Pintu terbuka. Siska masuk bersama seorang dokter yang cantik.
Wah... ini benar-benar mimpi yang indah! Semoga tidak ada yang membangunkanku, supaya aku bisa menikmati semua mimpi menyenangkan ini.
Dokter itu sedikit terkejut saat melihatku, kemudian bergegas ke arahku dan mulai memeriksaku. “hmm.... sudah ku periksa beberapa kali. Bahkan sampai kau bangun aku tidak menemukan sesuatu yang aneh dalam tubuhmu. Kau jelas-jelas sehat. Tapi kenapa kau bisa koma ya?” dokter itu meletakan tangannya di dagu, seperti sedang berfikir.
“entah, aku juga tidak tau” jawabku asal. Mencoba mengikuti alur mimpiku.
Dokter kembali memeriksa keadaanku sekali lagi. “dari kondisimu sebenarnya baik-baik saja. Dan kau sudah boleh pulang, tapi kau bisa tinggal sementara waktu disini untuk memastikan sekali lagi, takut tiba-tiba ada gejala aneh pada tubuhmu. Dan tiba-tiba jatuh koma lagi”
“ah.... terimakasih dokter, memang lebih baik aku tetap disi.....” mulutku di tutup tangan Siska
“Dok, apa benar sepupu saya bisa pulang sekarang?”
“kalau di lihat dari keadaannya yang baik-baik saja, bahkan sehat dan bugar meskipun baru terbangun dari koma, dia boleh pulang. Tapi saran saya, lebih baik dia tetap menginap dulu semalam atau dua hari”
“hah? Kenapa tidak disini saja dulu sih kak? Aku ini pasien loh.”
“tidak boleh!! Kau harus pulang sekarang! Kau sudah koma sebulan, apalagi besok kau ujian semester!”
Wah... wah.... mimpi ini benar-benar terlihat sangat nyata. “baiklah... baiklah.... aku akan pulang” lebih baik aku terus mengikuti arus mimpi ini saja dulu.
...****************...
Di rumah paman.
Aku membeku di tempat, saat melihat paman dan bibiku seperti sedang duduk menunggu kedatanganku di sofa. Apakah aku akan di marahi di dalam mimpiku ini?
Paman bangkit berdiri dan berjalan kearahku. Aku hanya bisa menelan ludah. Gugup. Paman diam tepat di depanku, menatapku lama kemudian memelukku tiba-tiba. “syukurlah kau baik-baik saja, dasar bodoh! Kenapa kau bisa sampai koma hanya karna luka kecil? kenapa kau ini lemah sekali Rangga”
Aku bisa mendengar paman sedikit terisak. Hah? Paman menangis untukku? Karnaku?? Wah.... bukankah ini benar-benar keajaiban! Mimpi ini terlalu hebat! Dan aku semakin yakin, kalau aku pasti masih bermimpi. Rasanya aku tidak ingin bangun dari mimpi ini. Soalnya kalau aku bangun dari pingsanku, aku pasti akan mendapatkan 3 hukuman dari paman
-memecahkan gelas
-Terlambat kesekolah
-melukai teman sekelas.
“a.... aku... aku baik-baik saja.” He? Aku ini bicara apa sih? Otakku tiba-tiba kacau melihat perlakuan pamanku ini, sampai tidak tau harus berkata apa.
“kau pasti lelah. Istirahatlah dulu di kamarmu” kata bibiku menepuk bahuku ringan yang entah sejak kapan ada di sampingku.
“baik! Terimakasih!” ucapku bersemangat.
Wow... ini benar-benar mimpi yang indah! Andai di beri pilihan, aku tidak ingin bangun dari mimpiku ini.
Hidupku sudah seperti ada di surga, tidak ada omelan bibi dan pamanku, juga tidak ada yang menyuruhku mengerjakan ini itu. Bahkan makan malamku di bawakan ke kamar dan di suapi oleh Siska.
Apakah aslinya aku tidak pingsan? Apakah aku sudah mati dan berada di surga? Ini benar-benar menyenangkan! Ha... ha... ha..... dalam hati, aku tertawa gembira.
...****************...
Keesokan harinya aku bangun dari tidurku. Dan seketika aku menjadi panik. “apakah aku sudah bangun dari pingsanku? Dan di bawa ke kamarku?” aku melirik ke jam dinding. Pukul 06.00. Lebih baik aku bersiap-siap berangkat sekolah. Takutnya aku sudah bangun dari mimpiku. Kalau aku bangun pagi dan sudah siap sekolah, paman pasti tidak akan menghukumkukan?
Aku mengendap-endap berjinjit menuju dapur dan mengintip dari balik pintu, melihat paman yang sedang duduk santai di depan meja makan, dan bibiku yang sedang menyiapkan makanan.
