Lima Sekawan: Pertarungan Memperebutkan Takhta Kekaisaran

Lima Sekawan: Pertarungan Memperebutkan Takhta Kekaisaran

Chapter 1: Mimpi Lea

"Aaahhh!!! Tidak!!! Tolong!!! Jangan. Aaahhhh!!!" Teriak semua orang yang dikejar oleh pasukan musuh.

"Ellie, cukup dan serahkan dirimu pada Yang Mulia." Teriak Tuan Putri Lea kepada sepupunya.

"Ellie apa kau dengar! serahkan dirimu pada Yang Mulia Sekarang. Dan hentikan peperangan tidak berguna ini sekarang juga." Teriak Tuan Putri Lea pada sepupunya sekali lagi.

"Tidak! Aku tidak akan menghentikan peperangan ini dan aku tidak akan menyerahkan diriku pada Paman Vettel! Kalian harus membayar semua apa yang telah kalian lakukan pada Keluargaku." Teriak Tuan Putri Ellie sambil melanjutkan penyerangan.

"Tuan Putri Ellie, cepat lari kami akan menahan mereka untuk anda." Ucap Lars de Meligina.

"Baik, kalau kau bilang seperti itu kami akan mengalahkan mu dan menyerahkan mu pada Baginda Raja!" Teriak Tuan Putri Lea sambil mengeluarkan senjata kesayangannya Twin Edged Wings.

"Hmph.... Coba saja." Ucap Tuan Putri Ellie sambil mengeluarkan senjata Dark Slash Sword.

"Terra, Eugeo, Ian, Athy, Charena kalian urus mereka berempat untukku, Alice, Luca, Zidan, Sena kalian bantu aku mengalahkan Ellie dan yang lainnya." Teriak Tuan Putri Lea.

"Baik, Tuan Putri." Teriak mereka berlima.

"Serang!!!" Teriak mereka berenam sambil berlari menyerang pasukan yang dipimpin oleh Ellie dan teman-temannya.

......................

"Hah!!" Teriak Tuan Putri sampai membangunkan dayangnya yang tidur di sebelah kamarnya.

"Tu-tuan Putri, A-ada apa?" Ucap dayang itu cemas.

"Hah... Hah... Hah... A-apa itu mimpi? Ta-tapi kenapa aku memimpikan tentang peperangan?"

"Dan kenapa Ellie yang menjadi musuhnya? Apa tujuannya melakukan itu?"

"Aku tidak tau apa maksud dari mimpi tersebut. Tapi sepertinya aku harus membicarakan ini dengan Papa dan Mama mungkin mereka tau kenapa aku memimpikan hal itu." Ucap Tuan Putri didalam hati karena terkejut mendapatkan mimpi yang tidak biasa.

"Tu-Tuan Putri, a-apa anda baik-baik saja? Saya akan memanggil dokter kemari?" Ucap Dayang itu cemas.

"Ah, Ivy, ternyata ada kau disini. Kau tidak perlu memanggil dokter kesini, aku baik-baik saja, jadi kau jangan khawatir, ya?" Ucap Tuan Putri tersenyum tapi, yang masih terlihat shock akibat mimpi itu.

"Tapi Tuan Putri, anda terlihat pucat, apa anda yakin anda baik-baik saja?" Ucap Ivy tambah khawatir.

"Sudah aku bilang, aku tidak apa-apa, cepat bantu aku siap-siap." Ucap Tuan Putri sambil bangun dari tempat tidurnya.

"Baik, Tuan Putri." Ucap Ivy sambil menyiapkan gaun dan perlengkapan untuk Tuan Putri Lea gunakan.

Beberapa menit kemudian, ruang makan, Istana Berkouli atau Istana Utama.

"Selamat pagi Ma, Pa. Apa tidur kalian nyenyak?" Tanya Tuan Putri pada kedua orang tuanya.

"Ya, tapi sayang ada apa dengan dirimu, hah? Kenapa wajahmu pucat begitu? Apa kau sedang sakit?" Tanya Yang Mulia Ratu sambil membelai Lea, takut anaknya terserang suatu penyakit.

