Yang Terakhir

Yang Terakhir

1. Mimpi

"Saya terima nikahnya...", ucapnya tegas dan lancar.

Sah.

Sah.

Arga membuka matanya. Ingatannya melayang pada mimpi yang baru saja dialaminya. Dia menghela napas lalu membuangnya perlahan. Matanya mengerjap. Dia mengubah posisi berbaringnya, dari miring kekanan menjadi telentang. Ditatapnya eternit kamarnya. Kepalanya pusing memikirkan tiba-tiba bermimpi menikah.

"Menikah?", gumamnya.

"Ada-ada aja.", lanjutnya lalu terkekeh.

Dia merasa lucu. Dengan status duda yang sudah disandangnya selama hampir 5 tahun ini tidak pernah sekalipun terlintas dibenaknya untuk menikah lagi. Setidaknya hingga saat ini. Kenapa tiba tiba bermimpi menikah.?

Kepalanya bertambah pusing dirasanya, kerongkongannya jg terasa kering membuatnya bangkit dari rebahannya. Diraihnya gelas kaca diatas nakas disamping tempat tidur, meneguk isinya hingga tandas, lalu duduk bersandar pada sandaran tempat tidur. Seperti baru tersadar dari lamunannya dia merasakan keringat membasahi piyamanya. Dia melirik ac yang menempel di dinding diatas pintu lebarnya. Pintu yang mengarah ke balkon kamarnya. Mati. Iya. Dini hari tadi pendingin ruangan itu dimatikan karena dia merasa cukup kedinginan. Hingga tanpa sadar dia tertidur dan bermimpi aneh menurutnya. Merasa risih, dia bangkit dr tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi yang juga terletak dalam kamar besar itu.

Arga sudah rapi dengan setelan kemeja hijau mint yang lengannya digulung hingga kesiku kemudian dimasukkan kecelana bahan hitam dan dilengkapi ikat pinggang warna senada. Sepatu pantofel hitam mengkilat melengkapi penampilannya yang menawan. Tubuh tinggi atletis, hidung mancung, rambut hitam dan mata tajam. Tampan. Tanpa dasi maupun jas. 2 atribut itu hanya akan dipakai ketika ada rapat direksi atau acara-acara formal. Dia berjalan menuruni tangga perlahan. Jam tangan mahal melingkar di pergelangan tangan kirinya. Tangan kanannya menenteng tas laptop. Siap berangkat ke kantornya.

Aroma telur mata sapi menguar menusuk rongga hidung, menggugah selera makan pagi ini.

"Pagi Mas Arga, sarapan sudah siap sesuai rekues." sapa Bi Sumi seraya melemparkan senyum yang terkesan puas karena sudah menyiapkan urusan perut majikannya. Asisten rumah tangga berusia 50 tahunan yang sudah mengabdi lama pada keluarga Arga. Dulu, Bi Sumi merupakan asisten rumah tangga orangtua Arga, tapi semenjak Arga menikah, Bi Sumi diajak Arga ikut dengannya tinggal di rumah barunya bersama sang istri. Hingga saat ini. Walaupun Arga sudah berpisah dengan sang istri dan berpindah rumah pun Bi Sumi tetap setia mengikuti. Bi Sumi sangat mengenal majikannya itu. Bi Sumilah yg mengasuh dan menemani Arga sewaktu masih kecil ketika orangtuanya sibuk bekerja.

"Terimakasih Bi." ucap Arga seraya menarik kursi dan duduk dengan tenang siap menikmati sarapannya.

"Bi Sumi sudah makan?" tanya Arga disela aktifitas mengunyahnya.

"Mas Arga duluan saja, Bibi belum lapar.", jawab Bi Sumi sambil meletakkan gelas berisi air mineral disisi kanan Arga.

Arga menyudahi sarapannya setelah meneguk air mineral hingga tandas. Piringnya bersih tak bersisa sebutir nasipun. Arga memang selalu menyukai nasi goreng buatan Bi Sumi.

Dia bangkit dari duduknya setelah menyeka mulutnya dengan tisu.

