Episode 8

Puas berkeliling rumah sakit, memperkenalkan diri dan menyapa semua Karyawan rumah sakit yang sedang berjaga hari itu, Hyorin memutuskan untuk pulang karena sudah hampir petang. Sebelum masuk ke Mobil, Hyorin menghubungi Kakaknya.

Panggilan pertama, kedua tidak ada jawaban dari si Pemilik ponsel. Barulah pada panggilan ketiga Hyoshan mengangkat telfonnya. Saat ini Hyorin sudah memasuki Mobil yang dikemudikan oleh Pak Udin untuk pulang.

“Hallo kak, apakah Kakak sudah pulang?”

“Aku sudah pulang sayang, tapi bukan di rumah utama.”

“Maksud Kakak?” Tanya Hyorin bingung.

“Akan Kakak share lokasinya, kalau kamu mau menemui Kakak datanglah ke lokasi yang Kakak maksud.”

“Ok Kakak…tapi Kakak hutang penjelasan kapadaku.”

“Baik…baik akan aku jawab semua pertanyaan yang kau ajukan.”

Sambungan telfon pun terputus, Hyorin memerintahkan Pak Udin untuk mengantarnya ke tempat yang ia tuju. Hyorin mampir ke sebuah Mini Market untuk membeli beberapa cemilan dan minuman untuk dibawa menemui Kakaknya.

Hyorin sampai di sebuah gedung Apartemen yang menjulang tinggi, kakaknya bilang dia ada di lantai Delapan nomor 104.

Hyorin bergegas naik dengan memakai lift setelah sebelumnya memerintahkan Pak Udin untuk pulang duluan, karena dia tidak mau Pak Udin menunggunya hingga larut malam dan meyakinkan Pak Udin bahwa dia akan pulang bersama Kakaknya.

Pak Udin percaya akan hal itu, sebab Pak Udin pernah mengantar Tuannya ke Apartemen tersebut untuk menemui Hyoshan. Pak Udin pun beralu pergi meninggalkan Hyorin yang naik ke atas.

Pintu lift pun terbuka, Hyorin masuk ke dalam tanpa rasa ragu bersamaan dengan seseorang yang tidak ia kenal. Hawa dingin dari sepasang mata elang itu mulai terasa membuat nyali Hyorin menciut.

“Kau gadis tengik itu!!!!” Ayesh tampak emosi.

“Anda siapa Tuan? apakah kita saling kenal?" Jawab Hyorin setenang mungkin meskipun sebenarnya dia sudah sangat takut melihat tatapan Serigala yang Laki-laki itu pancarkan.

Tatapan itu seolah-olah siap menerkam apa saja yang ada dihadapannya.

“Kau tidak ingat aku sama sekali gadis tengik, haahhhh!!!!”

“Apakah Anda sepenting itu hingga aku harus mengingat Anda Tuan?” Jawab Hyorin tak kalah sengit.

Merasa kesal dengan jawaban gadis itu, Ayesh tiba-tiba membopong tubuh Hyorin.

“Tuan apa yang Anda lakukan? Tolong lepaskan aku kalau tidak aku akan teriak.” Rengek Hyorin sambil memukul-mukul dada bidang Ayesh yang tentu pukulan itu tak berarti apa-apa bagi Ayesh.

“Teriak saja sampai suaramu habis, tidak akan ada yang mendengarmu gadis tengik.”

“Tolong Tuan lepaskan aku, Kakakku sedang menungguku. Dia pasti akan sangat khawatir, akan aku lakukan apapun untuk menebus kesalahanku Tuan, asalkan aku bisa melakukannya. Tolong turunkan aku.” Mohon Hyorin yang terlihat mulai terisak.

Ayesh diam saja tidak menanggapi ucapan gadis itu, dia ingin memberikan pelajaran kepada gadis yang telah merusak harinya waktu itu. Masih dalam gendongan Ayesh, mereka masuk ke dalam Apartemen yang Ayesh tinggali, Ayesh merasakan aroma vanilla yang familiar memasuki rongga hidungnya.

