Endless
Andrea Pricilia, perempuan 22 tahun yang kini hidupnya sedang tidak baik-baik saja. Hidupnya hancur ketika pria yang dia cintai mencampakkannya. Pria berengsek itu bahkan meninggalkan hutang yang tidak akan mungkin dia bayar karena jumlahnya yang cukup besar.
Hingga saat ini dia belum bisa percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Dia bahkan meninggalkan Ayah-nya yang jauh bergelimang harta demi pria yang sekarang mencampakkannya. Dan untuk mengganti semua yang sudah di hamburkan pria itu, Andrea harus kembali dan memohon kepada ayahnya untuk bisa menerimanya dalam keadaan sekarang.
Hutang itu cukup banyak, dia tidak mampu untuk melunasinya jika makan saja dia tidak punya uang. Pria sialan itu mengambil semua yang dia miliki tanpa sisa. Dan sekarang wanita dengan manik mata berwarna abu-abu itu, memohon agar ayahnya bisa membantu untuk melunasi semua hutang itu. Dia ikhlas dan menerima apapun perintah Ayah-nya demi melunasi semua hutang-hutang itu.
"Andrea, berhentilah menyumpahi pria itu, semua sudah terjadi. Kau harus tetap waras untuk bisa bertahan hidup," ucap Lazaro Ayahnya yang mana membuat Andrea tidak habis pikir.
"Hidup? Ayah mengatakan aku harus tetap hidup demi hutang-hutang yang sama sekali tidak aku lakukan."
"Ini semua karena kebodohanmu, kau menyukai pria yang tidak bertanggung jawab."
"Ayah!"
"Kemasi barang-barang mu, kau akan segera di kirim ke Verona. Ayah sudah menyiapkan semuanya untukmu."
"Verona? bukankah itu di Italia?"
"Ayah sudah menyepakati kesepakatan dengan Malvin, sisa hutangmu akan lunas jika kau bekerja padanya selama 3 bulan."
"Malvin? Ayah menjualku padanya?"
"Ini semua demi kebaikanmu Andrea, hutang itu terlalu banyak. Bersyukur dia mau menerima sebagian yang sudah ayah berikan, dan menjadikan mu pelayan selama 3 bulan saja. "
"Ayah!"
"Berhenti menjerit dan bekemaslah!"
"Kebaikan apa yang akan aku dapatkan di sana, mereka menjadikan ku budak, aku tidak mau." Andrea menggeleng dengan cucuran air mata yang membasahi pipi mulusnya.
"Lalu apa kau punya uang sebanyak itu, kau pikir ayah bahagia kau menjadi budak. Hanya ini jalan satu-satu untuk menyelamatkanmu dari hutang-hutang itu Sayang."
"No, Ayah. Aku mohon, biarkan aku tetap di sini."
"Ayah tidak bisa melakukannya Andrea, ini sudah menjadi kesepakatan Ayah dengannya."
"Biarkan aku tetap di sini." Andrea bersimpuh di bawah kaki Ayahnya. "Aku janji, apapun yang Ayah perintahkan akan aku lakukan tanpa mengeluh. Aku mohon, aku tidak ingin ke Italia, aku tidak mengenal siapa pun di sana Ayah." Perempuan itu memohon meminta pengampunan agar tetap di ijinkan berada di Puelba.
"Maafkan Ayah Andrea, tapi ayah harus melakukan ini. Bukankah kau sudah berjanji." Pria tua itu merapikan rambut putrinya.
"Ayah tidak mampu melunasi semua hutang mu Andrea, itu terlalu banyak. Jika kau berhasil bertahan selama 3 bulan di sana, pemilik kartel itu akan menganggap utang-utang itu lunas."
"No, Ayah please. Jangan biarkan aku pergi."
Pemilik manik abu-abu itu menatap putrinya dengan sendu. "Ayah berjanji, hanya 3 bulan saja. Setelah itu kau akan kembali ke Puelba."
"Ayah ...."
Ayah dan anak itu tiba-tiba menengok, suara pintu terbuka kasar mengagetkan keduanya. Andrea menatap dua pria yang bertubuh besar yang muncul dari balik pintu. Perempuan itu menjerit ketakutan, dia menggenggam erat jemari ayahnya untuk tetap berada di sampingnya.
"Maaf Tuan Lazaro, Signore mengutus kami untuk menjemput putrimu."
"Sekarang?"
"Yah, dia harus memulai tugas pertamanya."
Mata Andrea membulat tidak percaya jika kedua pria ini datang untuk menjemputnya.
"Ayah, aku mohon, aku tidak ingin pergi."
"Sayang, 3 bulan saja. Setelah itu kau bisa melakukan apa pun yang kau ingin."
"Apa ini artinya kau membuangku?"
Lazaro terdiam, sorot matanya membuat wanita berusia 22 tahun itu patah hati. Hatinya hancur berkeping-keping karena ternyata tidak ada yang peduli dengan keadaannya saat ini. Hidupnya rusak oleh pria yang sialnya masih dia cintai hingga detik penyelesaian.
Dengan berat hati, dia mengemasi semua barangnya, menangisi jalan hidupnya yang begitu luar biasa ini. Kamar miliknya, yang dulu begitu penuh dengan kebahagiaan, kini berubah menjadi ruangan sunyi dan saksi dari semua penyesalannya, bahkan dinginnya lantai tidak sebanding dengan dinginnya hati perempuan bermanik abu-abu itu.
Dia meninggalkan Puelba, meninggalkan tanah kelahirannya dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Bahkan kedua pria bertubuh besar itu tidak memberi kesempatan Andrea untuk berpamitan dengan Ayah kandungnya. Dia pergi dengan diam, bayangannya menghilang seperti angin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
irda sembiring
singgah...aku
2023-08-17
0
ACIMAKALA
😍😍😍😍😍😍
2023-03-04
0
Nii
uuu
2022-10-14
0