Awas! Ada adegan panas!
Glek
Mendapatkan tatapan seperti ingin memangsa, tentu Jenni hanya bisa menelan saliva nya susah payah.
Dia sedikit melirik pakaian yang dikenakan nya kali ini, ukuran dada nya memang besar. Mau menggunakan pakaian tertutup pun, bagian di sana tetap terlihat menggoda. Terlebih kali ini dia memakai pakaian seperti biasa yang selalu menggoda iman. Membuat nya merasakan hawa terancam.
Sebenarnya tak ada maksud lain Jenni memakai pakaian ketat, menurut nya, dengan ukuran dada nya yang besar, tubuhnya akan terlihat gemuk jika memakai pakaian longgar. Itu lah sebab nya dia memilih mengenakan pakaian ketat agar semua orang tahu kalau yang besar itu hanya bagian dada, bukan tubuh nya.
"Masuklah," Alex masih menatap Jenni dengan tatapan ingin memangsa.
Namun pandangan nya beralih ke Dion yang masih berdiri di ambang pintu."Terimakasih, Dion. Kau sudah bisa pulang."
"Baik, Tuan" jawab Dion sambil menunduk sopan.
Dion rasanya sangat lega karena tugasnya selesai. saatnya ia memuaskan nafsu nya, Dion berjalan keluar apartemen menuju lift sambil tersenyum mengingat kegiatan panas yang akan segera ia tuntaskan.
Setelah punggung Dion semakin menjauh dan tak terlihat, Alex segera menutup pintu.
"Pak, Di mana kamar saya?" Pandangan Jenni memindai satu persatu ruangan apartemen.
"Disini hanya ada satu kamar, jadi kamu tidur bersama saya" Sahutnya enteng.
Kelopak mata Jenni melotot sempurna hingga bola matanya hampir keluar dari tempat nya.
Baru saja ingin membuka mulut, Alex melanjutkan perkataannya terlebih dahulu tanpa memberikan kesempatan kepada Jenni untuk berbicara.
"Satu lagi, saya tidak ingin mendengar kau menyebut saya bapak. Saya sangat tidak suka dengan panggilan itu. Kamu boleh menyebut saya pak ketika di kampus saja."
Meskipun Alex berkata panjang lebar seperti itu, namun fokusnya hanya tertuju pada tubuh Jennifer. Entah apa yang membuat dada wanita itu sangat terlihat menggoda membuat fantasi liarnya terus bekerja. Bahkan senjata pusaka nya itu semakin lama semakin mengeras hingga membuat celana nya terasa sempit.
"Baik Pak, saya mengerti" jawab Jenni sambil menunduk. sumpah demi apapun Jenni sangat takut dengan tatapan Alex yang seakan ingin menelanjangi nya itu.
"Bagus! sekarang kamu masuk ke kamar dulu, bersih bersih dan istirahat! saya masih ada pekerjaan." Alex beranjak dari sofa dan melenggang pergi menuju ruang kerja.
Ekor mata Jenni mengamati punggung Alex yang menghilang dibalik pintu.
"Huh, aman" Jenni mengembuskan nafas lega seraya mengusap dada nya.
Jenni sebenarnya sudah sering mendengar dari teman teman nya, banyak yang bilang kalau Alex seorang Casanova, pria itu bergonta-ganti wanita yang baru ia temui bahkan sebagian dari mahasiswa nya pun sudah sering ia tiduri. Meskipun banyak mahasiswa ya g ditiduri, tapi itu semua bukan karena paksaan. Para mahasiswa yang terpana dengan ketampanan Alex serta rayuan mautnya membuat mereka dengan suka rela menyodorkan tubuh tanpa paksaan dan tanpa imbalan.
Dan Jenni, si wanita bodoh itu tidak mempermasalahkan tidur sekamar dengan laki laki karena ia sudah pernah tidur dengan teman laki-laki nya, hanya sekedar tidur! tidak lebih.
Jenni menata baju baju nya di lemari kosong yang sepertinya memang sudah disiapkan.
Setelah semua pekerjaan selesai, Jenni bergegas ke kamar mandi untuk sekedar membasuh muka dan mengganti pakaian karena sebelum ke apartemen Jenni sudah mandi di rumah terlebih dahulu.
Terbiasa tidur hanya menggunakan lingerie tanpa menggunakan braa, membuat nya lupa kalau sekarang tidur bersama seorang pria dan tetap mengenakan pakaian seperti kebiasaan nya.
Selesai dari kamar mandi, Jenni mengoleskan cream malamnya didepan meja rias.
"Cklek"
Mata Alex semakin menggelap kala melihat cara berpakaian Jenni semakin tidak wajar. Buah dada yang tadinya hanya terlihat di bayangan kini menjadi kenyataan. Tangan nya yang memang selalu aktif memainkan benda itu tanpa sadar bergerak semakin maju dan hampir saja meraih lalu memainkan nya bila tak mengingat wanita di hadapannya bukan lah wanita panggilan yang selalu dia nikmati.
Jenni masih fokus dengan kegiatannya sehingga ia tak menyadari Alex yang sudah didepan nya.
"Sepertinya kau benar-benar ingin menggodaku," Alex berbicara dengan suara seraknya. Dan tanpa memikirkan bagaimana terkejut nya Jenni, pria itu segera menenggelamkan bibir nya di bibir Jenni. Tangan Alex yang sejak tadi sudah gatal ingin menyentuh dua benda favoritnya itu langsung dia mainkan hingga menimbulkan hawa panas kedua manusia itu.
Damn it! sungguh nikmat!
"Alex, apa yang kamu lakukan?" Jenni berhasil mendorong tubuh Alex hingga tautan bibir mereka terlepas.
Meski begitu, tangan Alex masih terus berada di dua aset yang sejak tadi di incar nya.
"Pak, Alex! Hentikan!" Sebenarnya Jenni pun menikmati apa yang dilakukan Alex, tapi ia masih belum kehilangan akal untuk menghentikan aktivitas nya itu.
"Nikmatilah sayang, aku akan mengajarimu" ucap Alex menyeringai sambil membawa Jenni menuju ranjang.
Jenni tidak bisa berbuat apapun saat tangan nya sudah diikat dengan tangan Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Juan Sastra
jenni ternodalah kau..kasihan jeni yg virgin malah di nodai casanova..
2023-05-15
0
Yanti Sejati
hmmm...
2023-02-02
0
🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
waah jenni ini gmn konsep ny tooh tidur am laki qoo serasa sendiri 🤦🏻♀️,,
diterkam am playboy jgn nangis yaa kan km yg mancing duluan 😕
2022-12-30
0