Ketika Alex ingin menghentikan Desy, pintu ruangan sudah di buka terlebih dahulu.
"Maaf mengganggu" ucap nya langsung menutup pintu lagi.
Sungguh!! bagai ditikam sembilu. Rasanya sangat sakit. Dia tidak pernah merasakan sesakit ini saat ia putus dengan pacar nya.
Lalu apa ini? kenapa hatiku sangat sakit??
Jeritan batin Jenni seraya keluar berlari menuju pintu lift sesekali dia menyeka air mata nya yang sudah berjatuhan tanpa bisa di bendung.
Belum sampai memasuki pintu lift, tangan nya sudah dicekal oleh si penyebab diri nya patah hati.
patah hati? benarkah dia patah hati? bukankah seseorang yang patah hati hanya di rasakan oleh mereka yang sudah jatuh cinta?
lantas..benarkah Jenni telah melabuhkan cinta nya terhadap Alex?
entahlah! hanya Jenni yang tahu!
" Mau kemana kamu?" ucap nya sambil memegang tangan Jenni tapi langsung ditepis oleh nya.
" Bukan kah kamu ingin memberiku ini?" tambah Alex seraya menunjuk hand bag berisi box makanan yang sedang di tenteng nya.
Sebisa mungkin Jenni harus dapat mengendalikan emosi nya. Walau bagaimana pun perasaan nya terhadap Alex, ia tidak boleh egois.
Jenni sadar, dia tidak memiliki hubungan apapun terhadap Alex selain menerima hukuman akibat ulah nya tempo lalu sehingga ia harus tinggal di apartemen Alex. Selain hal itu, dia tidak mungkin berani ikut campur urusan Alex.
Jenni menyeka air mata nya kemudian berbalik menghadap ke Alex.
"Maaf telah mengganggu mu aku sudah ketuk pintu berulang kali tapi tidak ada jawaban jadi aku pikir aku langsung masuk saja " ucap Jenni sambil menunduk.
Sebenarnya Jenni sangat sangat kecewa, tapi sebisa mungkin rasa kecewa itu tidak ia tunjukkan di depan Alex.
"Tadi aku hanya ingin mengantar kan makan siang. Kebetulan tadi aku masak banyak jadi aku pikir sekalian kasih ke kamu" alibi nya.
Padahal Jenni sudah menyempatkan waktu nya untu memasak khusus buat Alex.
" Tidak sama sekali! kamu tidak pernah mengganggu ku. Justru aku sangat senang kamu perhatian kepada ku" jawabnya tersenyum sambil mengambil alih box makanan itu
Sebenarnya Alex merasa sangat tidak enak hati saat tadi di lihat oleh Jenni.
Tapi yah..mau bagaimana lagi? sudah ketahuan juga! jadi mau tidak mau dia harus pura pura biasa saja! menyebalkan!!
" Ayo..kita makan bersama di ruangan saja" ajak Alex seraya mengulurkan tangan kearah Jenni. Belum sempat Alex meraih tangan itu, sudah ditepis halus oleh Jenni.
Alex yang merasakan perubahan sikap Jenni itu hanya bisa menghela nafas nya.
" Saat sampai di ruangan ternyata sekertaris Alex masih berada di ruangan nya, bahkan kancing baju nya belum juga di benarkan sehingga dua tonjolan besar itu menguar meronta meminta untuk keluar.
Jenni yang melihat semua itu hanya bisa menunduk merasakan betapa sakit di hati nya saat ini.
Dia ingin mencoba biasa saja, nyata nya sangat tidak mudah.
"Kenapa kamu masih disini?" tanya Alex datar menatap tajam koleksi j*ll*ng nya itu.
Desy tidak keluar, dia justru mendekati Alex dengan seringai liciknya.
"Tunggu apalagi?? cepat keluar! " Perintah nya dengan nada membentak
"tenang lah sayang..bukan kah tadi kita belum selesai bercinta?" sambil mendekati Alex.
"Aku tahu punya mu bahkan harus di tidurkan" dengan berani nya dia mengelus junior Alex yang terbungkus rapat tapi memang sangat menonjol.
...----------------...
...TBC...
happy reading ☺️💞
jangan lupa like commant vote dan hadiahnya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Sheng
jeni meskipun bodoh,tapi masih sadar dong tanpa ada nafsu kek desy🗿
2022-05-27
3
wen cavan
sekertaris gk da akhlak🤦🏻♀️
2022-05-06
2
Juni Ana
And itu sangat menjijikan😲
2022-05-04
1