Chapter 4 . Kencan pertama
Zia yang tak sengaja melihat Leo dan Risa malam itu, membuatnya dirinya berpikir semalaman. Zia baru bisa tidur dini hari.Dan pagi Zia kembali telat untuk kesekian kali masuk di jamnya Pak Handoko. Entah karena Pak Handoko yang sudah malas untuk menghukum Zia atau malah sebaliknya ia yang masih merasatak tahu diri karena ini masih hari kedua dirinya di scorsing, Zia tak memperdulikannya.
“Zi..,”.Suara panggilan berkali-kali tak Zia tanggapi karena dirinya terlalu asyik melamun.
“Kampret nih bocah! Dipanggil-panggil kagak denger”. Gerutu Rizal. Kemudian Rizal melempar tasnya kearah Zia dan benar saja Zia langsung merespon.
“Apaan sih Jal, main lemar-lempar tas. Kagak sopan tauk!”. Ucap Zia setengah kesal karena acara melamunnya terganggu.
“Malah nyolot nih anak.Noh dicariin Om-om”. Sahut Rizal yang sedari tadi ingin memberitahu jika ada yang mencari Zia.
“Om-Om?”. Zia masih berpikir dengan serius karena seingatnya dia tak punya Om yang tinggal di Kota ini.
Saat Zia berpikir dibawah pohon yang rindang area kampus, terlihat sosok yang Zia kenali sedang berjalan kearahnya bersama Pak Handoko.
“Noh.. Om-Omnya”. Rizal yang masih berada disamping Zia menunjukkan dengan dagunya.
“Kezia anak cerdas, ada yang mencarimu”. Ucap Pak Handoko tak seperti biasanya, wajahnya tersenyum bahagia. Entah apa yang dipikirkan tentangnya.
Zia melirik sinis kearah seseorang yang mentah menyanjung atau mengejeknya kesal.
“Leo ,aku kembali ke kelas dulu. Kau nikmatilah mengobrol dengan Zia”. Lanjut Pak Handoko .
'‘Kau tenang saja Han, kita hanya mau jalan-jalan sebenntar”. Sahut Leo tersenyum manis.
Rizal yang mendengar menoleh kearah Zia meminta penjelasan. Pasalnya dia belum mengetahui sendiri persoalan perjodohan Zia dengan Leo. Zia hanya menyengir melihat tatapan Rizal.
“Zia, aku mau mengajakmu jalan-jalan sebentar, apa kau mau?”. Pinta Leo lembut.
Bersamaan dengan itu Zacky yang baru datang langsung saja disahut oleh Zia. Ziamelingkarkan tangannya di tangan Zacky dan kepalanya bersandar mesra di bahu Zacky.
“Maaf aku ga bisa, aku ada janji sama pacarku”. Ucap Zia asal.
GLEGEK!
Zacky dan Rizal bingung harus bagaimana. Apalagi Rizal dia semakin bingung dan malah mengira jika Zia dan Zacky beneran jadian.
“Iya kan beib”. Tanya Zia dengan mesra kepada Zacky.
Zacky yang tak mengetahui asal perkaranya hanya mengikuti drama si cewek setengah otak yang menggandeng tangannya.
‘Habis ini gue harus mandi kembang tujuh rupa tujuh warna buat buang sial’. Gumam Zacky yang kesal dengan sikap Zia.
Zacky lalu mengingat sesuatu saat menoleh kearah Leo yang dihadapannya. Tiba-tiba saja nyalinya menjadi menciut.
‘O-EM-GI..! jangan-jangan ini pria yang mau dijodohkan sama si Zia. Mampus gue habis ini’.
Leo tersenyum kecut melihat drama adik Rizky. Dengan cepat dia langsung menyahut tangan Zia. Zia yang kaget ditarik tangannya, terjerembab di dada bidang Leo.
DEG!
Zia merasakan sesuatu yang aneh saat dirinya mendengar degup jantung Leo yang berirama dengan teratur. Menyadari ada keanehan di hatinya, Zia buru-buru menjauhkan tubuhnya dari tubuh Leo. Zia mengibas-ngibaskan tangannya ke bajunya.
“Demi Tuhan seluruh semesta alam, habis ini gue harus mandi pake abu”. Oceh Zia yang langsung mendapat pelototan tajam dari Leo.
Tanpa suara, Leo langsung menarik tangan Zia dengan sedikit kasar. Hal itu membuat Zacky dan Rizal ingin marah, tapi Zacky masih bisa menahannya.
“Elu ngapain sih Jek, nahan-nahan gue.. lu ga lihat apa si Zia ditarik-tarik dengan kasar gitu”. Rizal yang kesal dengan sikap pria yang belum diketahui asal usulnya.
“Dia tak mungkin menyakiti Zia, karena dia calon tunangan Zia”. Ucap Zacky yang sebenarnya mengira-ngira.
“Tunangan? Maksud elu Jek”. Tanya Rizal butuh penjelasan.
