Episode 13

Hyorin terus melajukan Motornya tanpa tujuan, pagi hari itu tiba-tiba sangat mendung padahal saat Hyorin berangkat pagi tadi Matahari sudah mengintip dibalik Awan siap untuk memancarkan sinarnya di Bumi. Mungkin langit sedang ikut bersedih bersama Hyorin.

Hujan turun saat Hyorin masih berada di jalan, Hyorin terpaksa menepikan Motornya untuk berteduh.

Hyorin mengambil ponselnya di dalam tas, ada banyak sekali panggilan dan pesan masuk yang semuanya dari Ayesh. Hyorin tidak tertarik sedikitpun untuk membuka pesan itu maupun untuk menelfon balik Ayesh.

Kekesalan Hyorin terhadap Pria itu sungguh masih memuncak, kekurangajaran Ayesh membuat Hyorin kecewa.

Hyorin merasa kedinginan karena hujan tak kunjung reda, bahkan dia lupa tidak mengenakan jaket sebab terburu-buru ketika mau berangkat.

"Orin kenapa kamu disini?" Terdengar suara seseorang yang tidak asing bagi Hyorin.

"Kak Indra?" Hyorin terperanjat kaget namun sejatinya dia sangat senang bisa bertemu Kak Indra saat ini, apalagi saat dia hanya seorang diri tentu membutuhkan teman untuk lebih menghangatkan suasana.

"Ya ampun Rin, baju kamu basah semua nanti kamu masuk angin."

"Aku tidak apa-apa Kak."

Indra hendak memberikan jaket yang ia kenakan, namun datang seseorang yang lebih dulu memakaikan jeket untuk Hyorin.

****

Ayesh mendengar suara hujan mulai turun saat ia sedang menyesali semua yang telah dilakukannya, Ayesh teringat Hyorin yang pergi dalam keadaan marah.

Ayesh kemudian turun mengejar Hyorin, dia menanyakan kepada petugas keamanan di depan ternyata Hyorin mengendarai Motor.

Tidak seberapa lama, Ayesh kemudian melajukan Mobilnya mencari Hyorin.

Perasaannya entah kenapa begitu khawatir akan keselamatan gadis itu, Ayesh terus menelfon Hyorin namun tetap tidak ada tanggapan apapun dari pemilik ponsel.

Ayesh menemukan Hyorin sedang duduk di tepi jalan, dia sedang berteduh. Hati Ayesh sedikit merasa lega sebab gadis itu baik-baik saja, namun dia terlihat begitu kedinginan.

Ayesh kemudian menghampiri Hyorin meskipun telah ada seseorang yang mendahuluinya.

"Anda siapa?" Tanya Indra saat Ayesh tiba-tiba muncul dan mencoba membawa paksa Hyorin dengan terlebih dahulu menyelimuti tubuh Hyorin dengan jaket yang tadi Ayesh kenakan.

Ayesh hanya diam saja.

"Lepaskan aku Pak, aku tidak mau bertemu dengan Anda lagi." Hyorin menolak Ayesh.

"Tolong lepaskan dia, biarkan aku yang akan mengantarnya." Indra mencoba menahan Ayesh agar tidak membawa Hyorin.

"Rin dia siapa, apakah kamu mengenalnya?" Sambung Indra.

"Dia orang gila Kak, yang selalu merusak hariku." Jawab Hyorin.

Mendengar ucapan Hyorin, tampak Ayesh menahan amarahnya, dia tidak terima dipanggil orang gila namun saat ini bukan saatnya bagi Ayesh untuk marah, sebab ini terjadi akibat kesalahannya yang membuat Hyorin kabur dari Apartemennya.

"Ayo cepat masuk Mobil, kamu sudah kedinginan." Perintah Ayesh dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Aku tidak mau, aku bawa Motor sendiri. Anda tidak perlu repot-repot."

"Iya benar, Orin juga bisa pulang bersamaku." Indra membela Hyorin.

"Tidak bisa, ayo cepat ikut! kamu tanggungjawabku sekarang." Ayesh menarik lengan Hyorin.

"Maksud Bapak apa?" Tanya Hyorin.

"Cepat masuk! Motor kamu nanti ada yang mengurus."

Ayesh membuka pintu Mobil dan menyuruh Hyorin duduk anteng. Ayesh memutari Mobilnya dan duduk dibalik kemudi.

