Yivone di bawa ke rumah orang asing

Kediaman Shin...

Kimi yang telah di jemput oleh Mike merasa dendam yang membara akibat di perlakukan seperti murahan oleh para pria itu.

Kimi yang sedang mandi dengan menggosok-gosok seluruh tubuhnya karena telah di sentuh oleh para pria itu dan dia merasa sangat jijik. dengan menangis terisak tanpa henti

"Yivone, wanita jal*ng ,seharusnya kau yang melayani mereka," Teriak Kimi dengan tertekan

dan dia mengingat hinaan pria itu( bagi kami tubuh mu ini tidak berharga sama sekali. dan kami sudah bosan)

"Aaaarghhhttt..," Teriakan histeris Kimi karena merasa terhina

"Yivone, lihat saja nanti aku akan membuat mu melayani lebih banyak pria," Gumam Kimi dengan penuh kebencian

Di sisi lain Mike Shin yang duduk di ruang bacanya sambil mengingat kondisi putri nya membuatnya sakit hati, di saat tiba dia melihat putrinya tanpa sehelai benang dan tubuhnya penuh dengan luka..

"Putri ku di hina sehingga harus melayani para pria itu, seharusnya yang melayani pria itu adalah gadis bodoh itu, Yivone saat kau pulang lihat saja nanti aku akan langsung menjual mu ke pengusaha kaya raya." Gumam Mike dengan mengepal kedua tangan nya.

klek....

"Tuan besar" Sapa dari seorang pria yang tidak lain adalah ketua pelayan rumah tangga

"Yivone sudah pulang?"

"Belum Tuan besar."

"Ini sudah larut kenapa dia belum pulang juga tidak biasanya dia seperti itu."

"Tuan besar, perlu aku mencarinya?"

"Tidak usah, keluarlah."

"Baik Tuan besar."

keesokan harinya..

Yivone yang terkena obat bius membuatnya tidur semalaman dan akhir nya pun membuka mata nya. melihat sekeliling dengan kebinggungan karena berada di tempat asing.

"Kenapa aku ada di sini? apa yang terjadi dan ini di mana?" Kata Yivone dengan melihat sekeliling kamar mewah itu..

klek.....

Seorang wanita paruh baya yang masuk ke kamar Yivone dan mendekatinya.

"Nona, anda sudah bangun?" Tanya seorang wanita paruh baya yang juga pembantu yang di rumah mewah itu.

"Bi-bibi, ini di mana?" Tanya Yivone dengan takut.

"Nona, nama ku Sandra. jangan takut Nona, tuan pesan jangan membangunkan Nona dan sekarang dia lagi menunggu Nona di ruang baca, akan tetapi Nona sarapan dulu" Jawab pembantu itu dengan hormat

"Tuan.? siapa dia dan kenapa aku di bawa di sini? aku ingat ada yang membekap ku dari belakang."

"Nona, jangan takut. ke depannya Nona akan tinggal di sini dan ini adalah rumah mu" Ujar pembantu itu dengan lembut.

"Rumah ku? tinggal di sini? Bibi, aku rasa kalian sudah salah orang, aku mau pulang." Kata Yivone yang ingin pergi dari kamar.

"Nona, sebentar,'' Teriak Sandra dengan cemas karena Yivone melangkah keluar dari kamar akibat ketakutan di rumah orang asing

Di saat keluar Yivone melihat sekeliling dan ingin mencari pintu keluar, akan tetapi karena rumahnya yang luas sehingga Yivone tidak bisa menemukan pintu keluar nya. rumah itu memiliki banyak ruangan dan sangat besar

"Di mana ini kenapa aku di bawa ke sini" Gumam Yivone yang ketakutan akibat tidak bisa meninggalkan tempat ini, sesaat kemudian tiba-tiba muncul seorang pria yang mendekatinya dengan hati-hati

"Nona Yivone" Sapa pria itu dengan lembut yang dari belakang Yivone

Yivone kemudian menoleh ke arah suara itu, saat melihat pria itu Yivone membulatkan mata besarnya. karena atasan pria ini yang sangat di takutinya

"Ke-kenapa Tuan ada di sini?dan juga apa kalian yang membawa ku kemari?" Tanya Yivone dengan pucat

"Nona, jangan takut kami tidak akan menyakiti mu, Tuan kami hanya ingin bertemu dengan mu."