"Bi, aku berangkat. Hati hati di rumah." pamit Arga sedikit berteriak karena Bi Sumi sedang berada di dapur bagian belakang.

Bi Sumi yang mendengar suara Arga berpamitan pun bergegas keluar.

"Iya Mas, hati hati dijalan." balas Bi Sumi sambil melambaikan tangan.

Arga mengendarai sendiri mobil keluaran pabrikan Jepang miliknya. Dia memiliki asisten pribadi yang merangkap sopir tapi itu hanya berlaku untuk urusan pekerjaan. Dia lebih nyaman seperti itu.

Jalanan cukup lancar pagi itu, hingga Arga tiba di kantornya lebih cepat. Di lobi kantor Arga bertemu Reza, sang asisten. Laki laki tampan, bertubuh tinggi tegap, berkulit sawo matang, berusia 32 tahun dan masih betah melajang itu mengangguk hormat menyambut pimpinannya, seperti biasa tanpa senyum. Kemudian berjalan beriringan dengan Arga menuju lift. Melewati resepsionis yg selalu memajang senyum termanis apapun kondisi pribadinya, dan beberapa karyawati yang selalu mencuri curi pandang kearah duo manusia tampan itu karena jelas saja mereka takkan berani terang-terangan. Iya. Arga dan sang asisten selalu menjadi pemandangan indah bagi para karyawati di kantornya.

Lift berhenti dilantai 4. Lantai teratas kantor Arga. Gedung kantornya memang tidaklah tinggi dan besar. Tapi perusahaan yang bergerak di bidang furnitur itu sudah memiliki cakupan yang luas hingga ke mamca negara. Terutama Eropa. Para espatriat benua berkulit putih itu menyukai detil produk perusahaan Arga yang lebih memilih kayu jati sebagai bahan utamanya.

Senyum semanis gula Dian, sang sekretaris cantik dan seksi yang berusia 29 tahun selalu menyambut kedatangan duo tampan itu dengan setia. Dian sudah bekerja dikantor Arga sejak Arga menjadi pimpinan disana menggantikan mendiang ayahnya. Kalau dihitung hitung sejak 5 tahun yang lalu. Begitu dia lulus studinya, dia memutuskan melamar diperusahaan itu dan akhirnya diterima sebagai sekretaris. Hingga membuatnya sedikit banyak mengenal pimpinannya itu.

Dian lalu mengikuti mereka masuk ke ruangan sang pemimpin dan membacakan rentetan agenda sang pemimpin dengan detil.

"Makan siang?", tanya Arga memotong perkataan Dian yang tengah membacakan salah satu agendanya hari itu.

"Iya Pak, dengan Ibu Revi." jelas Dian.

Arga mengerutkan alisnya. Dia lupa.

"Bapak sendiri yang menyanggupi janji makan siang ini pada Ibu negara." lanjut Dian mengingatkan.

Arga menghela napas dan membuangnya dengan kasar. Di sisi lain Reza hanya diam memperhatikan ekspresi pimpinannya itu. Dia tahu bahwa Arga sebenarnya tidak menginginkan makan siang itu. Makan siang yang sudah diatur oleh ibu pimpinannya sendiri. Yang mereka sebut ibu negara.

Bukan hanya kali ini saja. Sudah banyak janji-janji makan siang, makan malam, dan makan-makan yang lainnya, yang sudah diatur -atur untuk Arga. Meski sudah menolak tapi sang Ibu seperti tidak lelah. Sang Ibu hanya ingin putranya itu memiliki pendamping lagi. Hingga jika merasa bertemu dengan wanita baik maka sang Ibu akan dengan senang hati mengenalkannya pada putranya. Lelah menolak, Arga pun pasrah.

"Saya hanya perlu datang kan?" tanya Arga.

Dian mengangguk.

"Seperti biasa Pak, anda hanya perlu hadir dan berbasa basi, selanjutnya terserah anda." jawab Dian.

Iya, Dian pernah menyarankan sang pemimpin untuk tidak perlu menghindar. Cukup datang dan duduk tenang. Berkenalan sewajarnya. Selanjutnya ya terserah. Begitu. Pernah suatu ketika Arga yang merasa tertekan meminta sarannya.

