Kenyataan!!

Bu Rosa membagikan satu persatu kertas soal di atas meja para murid dalam keadaan terbalik. Siapapun di larang membuka soal itu sampai semua lembar ujian berhasil di bagikan ke semua murid. Di sekolahku, hanya bu Rosa saja yang memakai sistem ulangan seperti ini. Benar-benar tanpa ampun!

Setelah membagikannya di meja murid masing-masing bu Rosa kembali ke mejanya, menatap kami, dan kembali menegaskan “ingat! Jika ada yang ketahuan mencontek, ibu tidak akan segan-segan merobek kertas ulangan kalian”

Aku yakin, semua yang tadi membuat contekkan sekarang sedang keringat dingin. Kalau aku sih santai saja. Ini kan hanya mimpi, meski di jawab asal-asalan bukan masalah.

“Baiklah... silahkan buka lembar ujian kalian. Dan selamat mengerjakan” bu Rosa tersenyum. Sungguh! Senyumannya itu sangat manis. Namun di balik senyuman manis itu sangat menakutkan!

Aku membuka kertas ulanganku. Siap untuk menjawab asal-asalan. Atau mungkin aku bisa juga menggunakan cara ‘cap cip cup yang mana yang di tunjuk’

Aku melihat-lihat dulu soal-soalku. karna kalau bu Rosa tau aku asal menjawab, pasti aku akan di amuk. Jadi untuk menghindari kecurigaannya aku harus berpura-pura dulu. Namun saat aku membaca lembar ulanganku, mataku langsung membelalak. “SOALANNYA GAMPANG SEKALI!!!”

Aku memastikan melihat soal ujianku sampai 3 kali. Dari atas ke bawah, dan kembali lagi ke atas. “Ah benar juga, ini kan mimpiku ya. Sepertinya dalam mimpi ini, aku termasuk anak jenius” batinku yang seketika gembira.

Aku mengerjakan soal ujianku dengan lancar. Baru 10 menit sejak mengisi soal. Aku sudah selesai. Akupun berdiri dari bangkuku dan berjalan ke meja guru dengan senyum lebar. “saya sudah selesai bu”

Semua teman sekelas melirikku sejenak, dan kembali sibuk dengan soal-soal yang sangat sulit ini. Tidak ada dari mereka yang kaget melihatku sudah selesai.

Dari pandanganku, aku yakin, mereka mengira aku mengisi ujianku asal-asalan. Padahal aku sungguh-sungguh mengisinya dengan benar.

Bu Rosa menatapku tajam. “Rangga! Aku tau kau bodoh! Tapi setidaknya kerjakan ujianmu dengan bersungguh-sungguh. Jangan asal menjawab!” bentaknya sambil memukul meja.

“eits.... saya tidak asal-asalan menjawabnya. Coba ibu lihat dulu jawaban saya. Apakah jawaban saya asal-asalan atau tidak”

Bu Rosa memincingkan matanya ke arahku, lalu menghela nafas. “Mana ujianmu, kalau kau ketahuan asal menjawab, ibu akan menghukummu!"

“bukan masalah” jawabku santai dengan percaya diri.

Aku menyerahkan lembar soalku pada bu Rosa, dan di terima dengan malas olehnya. Pandangan bu Rosa yang awalnya bosan semakin lama semakin serius. Sambil sekali-sekali menatapku dan kembali lagi pada soal ujianku. “ti.... tidak mungkin.... mustahil!! Semua jawabannya benar dan sangat sempurna!”

Mendengar teriakan bu Rosa, seketika semua murid kembali menatapku, namun kali ini dengan pandangan tidak percaya.

“sudah kubilang, kalau aku tidak menjawab asal-asalan kali ini”

“Apa kau menyontek?!” tuduh bu Rosa.

“Bu guru, saya duduk di bangku paling depan, berhadapan dengan anda. Apakah anda melihat saya menyontek?”

“Tapi... bagaimana bisa? Ini mustahil!” bu Rosa keringat dingin tidak percaya dengan keadaanku yang tiba-tiba pintar ini.

“apa kau jadi pintar karna kepalamu terbentur meja, saat kau jatuh pingsan... eh.... maksudku koma dulu?” kata salah satu temanku yang duduk di bangku pojok.

“Heh? Jadi waktu aku pingsan tidak ada yang menangkapku sama sekali?” semuanya Cuma diam, menatapku heran. Aku menghela nafas dan mulai menjelaskan. “tentu saja aku sangat pintar. Bagaimanapun ini hanya mimpiku”

Semua kembali mengaga heran dengan pandangan yang mengatakan ‘apakah aku sudah gila?’