Ayesh menurunkan gadis yang sedang terisak itu di sofa, tampak liontin emas putih yang gadis itu kenakan bertuliskan huruf "A", persis seperti liontin yang ia tinggalkan di Apartemen gadis yang menolongnya di Jerman.

Ayesh tampak sedikit ragu untuk memberikan hukuman kepada gadis itu, dia khawatir gadis itu adalah gadis yang ia cari selama ini. Namun, kenapa begitu berbeda, pikirnya.

“Sekarang cepat katakan siapa nama kamu dan kenapa kita bisa bertemu lagi, ada urusan apa kau di Apartemen ini hahhhh!!!” Ayesh bertanya dengan nada yang sudah naik satu oktaf.

“Selama ini aku tidak pernah melihat gadis sepertimu di sekitaran Apartemen ini, apa kamu….???” Ucapan Ayesh terhenti, pikiran Ayesh traveling sangat jauh.

“Nama saya Orin, saya datang kesini karena Kakak saya juga tinggal disini. Saya tidak pernah bermaksud jahat ataupun yang lainnya kepada penghuni Apartemen ini. Kalaupun kita saat ini bertemu lagi, bahkan saya tidak pernah ingat kapan kita pernah bertemu untuk yang pertama dan kenapa Anda begitu marah. Saya tidak tahu apa yang sudah saya perbuat kepada Anda sehingga Anda sangat marah kepada saya. Mengenai hal yang mungkin pernah saya perbuat terhadap Anda, saya mohon maaf dan izinkanlah saya untuk keluar dari sini karena Kakak saya pasti sudah sangat khawatir.” Jelas Hyorin panjang lebar, seolah tidak mau dijeda.

“Kamu pikir dengan meminta maaf ini akan bisa selesai O…” Ayesh tampak berpikir mengingat nama gadis dihadapannya itu.

“Orin Tuan.” Sambung Hyorin.

“Ah…ya Orin.” Ayesh tersenyum d

Devil sambil mendekat kepada Hyorin.

Hanya berjarak beberapa senti saja bibir mereka mungkin bisa saja tertaut, netra keduanya sejurus bertemu. Hyorin memundurkan kepalanya. Merasa takut dan risih dengan kelakuan Pria yang ada dihadapannya, yang bisa saja akan berbuat jahat kepada dirinya.

Aroma vanilla masuk kembali ke dalam rongga hidung Ayesh. Dia merasa nyaman sekali dengan aroma itu. Ayeshpun memundurkan kepalanya dari hadapan gadis itu. Dia merasa kelakuannya malam ini sungguh keterlaluan, sebagai seorang Ahli Hukum dia paham betul perbuatan mengintimidasi seseorang merupakan sesuatu hal yang salah dan dapat berakibat vatal.

“Baiklah Nona Orin, kali ini aku akan melepaskanmu tapi lain kali jika kita bertemu lagi aku tidak akan pernah melepaskanmu sebelum aku bisa membuat perhitungan denganmu. Hahahaahaaaa….” Ayesh tertawa puas, menatap gadis yang sudah ketakutan dihadapannya.

“Hei Nona satu lagi, saat nanti kita bertemu lagi maka kau tidak akan pernah dapat lari dariku.”

“Akan aku pastikan kita tidak akan pernah bertemu lagi Tuan.”

“Oh begitu, lihat saja nanti Nona Orin!”

“Cepat bukakan aku pintu, aku mau keluar sekarang juga!"

“Baiklah…sampai jumpa Nona. Ingat kau tidak akan pernah lepas dariku!"

Dengan kesal Hyorin bergegas keluar dan membanting pintu Apartemen Ayesh.

“Gadis yang lucu, akan aku pastikan kau tidak akan pernah bisa lari dariku.” Gumam Ayesh dengan senyum devilnya.

Hyorin sangat kesal dengan kelakuan Pria itu.

Dasar Pria tidak waras, tidak berperasaan.

Hyorin menghembuskan nafasnya kasar.

Hufffffffftttttttt.....

“Dasar pria gila, tidak waras aku do'akan jadi bujang tua.” Hyorin terus saja mengumpat kesal sambil mencari nomor 104.

