kini Nadine dan Bimo hanya saling diam.
Nadine telah melihat dokumentasi tersebut. dia menangis sesenggukan.
" maafkan aku mas "ucap Nadine disela isak tangisnya.
" sungguh aku sangat bodoh karna tak mempercayaimu
kalau kau adalah Mas Bimo. aku terlalu mempercayai hasutan orang tersebut aku memang bodoh " sambil berkali-kali memukul kepalanya sendiri.
"sstt jangan bicara seperti itu kau tak salah" ucap Bimo seraya memeluk Nadine dan sesekali mengecup kening istrinya.
"aku boleh bertanya padamu ?"tanya Bimo.
Nadine hanya mengangguk pelan.
"memangnya apa yang di katakan orang itu" tanya bimo.
Nadine menghela nafas berat sebelum dia bercerita
FLASHBACK ON
Nadine sangat histeris karna mendapat kabar kalau sahabat kecilnya sekaligus calon suaminya mengalami kecelakaan dan nyawanya tak tertolong.
itu terjadi saat Nadine baru menginjak usia dua belas tahun artinya sebelum dia bertemu dengan Roni.
dia sangat terpukul atas meninggalnya teman kecilnya itu dan tak lama setelah itu ada seseorang yang menghubungi dirinya dan mengatakan jika nanti ada seorang pria yang mengaku sebagai Bimo jangan percaya karna dia adalah orang yang menyabotase mobil bimo agar celaka.
Nadine yang kala itu sangat terguncang jiwanya, dia mempercayai semuanya.
" kau ingat ya dia bukan Bimo yang asli melainkan orang yang menyamar menjadi Bimo" ucap seseorang di sebrang sana melalui sambungan telepon.
Nadine pun percaya begitu saja.
" dan kau ingat dia yang mengaku Bimo itu adalah calon suami puteriku" ucap wanita itu lagi.
maka dari itu, Nadine menolak untuk menikah dengan Bimo.
FLASBACK OF
"jadi kau mempercayai hasutan orang yang tak kau kenal? hem " tanya Bimo pura-pura merajuk
" ya mau gimana orang aku udah terguncang lagipula dia memberi informasi seakurat ini " ucap Nadine sambil memberikan bukti-buktinya.
Bimo mengerutkan dahinya karna merasa tak asing dengan nomor tersebut.
"mas kau kenapa " tanya Nadine
"ooh aku tidak apa-apa" ucap Bimo seraya memeluk Nadine.
" mas aku minta maaf ya mas karna ke bodohanku aku hampir membunuh anak kita " ucap Nadine teeisak.
"sudahlah kau tak perlu menyalahkan dirimu yang terpenting kau sudah baik-baik saja" ucap Bimo menenangkan.
Bimo dan Nadine saling berpelukan dan entah siapa yang memulainya mereka saling menatap dan tanpa aba-aba Bimo segera melu***t b8bir mungil sang isteri.
tiba-tiba ponsel milik Nadine berbunyi.
"siapa" tanya Bimo
"Rara mas " ucap Nadine
"ya sudah angkat" ucap Bimo.
Nadine hanya mengangguk
"halo " ucap Nadine
" halo Nad lo dimana sih katanya loe tadi masuk kok sekarang ngilang?" ucap Rara.
" iya tadi gue emang masuk tapi gua balik lagi karna gue jatuh tadi" ucap Nadine yang membuat Rara melotot.
"apa?! loe jatuh ?terus gimana keadaan loe "tanya Rara heboh.
"hei Rara cantik gue gak papa loe sama Risa kesini aja gua akan cerita semua ke elo" ucap Nadine
" oh ok deh gua kesana entar setelah pulang sekolah. bye " ucap Rara.
Nadine hanya geleng-geleng kepala.
"kau mau menceritakan semuanya pada mereka?"tanya Bimo.
"baiklah jika itu kemauanmu aku akan mengikutimu" ucap Bimo seraya memeluk dan mengecup kening sang isteri.
Naadine hanya mengangguk sambil tersenyum manis.
tepat jam tiga sore Rara dan Risa sedah swmpai di rumah sakit dan langsung memeluk tubuh sahabatnya.
saat memeluk Nadine, Risa dan Rara merasa aneh merekapun saling berpandangan.
"loe" belum sempat melanjutkan ada sesorang yang menyembul di balik pintu.
