Bab 4 : Permintaan Thalita

Tubuhnya melemah,kakinya tak mampu melangkah berjalan.

"Awasss.."ucap Thalita berlari menangkap tubuh Syafa yang gemulai terjatuh menyentuh lantai.

"Dia emang keras kepala." gerutu Azzam mengangkat tubuh Cinta ke kasurnya.

"Mas...aku kasihan dengan Cinta.Aku rasa kau saja yang menikahinya?" ucap Thalita berjalan menuju jendela.Perasaan berat untuk mengatakan terlebih dia sangat mencintai suaminya.

Azzam berdiri berjalan ke arah Thalita yang bicaranya sudah ngaur.

"Kau sakit yah?" Azzam menyentuh pelipis sang istri dan berusaha menenangkan kegelisahan hati Thalita.

"Saat ini gadis ini tidak punya siapa-siapa.Bagaimana dia bisa melanjutkan hidup jika tidak pria yang melindunginya.Melihatnya saja aku merasa iba apalagi dia hamil."Lirih Thalita menatap sang suami.Ia menguncup wajah Azzam agar bisa membaca dari tatapan matanya,bahwa yang ia katakan ada benarnya dan tidak main-main.

"Itu busyeet...kau pikir ini lelucon atau mainan pondok-pondok.Pernikahan ini suci,sakral antara kita dan tuhan.Bukan sekedar ucapan saja melainkan janji dunia akhirat.Punya satu istri bagiku sudah cukup dan sudah membuat aku bahagia."

"Kau dusta Mas.Jangan pernah menyembunyikan perasaan hatimu sendiri.Aku ini wanita jiwa perasaanku tinggi.Aku tak kuasa menahan sedih saat kau begitu bahagia menggendong anak-anak kecil di panti asuhan Ummi Fathimah." Ucapnya mengeluarkan cairan bening yang ia tahan karna tak ingin suaminya tahu.

"Kalau kau anak...aku bisa mengambil di Panti untuk di adopsi menjadi anak kita."Bujuk Azzam memeluk istrinya.

"Aku tidak mau Mas." Thalita duduk di pangkal kasur mengusap rambut Cinta dan memegang perut Cinta apalagi yang masih datar.

"Ayolah Mas,aku mohon!.Menikahlah dengannya.Setidaknya kehadiran bayi ini membawa warna di kehidupan kita.Percayalah..! " Rayu Thalita senyum terpaksa meskipun hatinya rapuh saat mengatakan itu.

Azzam terdiam,permintaan Thalita menjadi pusing dan tak main-main.

"Arghhh,aku pusing." Azzam pergi meninggalkan rumah.Permintaan Thalita sangat tidak masuk akal.

Azzam menuju ke tempat sang ummi.Terlihat Fathimah sedang menyiram bunga di taman.Fathimah adalah pendiri Panti Asuhan bernama Kasih Bunda .

Di Panti inilah Azzam di besarkan oleh seorang wanita sholeha berhati mulia.

" Assalam mu'alaykum ! " sapa Azzam sembari membawa kresek berisi makanan untuk anak-anak Panti. Semuanya sangat antusias dan bahagia jika Azzam mengunjungi umminya .

" Wa'alaykum salam . Aaazam...masya alloh anak ummi datang " ucap bahagia sembari tersenyum merekah melihat putranya datang .

Azzam memcium pundak tangan umminya .

" Ummi sehat ? " tanya Azzam menatap raut wanita yang ia cintai sedikit pucat .

" Alhamdulillah..seperti yang Azzam lihat , ummi sehat wala'fiat . " senyum umminya lalu menyuruh Azzam masuk dan duduk .

" Istrimu mana ? , udah menikah kog datang cuma sendiri ? " sindir Fathimah melihat ke arah pintu . Barangkali Thalita menyusul ke sini .

" Dia gak ikut " cetus Azzam dengan wajah sedikit berubah .

" Kau bertengkar ? , tak biasanya kalian begini. "

" Aku bingung ummi ... Thalita memintaku menikah lagi . Ummi kan tahu Azzam sangat mencintainya . Azzam tak mungkin melakukan itu . Azzam takut tidak bisa berbuat adil . Bagi Azzam memiliki Thalita sudah buat Azzam bahagia meskipun kami belum di karunia anak " lirih Azzam mencurahkan isi hatinya yang menolak permintaan Thalita .

" Siapa gadis yang mendorong Thalita untuk berpoligami ? " tanya Fathimah mengusap pundak Azzam dan menyandarkan kepala Azzam di pundaknya .

