Happy reading ☺️💗
🍁🍁🍁
Perlahan Jenni mulai bangkit dari tempat tidur, menyibak selimut yang menutupi tubuhnya berjalan menuju kamar mandi.
Jenni mengisi air di bathtub mengukur suhunya, kemudian memberikan aromaterapi ke dalam air.
Jenni mulai masuk ke bathtub, menenggelamkan seluruh tubuhnya di air.
pikirannya masih kacau, lagi dan lagi ia kepikiran tindakan yang dilakukannya dengan Alex.
Jenni akui, ia bukan perempuan yang polos dan baik baik. Ia sering pulang malam bersama teman teman nya karena ia tinggal sendiri.
Ayah ibu nya yang tidak pernah pulang ke rumah, membuat Jennifer seperti anak yang kekurangan kasih sayang hingga ia melampiaskan kesedihan nya itu dengan menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman teman nya dan menghambur-hamburkan uang yang selalu dikirim kan ayahnya setiap bulan.
Sudah hampir lima tahun ayah dan ibu Jenni menetap di Singapura untuk melanjutkan bisnisnya di sana membuat ia begitu kesepian karena tinggal sendiri di rumah.
Hanya ada satu pembantu yang menjaga Jenni dan menyiapkan segala keperluan nya.
Sebenarnya Jenni juga tidak menyalahkan kedua orang tua nya, karena bagaimana pun orang tuanya bekerja untuk menghidupi Jenni juga.
Juga orang tua nya pun sudah berulang kali menawari Jenni untuk ikut dengan orang tuanya tinggal di Singapura, namun Jenni menolak karena ia tidak ingin terpisah dari teman teman nya.
Jenni yang sudah selesai mandi dan mengganti baju. Tiba-tiba merasakan perutnya berbunyi, ia baru ingat kalau sejak siang dia belum makan apapun.
Jenni segera keluar kamar menuju dapur, membuka kulkas dan mencari bahan makanan yang bisa dimasak.
Hanya ada beberapa bulir telur dan mie instan. Akhirnya dia memutuskan untuk membuat mie.
Setelah beberapa menit akhirnya mie rebus telah matang.
Jenni mengambil mangkuk untuk wadah mie meletakkan di atas meja dan menyantapnya.
Baru selesai makan, terdengar suara derap langkah seseorang menuju dapat.
Benar saja, Alex yang baru pulang dengan penampilan acak acakan menatap datar kepada Jenni yang sedang berdiri mengangkat mangkuk kotor. Jenni memperhatikan Alex tanpa berkedip.
"Aku lapar! buatkan aku makanan! " Bariton Alex membuat Jenni terkesiap dari lamunannya. Jenni menggelengkan kepala sambil memejamkan mata beberapa kali untuk menyadarkan diri.
"Baik, pak"
"Sudah aku peringatkan kepadamu untuk tidak memanggil ku pak ketika di luar kampus ! " seru Alex kesal.
"I_iya, A_Alex, maaf saya lupa" cicitnya lirih. Jenni benar benar tak berani menatap Alex. Ia terlalu malu jika mengingat kejadian tadi.
Tapi kenapa Alex tidak canggung sama sekali? Cih, tentu saja tidak canggung! Pria itu kan urat kemaluann nya sudah putus!
Jana mungkin, seorang Alex punya rasa malu!
"Alex ? persediaan makanan di kulkas hanya tinggal telur dan mie. Apa kamu mau aku buatkan mie? "
"Terserah! " Kata-kata keramat yang seharusnya hanya dikatakan oleh seorang wanita yang sedang suasana hati tak baik rupanya keluar juga dari mulut Alex, sambil menarik kursi makan dan menduduki nya.
"Baiklah, tunggu sebentar." ucapnya tersenyum ramah. Senyum yang membuat Alex merasakan sebuah ketulusan.
Selama ini Alex tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang terdekatnya. Ayah dan ibunya bercerai saat dia berumur enam tahun. Alex harus berpisah dari ibunya karena dia tinggal bersama sang ayah.
Bukanya mendapati kasih sayang dari ayahnya, Alex justru sangat dibenci oleh sang ayah.
Alex sangat benci kepada ayahnya karena setiap malam selalu membawa perempuan berbeda tiap hari ke kamarnya.
Alex kecil yang terkadang ingin sekali tidur di pelukan sang ayah harus menelan pil pahit, karena ayahnya lebih memperhatikan para j*l*ng dibanding dirinya.
"Alex, mie nya sudah siap." suara itu membuyarkan lamunan Alex yang sejak tadi membayangkan kisah masa kecilnya.
...----------------...
...❤️❤️❤️...
...TBC...
apakah kalian bosan membaca cerita ini?
yukk berikan tanggapan mu di kolom komentar 👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Bunda
dapur
2024-07-17
0
Bunda
butir
2024-07-17
0
Juan Sastra
ooohh munurun dr ayahny to
2023-05-15
0