"loh pak Bimo kenapa ada di sini ?"tanya Risa heran
sementara Bimo hanya tersenyum.
" sini duduk gua bakal jujur sama kalian " ucap Nadine seraya menepuk kasur sebelahnya.
akhirnya Nadine menceeitakan semuanya
" jadi loe dan pak Bimo udah nikah dan sekarang lagi hamil" tanya Rara.
" terus gimana dengan kak Roni diakan ngarep sama loe" ucap Risa yang membuat Bimo terdiam.
sementara Nadine hanya tersenyum dan menggeleng.
"gue gak tau gue juga bingung" ucap Nadine seraya menatap suaminya.
gimana kalau gue bantu ngomong sama kak Roni" ucap Risa antusias.
Rara dan Nadine saling pandang karna melihat sahabatnya yang sangat antusias.
"kalian kenapa liatin gue kayak gitu" tanya Risa salah tingkah.
Nadine dan Rara saling tatap seraya tersenyum.
"loe yang krnapa Ris loe suka ya sama Roni? " tanya Rara menyelidik.
"ah apaan sih kalian ya mana mungkin gue suka sama dia " elak Risa
" udah lah Ris loe gak perlu bohongi kita kita tau kok kaloloe suka sama Roni" ucap Nadine.
" t-tapi dia kan... " ucap Risa menggantung.
"karna dia mqntan gue ris udahlah gue sekarang hanya menyukai satu orang yaitu adalah suami gue sendiri" ucap Nadine melirik sang suami.
Bimo hanya tersenyum seraya mengg4nggam tangan sang isteri kemudian mengecup jemari sang isteri
"iih gue iri " ucap Rara histeris.
"heh sekolah yang bener dulu sono baru cinta-cintaan" ucap Nadine.
"ish loe aja boleh nikah sebelum lulus masakgue gak boleh? " tanya Rara sewot.
" ya beda kasus kali Ra gue kan di jodohin dari kecil lah elo? " tanya Nadine.
"hehehe gue bercanda kok sayang gue masih mau kerja, kuliah, dan meikmati masa muda gue tanpa harus repot ngurus anak" ucap Rara Cengengesan.
"gue juga pengenya kayak loe Ra puas main nongkrong sama temen, heng out bareng kalian tapi apa daya" ucap Nadine seraya menghela nafas berat.
Bimo yang melihat itu merasa bersalah karna krluarganya mempercepat acara pernikahanya yang seharusnya di lakukan setelah Nadine lulus srkolah.
Namun karna beberapa alasan, pernikahan mereka di percepat dari rencana awal.
setelah mereka mengobrol banyak hal, Rara dan Risa pun berpamitan untuk pulang karna hari sudah hampir gelap.
"Nad kita pulang duluan ya loe cepet s3mbuh jangan banyak fikiran karna nanti berpengaruh pada kandungan loe" ucap Risa menasehati.
Nadine sempat melongo mendengar ceramah dari sahabatnya itu namun dengan cepat ia mengangguk
"Ris loe kok tumben lurus " ucap Rara mengejrk yang .langsung mendapat geplakan dari Risa.
"sialan loe Ra gue kan berucap sesuai pengalaman mama waktu hamil lagi" ucap Risa
Rara mendadak sedih mendengar penuturan saudara kembarnya.
"loe kenapa Ra? " tanya Nadine penasaran
Risa menghela nafas panjang lalu mulai bercerita
"dulu gue waktu umur dua tahun nyokap gue hamil lagi gue sama Rara seneng banget tapi kebahagiaan kita hanya sesaat karna nyokap gue keguguran akibat banyak fikiran " ucap Risa
"loe yang sabar ya " ucap Nadine.
merekabertiga berpelukan dan tak lama beranjak untuk pulang.
BERSAMBUNG............!!!
hai hai hai kasih referansi dong ke author hehe bingung 😁😁 sebenarnya author tuh udah ada gambaran suh tapi cara membuat kata yang tepat tuh author masih bingung😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Nadine hamil 18 minggu itu berarti bersamaan 4 bulan lebih usia kandungannya,udah gede juga perutnya,apa lagi anak kembar bisa jadi kayak org hamil 5-6 bulan lho..masa orang orang gak tau Nadine hamil udah segede itu??🤔🤔🤔
2022-09-07
0
Rice Btamban
bgs Andine ksh tau keteman nya bhw kamu sdh nikah
2022-05-24
0