" Dia Cinta ummi . Seorang gadis yatim , gadis itu hamil di luar nikah dan pelakunya Rio , adiknya Thalita . Rio kabur dari tanggung jawabnya sehingga gadis itu memutuskan untuk aborsi . Jadi .. itulah alasan Thalita menyuruhku menikahinya " ujar Azzam menjelaskan isi perkara agar umminya memberi solusi dari permasalahannya .

" Innalillah ... ini musibah Nak . Sebenarnya ummi berat jika Azzam menikahinya . Apalagi Cinta sedang hamil . Tapi , ummi juga kasihan dengan gadis itu . Saran ummi Azzam boleh menikahinya yang pertama ummi khawatirkan gadis itu akan melakukan hal yang lebih buruk lagi selain menjadi penzinah ia juga akan menjadi pembunuh . Yang ke dua jika anaknya sudah lahir Azzam harus menikah kembali agar Sah di mata agama . Tapi ingat ! Azzam jangan melakukan itu dulu " pesan Fathimah agar Azzam bisa berpikir jernih tanpa emosi .

" Tapi ummi...gadis itu masih muda . Ia baru saja lulus SMA " alasan Azzam agar ummi membatalkan niat untuk menikahi Cinta .

" Justru itu bagus . Manalah tahu kamu bisa punya keturunan . Kitakan gak tahu rencana tuhan seperti apa . Allah mengujimu karna Allah yakin Azzam mampu dan Thalita sendiri yang menyuruhmu melakukan itu " ujar Fathimah menatap Azzam .

" Baiklah ummi " ucapnya meskipun rapuh dan menolak . Azzam sangat menghargai pendapat Fathimah bahkan ia menikah dengan Thalita juga karna pilihan sang ummi . Baginya menolak perintah ummi sama halnya menolak doa terbaik dari wanita yang sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang .

Azzam berpamitan dan pulang ke rumah .

Dia membuka pintu kamarnya terlihat Thalita sedang tidur di atas sofa karna menunggu Azzam tak pulang pulang .

Sementara Cinta tidak tidur . Matanya berat untuk memejam bahkan untuk tidur sejenak agar melupakan masalahya ia pun tak bisa .

" Hei bayi... mengapa kau tumbuh di rahimku ? kau kan tahu aku belum siap lahir bathin untuk menyambutmu . Bahkan Ayahmu saja kabur entah ke mana " lirih Cinta memukul mukul perutnya .

Melihat tingkah Cinta , Azzam merasa kasihan dan memutuskan masuk ke kamar Cinta . Cinta terlihat ketakutan . Azzam menatapnya seperti ingin menerkam .

" Mau apa kau ke sini ? " ucapnya membuat Thalita terbangun lalu menyusul ke kamar Cinta .

" Mas Azzam , kau dari mana saja ? , terus ngapain ke sini ? " tanya Thalita melirik Cinta yang sudah berdiri menyandar karna ketakutan .

" Aku ingin memberikan ini " ujar Azzam menunjuk jarum suntik yang sudah ia selipkan di saku kemejanya . Azzam memberi kode agar Thalita membantunya untuk menenangkan Cinta .

" Baiklah Mas " kata Thalita membantu sang suami untuk menyuntikkan Cinta agar bisa tidur pulas . Azzam khawatir Cinta akan melakukan hal yang bukan-bukan .

🍀🍀🍀🍀

Alarm berbunyi dengan segera Azzam bangun untuk mandi bergegas menuju masjid untuk menunaikan sholat shubuh berjama'ah .

Sementara Thalita juga pergi untuk berwudhu melaksanakan sholat shubuh di rumah .

Tak lupa sunah qobliyah shubuh yang di lakukan lebih baik daripada dunia dan seisinya .

Setelah sholat , Thalita menyusul Cinta ke kamarnya .

" Cin...bangun.Sholat shubuh dulu " ujar Thalita menggoyang goyang tubuh Cinta .

Cinta masih diam tak merespon panggilan Thalita .

Azzam yang baru pulang hanya menggeleng melihat kelakuan Cinta .

" Mungkin faktor bius itu ... " kata Azzam dalam hati dan mengajak Thalita ke kamar untuk bicara masalah permintaan Thalita .

" Mas , Cinta belum bangun kau malah mengajak ku ke sini " kesal Thalita .

" Aku ingin mengatakan masalah Cinta . Jika menikahi Cinta membuatmu bahagia akan aku lakukan . Tapi dengan satu syarat..." pinta Azzam ragu ingin mengatakan namun ia juga ingin Thalita menyetujuinya permintaan darinya .

" Apa itu Mas ? , katakanlah.." tanya penasaran Thalita yang sebenarnya rapuh dan sedih menyuruh Azzam menikah lagi .

" Setelah Cinta lahir bayinya, aku akan menceraikannya . Aku tidak mencintainya " tegas Azzam .

Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!