Episode 9

Orin…Kakak mencarimu, kamu kemana saja Rin?” Tanya Hyoshan penuh kekhawatiran sambil memeluk Hyorin begitu melihat gadis itu muncul di ambang pintu Apartemennya.

“Ak…aku tersesat Kak.” Jawab Hyorin berbohong kepada Kakaknya agar tidak membuat Kakaknya itu semakin khawatir.

“Aku menemukan ini di depan lift, apakah ini milikmu Rin?” Hyoshan menunjukan kantong plastik yang ia temukan begitu Hyorin sudah duduk di sofa.

Hyorin bergegas memeriksa isi dari kantong plastik yang disodorkan oleh Kakaknya.

“Benar Kak itu punyaku."

“Teeruuussss…tadi kamu kemana Rin?” Tanya Hyoshan curiga.

“Aku tadi kembali ke bawah karena ada yang tertinggal Kak.” Hyorin mencoba membohongi Kakaknya lagi.

“Benarkah itu Rin? Kamu kembali ke bawah, tapi untuk apa? Yah...sudahlah yang penting sekarang kamu sudah sampai disini." Ucap Hyoshan pada akhirnya begitu melihat Adiknya terlihat kurang nyaman dengan pertanyaannya.

Hyorin paham betul kalau Kakaknya tahu jika dirinya sedang berbohong, namun dia tidak membahasnya lebih lanjut agar dia tidak merasa sedang diintrogasi.

Sepersekian detik suasana menjadi hening.

“Kak?"

“Hmmmmmm….”

“Katanya Kakak mau menceritakan alasan kenapa Kakak sekarang tidak lagi tinggal di rumah utama.”

“Iya Rin akan Kakak ceritakan.” Suara Hyoshan melemah seperti sedang menanggung beban berat di hatinya.

Hyoshan kemudian menceritakan semuanya kepada Hyorin dengan sangat detail sejak kedatangan Dua wanita itu ke rumah utama dan perubahan sikap Ayahnya yang selama Tiga tahun belakangan semenjak kepergian mendiang ibunda mereka sangat murung dan bersedih menjadi mencair dan tampak bahagia, seolah menemukan sesuatu yang mampu mengisi relung hatinya yang kosong.

Hyoshan menceritakan alasan mengapa dia lebih memilih tinggal di Apartrmen dibandingkan di rumah.

“Kak…apakah wanita itu sejahat itu?”

“Rin Kakak tahu, Ayah bahagia sekarang tapi Kakak sebenarnya tidak mau posisi Ibu digantikan oleh siapapun.”

Butiran bening tiba-tiba lolos begitu saja membasahi wajah ayunya.

****

Ayesh tampak bahagia melihat gadis yang tadi ia intimidasi pergi bersama amarahnya. Ayesh merasa puas sudah membuat gadis itu takut.

Dia senyum-senyum sendiri tidak jelas bagaikan anak kecil yang menemukan mainannya kembali. Seketika dia teringat dengan liontin bertuliskan huruf “A” yang tergantung di leher gadis itu.

Liontin itu seperti yang aku tinggalkan kepada gadis waktu itu. Kenapa gadis tengik itu yang memakainya?

Ayesh bertanya pada dirinya sendiri yang kini tidak mungkin akan menemukan jawaban.

Ayesh tersentak kaget ketika ponselnya berdering, dengan sedikit malas Ayesh mengangkat telfon yang ternyata dari Ayahnya.

“Hallo Ayah ada apa malam-malam begini menelfon?”

“Ayah ada kabar gembira, calon Dokter Pribadimu bersedia menemuimu besok jam Sepuluh pagi di Kantor.”

“Apa tidak terlalu cepat?”

“Percaya sama Ayah, kamu pasti akan menyukainya.”

“Maksud Ayah?”

Pertanyaan Ayesh tidak dijawab oleh Ayahnya, karena Ayahnya sudah menutup telfonnya terlebih dahulu.

Ayah masih tetap sama suka memaksa dan ah…sudahlah menurut memang mungkin lebih baik. Ayesh mengangkat kedua bahunya dan melemparkan ponselnya ke ranjang.