Arga memang sudah berusia sangat matang. Tapi diusianya yg menginjak 36 tahun itu, dia seperti mati kutu jika dihadapkan dengan situasi perjodohan. Dian yang sudah menikah dan menjalani hubungan jarak jauh dengan sang suami dianggap lebih kompeten dalam hal asmara dan perasaan. Sarannya lebih masuk akal daripada sang jomblo, Reza.

Reza dan Dian adalah 2 karyawan yang paling dekat dengan Arga. Selalu dimintai saran untuk masalah yang bersifat pribadi tapi juga sekaligus dijadikan pelampiasan emosi sesaat sang pimpinan bila sedang kesal. Trio itu sudah sepaket meski masih ada batasan yang tidak bisa diabaikan. Pimpinan dan karyawan. Rasa segan Reza dan Dian terhadap Arga tidak bisa hilang begitu saja. 2 orang ini tetap menghormti Arga sebagai pemimpin perusahaan meskipun dalam situasi non formal sekalipun.

Arga berkutat dengan berkas laporan dari para manajernya dan beberapa proposal kerjasama. Wajahnya tampak serius menatap barisan huruf dan angka yang terangkai diatas kertas putih. Rambutnya sudah mulai berantakan tapi tetap tampan.

Tok tok tok.

Sekretaris Arga yang cantik dan seksi masuk setelah mengetuk pintu ruangannya.

"Sudah saatnya makan siang Pak, anda memiliki janji dengan ibu Revi." ucap Dian mengingatkan.

"Hum", Arga hanya bergumam.

Arga menutup berkas yg tengah dibacanya lalu merapikannya bersama berkas2 yang lainnya. Dia mengangkat kepalanya melihat Dian.

"Apa kau sudah makan siang?" tanya Arga.

"Setelah ini Pak." jawab Dian.

"Kau mau menemani saya?" tanya Arga lagi.

Dian spontan menggelengkan kepalanya dengan kencang sambil mengibaskan tangannya.

"Ah, tidak Pak terimakasih." ucapnya menolak.

Dian tidak mau kena getahnya lagi karena akal-akalan bosnya itu. Pernah sekali Arga meminta Dian berpura-pura menjadi kekasihnya. Alhasil, wanita yang akan dikenalkan pada Arga mengadu pada ibu negara karena merasa kecewa. Dapat dibayangkan akhirnya, Dian diomeli dan diintimidasi oleh ibu negara. Membuat suasana kerja sempat memanas beberapa saat. Dian tidak ingin itu terulang lagi. Sungguh tidak nyaman.

Disebuah kafe resto, seorang wanita cantik berkulit putih terawat, rambut curly coklat, dia memakai lensa kontak berwarna senada dengan rambutnya, berusia sekitar 27 tahunan, duduk manis ditemani segelas tinggi jus sirsak. Menunggu.

Arga masih duduk manis didalam mobil keluaran pabrikan Jepangnya. Enggan keluar untuk bertemu wanita bernama Revi. Dia mengedarkan pandangan menyapu suasana sekitar kafe resto yang cukup ramai karena bertepatan dengan jam makan siang. Tapi dia tidak melihat wanita yg memiliki janji dengannya disana.

"Mungkin di dalam." pikirnya.

Akhirnya dengan malas Arga berjalan memasuki kafe resto itu. Mengedarkan pandangan mencari sosok wanita yang mirip dengan foto yang dikirimkan ibu negara beberapa hari yang lalu.

Dia melihat seorang wanita melambaikan tangan kearahnya. Dia Revi. Arga menghampirinya. Senyum wanita itu merekah bak bunga matahari. Terlalu lebar. Arga sudah duduk tenang didepannya.

"Saya terlambat rupanya." ucap Arga datar sambil melihat jam tangannya.

"Ah, nggak kok, aku yang terlalu cepat sampai." terang Revi.

Senyum Revi tidak memudar. Bahkan makin mempesona. Tapi tidak bagi Arga. Dia sudah sering melihat dan bertemu dengan wanita cantik. Bahkan Dian sang sekretarisnya pun cantik dan seksi tapi tidak membuat mata Arga memandangnya berbeda.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Assalamu'alaikum
salken mbak...

