Verona, Italia.
Sejak dia di lahirkan, baru kali ini wanita dengan manik abu-abu itu merasakan menjadi seorang pelayan. Bahkan dalam mimpinya pun dia tidak ingin mengalami hal seperti ini. Dia selalu hidup dengan bergelimang harta. Bahkan sangat berkecukupan dalam hal apapun. Namun, karena kebodohannya, dia harus berakhir di tempat mengerikan ini dan mengabdi sebagai seorang budak pelunas hutang pada pria yang sama sekali tidak dia kenal.
Dia adalah Malvin Alexander, pria berusia 30 tahun itu pemilik kartel terbesar di Verona. Dia dijuluki dewa kematian oleh orang-orang yang mengenalnya sesuai dengan nama kartelnya yaitu Dio dela Morte. Akan tetapi, meski terkenal dingin dan tidak berperasaan, sisi lain dari seorang Malvin Alexander adalah, dia sangat mencintai keluarganya.
"Andrea apa yang kau pikirkan?"
Manik abu-abu nya menoleh pada seorang wanita, yang umurnya sangat jauh di atasnya. "Tidak ada."
"Kau selalu berdiam diri sejak datang ke Mansion, apa kau merindukan keluargamu?"
Gadis itu menampilkan senyum manisnya. "Aku merindukan Ayahku Garilla. Saat sedang sedih, biasanya dia akan menghiburku dengan membawa buah kesukaanku," jawabnya lalu mendekati Garilla.
"Lalu apa yang kau masak hari ini Garilla?"
"Makanan kesukaan Nona Arsula, dia akan berkunjung hari ini," jawab Garilla.
"Arsula? Siapa dia?"
Garilla membulatkan mata menatap tidak percaya ke arah Andrea. "Sudah satu bulan kau di sini dan kau masih tidak tahu siapa dia?"
Garilla menatap masih dengan ekspresi anehnya saat Andrea mengangkat kedua bahunya. "Dia adalah wanita tersayang Tuan Malvin, Arsula Simon. Dia yang akan menentukan siapa saja yang berhak tinggal di sini."
Andrea mengangguk mengerti. "Begitu rupanya."
"Apa kau kira aku sedang mengatakan lelucon?"
Andrea menggeleng dengan terkekeh.
"Kau ingin mencicipi makanan mahal ini?"
"Tidak Garilla, terima kasih."
"Bukankah ayahmu seorang pengusaha kaya, aku ingat kau pernah mengatakannya padaku waktu pertama kali kau datang. "
"Ya, kau benar. Tetapi utangku terlalu banyak Garilla, dia tidak mampu membayarnya."
"Berapa?"
Andrea menggaruk keningnya yang tidak gatal. "Cukup banyak."
Kasihan sekali kau, gadis secantik dirimu harus berakhir menjadi pelayan di sini."
"Dan kau sendiri?"
"Masih ada 20 tahun lagi untuk melunasi semua hutangku," jawab Garilla.
"Apa kau pernah berfikir untuk kabur dari tempat ini?"
Garilla menggeleng. "Tidak ada tempat untuk bersembunyi jika kau berhasil lolos. Mereka akan terus menghantuimu hingga kau mati."
"Bukankah di sini juga berasa sudah mati," ucapnya dengan lantang. Namun, dia kembali membisu saat menyadari Garilla menatapnya dengan kesal.
"Berhenti mengatakan hal-hal yang menyakitkan Andrea, aku berharap kau hidup lebih lama dan menjadi Signora dan menggantikan Nona Arsula."
"Wa--What?" Wanita itu memandang tidak percaya dengan apa yang baru saja Garilla katakan. "Aku menjadi Signora? Apa kau gila Garilla, mana mungkin."
"Ssstttt, pelankan suaramu Andrea, jika pelayan Nona Arsula mendengarnya kita akan terkena masalah."
"Makanya perhatikan kalimatmu," bisik Andrea dengan wajah cemas.
"Maafkan aku. Aku hanya tidak ingin wajah cantikmu ini tersia-sia di penjara ini bersamaku."
"Dasar wanita tua. Aku hanya 3 bulan di sini, untuk apa kau merasa cemas akan hal itu. Jika aku sudah bebas nanti, aku akan mencari pria terbaik di Puelba dan membawanya untuk bertemu denganmu."
Garilla tertawa keras mendengar itu. "Aku sangat menantikannya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Marcella Lantang
Andrea...kasihan ya. masa depannya hancur di usia mudanya.
2023-09-18
0
maestuti dewi saraswati
lanjut
2022-02-17
0
Juniati Tindaon
mampir kesini atas rekomendasi autor kak nukha❤️.....
2022-01-22
0