Hyorin baru teringat dia menjatuhkan barang belanjaannya di depan lift. Hyorinpun menuju lift dan mencari barang yang ia maksud namun tak menemukannya.

Hyorin tidak mempermasalahkan hal itu, dia pikir mungkin sudah dipungut orang atau mungkin sudah dibuang orang ke tempat sampah. Hyorin fokus mencari tempat tinggal Kakaknya, dia merasa lega menemukan apa yang ia cari dan bergegas memencet bel.

****

Dua Puluh menit yang lalu….

Hyoshan merasa perlu mengecek keberadaan Adiknya yang tak kunjung sampai ke Apartemennya. Padahal dia sudah menelfon dan mengatakan sudah ada di bawah dan hendak naik.

Hyoshan merasa khawatir Adiknya tersesat karena baru pertama kali ini ke Apartemennya.

Hyoshan tidak percaya Adiknya itu tersesat karena dia yakin Adiknya sudah terbiasa tinggal di Apartemen. Hyoshan memutuskan menelfon Pak Udin karena yang mengantar Adiknya dari pagi adalah pak Udin, setelah berkali-kali mencoba menghubungi Hyorin tak kunjung mendapatkan jawaban, ponsel Hyorin aktif tapi tak ada jawaban sama sekali, pesannya pun tak dibuka sama sekali.

“Hallo Pak Udin, apakah Hyorin bersama Pak Udin?” Tanya Hyoshan sedikit panik.

“Hallo Den, Nona Orin tadi sudah saya antar ke Apartemen Aden dan menyuruh Bapak pulang Den.” Jawab Pak Udin dari seberang sana.

“Oh iya Pak Udin, terimakasih.” Hyoshan kemudian mematikan sambungan telfonnya tanpa menunggu jawaban selanjutnya dari Pak Udin.

Merasa ada yang tidak beres, Hyoshan memutuskan untuk keluar mencari Adiknya. Takut kalau Adiknya ternyata terjebak di lift yang mungkin bisa saja tiba-tiba bermasalah.

Hyoshan menuju lift, dia melihat beberapa orang tampak menaiki lift itu artinya liftnya tidak rusak. Lalu kemana Adiknya? apakah dia naik melewati tangga? Tapi tidak mungkin Hyorin mau bersusah payah kalau ada yang lebih mudah.

Hyoshan tahu betul watak Adiknya yang suka dengan hal-hal yang dianggap lebih mudah. Tiba-tiba Hyoshan melihat Dua kantong plastik berisi makanan dan minuman, Hyoshan mendekati plastik itu dan membukanya.

“Tidak salah lagi, ini pasti Orin yang membawa kesini dan meninggalkannya.” Gumam Hyoshan dengan rasa yang berkecamuk tak menentu.

Hyoshan hafal sekali apa yang Adik dan dirinya sukai, Hyorin pasti akan membawa sesuatu yang ia sukai saat berkunjung. Tapi sekarang pertanyaannya dimana dia? kenapa barangnya ditinggalkan disini dan tampak tadi sudah ada dipojokan, mungkin seseorang telah memindahkannya agar tidak menghalangi jalan.

Merasa buntu dengan pikirannya sendiri, Hyoshan membawa kantong plastik itu masuk ke dalam Apartemennya, berharap Adiknya baik-baik saja dan mungkin sedang mampir ke suatu tempat di sekitaran Apartemen.

Setelah Dua Puluh menit berlalu, terdengar suara bel rumah dipencet. Hyoshan bergegas membuka pintu itu dan melihat siapa yang ada disana, seketika Hyoshan merasa lega melihat senyum yang mengembang di ambang pintu.

 

Kakak-kakak reader terus dukung author mengembangkan karya ya....

Jangan lupa like, komen dan vote ya kak...🔥🔥🔥🔥

Terimakasih kakak-kakak reader yang baik hati 💗💗💗💗

Terpopuler

Comments

Nanda Jihan K

Nanda Jihan K

up lg

2021-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Pengumuman Cerita Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Pengumuman Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!