2023-08-04

0

Suharnik

Suharnik

Tk kasih bunga buat karya Authorrr🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷👍👍👍

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mimpi
2 2. Menghangat
3 3. Pesta Pernikahan
4 4. Pesta Pernikahan 2
5 5. Terbayang
6 6. Bertemu
7 7. Bertemu Kembali
8 8. Hanya Sahabat
9 9. Meresahkan
10 10. Mata Kelinci Dalam Mimpi
11 11. Rasa Bersalah
12 12. Kita Berteman?
13 13. Selangkah Lebih Dekat
14 14. Ingin Bertemu
15 15. Menunggu Kabarmu
16 16. Perasaan Lega
17 17. Tom Dan Jerry
18 18. Akhirnya Terkuak
19 19. Ketakutan Tiara
20 20. Rindu Menggantung
21 21. Melabuhkan Rindu
22 22. Memastikan
23 23. Ada Harapan
24 24. Gara Gara Salah Sangka
25 25. Mengikuti Hania
26 26. Tiket Liburan Digenggaman
27 27. Drama Di Ruang Privat
28 28. Mencari Tahu
29 29. Melancarkan Aksi
30 30. Apa Hadiah Yang Berkesan?
31 31. Makan Siang Bersama
32 32. Aku Percaya
33 33. Bertemu Tiara
34 34. Tiara Bersamaku
35 35. Dia Tiaraku
36 36. Kencan
37 37. Pikiran Mesum
38 38. Ajakan Piknik
39 39. Benar-Benar Rindu
40 40. Menepati Janji
41 41. Ikut Denganmu
42 42. Tolong Jangan Salah Paham
43 43. Meluruskan Masalah
44 44. Masih Kesal
45 45. Gara-Gara Reflek
46 46. Hati Yang Menghangat
47 47. Tiara Menghilang
48 48. Mantan
49 49. Salah Tingkah
50 50. Kamu Yang Kuinginkan
51 51. Berselisih Paham
52 52. Berdamai
53 53. Liburan Telah Usai
54 54. Liburan Telah Usai 2
55 55. Back To Real Life
56 56. Masalah Arga
57 57. Menghapus Resah
58 58. Jangan Salah Paham
59 59. Membujuk Hania
60 60. Digoda Wanita Penggoda
61 61. Wanita Penggoda Lainnya
62 62. Arga Bertemu Galih
63 63. Berebut Perhatian
64 64. Pengakuan Kecil
65 65. Ingatan Galih
66 66. Ada Apa Dengan Tiara
67 67. Kehadiran Arga
68 68. Bertemu Wanita Penggoda
69 69. Mendadak Ribet
70 70. Tidak Sendiri
71 71. Omelan Hania
72 72. Dia Milikku
73 73. Menghindar
74 74. Kegelisahan Hania
75 75. Menyelamatkan Arga
76 76. Modus
77 77. Obrolan Pria
78 78. Tak Sebanding
79 79. Wanita Yang Kukejar
80 80. Semakin Ingin Melindunginya
81 81. Hadiah Tak Terkira
82 82. Pria Yang Mengangumi
83 83. Tidak Rela
84 84. Pernyataan Arga
85 85. Arga Cemburu
86 86. Bukan Cinta Pertama
87 87. Terbukalah Padaku
88 88. Berseteru Lagi
89 89. Mengenali Rival
90 90. Sepaket Komplit
91 91. Tidak Akan Mengalah
92 92. Aku Menunggumu
93 93. Mambela Diri
94 94. Memanjakan Lidah Dan Perut
95 95. Memilih Gaun
96 96. Mantan Bikin Gregetan
97 97. Anugerah Terindah
98 98. Foto Dalam Galeri Ponsel
99 99. Bertemu Ibu Negara
100 100. Sayap Kiri Arga
101 101. Trust On You
102 102. Bukan Pelakor
103 103. Aku Sedang Berdoa
104 104. I Miss You
105 105. Musuh Dalam Selimut
106 106. Tetap Percaya
107 107. Terjebak
108 108. Siapa Yang Menjebak?
109 109. Pasti Cepat Kembali
110 110. Hancurkan Hatinya
