

" Lama banget ... " cetus Azzam lalu masuk nyelonong mengambil handuk menuju kamar mandi .

Usai membersihkan diri Azzam menuju lemarinya untuk mengambil pakaian membuat tingkah Cinta serba salah .

Cinta masih menggunakan kebayanya dengan menunduk ia berjalan menyusuri kamar mandi dan tak lupa membawa pakaiannya .

" Kenapa aku jadi gugup begini " gerutunya sambil melamun . Cinta begitu takut menatap Azzam saja jantungnya terasa sesak , apalagi sekamar dengannya bisa-bisa mati berdiri .

Cinta terus saja melamun memikirkan nasip dirinya . Keputusan Azzam menikahinya membuat jantung serta pikirannya tidak karuan .

" Cinta , Cinta , kau ngapain di kamar ? , udah setengah jam kau di kamar mandi. " Tanya Azzam mengedor pintu kamar mandi lalu memaksa Cinta untuk membukanya .

" Maaa af , aku tadi .. "

" Bertelur atau mengeram ? , udah berapa banyak telur yang kau tetas ? " kesal Azzam sambil melihat keadaan di dalam . Matanya begitu tajam menciut nyali Cinta . Sebenarnya Azzam sengaja bertindak seperti itu agar Cinta takut untuk membuah ulah yang merugi dirinya sendiri .

Cinta tak ingin panjang lebar berbicara menutup pintunya dan mandi . Ia melangkah begitu lambat . Sementara Azzam sedang duduk menyandar di tempat tidur sembari menatap laptopnya takutnya ada email yang masuk . Menjadi Dosen sekalian dokter membuatnya harus siap membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga .

Siap juga dengan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya . Azzam sangat bertanggung jawab serta tegas dalam mendidik pelajarnya .

" Kenapa kau berdiri di situ ? , kemarilah ..." titah Azzam menepuk sisi sebelahnya .

" Aku ... mau "

" Mau apa ? " cetus Azzam meletakkan laptopnya berjalan ke arah Cinta . Tatapannya begitu tajam .

" Akuu ma u minum " jawab Cinta gugup . Ia segera membuka pintu namun terlihat Thalita sudah di depan pintu . Thalita membawa dua gelas susu untuk di berikan pada Cinta dan Azzam .

" Mbak ,, mau tukaran kamar yah ? , Cinta tidur di kamar mbak saja " ucap Cinta membuat Thalita tersenyum .

" Gak bisa dong . kan kamu udah jadi istri Mas Azzam . Hari ini jatah Mas Azzam tidur di kamar kamu . Dua hari kemudian baru di kamar mbak , iyakan Mas ? " ujar Thalita yang sebenarnya sedih menjalani kisah hidup ini . Berbagi cinta sangatlah sulit namun ia mencoba kuat di depan sang suami karna ini keinginannya .

" Iya , itu kamu bawa apa sayang ? " tanya Azzam memperhatikan mapan yang berisi dua gelas susu .

" Aku sengaja membuatnya dua . Untuk Mas dan Cinta."

" Kamu tahu saja kalo Mas sangat lelah . Sini susunya biar Mas minum . Kasih ke Cinta juga katanya mau minum " ujar Azzam menyindir Cinta hingga Cinta terdiam dan menuruti perintah Azzam .

" Oh yah Mas . Aku pamit yah " lirih Thalita mulai melangkah , mata-matanya berkaca-kaca . Azzam mengetahui istri pertamanya sedih dengan segera ia bangun dan memeluknya .

" Ini tidak lama . Setelah anak itu lahir aku akan menceraikannya " bisik Azzam mengusap lembut kepala sang istri dan tak sengaja ia menatap Cinta yang memaling wajahnya karna tak ingin melihat kemesraan Azzam dan Thalita .

Cinta memutuskan turun menuju ruang tv . Berlama di sana hanya menjadi penonton .

" Mendingan nonton tv , daripada memandang mereka " gumamnya dalam hati .

Tak lama Azzampun turun sembari membawa kertas berisi perjanjian .

" Nah . Silahkan kau tanda tangan surat perjanjian itu." Tegas Azzam meletakkan selembar kertas dan pulpen di atasnya .

Cinta mengambilnya dan mendatangani tanpa membaca terlebih dahulu.

" Ini suratnya sudah aku tandatangani ." Jawab Cinta memberikan surat perjanjian itu yang sebenarnya berat . Mungkin ini pernikahan tanpa cinta , tapi cinta juga bisa tumbuh seiring berlalu .

Azzam menuju ke kamarnya sembari menyimpannya di laci kemudian mengunci agar Cinta tidak mengetahuinya .

Karna membosankan, Cinta akhirnya memutuskan kembali ke kamarnya . Terlihat Azzam sudah tidur pulas tanpa selimut .

" Jika kau seperti ini rasanya hatiku begitu nyaman di dekatmu . Maaf kalau aku lancang berkata seperti ini . Mungkin terlalu cepat jatuh cinta pada sosok pria dingin tapi menggugah selera . Wajahmu yang teduh , bibirmu yang tipis serta ketampanan mu tak ada gadis yang akan menolak untuk menjadi istrimu .Namun aku bukan pelakor . Jika perjanjian tadi membuat kalian bahagia akan aku turuti . Tapi janjiku satu , aku akan membuatmu jatuh cinta meskipun perjuangan itu butuh waktu yang lama serta kesabaran yang berlipat lipat " ucap Cinta sambil menyelimuti Azzam .

♥️♥️♥️♥️

Cinta terbangun kemudian ia bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu yang kebetulan Azan Shubuh berkumandang .

Meski sholatnya masih bolong bolong namun ia berusaha untuk memperbaikinya .

Cinta melihat Azzam sudah bangun awal darinya dan menuju ke masjid sebelum Azhan .

Setelah sholat , ia turun menuju dapur . Thalita yang sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk suaminya .

" Mbak masak apa ? , wanginya sampai ke atas buat Cinta jadi laper . Enak tenan ..." puji Cinta sambil memotong beberapa sayuran .

" Nasi goreng Cin . Mas Azzam bilang ini makanan favoritenya " ujar Thalita sambik mengaduk aduk nasinya agar tidak gosong .

Cinta membuka kulkas terlihat ada beberapa bungkus sereal . Ia pun membuatnya . " Mbak aku boleh mintak sereal ini ? "

" Boleh , kamu suka ? " tanya Thalita melihat Cinta menuangnya di mangkuk kemudian mengisi air susu hangat yang sudah tersaji di meja makan .

" Suka banget mbak . Dari kecil ini makanan sarapan Cinta." Ujarnya sembari mengaduk sereal coco crunchnya . Kemudian Cinta meletakkan di atas meja dan meninggalkan karna kebelet ingin buang air kecil .

" Mbak Cinta titip yah . Cinta udah kebelet nih ." Ujarnya berlari ke kamar mandi .

Azzam yang sudah siap ingin berangkat kerja segera turun sambil membawa tas ranselnya .

" Sayang ... ini sarapan untuk ku yah " tanya Azzam yang melihat sereal langsung bergegas memakannya .

Azzam memakannya tanpa dosa .

" Mas..it tuu see ree al puuu nyaaku " ujar takut Cinta membuat Azzam terhenti memakannya .

" Maaf aku tidak tahu . Ku pikir aku punya " jujur Azzam membuat Cinta melongos karna Azzam yang sudah setua itu masih suka sereal .

Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!