"Aku baik-baik saja, Ma. Hanya saja tadi aku habis mengalami mimpi buruk." Ucap Tuan Putri pada ibunya.

"Mimpi buruk? Mimpi buruk apa yang dialami anakku yang cantik ini sampai wajahnya pucat begitu? Coba kau ceritakan pada kami, mungkin kami bisa membantumu, sayang." Ucap Baginda Raja pada Tuan Putri Lea. Setalah itu Lea pun menceritakan mimpi yang dia alami tersebut.

"Hmm.... kalau begitu aku harus memanggil Count Castina, Duke Broglie, Duke Muda Verita, Grand Duke Everest, dan yang lainnya kemari untuk mendiskusikan tentang hal ini, mungkin saja ini merupakan pertanda bahwa Kerjaan kita tidak lama lagi akan hancur. Aku sudah selesai, kalau ada sesuatu aku ada di ruanganku, Papa pergi dulu." Ucap Baginda Raja pada anak dan istrinya.

"Baiklah, pa." Ucap Tuan Putri Lea sambil tersenyum.

"Tentu, Vettel." Ucap Yang Mulia Ratu Isabella.

Sementara itu di Mansion Count Castina di sebelah utrara Kekaisaran Harvest.

"Nyonya, ada tamu dari Istana." Ucap Kepala Pelayan itu.

"Tamu dari istana! Siapa itu?" Tanya Countess Castina.

"Katanya dia Pengantar Pesan dari Istana, Nyonya." Ucap Kepala Pelayan itu lagi.

"Hmm... Baiklah. Lisa, bilang padanya aku akan segera kesana." Ucap Countess Castina pada pelayan yang bernama Lisa itu.

"Baik, Nyonya." Ucap Lisa sambil pergi meninggalkan Countess Castina di taman.

"Silahkan masuk, Tuan. Nyonya Castina akan kesini sebentar lagi. Ini, silahkan dinikmati tehnya." Ucap Lisa ramah.

"Terima kasih." Ucap Pengantar Pesan itu pada Lisa.

"Kepala pelayan ku bilang, katanya kau ingin bertemu dengan saya, Tuan Pengantar Pesan." Ucap Countess Castina sambil memasuki aula ruang tunggu.

"Benar, Nyonya. Saya disini ingin menyampaikan pesan dari Baginda Raja untuk anda dan keluarga anda."

Ucap Pengantar Pesan itu memberi hormat dan langsung mengeluarkan pesan yang dia bawa.

"Ini dia, Nyonya pesannya." Ucap Pengantar Pesan itu lagi.

"Hmm.... disini beliau bilang 'untuk kembali ke Ibukota secepat mungkin'. Apa maksudnya itu? Apa terjadi masalah di Istana?" Tanya Contess Castina khawatir sambil melihat isi dari pesan tersebut.

"Saya tidak tahu, Nyonya. Saya hanya bertugas untuk mengantarkan pesan saja." Ucap Pengantar Pesan itu.

"Hmm... Baiklah, bilang pada Baginda saya dan keluarga saya akan pergi ke Ibukota hari juga, dan bilang padanya mungkin kami akan tiba di Ibukota dalam beberapa hari lagi." Ucap Countess Castina.

"Baik, Nyonya. Apa ada lagi yang ingin anda sampaikan pada Baginda Kaisar?" Tanya Pengantar Pesan itu untuk memastikan.

"Tidak, kau boleh pergi sekarang, Lisa antar Tuan Pengantar Pesan itu keluar." Ucap Countess Castina pada Lisa.

"Baik, Nyonya. Kalau begitu saya permisi dulu. Ayo, Tuan." Ucap Lisa sambil menuntun Pengantar Pesan itu keluar.

"Mia, ada apa? Siapa orang tadi?" Tanya Count Castina penasaran.

"Ah.. dia Pengantar Pesan yang dikirim oleh Baginda Kaisar." Ucap Countess Castina pada suaminya.

"Pengantar Pesan? Apa terjadi sesuatu di Istana?" Tanya Count Castina lebih penasaran.

"Tidak, beliau hanya menyuruh kita untuk segara kembali ke Ibukota." Ucap Countess Castina.