Ayesh mengacak rambutnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang dengan asal.

AAAGGGGGHHHHHHHH…..

Sial…sial…sial…

Ayesh menenggelamkan dirinya ke dalam bantal karena begitu tidak tahu apa yang harus dilakukan selain menuruti kemauan Ayahnya.

****

Dalam perjalanan pulang, Hyorin terus memikirkan apa yang telah Kakaknya ceritakan dan juga pesan yang Kakaknya sampaikan sambil memeluknya sebelum gadis itu pulang ke rumah utama, setelah sebelumnya memesankan taksi online untuk Adik kesayangannya itu.

Rin….kamu pulanglah, jaga Ayah dengan baik. Jangan kamu ikuti langkah Kakak. Kakak yang akan menjaga Perusahaan Ayah.

Hyorin begitu tak mengerti dengan kata-kata Kakaknya.

Apakah perusahaan Ayah akan direbut orang?

Setelah perjalanan kurang lebih Dua Puluh Tiga menit, Hyorin sampai di rumah utama.

Hyorin turun dari taksi yang mengantarkannya setelah sebelumnya membayar ongkos via aplikasi.

Hyorin memasuki rumah, terlihat Ayah dan Tante Mirna sedang menonton televisi sambil bercengkrama. Silvia tampak tidak ada bersama mereka di ruang keluarga.

“Orin…kamu sudah pulang Nak?” Sapa Tante Mirna begitu melihat Hyorin masuk.

“Iya Tante, maaf aku pulang terlambat karena ada urusan Ayah.”

“Tidak apa-apa Nak, ini belum terlalu malam. Silvia biasa pulang lebih larut dari kamu karena banyaknya pekerjaan di Kantor.” Sahut Tante Mirna.

Hyorin hanya tersenyum, dia kaget dengan apa yang Tante Mirna katakana barusan. Anak gadisnya dibiarkan pulang malam begitu saja.

Dia teringat Ibunya yang akan sangat marah ketika Hyorin dan Kakaknya pulang terlambat untuk makan malam. Sudah pasti mereka akan mendapatkan siraman rohani sampai selesai makan malam.

“Orin duduk sini sebentar Nak, Ayah ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.” Perintah Ayahnya.

Hyorin patuh dengan perintah Ayahnya, kemudian dia duduk disamping Ayahnya.

“Besok kita akan menemui uncle Akbar, kamu masih mengingatnya kan Nak? sahabat Ayah sejak jaman kuliah dulu, waktu kamu kecil Ayah sering mengajakmu kesana.”

“Baik Ayah, jam berapa kita akan menemui beliau?”

“Jam Sepuluh pagi di Kantornya Nak.”

“Tapi Ayah kenapa kita harus menemui uncle Akbar di Kantor? kenapa kita tidak ke rumah beliau saja?”

“Kamu akan menjadi Dokter Pribadi anaknya.”

Sahut Tante Mirna yang sepertinya sudah tahu semuanya.

“Baik Tante, kalau begitu Orin pamit naik dulu mau bersih-bersih.”

“Iya Nak, nanti jangan lupa makan malam. Ayah dan Tante Mirna sudah makan tadi.”

Hyorin mengangguk dan merasa heran sejak kapan Ayahnya tidak menunggu semuanya ada di rumah untuk makan malam bersama?

Sepertinya Hyoshan benar jika Ayahnya memanglah telah banyak berubah sejak kedatangan wanita itu ke rumah ini, tapi Hyorin tidak akan bertanya sampai Ayahnya sendiri yang akan mengakui dan menceritakan tentang hubungannya dengan Tante Mirna. Biarlah sekarang begini dulu.

Hyorin masuk ke kamarnya dan begegas mandi karena sudah tidak tahan dengan tubuhnya yang lengket.

Setelah sekitar Lima Belas menit Hyorin keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama tidurnya. Tidak lupa dia menunaikan kewajibannya untuk Sholat Isya yang sudah ketinggalan jauh sebelum membaringkan tubuhnya ke ranjang.

