Bab 2 : Hamil

Cinta sedang menatap dirinya di sebuah cermin miliknya,memutar tubuhnya dengan senyuman.

Dia memoles bibir dan wajah,agar kelihatan cantik.

Tok tok tok

"Cin,cepetan dong!,udah telat nih"kesal Shinta menunggu cinta sedang berhias di kamar.

"Bentar,dikit lagi nih."

Usai ia berhias bergegas menuju ke sekolah bersama temannya, Shinta.

Merayakan hari perpisahan tentulah sangat meriah.Deretan acara segera di mulai,tapi Cinta masih setia berdiri di pintu gerbang menunggu sang papah yang jauh di sana.

Dia mencoba menghubungi sang papah namun di luar jangkauan.

Acara sudah di mulai,ia terlihat kecewa pada sang papah.

Papahnya bernama Bayu.Keseharian Bayu sebagai Pengusaha membuat ia lalai pada Cinta.

Cinta selalu di rundung kesedihan yang panjang.Memiliki orang tua yang berpecah belah selalu membuatnya sedih dan kecewa.

Dia mengusap air matanya dan berlari masuk ke dalam Aula.

"Cin,kamu kenapa?"tanya Shinta memperhatikan make-upnya yang sudah luntur.

"Gag ada apa-apa,kelilipan nih!"

"Bohong,kamu nangis yah?"sindir Shinta menyentuh make-upnya yang luntur.

Cinta terdiam,ia bercermin di kaca mini miliknya.Rio yang baru datang bersama sang kakak,bergegas duduk di samping Cinta.

"Cin,hari ini kamu kelihatan cantik deh.Oh yah Papahmu mana?"tanya Rio mencari-cari Bayu,tapi tak melihatnya.

"Papahku gak datang,katanya lagi meeting"kesal Cinta tersenyum terpaksa,demi menjaga harga diri Bayu.

Dia tak mau orang berpikir buruk tentang Papahnya.Cinta berusaha tegar tak mengambil pusing pada sang Papah agar teman-temannya tidak curiga.

"Palingan bentar lagi juga datang"lirihnya memandang Shinta dan Rio yang masih tak percaya ucapan Cinta.

Acara usai,Cinta segera berlari masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Aula tempat di adakan acara Perpisahan.

Shinta dan Rio saling menatap,tingkah Cinta yang pergi tanpa bicara membuatnya curiga.

Rio bernemui sang kakak untuk mengejar Cinta dan menyuruh Thalita pulang menggunakan jasa Taksi Online.

Cinta menangis dan berteriak di kamar.Seluruh barang ia lempar kemudian menangis deras hingga rasa kekesalannya terlepaskan.

"Papah jahat"teriaknya menatap foto sang Papah saat berlibur di Bali.Kala itu semuanya masih dalam keadaan bahagia,dan memiliki keluarga yang utuh.

Bik Inah mendengar kerusuhan terjadi di kamar Cinta,segera berlari menaiki tangga menuju kamar Cinta.

Tok tok tok

"Non,buka pintunya?,jangan buat bibik khawatir?"lirih Bik Inah yang begitu tahu tabiat Cinta kalau sedang marah.

"Jangan ganggu,Cinta lagi pengen sendiri!"bentaknya membuat Bik Inah kaget.Kemarahan Cinta kali ini sudah tingkat level teratas hingga sulit terdeteksi oleh virus corona.

"Non,saya mohon jangan bertindak bodoh"ucap Bik Inah yang begitu khawatir,apalagi suara Cinta semakin mengecil.

Rio memparkir mobilnya dan berlari masuk ke rumah Cinta.

"Ada apa bik?"tanya Rio,ia melihat bik Inah sudah menangis menatap pintu kamar Cinta.

Rio mendobrak pintu,dengan cepat ia membuang pil penenang kemudian memeluk Cinta dalam dekapannya.

"Jangan lakukan itu!,sungguh aku tidak ingin kehilanganmu"ujar Rio kemudian mengambil botol kecil.Ternyata itu bukan pil penenang melainkan pil sianida.

Rio kaget,ia menatap Cinta dan mengusap rambut Cinta yang seperti terkena sengatan listrik.

Kemudian ia mengajak Cinta ke luar agar rasa stresnya hilang.

Rio mengemudi mobilnya menuju sebuah pantai.Cinta begitu senang dan berlari lari melihat alun-alun gelombang serta angin menghembus menusuk pori-porinya.

