Adiba membuka matanya saat ini, dia merasa seakan barusan ia mimpi aneh begitu aneh menurutnya. Dia membuka matanya dan sedikit menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku karena ada sesuatu yang mengikat dirinya sehingga membuat geraknya susah saat ini.
Mata Adiba langsung terbelalak saat sudah membuka lebar, dia melihat sebuah tangan yang tengah memeluknya bahkan dia di kejutkan oleh kepala seseorang yang berada di ceruk lehernya sambil memeluk dirinya saat ini.
Bukan itu saja yang membuatnya cukup terkejut, melainkan tubuh seorang pria yang tak berpakaian memeluk dirinya.
Adiba langsung berusaha melepaskan paksa tangan yang memeluknya dan mendorong cukup kuat tubuh itu sehingga membuat orang tersebut terjatuh dari tempat tidur.
“Auggh,” rintih seorang pria di lantai. Rendra memegangi pantatnya yang sakit dan langsung menatap Adiba yang terduduk dan langsung mengeratkan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya yang tak berbusana sama sekali.
“Re..Rendra apa yang kau lakukan padaku” Adiba terbata melihat dirinya sendiri dan saat tahu pria yang memeluknya tadi rendra.
“Kau bisa lihat apa yang aku lakukan, tapi kau gila ya mendorongku dari tempat tidur. Bodoh kau pikir tidak sakit badanku terjatuh dari kasur” kesal Rendra dan perlahan berdiri, saat ini sudah mengenakan celana pendeknya.
“Kau yang gila Rendra, bisa-bisanya kau melakukan ini padaku lagi. Kau pria jahat Rendra,” Adiba meneteskan air matanya dengan apa yang terjadi padanya saat ini.
“Sudah jangan menangis, kau seharusnya bersyukur. Kau jadi tidak kedinginan dan mati, kau tidak tahu tubuhmu sangat dingin” ucap Rendra mendudukkan dirinya di sebelah Adiba yang bergeser menjauh dari Rendra.
“Cih, sok jual mahal. Aku sudah melihat seluruh tubuhmu dan milikmu sudah menjadi milik ku sekarang” sinis Rendra.
Plakk
Adiba langsung menampar Rendra dengan cukup keras,
“jaga ucapan mu, . Aku benci denganmu, aku benci. Gara-gara dirimu juga aku harus diusir dari rumah.”
“enak saja kau menyalahkan ku, aku baru ketemu dirimu tadi dijalan seperti orang gila dan pingsan”
“kau menghancurkan hidupku, kau harus tanggung jawab Rendra. Kau harus tanggung jawab,” tangis Adiba pecah berbicara hal itu.
“Tanggung jawab, tanggung jawab apa. Bicara yang jelas jangan nangis nggak guna”
“Aku hamil, gara-gara dirimu. Kau harus tanggung jawab rendra temui orang tuaku sekarang”
Rendra terdiam, dia melihat Adiba tak percaya.
“jangan bercanda, dan jangan gila” ucapnya
“Aku tidak bercanda aku hamil karena ulah mu, aku benci denganmu harapanku hancur”
“Ka..kau serius saat ini sedang hamil” tanya Rendra masih tak percaya dnegan yang dia dengar barusan.
Adiba hanya diam tidak menjawabnya, dia menangis sesegukan mengingat perkataan ayahnya kalau dia sudah membuat malu keluarga.
“hei jangan menangis jawab pertanyaan ku,” bentak rendra.
“Apa yang harus ku jawab hah, pria bejat sepertimu merusak masa depanku” ucap Adiba dengan tajam.
“Aku tidak merusak masa depanmu, aku hanya menginginkan dirimu. Jika kau merasa aku rusak gugurkan saja anak yang kau kandung dan tunggu aku lulus baru setelah itu kau akan menjadi istriku. Aku akan menikahi mu, dan kau bisa melanjutkan keinginanmu juga untuk menjadi dokter. Gugurkan saja bayi yang kau kandung, aku tidak menginginkannya. Aku hanya menginginkanmu jadi jadilah milik ku” Rendra mendekatkan dirinya pada Adiba, dia mengulurkan tangannya hendak menghapus air mata perempuan itu.
Sorot mata Adiba begitu tajam menatap rendra, dia tidak habis pikir dengan ucapan pria itu yang terkesan begitu ringan tanpa beban.
Plakk
Tamparan yang kedua kalinya diterima Rendra, pria itu memegangi wajahnya yang habis di tampar. Dia menatap kesal pada Adiba yang melihatnya dengan penuh kebencian.
“Kau gila ya, seharusnya kau bersyukur aku ingin menjadikan dirimu istriku nanti di masa depan. kenapa kau malah menamparku” kesal Rendra.
“Kau yang gila rendra, kau pria bajingan, pria brengsek. Aku benci denganmu, bisa-bisanya kau menyuruhku menggugurkan anak ini. kau melakukannya padaku saja sudah dosa dan kau tidak takut dosa yang lainnya karena membunuh anak ini. kau pria brengsek” ucap Adiba langsung turun dari tempat tidur dan membawa selimut untuk menutupi tubuhnya dia mengambil pakaiannya yang ada di lantai.
Rendra sendiri ikut turun dia menyusul Adiba yang akan berjalan kearah kamar mandi yang ada di kamar itu.