"Kalau begitu aku akan memanggil anak-anak untuk segara bersiap-siap, kau juga bersiap-siaplah kita tidak punya banyak waktu lagi." Ucap Countess Castina.

"Baiklah, tapi apa bisa kita kediaman Broglie dulu? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Louis." Ucap Count Castina.

"Terserah kau saja, Rai." Ucap Countess Castina sambil berjalan pergi.

"Baiklah, kalau kau bilang begitu, Mia. Aku akan mengirimkan surat ke Louise sekarang." Ucap Count Castina senang.

Sementara itu di kediaman Duke Broglie.

"Yang Mulia, ada surat untuk anda." Ucap Kepala Pelayan itu sambil membawa sebuah surat dengan gambar 'Bunga Tulip Merah yang sedang mekar diatas bulan purnama yang bersinar terang.' sebagai cap stempel milik keluarga Castina.

"Surat? Dari siapa?" Tanya Duke Broglie penasaran sambil membelakangi Kepala Pelayan itu.

"Hmm... disini tertulis dari Tuan Count Castina, Yang Mulia." Ucap Kepala Pelayan itu.

"Baiklah, letakkan disitu, dan kau boleh pergi, Lily." Ucap Duke Broglie sambil berbalik badan dan duduk di kursinya lagi.

"Kalau Begitu saya permisi dulu, Yang Mulia." Ucap Lily sambil pergi menuju ke pintu ruang kerja Tuan Broglie.

"Hmm... Rydin, Mia beserta kedua anaknya mau kesini? Kira-kira ada apa ya? Apa dia ingin membahas tentang surat yang Baginda kirimkan itu?" Ucap Duke Broglie sambil membaca surat yang dikirimkan oleh Tuan Count Castina itu.

*3 menit kemudian di Mansion Count Castina disebelah utara Kekaisaran Harvest.*

"Ma, kapan kita akan pergi?" Ucap seorang anak yang sedang ditata rambutnya oleh pelayan.

"Sebentar lagi kita akan berangkat, Alice." Ucap Countess Castina yang sibuk menasehati para pelayannya.

"Luca, ayo cepat!" Ucap Count Castina yang sedang merapikan pakaiannya.

"Baik, aku datang." Ucap seorang anak yang sedang terburu-buru.

Tidak lama kemudian Keluarga Castina berkumpul di depan kereta kuda.

"Tuan, Nyonya semoga perjalanan anda ke Ibukota lancar." Ucap Kepala Pelayan sambil mengiringi majikannya ke pintu depan Mansion Castina. Count Castina pun menganggukkan kepalanya pada Kepala Pelayan.

"Pak kusir, kita kediaman Broglie dulu lalu kita ke Istana." Ucap Count Castina pada sang kusir.

"Baik, Tuan." Ucap sang kusir sambil berteriak *Hiiyaa* untuk menjalankan kereta kuda yang dinaiki oleh majikannya.

Terpopuler

Comments

ASA

ASA

Wah ... fantasi. Selalu amaze sama author yang bisa buat cerita fantasi. Terlebih lagi kolosal.