Ayesh kemudian memasangkan seatbelt untuk Hyorin. Sejurus pandangan mereka saling beradu, Hyorin cepat-cepat membuang mukanya ke arah jendela melihat Indra yang masih ada ditempatnya sambil melambaikan tangan.

Hyorin membalas lambaian tangan Indra dengan hati sendu karena jujur saja Hyorin lebih suka jika dirinya pulang bersama Krak Indra dari pada harus bersama manusia aneh yang ada disebelahnya. Hyorin memanyunkan bibirnya kesal.

Mobil melaju dijalan membelah hujan yang turun begitu lebat, kedua insan di dalam Mobil itu tidak ada yang membuka suaranya.

Suasana menjadi sangat hening, hanya gemercik hujan dan suara mesin kendaraan yang saling beradu.

"Tolong turunkan aku disini saja Pak." Suara Hyorin memecah keheningan.

Ayesh tidak menjawab, dia hanya menoleh kearah Hyorin sambil sedikit menarik sudut bibirnya.

Apa-apaan orang ini, bukannya menjawab malah terlihat sangat menyebalkan.

****

Di tempat lain, Ayah Hyorin dan Ayah Ayesh sedang bermain golf bersama. Hujan pun menghentikan permainan mereka, akhirnya kedua orang tua itu berbincang di Restoran dekat lapangan golf sembari menunggu hujan reda.

"Mahardika apakah rencana kita berjalan lancar?" Suara pak Akbar membuka perbincangan mereka ditengah gemercik hujan.

"Sepertinya lancar, pagi-pagi sekali putriku bahkan sudah pergi katanya Ayesh memanggilnya."

"Putraku benar-benar agresif ternyata tidak bisa melihat gadis cantik, hahahhaa."

Kedua orang tua itu tertawa bersama sambil sesekali menyesap minuman hangat yang mereka pesan.

"Tapi..." Ayah Hyorin sedikit meragu sebab ia teringat sebuah hal.

"Tapi apa Dik? Tanya pak Akbar penasaran.

Pak Mahardika menceritakan semua hal yang mengganjal dihatinya. Pak Akbar hanya manggut-manggut saja sambil menyimak.

"Kalau begitu kita panggil saja Ayesh untuk kemari." Usul Ayah Ayesh.

****

Setelah perjalanan kurang lebih Dua Puluh Lima menit, Ayesh dan Hyorin sampai di kediaman keluarga Mahardika. Hyorin beranjak turun dan membuka pintu Mobil Ayesh.

"Tunggu dulu." Ayesh menahan Hyorin agar jangan turun dulu dan tinggal barang sejenak.

"Ada apa lagi?"

"Maafkan aku." Ayesh memelas.

Hyorin hanya diam, rasanya hati Hyorin belum bisa memaafkan perbuatan Ayesh hari ini.

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Kembalikan jaketku!"

"Adakah syarat yang lain jangan yang itu?"

Ayesh menawar, sebab Ayesh sangat tidak rela harus mengembalikan jaket yang seolah sudah menjadi candunya.

"Cepat buka kunci pintunya, aku mau turun!"

Hyorin sangat kesal, untuk kesekian kalinya Ayesh benar-benar menguji kesabarannya.

"Baiklah, silahkan turun."

Hyorin cepat-cepat turun dari Mobil Ayesh dan berlalu pergi memasuki rumahnya tanpa mempersilahkan Ayesh untuk mampir terlebih dahulu.

Silvia yang berpapasan dengan Hyorin di pintu depan, melihat mobil Ayesh yang keluar dari gerbang rumah mereka.

Silvia yang hendak hangout bersama teman-temannya kemudian masuk kembali ke dalam rumah dan mengikuti Hyorin masuk ke dalam kamar.

"Rin kamu baru pergi sama Kak Ayesh?" Silvia bertanya penuh penasaran.

"Tidak." Jawab Hyorin singkat.

"Tadi bukannya ada Mobil Kak Ayesh di depan Rin?"

"Iya aku pulang bersamanya, kami tidak sengaja bertemu di jalan."

"Kamu tidak berbohong?"

"Tidak, sudah sana bukankah kamu mau pergi. Aku mau istirahat." Usir Hyorin.