111 111. Hania Kecelakaan
112 112. Depe
113 113. Menunggu Tiara
114 114. Kepergian Tiara
115 115. Penyesalan Ryan
116 116. Rencana Untuk Hania
117 117. Serangan Dini Hari
118 118. Really Miss You
119 119. Hania Menghilang
120 120. Tak Bisa Berhenti
121 121. Mencari Hania
122 122. Tak'kan Meninggalkamu
123 123. Serigala Berbulu Domba
124 124. Hancur
125 125. Ujian Untuk Kita
126 126. Terpuruk
127 127. Arga VS Galih
128 128. Melepas Rindu
129 129. Mengunjungi Makam Tiara
130 130. Pikiran Hania
131 131. Wanita Terhormat
132 132. Melamarmu Lagi
133 133. Ayo Kita Menikah
134 134. Terbayang Lagi
135 135. Arga VS Raka
136 136. Dia Tidak Bersalah
137 137. Ada Yang Cemburu
138 138. Ada Yang Harus Kujaga
139 139. Tempat Paling Nyaman
140 140. Aku Menginginkanmu
141 141. Izin Menikah
142 142. Sah!
143 143. After Merit
144 144. Kita Sahabat
145 145. Bukan Malam Biasa
146 146. Biasakan Dirimu
147 147. Kedatangan Sahabat
148 148. Mual Pagi Hari
149 149. Khawatir
150 150. Bukan Milik Arga
151 151. Dia Bagian Darimu
152 152. Permintaan Konyol
153 153. Permintaan Ibu Hamil
154 154. Mencemaskan Hania
155 155. Tertolong
156 156. Kedatangan Rosa
157 157. Menjaga Hania
158 158. Kehilangan Dia
159 159. Perhatian Arga
160 160. Mendadak Rindu
161 161. Buket Bunga Lili
162 162. Bertemu Raka
163 163. Kedatangan Tante Monica
164 164. Hania Dimana!
165 165. Menemukanmu
166 166. Arga Vs Oom Aris
167 167. Pengorbanan Raka
168 168. Rayuan Arga
169 169. Pemakaman Raka
170 170. Pengakuan Arga
171 171. Apa Bisa?
172 172. Bukan Syukuran Biasa
173 173. Kecurigaan Iden
174 174. Prahara Keluarga Pratama
175 175. Sedikit Demi Sedikit
176 176. Kekesalan Arga
177 177. Ingin Memeluk Hania
178 178. Gadis Kecil Dalam Foto
179 179. Dia Ancaman
180 180. Memastikan Sekali Lagi
181 181. Dia Lagi!
182 182. Hania Tahu
183 183.Wanita Yang Mirip Hania
184 184. Jadi Boleh?
185 185. Curhatan Bela
186 186. Hania Atau Mirip Hania?
187 187. Bantuan Galih? Yes or No?
188 188. Galih Beraksi
189 189. Rencana Galih
190 190. Ungkapan Hania
191 191. Ditahan
192 192. Galih Dan Rosa
193 193. Sekeping Ingatan Yang Kembali
194 194. Niat Terselubung
195 195. Mengenali Syana
196 196. Si Pemilik Suara Merdu
197 197. Panggil Mama, Sayang
198 198. Syukurlah, Dia Tumbuh Dengan Baik
199 199. Rindu Tiara
200 200. Akur Dengan Mantan
201 201. Kabar Baik Vs Kabar Buruk
202 202. Pingsan Berjama'ah
203 203. Hatiku Ada Yang Punya
204 204. Teman Tapi Mesra?
205 205. Panggilan Papa
206 206. Hadiah Tak Terkira
207 207. Mulai Bekerja
208 208. Ternyata Menyukainya
209 209. Kedatangan Iden
210 210. Rencana Yang Berhasil Dan Kejutan
211 211. Kaos Kaki Dalam Pigura
212 212. Penolakan Arga
213 213. Iden Galau
214 214. Ungkapan Hati Bela
215 215. Duo Batita
216 216. Bahagia Bersama
Episodes