Hyorin sudah tidak merasa lapar dan memang sudah cukup terlambat juga untuk makan malam.

Hyorin teringat kembali kejadian pada waktu berada di Apartemen Kakaknya.

Awas saja kau orang aneh, akan aku balas nanti kalau kita bertemu lagi. Dasar Laki-laki gila, tidak waras.

Hyorin bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya jika Laki-laki itu berbuat jahat padanya tadi, tidak akan ada yang bisa menolongnya tentu saja. Untunglah Lelaki itu hanya mengintimidasinya tanpa melakukan kekerasaan fisik atau yang lebih fatal dari pada hal itu.

“Aku merasa apa yang dilakukan Laki-laki itu karena dendam kepadaku, tapi apa yang sudah aku lakukan sampai aku punya musuh? Bukankah aku baru sampai beberapa hari yang lalu?”

“Ah…tunggu…tunggu aku pernah menabrak seseorang di Bandara! Iya itu dia.”

Hyorin merasa apa yang dia lakukan itu bukanlah faktor yang disengaja tapi semata hanya ketidaksengajaan belaka, tapi mengapa reaksi Laki-laki itu sangat berlebihan?

Sebelum Hyorin memejamkan matanya, tiba-tiba ada pesan masuk ke ponselnya dari nomor yang tidak iya kenal.

Thing….

Indra

Selamat malam Hyorin, selamat beristirahat ya. Sampai jumpa besok di rumah sakit. Indra ☺️☺️

Hyorin melompat tak percaya membaca pesan yang masuk, Hyorin berjingkrak-jingkrak kesana kemari seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia baca.

Kak Indra, iya Kak Indra menghubungiku.

“Hai kau, sedang apa kau berjingkrak-jingkrak tak jelas seperti orang yang sudah tidak waras. Tiba-tiba Silvia muncul di ambang pintu tanpa permisi atau lebih tepatnya ketukan pintu dari Silvia tidak di dengar oleh Hyorin.

“Emmmm…aku….” Jawab Hyorin bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Kamu itu berisik sekali, kamu itu tidak tahu ya ada orang di sebelah kamar kamu tahu. Apa kamu anggap rumah ini hutan hingga kamu berbuat berisik seenaknya, haaahhhhh!!!” Silvia tampak marah sekali, mukanya merah padam.

Silvia memang baru pulang ke rumah, alasannya dari Kantor tapi sesungguhnya entahlah karena dia asyik bermain-main di Mall dengan teman-temannya karena selepas makan siang dia tidak kembali lagi ke Kantor.

Menghambur-hamburkan uang Ayah Hyorin dengan mentraktir teman-temannya belanja dan makan-makan di Restoran ataupun nongkrong di Cafe.

“Maafkan aku Silvia, aku pikir kamu belum pulang.”

“Maaf katamu hahhhh!!!! Suara kamu itu membuat telingaku hampir pecah saja.” Silvia berkata sambil membanting pintu kamar Hyorin dan masuk ke kamarnya.

Hyorin merasa hidupnya hari ini sangat kacau, dari mulai bertemu dengan Laki-laki gila.

Dirumah Ayahnya dia harus diperlakukan cukup kasar oleh orang yang baru beberapa hari ini dikenalnya.

Tuhan…kenapa kau tak sebegitu adil terhadapku, tidak puaskah kau telah merenggut kebahagianku dengan mengambil Ibuku???

Hyorin merasa malam ini hatinya seolah dilambungkan setinggi langit, kemudian dilemparkan begitu dalam. Sakit yang ia rasakan di sudut hatinya…Hyorinpun menangis hingga akhirnya dia terlelap ke dalam mimpi yang mungkin dapat mempertemukan dia dengan Ibunya.

 

Hai Kak....jangan lupa like, komen dan vote ya.

Biar Author semangat terus up nya.

Ditunggu ya Kak like, komen dan vote nya. 🥰🥰🥰🥰

Happy reading Kak.... 🔥🔥🔥🔥

Terpopuler

Comments

Nanda Jihan K

Nanda Jihan K

lnjut

2021-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Pengumuman Cerita Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Pengumuman Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!