“Rangga, apakah kepalamu sakit sebangun dari komamu?” bu Rosa bertanya dengan nada khawatir. “sepertinya kau belum sepenuhnya pulih, lebih baik kau tetap istirahat dan ikut ujian remedial lain hari”

“Tidak ko. Saya sudah sehat. Segar bugar seperti yang ibu lih...aww....” aku memegang kepalaku yang sakit karna di jitak seseorang di belakang. Aku menoleh kebelakang, ternyata itu William!

“Apakah sakit?”

“tentu saja! Mana mungkin tidak sakit!” apakah anak ini dendam padaku karna jarinya terluka. Eh.... setelah kupikir-pikir. Wajar sih jika dia dendam padaku. tapi hebat sekalo, dendamnya sampai masuk dalam mimpiku.

Masih dengan sikapnya yang acuh tak acuh William berkata “apakah mimpi akan terasa sakit?”

Aku tertegun. “Eh... benar juga. Tidak mungkin aku merasa sakit saat bermimpi? Apalagi aku tidak memiliki trauma mental yang menyebabkan otakku merangsang rasa sakit dalam mimpi”

Semua kembali terkejut mendengar penjelasanku. Kecuali William. Dia menatapku seolah-olah sudah wajar aku jadi seperti ini.

“Rangga, dari mana kau belajar tentang psikologi?” pandangan bu Rosa yang awalnya menatapku aneh, kini penuh kekaguman.

“Tidak tau. Tiba-tiba saja itu muncul di otakku” aku sendiri juga heran, darimana aku mengetahui pengetahuan tentang psikologi?

“wah.... sepertinya kau benar-benar jadi pintar setelah bangun dari koma!”

“aku jadi iri, bisakah seseorang membuatku koma, mungkin saja setelah sadar aku menjadi pintar seperti Rangga”

“atau jadi hilang ingatan ataupun mati” murid-murid lain tertawa.

Sedangkan aku diam mematung. Heran. Dengan menompang dagu di tangan, aku berfikir. Apa benar aku mendadak jadi pintar karna kepalaku terbentur? Atau karna aku koma? Hei... memangnya ada yang seperti itu?

“Sudah-sudah jangan ramai. Lanjutkan soal-soal kalian. Waktunya tinggal 75 menit lagi” bu Rosa mengingatkan yang membuat teman-teman menjadi panik dan mulai mengerjakan soal ujiannya lagi.

“Temui aku di belakang sekolah sepulang nanti. Kita bicara 4 mata.” William berbicara dengan suara kecil, hampir terdengar seperti bisikan, namun aku masih bisa mendengarnya. Sepertinya pendengaranku ikut menajam.

William berjalan ke tempat duduknya dan mulai kembali mengerjakan soal ujiannya.

“Rangga, karna kau sudah selesai mengerjakan soal ujianmu, jadi kau boleh pulang sekarang. Lagi pula kau baru sadar dari komamu kan? Istirahatlah... ibu senang melihat perkembanganmu yang sekarang”

Perlakuan bu Rosa mendadak jadi baik sekali padaku. Sepertinya dia tidak peduli keanehan dalam diriku. Dan hanya peduli kenyataan kalau aku tiba-tiba menjadi pintar. Tidak sepertiku yang kepikiran dengan perubahan diriku ini.

“Yah.... sepertinya aku memang butuh istirahat” gumamku.

Aku kembali ke bangkuku untuk mengambil tas. Namun aku merasakan tatapan menusuk dari belakang punggungku, orang yang duduk tepat di balik punggungku ini adalah William! Aku teringat kata-kata William yang tadi bilang ingin berbicara 4 mata denganku, Seketika aku bergidik ngeri, jangan-jangan dia masih dendam padaku karna melukai tangannya dan ingin memukulku di belakang sekolah. Atau dia marah karna aku tiba-tiba pintar? Apalagi bu guru mengatakan kalau hasil ulanganku tidak ada yang salah satupun.

Selama ini kan William selalu juara 1 dengan nilai tertinggi. Hah.... apapun itu, lebih baik aku cepat-cepat pulang. Aku tidak mau jadi pelampiasan kekesalannya.

Terpopuler

Comments

Endro Budi Raharjo

Endro Budi Raharjo

ngapain ya di blkg sekol.....