Sukses terus Thor ... Salam kenal dari saya, Aulia 🥰

2022-05-09

0

Duwi Hariani

Duwi Hariani

lanjut torr

2022-05-09

1

Ilmara

Ilmara

semangat kak

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Mimpi Lea
2 Chapter 2: Kedatangan Keluarga Count Castina
3 Chapter 3: Kepulangan Eugeo Oregon De Broglie
4 Chapter 4: Penyerangan Tiba-tiba
5 Chapter 5: Pasukan Sky Night vs Pasukan Serba Hitam
6 Chapter 6: Racun Bunga Wisteria
7 Chapter 7: Kekhawatiran Countess Castina
8 Chapter 8: Menyelinap Keluar
9 Chapter 9: Pertemuan Yang Tidak Terduga (1)
10 Chapter 10: Pertemuan Yang Tidak Terduga (2)
11 Chapter 11: Pertemuan Yang Tidak Terduga (3)
12 Chapter 12: Identitas Lea Yang Sebenarnya
13 Chapter 13: Cafe Anatolia
14 Chapter 14: Pelepasan Lentera
15 Chapter 15: Kebenaran Alice Yang terungkap
16 Chapter 16: Siasat Licik Tuan Putri Ellie
17 Chapter 17: Istana Kekaisaran.
18 Chapter 18: Pertemuan Rahasia Tuan Putri Lea
19 Chapter 19: Kekhawatiran Tuan Putri Ellie.
20 Chapter 20: Desain Gaun Milik Tuan Putri Lea.
21 Chapter 21: Makan Malam (?)
22 Chapter 22: Kematian Duchess Broglie (1)
23 Chapter 23: Kematian Duchess Broglie (2)
24 Chapter 24: Kematian Duchess Broglie (3)
25 Chapter 25: Ritual Integrity Knight Synthesis
26 Chapter 26: Kota Ufaira
27 Chapter 27: Penangkapan Marquess Glazer.
28 Chapter 28: Rencana Pesta Menginap dan Pertunangan.
29 Chapter 29: Pertemuan.
30 Chapter 30: Gaun dan Stelan Jas.
31 Chapter 31: Awal Mula Pertempuran (1)
32 Chapter 32: Awal Mula Pertempuran (2)
33 Chapter 33: Rencana Untuk Pergi (1)
34 Chapter 34: Rencana Untuk Pergi (2)
35 Chapter 35: Rencana Untuk Pergi (3)
36 Chapter 36: Rencana Untuk Pergi (4)
37 Chapter 37: Eileen Pearce (1)
38 Chapter 38: Eileen Pearce (2)
39 Chapter 39: Eileen Pearce (3) End Season 1
40 Nama-nama Karakter dan pengumuman update Season 2
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Chapter 1: Mimpi Lea
2
Chapter 2: Kedatangan Keluarga Count Castina
3
Chapter 3: Kepulangan Eugeo Oregon De Broglie
4
Chapter 4: Penyerangan Tiba-tiba
5
Chapter 5: Pasukan Sky Night vs Pasukan Serba Hitam
6
Chapter 6: Racun Bunga Wisteria
7
Chapter 7: Kekhawatiran Countess Castina
8
Chapter 8: Menyelinap Keluar
9
Chapter 9: Pertemuan Yang Tidak Terduga (1)
10
Chapter 10: Pertemuan Yang Tidak Terduga (2)
11
Chapter 11: Pertemuan Yang Tidak Terduga (3)
12
Chapter 12: Identitas Lea Yang Sebenarnya
13
Chapter 13: Cafe Anatolia
14
Chapter 14: Pelepasan Lentera
15
Chapter 15: Kebenaran Alice Yang terungkap
16
Chapter 16: Siasat Licik Tuan Putri Ellie
17
Chapter 17: Istana Kekaisaran.
18
Chapter 18: Pertemuan Rahasia Tuan Putri Lea
19
Chapter 19: Kekhawatiran Tuan Putri Ellie.
20
Chapter 20: Desain Gaun Milik Tuan Putri Lea.
21
Chapter 21: Makan Malam (?)
22
Chapter 22: Kematian Duchess Broglie (1)
23
Chapter 23: Kematian Duchess Broglie (2)
24
Chapter 24: Kematian Duchess Broglie (3)
25
Chapter 25: Ritual Integrity Knight Synthesis
26
Chapter 26: Kota Ufaira
27
Chapter 27: Penangkapan Marquess Glazer.
28
Chapter 28: Rencana Pesta Menginap dan Pertunangan.
29
Chapter 29: Pertemuan.
30
Chapter 30: Gaun dan Stelan Jas.
31
Chapter 31: Awal Mula Pertempuran (1)
32
Chapter 32: Awal Mula Pertempuran (2)
33
Chapter 33: Rencana Untuk Pergi (1)
34
Chapter 34: Rencana Untuk Pergi (2)
35
Chapter 35: Rencana Untuk Pergi (3)
36
Chapter 36: Rencana Untuk Pergi (4)
37
Chapter 37: Eileen Pearce (1)
38
Chapter 38: Eileen Pearce (2)
39
Chapter 39: Eileen Pearce (3) End Season 1
40
Nama-nama Karakter dan pengumuman update Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!