Updated 216 Episodes

1
1. Mimpi
2
2. Menghangat
3
3. Pesta Pernikahan
4
4. Pesta Pernikahan 2
5
5. Terbayang
6
6. Bertemu
7
7. Bertemu Kembali
8
8. Hanya Sahabat
9
9. Meresahkan
10
10. Mata Kelinci Dalam Mimpi
11
11. Rasa Bersalah
12
12. Kita Berteman?
13
13. Selangkah Lebih Dekat
14
14. Ingin Bertemu
15
15. Menunggu Kabarmu
16
16. Perasaan Lega
17
17. Tom Dan Jerry
18
18. Akhirnya Terkuak
19
19. Ketakutan Tiara
20
20. Rindu Menggantung
21
21. Melabuhkan Rindu
22
22. Memastikan
23
23. Ada Harapan
24
24. Gara Gara Salah Sangka
25
25. Mengikuti Hania
26
26. Tiket Liburan Digenggaman
27
27. Drama Di Ruang Privat
28
28. Mencari Tahu
29
29. Melancarkan Aksi
30
30. Apa Hadiah Yang Berkesan?
31
31. Makan Siang Bersama
32
32. Aku Percaya
33
33. Bertemu Tiara
34
34. Tiara Bersamaku
35
35. Dia Tiaraku
36
36. Kencan
37
37. Pikiran Mesum
38
38. Ajakan Piknik
39
39. Benar-Benar Rindu
40
40. Menepati Janji
41
41. Ikut Denganmu
42
42. Tolong Jangan Salah Paham
43
43. Meluruskan Masalah
44
44. Masih Kesal
45
45. Gara-Gara Reflek
46
46. Hati Yang Menghangat
47
47. Tiara Menghilang
48
48. Mantan
49
49. Salah Tingkah
50
50. Kamu Yang Kuinginkan
51
51. Berselisih Paham
52
52. Berdamai
53
53. Liburan Telah Usai
54
54. Liburan Telah Usai 2
55
55. Back To Real Life
56
56. Masalah Arga
57
57. Menghapus Resah
58
58. Jangan Salah Paham
59
59. Membujuk Hania
60
60. Digoda Wanita Penggoda
61
61. Wanita Penggoda Lainnya
62
62. Arga Bertemu Galih
63
63. Berebut Perhatian
64
64. Pengakuan Kecil
65
65. Ingatan Galih
66
66. Ada Apa Dengan Tiara
67
67. Kehadiran Arga
68
68. Bertemu Wanita Penggoda
69
69. Mendadak Ribet
70
70. Tidak Sendiri
71
71. Omelan Hania
72
72. Dia Milikku
73
73. Menghindar
74
74. Kegelisahan Hania
75
75. Menyelamatkan Arga
76
76. Modus
77
77. Obrolan Pria
78
78. Tak Sebanding
79
79. Wanita Yang Kukejar
80
80. Semakin Ingin Melindunginya
81
81. Hadiah Tak Terkira
82
82. Pria Yang Mengangumi
83
83. Tidak Rela
84
84. Pernyataan Arga
85
85. Arga Cemburu
86
86. Bukan Cinta Pertama
87
87. Terbukalah Padaku
88
88. Berseteru Lagi
89
89. Mengenali Rival
90
90. Sepaket Komplit
91
91. Tidak Akan Mengalah
92
92. Aku Menunggumu
93
93. Mambela Diri
94
94. Memanjakan Lidah Dan Perut
95
95. Memilih Gaun
96
96. Mantan Bikin Gregetan
97
97. Anugerah Terindah
98
98. Foto Dalam Galeri Ponsel
99
99. Bertemu Ibu Negara
100
100. Sayap Kiri Arga
101
101. Trust On You
102
102. Bukan Pelakor
103
103. Aku Sedang Berdoa
104
104. I Miss You
105
105. Musuh Dalam Selimut
106
106. Tetap Percaya
107
107. Terjebak
108
108. Siapa Yang Menjebak?
109
109. Pasti Cepat Kembali
110
110. Hancurkan Hatinya
111
111. Hania Kecelakaan
112
112. Depe
113
113. Menunggu Tiara
114
114. Kepergian Tiara
115
