Pernikahanpun di mulai . Semua tamu dan para undangan menghadiri resepsi yang begitu sederhana . Sebagian orang menganggap keputusan Azzam menikah lagi karna Thalita tidak bisa memberi keturunan sehingga terjadilah pro and contra .
Setelah kata SAH terucap dari para saksi . Cinta dengan gemetar menyentuh tangan kekar itu dan tak lupa menciumnya .
Perasaan bercampur aduk , tak bisa terbendung lagi cairan mengalir membasahi tangan Azzam .
" Kalau kau mau menangis jangan di sini " bisik Azzam saat Cinta menyentuh tangannya .
" Maaf " kata Cinta dengan segera menarik tangannya .
Semua orang yang menyaksikan itu memiliki persepsi berbeda tentang Cinta . Ada kata sindiran bahkan pujian karna Azzam dapat menikah Cinta yang masih belia dan cantik .
Malamnya Cinta merasa gugup . Ia membuka riasan yang sembari menatap wajahnya di cermin .
" Ya Allah malam ini terasa panjang . Bagaimana aku bisa menjalani ini semua ? " gumamnya dalam hati .
Cinta yang lagi melamun kaget karna seseorang mengetuk pintu kamarnya .
Tok tok tok
" Bentar ! " ucap gugup sambil memegang knop pintu .
" Lama banget ... " cetus Azzam lalu masuk nyelonong mengambil handuk menuju kamar mandi .
Usai membersihkan diri Azzam menuju lemarinya untuk mengambil pakaian membuat tingkah Cinta serba salah .
Cinta masih menggunakan kebayanya dengan menunduk ia berjalan menyusuri kamar mandi dan tak lupa membawa pakaiannya .
" Kenapa aku jadi gugup begini " gerutunya sambil melamun . Cinta begitu takut menatap Azzam saja jantungnya terasa sesak , apalagi sekamar dengannya bisa-bisa mati berdiri .
Cinta terus saja melamun memikirkan nasip dirinya . Keputusan Azzam menikahinya membuat jantung serta pikirannya tidak karuan .
" Cinta , Cinta , kau ngapain di kamar ? , udah setengah jam kau di kamar mandi. " Tanya Azzam mengedor pintu kamar mandi lalu memaksa Cinta untuk membukanya .
" Maaa af , aku tadi .. "
" Bertelur atau mengeram ? , udah berapa banyak telur yang kau tetas ? " kesal Azzam sambil melihat keadaan di dalam . Matanya begitu tajam menciut nyali Cinta . Sebenarnya Azzam sengaja bertindak seperti itu agar Cinta takut untuk membuah ulah yang merugi dirinya sendiri .
Cinta tak ingin panjang lebar berbicara menutup pintunya dan mandi . Ia melangkah begitu lambat . Sementara Azzam sedang duduk menyandar di tempat tidur sembari menatap laptopnya takutnya ada email yang masuk . Menjadi Dosen sekalian dokter membuatnya harus siap membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga .
Siap juga dengan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya . Azzam sangat bertanggung jawab serta tegas dalam mendidik pelajarnya .
" Kenapa kau berdiri di situ ? , kemarilah ..." titah Azzam menepuk sisi sebelahnya .
" Aku ... mau "
" Mau apa ? " cetus Azzam meletakkan laptopnya berjalan ke arah Cinta . Tatapannya begitu tajam .
" Akuu ma u minum " jawab Cinta gugup . Ia segera membuka pintu namun terlihat Thalita sudah di depan pintu . Thalita membawa dua gelas susu untuk di berikan pada Cinta dan Azzam .
" Mbak ,, mau tukaran kamar yah ? , Cinta tidur di kamar mbak saja " ucap Cinta membuat Thalita tersenyum .
" Gak bisa dong . kan kamu udah jadi istri Mas Azzam . Hari ini jatah Mas Azzam tidur di kamar kamu . Dua hari kemudian baru di kamar mbak , iyakan Mas ? " ujar Thalita yang sebenarnya sedih menjalani kisah hidup ini . Berbagi cinta sangatlah sulit namun ia mencoba kuat di depan sang suami karna ini keinginannya .
" Iya , itu kamu bawa apa sayang ? " tanya Azzam memperhatikan mapan yang berisi dua gelas susu .
" Aku sengaja membuatnya dua . Untuk Mas dan Cinta."