Silvia keluar dari kamar Hyorin, sebenarnya dia masih penasaran kenapa Hyorin selalu saja bertemu dengan Ayesh. Silvia akhirnya menganggap itu hanyalah faktor kebetulan.

****

Ayesh tidak langsung pulang ke Apartemennya, dia melajukan Mobilnya ke lapangan golf tempat dimana ayahnya dan Ayah Hyorin sedang bermain bersama.

"Siang Ayah, Om." Sapa Ayesh lalu menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tua itu dengan takzim.

"Siang juga Nak." Jawab Ayah Hyorin.

"Lho kok tidak bersama Orin? bukankah tadi pagi katanya Orin ke tempatmu Yesh?" Ayah Ayesh celingukan mencari keberadaan Hyorin untuk sekedar berbasa-basi sebab yang mereka kehendaki datang hanyalah Ayesh bukan dengan Hyorin turut serta.

"Tidak Ayah, tadi sudah aku antarkan pulang sebelum kesini."

"Baiklah tidak apa-apa, sini duduk dulu ada hal yang harus kita bicarakan sebagai seorang Laki-laki." Ayah Ayesh menyuruh Anaknya untuk duduk disampingnya.

"Baik Ayah, apa ada hal penting sehingga Ayesh harus datang kesini Yah?"

"Begini Yesh, Ayah ingin kamu segera menikah."

"Ayah jangan bercanda, aku belum menemukan yang pas." Ayesh tampak sedikit kaget dengan pernyataan Ayahnya.

Ayah Ayesh kemudian memberikan kode kepada Mahardika sahabatnya itu supaya mengatakan sesuatu hal.

"Nak boleh Om berbicara?"

"Boleh Om, silahkan." Jawab Ayesh mempersilahkan Ayah Hyorin untuk berbicara.

"Nak begini, kemarin saat kamu mengantar Orin Om lihat kamu mengenal Silvia. Apa kamu bersahabat dengannya atau bahkan kalian memiliki hubungan yang lebih dari itu? Sebab begitu melihat kamu, Silvia sangat bahagia bahkan dia hendak memelukmu, meskipun pelukan itu kamu tepiskan, mungkin karena ada Om disitu jadinya kalian malu?"

"Mohon maaf Om, Ayesh tidak paham dengan apa yang Om maksudkan?" Ayesh tampak begitu khawatir jika Ayahnya dan Ayah Hyorin bermaksud menjodohkan dirinya dengan Silvia.

Obrolan mereka berlangsung cukup lama, sepertinya telah tercapai sebuah kesepakatan diantara mereka bertiga dan akan segera mengadakan acara makan malam yang akan dihadiri oleh kedua keluarga.

Ayesh kemudian pamit untuk pulang terlebih dahulu dengan perasaan campur aduk, Ayesh masih merasa bahwa kedua orang tua itu memaksanya untuk segera menikah.

Ayesh sudah duduk dibalik kemudi, dia memukul-mukul setir Mobilnya beberapa kali ada rasa yang berkecamuk di dalam sana.

Kenapa hanya Tiga hari mereka memberikanku jeda waktu, sial apa yang harus aku lakukan. Gadisku kenapa kau tak kunjung muncul. Ayesh bermonolog di dalam hatinya.

Ayesh kemudian melajukan Mobilnya setelah sebelumnya dia menghubungi Doni lewat chat singkat.

Ayah Hyorin dan Ayah Ayesh masih betah di area lapangan golf.

"Dik apa kau yakin Ayesh mencintai Silvia?" Tanya pak Akbar kepada sahabatnya itu.

"Sudah tenang saja Akbar, kita tunggu saja keputusan Ayesh dan kita lihat apa yang akan dia bawa.

Kedua orang tua itu kemudian tertawa bersama, mereka tampak sangat bahagia sebab keingingan mereka untuk menjadi besan akan segera terwujud.

 

Hai Kak, maafkan Author yang updatenya lama ya, Author lagi banyak pekerjaan yang mesti di urus. Tapi tidak usah khawatir ya kak, Author pasti sempatkan buat update.

Yuk kak jangan lupa like, komen, vote dan jadikan favourite ya supaya tidak ketinggalan saat Author update. 😘😘😘😘

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Pengumuman Cerita Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Pengumuman Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!