115. Penyesalan Ryan
116
116. Rencana Untuk Hania
117
117. Serangan Dini Hari
118
118. Really Miss You
119
119. Hania Menghilang
120
120. Tak Bisa Berhenti
121
121. Mencari Hania
122
122. Tak'kan Meninggalkamu
123
123. Serigala Berbulu Domba
124
124. Hancur
125
125. Ujian Untuk Kita
126
126. Terpuruk
127
127. Arga VS Galih
128
128. Melepas Rindu
129
129. Mengunjungi Makam Tiara
130
130. Pikiran Hania
131
131. Wanita Terhormat
132
132. Melamarmu Lagi
133
133. Ayo Kita Menikah
134
134. Terbayang Lagi
135
135. Arga VS Raka
136
136. Dia Tidak Bersalah
137
137. Ada Yang Cemburu
138
138. Ada Yang Harus Kujaga
139
139. Tempat Paling Nyaman
140
140. Aku Menginginkanmu
141
141. Izin Menikah
142
142. Sah!
143
143. After Merit
144
144. Kita Sahabat
145
145. Bukan Malam Biasa
146
146. Biasakan Dirimu
147
147. Kedatangan Sahabat
148
148. Mual Pagi Hari
149
149. Khawatir
150
150. Bukan Milik Arga
151
151. Dia Bagian Darimu
152
152. Permintaan Konyol
153
153. Permintaan Ibu Hamil
154
154. Mencemaskan Hania
155
155. Tertolong
156
156. Kedatangan Rosa
157
157. Menjaga Hania
158
158. Kehilangan Dia
159
159. Perhatian Arga
160
160. Mendadak Rindu
161
161. Buket Bunga Lili
162
162. Bertemu Raka
163
163. Kedatangan Tante Monica
164
164. Hania Dimana!
165
165. Menemukanmu
166
166. Arga Vs Oom Aris
167
167. Pengorbanan Raka
168
168. Rayuan Arga
169
169. Pemakaman Raka
170
170. Pengakuan Arga
171
171. Apa Bisa?
172
172. Bukan Syukuran Biasa
173
173. Kecurigaan Iden
174
174. Prahara Keluarga Pratama
175
175. Sedikit Demi Sedikit
176
176. Kekesalan Arga
177
177. Ingin Memeluk Hania
178
178. Gadis Kecil Dalam Foto
179
179. Dia Ancaman
180
180. Memastikan Sekali Lagi
181
181. Dia Lagi!
182
182. Hania Tahu
183
183.Wanita Yang Mirip Hania
184
184. Jadi Boleh?
185
185. Curhatan Bela
186
186. Hania Atau Mirip Hania?
187
187. Bantuan Galih? Yes or No?
188
188. Galih Beraksi
189
189. Rencana Galih
190
190. Ungkapan Hania
191
191. Ditahan
192
192. Galih Dan Rosa
193
193. Sekeping Ingatan Yang Kembali
194
194. Niat Terselubung
195
195. Mengenali Syana
196
196. Si Pemilik Suara Merdu
197
197. Panggil Mama, Sayang
198
198. Syukurlah, Dia Tumbuh Dengan Baik
199
199. Rindu Tiara
200
200. Akur Dengan Mantan
201
201. Kabar Baik Vs Kabar Buruk
202
202. Pingsan Berjama'ah
203
203. Hatiku Ada Yang Punya
204
204. Teman Tapi Mesra?
205
205. Panggilan Papa
206
206. Hadiah Tak Terkira
207
207. Mulai Bekerja
208
208. Ternyata Menyukainya
209
209. Kedatangan Iden
210
210. Rencana Yang Berhasil Dan Kejutan
211
211. Kaos Kaki Dalam Pigura
212
212. Penolakan Arga
213
213. Iden Galau
214
214. Ungkapan Hati Bela
215
215. Duo Batita
216
216. Bahagia Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!