“Gue kemarin dimintain bantuan Zia buat ngebatalin perjodohannya, tapi Zia menghubungi gue lagi kalau sepertinya sandiwara kita ga akan berhasil. Karena tanggal pertunangan mereka akan dilaksanakan bulan depan”. Zacky menceritakan semuanya ke Rizal, betapa terkejutnya Rizal yang mendengar cerita Zia dari Zacky.
“Jek, tapi gue punya feeling yang ga enak sama tuh cowok”. Sahut Rizal yang sebenarnya sudah dirasakan Zacky juga di awal pertemuannya tadi. Pandangan Leo manakala menatap Zia seperti ada sesuatu yang direncanakan yang disembunyikan.
“Gue juga ngerasa sama Jal”. Sahut Zacky.
**
“Bisa ga lepasin tangan aku, sakit tau!”. Keluh Zia yang merasa sakit di bagian pergelangan tangannya karena Leo memeganginya dengan kencang.
Leo tak memperdulikan keluhan Zia, dia masih memegang tangan Zia dengan kencang. Kulit putih Zia berubah memerah, Zia pun sedikit meringis kesakitan. Leo memberhentikan mobilnya di sebuah hotel ternama di Kota tersebut. Leo masih saja menarik paksa tangan Zia untuk mengikuti langkahnya.
“Ngapain sih kita ke Hotel, aku mau pulang!”. Bentak Zia yang sudah ingin menangis. Manik mata cokelat itu berkaca-kaca. Leo tak sedikitpun mengarah ke wajah Zia.
Leo masih terus menarik Zia dengan paksa. Leo menekan tombol lift pada angka 1 dan 8, mereka naik kelantai 18 tempat kamar yang sudah dipesan Leo. Hati Zia semakin takut, saat pintu lift terbuka Leo yang tanpa suara dengan rahang yang mengeras membuka kamar bernomor 213.
“Ka.., aku mau pulang”. Rintih Zia memohon Leo agar melepaskannya. Tapi sayangnya itu tak membuat Leo mengubah pikirannya.
Tubuh Zia dilemparkan ke Ranjang dengan kasar, Leo membuka Jaz yang dia kenakan. Membuka satu persatu kancing kemejanya. Dengan wajah yang marah, Leo mendekatkan tubuhnya ke tubuh Zia yang sudah terjerembab di ranjang. Leo mendekatkan wajahnya ke wajah Zia yang sudah basah dengan tangisnya. Ya, Zia sat ini sangat takut dengan sosok Leo yang kontras dengan semalam. Leo yang sangat lembut, banyak bercanda, wajahnya selalu dihiasi senyuman tiba-tiba hari ini berubah menjadi menyeramkan. Zia memejamkan matanya, dia sudah pasrah dengan perlakuan Leo. Tapi tiba-tiba Zia mrndengaar suara tawa Leo.
“Ha..ha..ha...! begitu saja kau sudah sangat ketakutan”. Ejeknya sambil mengangkat tubuhnya dari tubuh Zia.
Zia langsung membuka matanya saat itu juga. Ada rasa lega didalam hatinya karena Leo tak melakukan sesuatu hal yang sangat dilindunginya. Zia juga merasa kesal karena Leo telah mengerjainya.Wajahnya berubah menjadi sinis menatap Leo.
“Adik Rizky tambah cantik kalau sedang ketakutan”. Ledeknya sambilmemakai kemejanya kembali.
“Ini ga lucu! Kaka sudah menginjak-injak harga diri aku”. Ucap Zia dengan tatapannya yang tajam.
Leo berbalik, bukannya meminta maaf dia malah mendekati Zia.
“Anak kecil tau apa tentang harga diri! Aku ga suka kamu bahas soal harga diri”. Mata Leo kini menatap manik mata Zia. Ada rasa yang belum bisa diartikan oleh Leo saat mata itu saling bertemu. Leo buru-buru menghindari Zia, dia teringat niat tujuannya menerima perjodohan ini semata-mata untuk balas dendam.
“Bagaimana seorang pemimpin perusahaan ternama tidak mengetahui tentang harga diri. Apalagi jika semua orang tau apa yang Kaka lakukan ke Ka Risa semalam. Aku yakin harga diri yang Kaka bangga-banggakan akan hancur seketika”. Sahut Zia yang teringat kejadian semalam Leo memeluk Kaka Iparnya dengan mesra. Dilihatnya pula Ka Risa juga menikmati pelukan Leo.
“Tak usah ikut campur urusanku. Tugasmu hanya menuruti apa yang Mama Papa inginkan”. Leo meninggalkan Zia ke dalam Kamar mandi.
‘Apa yang sebenarnya terjadi, hubungan apa antara Ka risa dengan Leo’. Batin Zia yang merasa aneh dengan sikap Leo.
......................
Jejaknya yuh jangan lupa🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Titislia
lanjutt
2021-12-15
1
Ninik H.
semangat kak
2021-12-05
1
ANAA K
Ce’elaah mereka kencan🤣🤣🤣
2021-11-19
0