2025-01-04

0

Sang M

Sang M

dancook..host ini kok pengecut dan penakut ya.!!!??? Thor cerita yg benar👊💪🤬

2023-10-26

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

mauuu...dong aahh...jadi koma... asalkan jangan pake titik... wkwkwk 😛

2022-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak Berguna
2 koma
3 Mimpi(?)
4 Kenyataan!!
5 Misteri
6 di sandera
7 Situasi Berubah
8 Berfikir
9 jadi banyak berfikir?
10 olahraga
11 pergi ke rumah William
12 duel
13 tidak!!
14 bibi sakit
15 sebuah paket
16 level kekuatanku?
17 kostum
18 kuda gila!
19 viral
20 kuda lagi?
21 rambut palsu Prince
22 kembali ke sekolah
23 jalan yang sepi
24 padang rumput
25 wartawan
26 naik gunung
27 mencari pertolongan
28 tidur/pingsan/koma?
29 pergi ke kota M
30 si pemberani vs penculik
31 dewi kematian
32 dia jenius
33 ketahuan!
34 adik William
35 berbicara dengan 3 ilmuan
36 pertanyaan jebakan
37 Keysha marah
38 ke taman hiburan
39 William kecelakaan?
40 mencari
41 berbicara dengan penculik
42 7 lawan 1
43 menunggu dengan gelisah
44 Jessica disini
45 kebakaran!!
46 pertemuan keluarga besar
47 balasan sombong
48 datanglah Prince!!
49 orang mencurigakan
50 ke rumah nenek William lagi
51 raja Eros D' Clariesta
52 bertanding musik
53 Siska dilamar
54 tolak atau terima?
55 3 ayah menyebalkan
56 di bully
57 akan ku hadapi!
58 berita menyebalkan
59 latih tanding
60 ingin di bunuh
61 paman lainnya
62 kisah Rangga
63 mengurus perusahaan
64 negara Q
65 pelelangan
66 di geledah
67 mengejar pencuri
68 mereka bertemu
69 Riki D'Clariesta
70 dukun santet
71 hadiah dari raja
72 curhat seorang ayah
73 ramuan untuk Keysha
74 bukti-bukti
75 papa marah?
76 menyamar menjadi gadis
77 berita menyebalkan
78 mengajak bertanding
79 kiper yang sulit di hadapi!
80 kiper pengganti
81 ide brillian!
82 pengumuman hiatus
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Tidak Berguna
2
koma
3
Mimpi(?)
4
Kenyataan!!
5
Misteri
6
di sandera
7
Situasi Berubah
8
Berfikir
9
jadi banyak berfikir?
10
olahraga
11
pergi ke rumah William
12
duel
13
tidak!!
14
bibi sakit
15
sebuah paket
16
level kekuatanku?
17
kostum
18
kuda gila!
19
viral
20
kuda lagi?
21
rambut palsu Prince
22
kembali ke sekolah
23
jalan yang sepi
24
padang rumput
25
wartawan
26
naik gunung
27
mencari pertolongan
28
tidur/pingsan/koma?
29
pergi ke kota M
30
si pemberani vs penculik
31
dewi kematian
32
dia jenius
33
ketahuan!
34
adik William
35
berbicara dengan 3 ilmuan
36
pertanyaan jebakan
37
Keysha marah
38
ke taman hiburan
39
William kecelakaan?
40
mencari
41
berbicara dengan penculik
42
7 lawan 1
43
menunggu dengan gelisah
44
Jessica disini
45
kebakaran!!
46
pertemuan keluarga besar
47
balasan sombong
48
datanglah Prince!!
49
orang mencurigakan
50
ke rumah nenek William lagi
51
raja Eros D' Clariesta
52
bertanding musik
53
Siska dilamar
54
tolak atau terima?
55
3 ayah menyebalkan
56
di bully
57
akan ku hadapi!
58
berita menyebalkan
59
latih tanding
60
ingin di bunuh
61
paman lainnya
62
kisah Rangga
63
mengurus perusahaan
64
negara Q
65
pelelangan
66
di geledah
67
mengejar pencuri
68
mereka bertemu
69
Riki D'Clariesta
70
dukun santet
71
hadiah dari raja
72
curhat seorang ayah
73
ramuan untuk Keysha
74
bukti-bukti
75
papa marah?
76
menyamar menjadi gadis
77
berita menyebalkan
78
mengajak bertanding
79
kiper yang sulit di hadapi!
80
kiper pengganti
81
ide brillian!
82
pengumuman hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!