“Sedang apa kau?” Siska menepuk bahuku dan membuatku tersentak. “tumben kau sudah rapi dan siap, biasanya aku harus kekamarmu dulu sambil teriak-teriak”
“he... hee......” aku Cuma bisa nyengir dan menggaruk pipiku yang tidak gatal.
“Rangga, kau sudah bangun?” Paman melipat korannya setelah mendapati keberadaanku. Menatapku sejenak, lalu bertanya “apa kau yakin ingin pergi kesekolah? Bukankah kau baru bangun dari komamu? Apa kau tidak ingin beristirahat lagi?”
Wew... congrats untukku... sepertinya aku masih dalam mimpiku dan belum bangun. Perlakuan Pamanku masih baik! “iya Paman, aku sudah tidak sabar untuk kesekolah” aku bohong, tentu saja aku malas bersekolah! Tapi demi menyenangkan pamanku, meskipun di dalam mimpi, ya bukan masalah. “lagi pula, seperti yang paman lihat, aku sudah sangat sehat!”
Dan satu lagi yang membuatku yakin kalau aku sedang bermimpi adalah ‘tidak mungkin orang yang baru bangun dari koma 1 bulan langsung sehat tanpa merasa lemah dan pusing sekalipun. Iya kan? aku termenung sejenak.
Eh.... tentang kesehatan aku tau dari mana ya? Hmm... sudahlah.. abaikan saja, aku lupa.
“kalau begitu ayo sarapan dulu” Bibi membawa piring dan meletakkannya di atas meja. “hari ini Pamanmu akan mengantarmu ke sekolah dan menjemputmu pulang nanti. supaya kau tidak kelelahan”
Surga untukku!!.....
“Baik Bibi!!” aku benar-benar senang. Semoga saja aku tidak pernah bangun!!! Aku berlari kecil ke meja makan dan melahap sarapanku dengan senyuman lebar.
BENAR-BENAR MIMPI YANG INDAH!!!
...****************...
Sesampainya di sekolah, setelah berpamitan pada Paman, aku langsung menuju ruang kelasku. Teman-teman sekelasku yang sudah datang lebih awal menatapku sekilas dan kembali sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. tidak terlalu peduli meskipun aku baru bangun dari koma. begitulah kisahku dalam mimpiku ini.
Ada yang sibuk belajar, membuat contekkan, bahkan ada juga yang tiduran, seolah tidak peduli kalau sekarang UTS.
Dan juga aku tidak punya teman dekat. karna itu, tidak ada satupun yang peduli aku masuk swkolah atau tidam. Mungkin karna aku bodoh dan tidak berguna, jadi mereka enggan untuk berteman denganku. padahal ini cuma mimpi, tapi sikap mereka masih sama padaku
Kalau aku sendiri bagaimana? Tidak belajar? Tentu saja aku tidak peduli, karna ini Cuma mimpi indahku.
Aku duduk bersandar, merebahkan tubuhku di bangkuku hingga aku melihat William yang baru datang di depan pintu menatapku sejenak, lalu berjalan dan duduk di bangkunya kemudian membuka buku. Belajar.
Aku melirik ke William, untuk memeriksa bagaimana keadaan jarinya. Dia memakai sarung tangan hitam, Seperti sarung tangan yang suka di pakai para mafia di film-film. Ah lupakan! Lagi pula ini Cuma mimpi, kalau ini nyata, William pasti akan marah-marah padaku dan memasukkanku ke penjara, karna melukai jarinya.
Bel berbunyi menandakan jam masuk pertama.
Bu Rosa mendorong pintu dan masuk ke dalam kelas, dengan tumpukkan lembaran kertas di lengannya. Dia adalah guru MTK yang terkenal killer! Benar-benar berbeda jauh sifat dengan wajahnya yang terlihat cantik dan anggun itu!
Bu Rosa meletakkan tumpukkan soal di mejanya dan memandang para murid dengan tatapan tajam. “jika ada yang ketahuan menyontek, ibu tidak akan segan-segan untuk merobek lembar kertas kalian. MENGERTI?” meskipun dalam mimpi, termyata dia masih jadi guru yang garang. Ckckck.... sayang sekali.
Seketika semua murid meneguk ludah pahit. “baik, kami mengerti”
“Dan untukmu Rangga" bu Rosa menatapku tajam "aku tetap tidak akan memberi kelonggaran padamu, meski kau baru sembuh. FAHAM?”
“Siap bu guru” jawabku santai. Kenapa harus panik? Lagipula ini hanya mimpi. Jadi jalani saja. He.. he....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Saeful Anwar
hhhhh tolol plus plus peran nya
2022-11-27
0
Scurity MT
272
2022-03-07
1
Scurity MT
Wake up bro...
2022-03-07
1