pagi ini tepat dua bulan Nadine koma.
semunya masih sama tak ada perkembangan yang signifikan.
Bimo selalu setia di samping sang isteri. dia tak peenah bosan untuk mengajak sang isteri beebicara.
walaupun tak ada respon sama sekali
hari ini, Bimo ada urusan di sekolah. sebenarnya dia tak mau meninggalkan sang isteri. tapi karena ini sangat urgen mau tak mau akhirnya Bimo berangkat.
tak berapa lama Mama Maya dan Mama claudia datang menjenguk bersama baby twins yang genap berusia sembilan bulan.
"Mah aku titip Nadine ya " ucap Bimo kepada dua wanita paruh baya tersebut.
"pergilah nak biar kami yang menjaga isterimu" ucap Mama Claudia.
Bimopun mengwngguk seraya pergi meninggalkan Rumah sakit tersebut.
tak lama setelah Bimo pergi tiba-tiba baby twins menangis bersamaan. ini adalah kali pertama Raina dan Riana rewel. biasanya mereka berdua jarang sekali rewel.
Bahkan sangking takutnya karna tak pernah rewel, Raina dan Riana sampai di cek kromosomnya dan hasilnya baik-baik saja.
akhirnya baby twin di bawa keluar oleh kedua omanya. dan ajaibnya mereka langsung diam.
mereka saling berpandangan merasa heran dengan kejadian ini.
sementara Nadine yang sendirian. Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamar dan menghampiri Nadine.
ruang VVIP biasanya di jaga oleh satpam nsmun, entah mengapa satpamnya merasa perutnya di aduk-aduk.
orang tersebut mendekati Nadine yang masih setia tak bergerak memudahkan orang tersebut untuk mencelakainya.
"untung gue udah kasih obat pencahar ke minuman satpam tadi jadi gue bisa leluasa menghabisi wanita sialan ini " ucap orqng tersebut menyerigai.
dia kemudian memegang alat bantu nafas dan berkata
"mam***s loe wanita si***n" ucap orang itu menyeringai.
tapi sebelum orang itu menarik selang infus Nadine, tiba-tiba:
"hei siapa kau " ucap seseorang membuat orang tersebut mwbghentikan aktifitasnya dan menoleh ke belakang.
karna sudah tertangkap basah orang bertopeng tersebut langsung memotong alat infus dan alat oksigen.
akibatnya Nadine sulit bernafas dan nafasnya tersengal-sengal.
dokter yang memergoki orang tersebut langsung memencet bel mencari bantuan.
tak lama dokter dan suster bantupun datang
" kenapa ada apa " ucap dokter Malik
" tadi ada orang yang memotong selang infus dan selang oksigen dok. sehingga pasien kesulitan bernafas" ucap dokter Hendri.
"wah kenapa kita bisa kecolongan begini ? mana satpam penjaga" ucap Dokter Malik.
"orangnya sedang ke toilet dok " ucap suster mita.
"ya sudah semuanya sudah kembali setabil mari kita keluar" ucap Dokter Malik di ikuti Dokter Hendri.
"ada apa ini dok ?" tanya Mama Maya.
"ini nyonya tadi ada yang hampir membuat Nona Nadine celaka" ucap Dokter Hendri takut-takut.
pasalnya jika sampai keluarga Saloka murka rumasakit ini bisa di tutup detik ini juga
"apa?!" tanya Mama Maya melotot
"kok bisa" ucap Mama Claudia tak kalah terkejutnya.
"Bagaimana sistem di rumahsakit ini bekerja ? kenapa bisa sampai kecolongan " ucap seseorang yang berada di belakang mereka
"papa" ucap mama Claudia lirih
"maafkan kami tuan karna keteledoran kami menantu wnda hampir celaaka" ucap Dokter Hendri pias.
" untuk saat ini aku tak mau ambil pusing aku akan memberikan kesempatan pada rumah sakit ini jika terulang kembali siap-siap rumah sakit ini akan hancur" tegasYusuf
mereka semua ketakutan dan kembali ke ruangan masing- masing.
"maaf ya pah gara-gara kita keluar mrnenangkan cucu kita Nadine hsmpir celaka" ucap Claudia lirih.
"sudahlah yang teroenting menwntu kita tidak apa-apa sekarang kita masuk" ucap Yusuf menenangkan isteri dan Besannya.
mereka semua masuk ke dalam ruangan Nadine.
BERSAMBUNG............................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut
2022-05-24
0