Dia merasakan kedinginan.Rio yang melihatnya segera menutupnya dengan jaket miliknya.Keduanya berjalan beriringan sambil ketawa melepas kegalauan di hatinya.

Rio memutuskan untuk tidak pulang dan menginap di sebuah hotel kecil yang tak jauh dari area pantai.

Di sinilah keduanya saling melepas rindu.Rio yang sangat mencintai Cinta merayunya agar melakukan sebuah hubungan terlarang hingga Cinta hamil di luar nikah.

Sebulan kemudian Cinta merasakan perubahan tubuh yang berbeda.

Merasakan pusing dan mual serta tidak selera makan.Cinta bingung dan meminta bik Inah untuk membeli obat di apotik.

Bik Inah terkejut,saat mendapati Cinta pingsan di kamar mandi.

Ia menelpon Bayu untuk segera datang menjenguk Cinta.

Dua jam kemudian terdengarlah bunyi suara mobil di bawah.

"Bik,oh bik.Di mana Cinta?"tanya Bayu memegang pintu,ia begitu sedih melihat Cinta sudah begitu pucat.Timbul penyesalan yang selama ini telah menyia-nyiakan Cinta hanya demi mengejar uang.

"Cinta,bangun sayang!,ini papah"lirihnya menangis memegang tangan sang buah hati yang sudah dingin.

"Pa_pah"lirih Cinta menghambur memeluk sang papah yang ia rindukan selama ini.

"Papah senang kamu sudah siuman.Maafkan Papah yah!,papa janji tidak akan meninggalkan dirimu?"

"Sungguh!"

"Iya sayang"ucap Bayu menguncup kedua pipi Cinta dan mencium keningnya.

"Pah,beberapa hari ini Cinta merasakan mual dan pusing?"rintih Cinta meminta perhatian pada Bayu,agar membawanya ke rumah sakit.

Bayu membawa Cinta ke klinik yang tak jauh dari rumahnya.

"Selamat yah,kamu positif hamil"ucap sang Dokter tersenyum,tidak di Cinta dan Bayu.Keduanya justru menatap kaget,seperti gempa yang menguncang isi perutnya.

"Hamil?"ujar Cinta memegang perut kempesnya,dan menangis menatap sang Dokter.

"Iya Nak.Sebentar lagi kamu jadi Ibu dan bapak jadi kakek"ucap sang Dokter,kemudian memberi sehelai kertas berisi resep vitamin.

Cinta mengambilnya,kemudian berlari mengejar Papahnya yang sudah kedahuluan meninggalkannya karna kecewa.

Sesampai di rumah Bayu kelihatan gusar dan cemas.

"Cinta,siapa pria yang telah menghamilimu,hah?,kau benar-benar membuat Papah kecewa"teriak Bayu membuat Cinta menunduk karna merasa menyesal.

"Maafin Cinta Pah,Cinta khilaf.Kala itu Cinta merasakan kesepian karna Papah tidak pulang-pulang"jujur Cinta berharap Papahnya tidak menyalahkan dirinya melainkan semua ini terjadi karna Papahnya yang tidak perhatian.

"Cukup.Kau cuma mempermalukan Papah,ulahmu benar-benar membuat Papah kecewa.Kau itu masih muda,jalanmu masih panjang.Sekarang,Ayo ikut Papah!"titah Bayu menarik tangannya membuat Cinta meringis kesakitan.

"Ampun Pah!"mohon Cinta agar Bayu melepas genggaman erat tangannya yang mencekam kuat.

"Kau diam!"

Bayu memparkir mobil di sebuah klinik,klinik itu begitu sepi.Hanya beberapa orang saja mengantri,semuanya terlihat masih muda.

Melihat itu Cinta berlari meninggalkan Bayu,lalu menaiki sebuah bis kecil.

Bayu menggeram,ulah Cinta membuatnya jadi marah besar.

Cinta memutuskan datang ke rumah Rio,namun sayangnya ia terlambat.Rio sudah kedahuluan berangkat ke Paris untuk melanjutkan pendidikan dan menetap lama di sana.

Cinta murung dan sedih,ia memutuskan kembali ke rumahnya.

Ia memberanikan diri masuk,langkahnya terhenti saat mendapati sang Papah terbaring di iringi tangisan Bik Inah.

"Non.Tuan Non!"

Cinta memeluk dan menagis,kepergian sang Papah meninggalkan luka yang dalam.Serta beban yang begitu berat.

Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!