BAB 5
Pertengkaran antara Maera dan Dave masih terus berlanjut. Dave yang sudah tidak sabar melanjutkan rencananya, merasa terpaksa untuk membujuk Maera.
Tidak terasa mereka hampir satu jam saling berdiam diri, sampai akhirnya Dave pun memulai mengajak Maera berbicara lebih dulu.
"Sudahlah Maera, hey ini hari terakhirku disini, tidakkah seharusnya kita bersenang-senang."
"Aku tau Dave, maka dari itu aku bersedia ikut denganmu, walaupun aku sebenarnya merasa tidak nyaman."
Maera yang merasa tidak enak hati, akhirnya selalu mengalah seperti biasanya.
"Baiklah, sekarang kita sudah hampir sampai. Aku rasa sangat baik jika kau tidak menampilkan wajah murung mu itu. oke!"
"Bahkan kau tidak pernah meminta maaf walau kau salah Dave, Ya Tuhan" Maera hanya mampu berkata dalam hati saja.
"Baiklah Dave aku mengerti."
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya mereka pun sampai di Villa tempat pertemuan teman kantor Dave.
"Baiklah Maera ku sayang, kita sudah sampai, kau turun dan beristirahatlah lebih dulu, aku akan segera menyusul nanti."
"Memang nya kau akan kemana Dave? Apa kau juga tidak ingin beristirahat setelah lelah mengemudi dari tadi?"
"Tidak masalah Maera, aku tidak lelah. Aku ingin bertemu teman-teman ku yang lain lebih dulu, kau pergi saja duluan, aku akan menyusul nanti."
"Hh, baiklah terserah kau saja"
Maera yang merasa canggung dan ragu untuk turun, mau tidak mau turun lebih dulu, karena ia tidak mau menyebabkan pertengkaran lagi dengan Dave.
Maera hanya bisa menggumam dalam hatinya, wajah gugup tampak jelas diraut muka nya karena dia merasa canggung.
"Bagaimana ini, aku bahkan tidak mengenal teman-teman Dave. Aku hanya mengenal Lukas, tapi dimana Lukas?"
Wajar saja Maera begitu gugup, bagaimana tidak, teman-teman kantor Dave yang berpakaian Modis dan Trendi tentu saja tidak sebanding dengannya yang hanya berpakaian sederhana.
Dave yang bekerja di sebuah perusahaan Ternama sebagai Staf akuntan. Dia dipercayakan untuk menjadi manager sebuah cabang baru di bagian kota lain nya. Tentu saja penampilan Maera yang menyandang sebagai kekasih Dave menjadi salah satu perhatian.
Bisik-bisik sindiran pun terdengar manakala Maera sudah masuk ke ruang utama Villa itu. Donna dan Jack yang pertama kali melihatnya tercengir menertawai penampilan Maera.
"Ck... Lihat wanita ini, apakah dia kekasih Dave?" Tanya Jack pada Donna kekasihnya.
"Huh, aku tidak tau sejak kapan Dave memiliki selera yang rendahan seperti ini Jack.ckckck" Balas Donna sembari gelas di tangannya.
Lalu tiba-tiba Angel yang juga ikut memperhatikan Maera ikut menimpali obrolan Jack dan Donna.
"Dave hanya pantas bersamaku, bukan wanita seperti dia. sayang sekali mata Dave sedang dibutakan dengan tingkah wanita polos kampungan ini." Ucap Angel dengan sinis nya.
"Apa kita perlu memberinya pelajaran Angel? Aku butuh hiburan yang lebih malam ini, hahaha." Pancing Donna pada Angle.
"Kau benar Donna, kita jangan menyia-nyiakan boneka untuk permainan kita. Aku bahkan siap untuk memberinya shock therapy." Sahut Jack ikut meyakinkan Angel.
"Plakkkk"
Tiba-tiba Donna menampar Jack, Donna yang begitu cemburu karena tatapan mata Jack tak lepas dari Maera membuatnya seolah terbakar api cemburu.
Sementara Jack yang memang takut jika Donna marah hanya bisa diam dan menerima.
"Definisi tampang sangar tapi takut pada kekasih😁"
"A..a..apa salahku sayang, kenapa kau menamparku?"
"Jika kau masih ingin hidup didunia ini, lebih baik kau jaga mata mu itu dari pandangan liar pada wanita jalan* itu! Apa kau mengerti??!" Ancam Donna pada Jack.
"Maafkan aku sayang, aku hanya menatap rendah padanya, lagi pula bagaimana mungkin aku berselera pada wanita kampung itu."
"Baguslah kalau kau sadar, dan kau ingat batasan mu, jangan coba-coba bermain denganku, jika tidak mau menerima kematianmu!"
"Sadis sekali, entah berapa lama lagi aku bisa bertahan dengan gadis ini" Ucap Jack kali ini hanya dalam hati.
"Para pria ini sama saja, entah hipnotis apa yang diberikan anak kampung itu pada pria disini, bisa-bisanya dia menebar pesona, cih" Ucap Angel lagi dengan mimik kesal.
"Kau benar sekali, sangat menjijikkan, wajahnya terlihat polos, tapi dia menyimpan sesuatu yang busuk." Balas Donna menyetujui ucapan Angel.
Maera yang tak mendengar desas desus mereka hanya berjalan lurus saja melewati ruang utama itu, dia sebenarnya bingung harus kemana.
Tapi dia juga canggung jika tetap disitu. akhirnya dia memutuskan untuk mencari tempat sendiri di sudut ruangan itu.
Sementara di sisi lain Dave yang sedang menemui tangan kanan dari Atasannya si pemilik Emerald Company untuk menanyakan beberapa hal penting. Paviliun itu berada tak jauh dari Villa tempat acara mereka diselenggarakan.
Mereka tampak sibuk membicarakan tentang pekerjaan barunya sebagai manager di cabang baru itu.
Wilman yang sudah bertahun-tahun menjadi tangan kanan sekaligus asisten utama Bos mereka sangat hati-hati dalam menentukan langkah.
"Kau ingat Dave, tidak mudah untuk menerima tugas ini. Kau jangan hanya tergiur dengan uang yang akan kau dapatkan, tapi sedikit saja kesalahan kau sudah tau akibatnya jika berhadapan dengan Tuan Rey." Terang Willman pada Dave.
"Baik Tuan Wilman aku mengerti, aku akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini."
"Baguslah jika kau sudah mengerti, sekarang kau bisa pergi. Nikmati acara ini sebentar lagi Tuan Rey dan Nona Clara akan datang. Kau bersiap lah menyambutnya."
"Baik Tuan Willman, aku permisi dulu"
Dave pun akhirnya kembali ke Villa. Tampak senyum kepuasan di sana. Dia juga memandangi Kemah Modern yang berada di sekeliling Villa itu. Sepertinya ia memiliki rencana tersendiri untuk malamnya, entahlah.
...*****...
Hai Para pembaca kesayangan yang budiman... Mohon dukungannya untuk karya aku yah, smoga saja kalian suka.
Jangan lupa untuk Like+Komentarnya biar aku makin semangat melanjutkan nya.. Terima kasih semua...
...I LOVE YOU ALL...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Shusyi Ae
mksih ska bnget nih
2022-04-25
0
Mwr_fc
Terima kasih untuk supportnya yah
2022-01-16
0