Rendra memeluk Adiba dari belakang, membuat Adiba yang menerima pelukan itu memberontak untuk dilepaskan tapi tenaganya terlalu kecil untuk melawan Rendra.
“Aku ingin memilikimu, tapi tidak dengan anak itu. gugurkan dia dan kita pacaran baru setelah kita lulus kita menikah. Kau mau kan? aku akan bertanggung jawab soal hidupmu ke depan setelah kau menggugurkan anak ini, bukannya aku tidka menerimanya tapi karena situasi ku masih dibiayai oleh Papaku. Aku bisa mati kalau dia tahu aku menghamili dirimu” tukas Rendra menjelaskannya.
Adiba berusaha sekuat mungkin melepaskan tangan rendra yang memeluknya, dia sudah teramat membenci pria ini. bodoh memang dia sempat berharap meminta pertanggung jawaban dari rendra nyatanya pria bejat itu tidak mau untuk tanggung jawab soal anak yang dia kandung malah menyuruh dia menggugurkannya.
Kenapa nasibnya begini, sudah di perkosa dilecehkan terus, diusir dari rumah dan anaknya tidak diinginkan.
“lepaskan aku pria bajingan, pria brengsek” Adiba terus memaki sambil melepaskan tangan rendra.
“Aku gugurkan anak ini, tapi aku tidak ingin menjadi milikmu orang yang telah memperkosaku. Aku membencimu seumur hidupku rendra aku benci denganmu” Adiba langsung pergi keluar dari kamar dia tidak jadi berganti baju. Ia masih mengenakan selimut yang menutupi tubuhnya.
Rendra hanya bisa diam, dia mengacak rambutnya frustasi. Jujur dia terkejut mendengar kenyataan kalau Adiba tengah hamil. Dia bingung sekarang, bagaimana kalau Papanya sampai tahu soal hal ini, dia juga terlalu bodoh waktu itu kenapa tidak memperhitungkan kemungkinan ini.
Dia saat ini juga sudah gila bisa-bisanya ia menginginkan Adiba menjadi miliknya,
“Arggh,.” Teriak Rendra meluapkan segala amarahnya.
.......................
Adiba berjalan masuk ke halaman rumahnya memeluk erat dirinya sendiri saat ini, dia begitu hancur dan bingung apa yang ahrus dia katakan pada orang tuanya soal masalah ini. kalau pria yang telah menghamili dirinya tidak mau bertanggung jawab. Adiba berjalan menuju pintu rumah namun kakinya terhenti untuk melangkah saat melihat koper dan juga tasnya serta barang-barangnya yang lain teronggok di depan pintu.
Dia bergegas menghampiri barang-barangnya tersebut,
“Ini barang-barang ku. Kenapa ada disini” ucapnya heran saat melihat itu.
“Ibu, ayah, Mbak Oki.. bukan pintunya bu” ucap Adiba sambil mengetuk pintu rumah dan sesekali melihat barang-barangnya.
Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan wajah pria paruh baya yang tak lain adalah ayahnya.
“Ayah,” Adiba langsung menghambur ke pelukan ayahnya tetapi langsung di dorong dengan keras sehingga membuatnya terjatuh.
“Ayah,.” Seru seseorang dari dalam, itu Oki dia cukup terkejut melihat ayahnya yang mendorong adiknya saat ini. Oki berniat menolong Adiba agar berdiri tetapi ucapan sang ayah menghentikan niatnya.
“Terus Oki, kalau kamu membantunya ayah usir dirimu juga” ucap rama mengancam putri sulungnya.
“Tapi yah,.” ucap Oki tapi dia langsung terdiam saat melihat sang ayah yang menatapnya tajam.
“yah aku mohon, aku minta maaf yah. Aku tahu aku salah yah, aku mohon” ucap Adiba pada rama dia mendekat hendak memegang kaki sang ayah tapi ayahnya langsung mundur seakan tak mau dipegang oleh Adiba.
“Dimana pria itu, kau tidak membawanya kesini. Dia tidak ada, kalau tidak kesini maka kau pergi dari sini, cepat pergi ayah tidak mau melihatmu. Cepat pergi Adiba sebelum ibumu datang bersama pamanmu pergi dari sini” usir Rama pada sang putri entah mengapa dia begitu sakit dnegan hal ini dan berat untuk memaafkan sang anak dia sudah malu sekarang dia juga takut berita ini menyebar di kalangan rekan kerjanya dan rekan kerja anaknya Oki. Dia tidak mau Oki jadi bahan pergunjingan orang karena ulah Adiba.
Adiba hanya bisa menangis mendengar perkataan ayahnya, hatinya sakit dengan semua ini. ayahnya sendiri mengusir dia sekarang, kemana dia akan pergi.
Rama melempar barang-barang Adiba, membuat Oki terkejut apalagi Adiba yang diperlakukan seperti itu oleh sang ayah. Ayahnya terlihat begitu marah dan kecewa dengannya.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Tri Nindiyah
orang tua yg tdk bertanggung jwb,harusnya kan melindungi anaknya yg terkena musibah yg tdk disengaja ya.
2023-11-11
6
@Heni khan 😚❤️🇵🇸
orang tua Bodo gitu dah...😤
2023-11-10
1
Anita Danun
adiba kan trauma yah abis di perkosa...cowoknya yg merkosa g mau tanggung jawab...jd gitu deh
2023-11-01
1