"Bertemu dengan ku? dengan cara menculik ku?" Tanya Yivone yang mundur langkahnya

"Gawat gadis ini ketakutan, gadis ini adalah kesayangan Tuan bisa melayang nyawa ku jika Tuan tahu, Tuan sudah pesan jangan sampai menakuti nya" Batin pria itu dengan cemas

"Nona, bagaimana kalau sarapan dulu nanti baru bertemu dengan tuan, Nona sudah semalaman tidak makan, mari aku menunjukan jalan ke ruang makan."

Yivone walau masih merasa takut tapi dia hanya bisa menurut, karena dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti kata pria itu.

Setelah di ruang makan maka pria itu pun meninggalkan Yivone bersama Sandra

"Nona, silakan makan sarapan nya" Kata Sandra dengan hormat.

"Baik, terima kasih Bi," Jawab Yivone dengan suara lembut.

Sandra dengan hati-hati melayani gadis itu atas perintah Tuannya, agar membuat gadis itu merasa nyaman dan tanpa merasakan takut.

Walau Yivone mendapat pelayanan istimewa akan tetapi dia tidak bisa fokus pada makanan yang ada di depannya.

"Nona, apakah sarapan nya tidak enak?jika tidak enak maka aku akan siapin makanan lain."

"Tidak Bi, ini lumayan."

"Kalau begitu baguslah, jika Nona butuh sesuatu kata kan saja."

"Iya terima kasih"

Setelah siap sarapan pria itu kembali bertemu dengan Yivone dan membawanya ke salah satu ruangan

"Tuan, kenapa membawa ku kemari ?bukankah mau ke ruang baca?"

"Nona, ini silakan di baca dulu, setelah itu Nona bisa bertemu dengan Tuan kami." Kata pria itu dengan menyerahkan sebuah dokumen

Yivone menerima dokumen dan membaca isi dokumen tersebut, saat membaca isi dokumen itu membuatnya terkejut dan hampir tidak percaya..

"Tuan ini?"

"Nona , Mike Shin banyak berhutang dan jika Nona ingin membantunya maka setuju saja persyaratan ini."

"Bukankah ini agak aneh. aku hanya bisa memasak makanan yang biasa saja, bukankah Bibi Sandra bisa memasak untuk Tuan?

"Tidak Nona, Bibi tidak pernah masak untuk Tuan, karena Tuan tidak pernah makan, Tuan sangat pemilih jika tidak suka maka dia tidak akan makan"

"Jadi kenapa memilih ku, aku juga tidak bisa dan juga masakan ku belum tentu bisa cocok dengan selera nya"

"Nona, ini tidak masalah. yang penting Nona ingat siapkan saja semua keperluan Tuan setiap hari sehari 3 kali makannya dan juga pakaiannya juga Nona yang harus siapin termasuk merapikan kamar nya, Tuan tidak suka ada yang masuk ke kamarnya selama ini."

"Bukankah ini harus istrinya yang melakukan nya" Ujar Yivone dengan heran

"Masalahnya Tuan kami belum menikah,dan juga setelah Nona setuju dengan semua persyaratannya maka Nona lah yang mengurus seluruh rumah ini."

"Seluruh rumah ini?"

"Benar Nona, maksudnya adalah Nona punya hak untuk melarang siapa pun yang masuk rumah ini, dan juga Nona juga bisa memerintah para pekerja di sini."

"Ada lagi syarat ke 3nya kenapa harus memilih ku?

Tanya Yivone dengan membaca syarat ke tiga dengan heran

"Nona, itu hanya Tuan yang tahu"' Jawab pria itu dengan senyum

”Tuan, tidak menyukai ku kenapa harus aku? seharus tuankan mencari wanita lain? apa karena ingin aku melunasi hutang Paman ku?"

"Eh ini , kenapa Nona merasa Tuan tidak menyukai mu?"

"Tuan, tidak mungkin menyukai ku. dan walau ini hanyalah perjanjian selama setahun tapi Tuan bisa mencari wanita yang dia sukai" Balas Yivone dengan menatap pria itu

"Nona polos , Tuan menyukai mu makanya memilih mu, selama ini dia belum pernah membuat perkara seperti ini, dan perjanjian ini hanyalah sebuah alasan agar bisa membuat mu di sisi nya." Batin pria itu