part 17

Happy reading..❤️

Boleh kasih vote mingguan nya supaya author semangat 😍

🍁🍁🍁

Alex sangat membenci ibu nya bukan hanya karena sang ibu telah meninggalkan nya. Tetapi akibat ibu nya meninggalkan Alex yang menyebabkan kehancuran Alex.

Semenjak percakapan antara Alex dan ayah nya itu, Alex benar benar menepati janji nya kepada sang ayah. Dia menjadi anak yang sangat penurut dengan ayah nya.

Apapun yang ayah nya perintah kan pada Alex selalu ia lakukan, walaupun itu sangat berat bagi anak yang masih berusia 7 tahunan.

Hari berganti hari terus ia lalui dengan penuh perjuangan, tak ada lagi kasih sayang seorang ibu yang menjadi penyemangat hidup nya.

Alex sudah tidak punya kesempatan untuk sekedar tidur dalam pelukan orang tua.

Dulu saat ibu nya masih bersama, Alex hanya bisa tidur ketika ibu nya membacakan dongen untuk nya, menemani Alex hingga tertidur.

Tak jarang sang ibu ikut terlelap mendekap tubuh mungil Alex hingga pagi.

Tapi kini semua itu hanya lah kenangan dan angan angan semata. Tak ada pelukan hangat yang dulu sering ia rasakan.

Apalagi saat ini Alex merasakan perubahan sikap sang ayah yang mulai acuh terhadap nya.

Tiap malam ayah nya pulang selalu bergonta ganti membawa wanita, dan langsung masuk ke kamar tanpa mau menyapa Alex.

Itu yang membuat Alex tak punya kesempatan hanya sekedar berbicara kepada sang ayah.

Tidak hanya itu, bahkan untuk biaya sekolah Alex pun ayah nya sudah tidak pernah lagi memberi.

Kata sang ayah, anak laki laki itu harus bisa mandiri supaya besar menjadi anak yang hebat. Alex harus mencari uang sendiri untuk kebutuhan hidup nya.

Alex menuruti perkataan sang ayah, tiap hari setelah pulang sekolah dia berjualan kue basah milik tetangga, ia akan mendapatkan upah dari tiap potong penjualan kue itu.

Dari upah itu lah Alex bisa melanjutkan sekolah nya.

Tapi suatu ketika, saat sedang berjualan Alex tidak sengaja terserempet sepeda motor. Sehingga kue yang baru saja ia ambil dari tetangga bahkan belum laku satu pun tumpah semua, tak ada lagi kue yang bisa di selamat kan untuk di jual karena semua nya kotor. Sehingga ia tak bisa lagi berjualan untuk sekedar mengembalikan modal kepada tetangga nya itu.

Sejak kejadian itu pula Alex kehilangan pekerjaan nya, ia sudah tidak di perbolehkan lagi untuk menjual kue milik sang tetangga jika belum mengembalikan modal nya.

Pada saat itu, pikiran Alex hanya tertuju pada ayah nya. Ia ingin meminta bantuan kepada sang ayah untuk memberikan uang mengembalikan pada tetangga nya itu.

Ayah nya pun menyanggupi nya asalkan Alex mau di ajak ayah nya ke suatu tempat untuk bekerja di sana.

Tentu Alex tidak menolak ajakan sang ayah.

Ia begitu bersemangat untuk bekerja walaupun usia nya masih sangat kecil untuk mencari uang.

Malam hari nya ayah nya menyuruh Alex untuk bersiap ke tempat kerja.

Dengan langkah pasti penuh semangat ia mengikuti sang ayah dengan berpenampilan rapi, menggunakan kemeja bermotif garis garis di padukan dengan jeans hitam membuat nya terlihat lebih dewasa.

Apalagi postur tubuh Alex yang tinggi dan besar itu membuat siapa pun yang melihat nya tidak akan percaya jika Alex masih SMP yang bahkan usia nya masih 13 tahun.

"Ayah..ini tempat apa? kenapa di sini berisik sekali? " Alex sudah berada di suatu tempat, tetapi tempat nya tidak seperti perkantoran yang ada di bayangan Alex.