" Kamu tahu saja kalo Mas sangat lelah . Sini susunya biar Mas minum . Kasih ke Cinta juga katanya mau minum " ujar Azzam menyindir Cinta hingga Cinta terdiam dan menuruti perintah Azzam .
" Oh yah Mas . Aku pamit yah " lirih Thalita mulai melangkah , mata-matanya berkaca-kaca . Azzam mengetahui istri pertamanya sedih dengan segera ia bangun dan memeluknya .
" Ini tidak lama . Setelah anak itu lahir aku akan menceraikannya " bisik Azzam mengusap lembut kepala sang istri dan tak sengaja ia menatap Cinta yang memaling wajahnya karna tak ingin melihat kemesraan Azzam dan Thalita .
Cinta memutuskan turun menuju ruang tv . Berlama di sana hanya menjadi penonton .
" Mendingan nonton tv , daripada memandang mereka " gumamnya dalam hati .
Tak lama Azzampun turun sembari membawa kertas berisi perjanjian .
" Nah . Silahkan kau tanda tangan surat perjanjian itu." Tegas Azzam meletakkan selembar kertas dan pulpen di atasnya .
Cinta mengambilnya dan mendatangani tanpa membaca terlebih dahulu.
" Ini suratnya sudah aku tandatangani ." Jawab Cinta memberikan surat perjanjian itu yang sebenarnya berat . Mungkin ini pernikahan tanpa cinta , tapi cinta juga bisa tumbuh seiring berlalu .
Azzam menuju ke kamarnya sembari menyimpannya di laci kemudian mengunci agar Cinta tidak mengetahuinya .
Karna membosankan, Cinta akhirnya memutuskan kembali ke kamarnya . Terlihat Azzam sudah tidur pulas tanpa selimut .
" Jika kau seperti ini rasanya hatiku begitu nyaman di dekatmu . Maaf kalau aku lancang berkata seperti ini . Mungkin terlalu cepat jatuh cinta pada sosok pria dingin tapi menggugah selera . Wajahmu yang teduh , bibirmu yang tipis serta ketampanan mu tak ada gadis yang akan menolak untuk menjadi istrimu .Namun aku bukan pelakor . Jika perjanjian tadi membuat kalian bahagia akan aku turuti . Tapi janjiku satu , aku akan membuatmu jatuh cinta meskipun perjuangan itu butuh waktu yang lama serta kesabaran yang berlipat lipat " ucap Cinta sambil menyelimuti Azzam .
♥️♥️♥️♥️
Cinta terbangun kemudian ia bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu yang kebetulan Azan Shubuh berkumandang .
Meski sholatnya masih bolong bolong namun ia berusaha untuk memperbaikinya .
Cinta melihat Azzam sudah bangun awal darinya dan menuju ke masjid sebelum Azhan .
Setelah sholat , ia turun menuju dapur . Thalita yang sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk suaminya .
" Mbak masak apa ? , wanginya sampai ke atas buat Cinta jadi laper . Enak tenan ..." puji Cinta sambil memotong beberapa sayuran .
" Nasi goreng Cin . Mas Azzam bilang ini makanan favoritenya " ujar Thalita sambik mengaduk aduk nasinya agar tidak gosong .
Cinta membuka kulkas terlihat ada beberapa bungkus sereal . Ia pun membuatnya . " Mbak aku boleh mintak sereal ini ? "
" Boleh , kamu suka ? " tanya Thalita melihat Cinta menuangnya di mangkuk kemudian mengisi air susu hangat yang sudah tersaji di meja makan .
" Suka banget mbak . Dari kecil ini makanan sarapan Cinta." Ujarnya sembari mengaduk sereal coco crunchnya . Kemudian Cinta meletakkan di atas meja dan meninggalkan karna kebelet ingin buang air kecil .
" Mbak Cinta titip yah . Cinta udah kebelet nih ." Ujarnya berlari ke kamar mandi .
Azzam yang sudah siap ingin berangkat kerja segera turun sambil membawa tas ranselnya .
" Sayang ... ini sarapan untuk ku yah " tanya Azzam yang melihat sereal langsung bergegas memakannya .
Azzam memakannya tanpa dosa .
" Mas..it tuu see ree al puuu nyaaku " ujar takut Cinta membuat Azzam terhenti memakannya .
" Maaf aku tidak tahu . Ku pikir aku punya " jujur Azzam membuat Cinta melongos karna Azzam yang sudah setua itu masih suka sereal .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments