Episode 5

Hyorin terus memandangi jendela di kamarnya, pandanganya lurus ke depan mengingat Ayah dan Kakaknya, memikirkan orang-orang yang sangat dia kasihi ada di tempat yang sangat jauh di sana, di tempat seharusnya dia akan kembali.

Hyorin menghembuskan nafasnya dengan kasar, ada ngilu yang teramat dalam di sudut hatinya.

Hyorin teringat kembali akan Ibunya yang Tiga tahun lalu ditemukan pingsan di rumahnya, yang entah apa yang terjadi dengan Ibunya hingga kini tak ada seorangpun yang tahu.

Malam itu, Ibu Hyorin berada sendirian di rumah karena pembantunya yang bernama Mbok Nah sedang izin pulang karena Anaknya sakit di rumah, Mbok Nah merupakan orang yang setia dengan keluarga Mahardika, dia sudah bekerja di keluarga Mahardika jauh sebelum Hyorin lahir, karena jarak rumah yang dekat maka Mbok Nah akan bolak-balik pulang pergi dari rumah Hyorin.

Pagi Mbok Nah akan datang sebelum jam Tujuh pagi dan malam dia baru akan pulang ketika semua orang sudah berkumpul di rumah, ataupun dia bisa saja menginap apabila Tuan dan Nyonya Mahardika tidak pulang karena ada urusan pekerjaan di Luar Kota.

Nyonya Mahardika merupakan Ibu rumah tangga yang akan selalu menemani Suaminya setiap kali Suaminya itu melakukan perjalanan bisnis ke Luar Kota maupun ke Luar Negeri

Anak mereka akan dia titipkan ke Mbok Nah yang siap menjaga Hyorin dan Kakaknya kapanpun. Jadi tak ayal, Nyonya Mahardika meskipun Ibu Rumah Tangga tetapi dia memiliki segudang pengalaman dan cukup terkenal di kalangan pebisnis sukses.

Nyonya Mahardika sebetulnya merupakan lulusan sekolah bisnis terkenal di Luar Negeri jadi paham betul seluk beluk bisnis, hanya saja ia lebih memilih menjadi Ibu Rumah Tangga demi merawat Suami dan Putra Putrinya, dibandingkan harus bekerja di Kantoran. Banyak yang menganggap bahwa kesuksesan Tuan Mahardika karena tangan dingin Istrinya.

Mbok Nah juga bisa saja akan tinggal apabila Nyonya Mahardika hanya sendirian di rumah. Namun, entah karena kebetulan atau tidak, malam naas itu tiba-tiba terjadi di keluarga Mahardika.

Saat itu Nyonya Mahardika tengah berada di ruang keluarga untuk menonton televisi sambil menunggu Suami dan Anaknya pulang ke rumah.

“Nyonya, maafkan saya karena saya harus pulang segera anak saya sakit Nyonya." Mbok Nah berbicara dengan gemetar dan berlinagan air mata, karena ada rasa tidak tega harus pulang dan meninggalkan Nyonyanya yang baik hati berada di rumahnya sendirian.

“Tidak apa-apa Mbok, pulanglah. Saya akan baik-baik saja di rumah, sebentar lagi Tuan, Hyoshan dan Hyorin pasti pulang.” Ucap Nyonya Mahardika meyakinkan Mbok Nah agar dia jangan ragu untuk meninggalkannya pulang.

“Tapi benar kan Nyonya tidak akan kenapa-kenapa ketika saya tinggal pulang?” Suara Mbok Nah masih bergetar, dia merasa ada yang aneh pada dirinya perasaanya tidak enak.

Dia memandang Nyonya Mahardika berkali-kali, ada ngilu di dadanya. Ada rasa yang tak mampu dia ungkapkan. Perasaannya kacau antara Anaknya yang sedang sakit ataukah dia harus tinggal untuk menemani Nyonyanya.

“Sudahlah Mbok, jangan ragu dan jangan takut akan terjadi apa-apa kepadaku Mbok, aku pasti akan baik-baik saja.” Nyonya Mahardika kembali meyakinkan Mbok Nah.

“Ini uang untuk berobat anak Mbok Nah, bawalah anak Mbok Nah ke Rumah Sakit segera, dia lebih membutuhkanmu Mbok sekarang. Pulanglah Mbok, aku tidak apa-apa.” Nyonya Mahardika tersenyum ramah dan terus meyakinkan Mbok Nah agar jangan ragu untuk meninggalkannya.

“Baik Nyonya, terimakasih….saya pamit pulang dulu Nyonya. Nyonya berjanjilah kepadaku untuk berhati-hati, besok saya akan kesini lagi Nyonya.” Ucap Mbok Nah sebelum berlalu pergi dari kediaman keluarga Mahardika.

Nyonya Mahardika mengangguk dan tersenyum. Selepas Mbok Nah pergi, Nyonya Mahardika masih berada di depan layar besar yang sedang ditontonya, sambil sekali-kali melirik jam tangan di lengannya, sebab Suami dan Anak-anaknya sudah larut malam tak kunjung pulang ke rumah.

Berkali-kali Nyonya Mahardika menelfon Anak dan Suaminya itu namun tak ada satupun telfon yang diangkat oleh ketiganya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh Suami dan Anaknya itu. Dia mulai khawatir, tiba-tiba ada suara seseorang mengetuk pintu.

Tok…tok…tok…

Suara ketukan pintu depan mengagetkan lamunan Nyonya Mahardika.

“Iya sebentar.” Jawabnya dari dalam rumah.

Tiba-tiba munculah wanita misterius yang membawa seorang anak seusia Hyorin berada di ambang pintu.

“Selamat malam, Nyonya Mahardika.” Sapanya dari balik pintu.

“Selamat malam…ada perlu apa Anda datang ke rumah saya malam-malam begini. Adakah yang bisa saya bantu?" Jawab Nyonya Mahardika dengan lembut dan sopan.

“Ada Nyonya.” Jawabnya dingin.

Di titik itu Nyonya Mahardika mulai limbung, dia merasa ada petir yang menyambar hati dan logikanya.

Nyonya mahardika memegang bagian dadanya ada yang terasa sakit dan nyeri yang menyerang begitu dahsyat disana. Tiba-tiba semua gelap, dan Nyonya Mahardika ambruk tak sadarkan diri.

****

Di rumah sakit tampak Tuan Mahardika mondar-mandir, dia tampak begitu gelisah menunggu kabar dari Dokter yang sedang menangani Istrinya di dalam ruang ICU.

“Ayah tak perlu khawatir, Ibu pasti akan baik-baik saja.” Ucap gadis bermata bulat itu menenangkan Ayahnya.

“Bagaimana Ayah bisa tenang nak, belahan jiwa Ayah, jantung hati Ayah tiba-tiba tidak sadarkan diri, dia sedang berjuang melawan maut di dalam sana Nak.” Butiran bening tampak lolos dari pelupuk mata Tuan Mahardika.

Ada raut kekhawatiran yang begitu dalam, ada ketakutan yang sulit diartikan.

Hyorin memeluk Ayahnya dengan sendu, Kakak Hyorin pun sama terlihat sangat sedih malam itu.

Masing-masing menyalahkan diri mereka sendiri kenapa di saat Ibu mereka membutuhkan bantuan mereka justru tidak ada di rumah.

Nyonya Mahardika ditemukan oleh Mbok Nah yang merasa ada yang janggal malam itu sehingga Mbok Nah kembali ke rumah Hyorin setelah mengantar Anaknya ke rumah sakit, tidak disangka malah Mbok Nah menemukan Istri dari Tuannya itu tergeletak di lantai di depan pintu utama dan tak sadarkan diri.

Mbok Nah cepat-cepat menghubungi Tuan Mahardika dan segera menelfon Pak Udin yang sudah pulang untuk segera datang ke kediaman Tuan Mahardika kembali, kemudian Mbok Nah dan Pak Udin membawa Ibu Hyorin ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan medis.

Pintu ruang ICU pun terbuka setelah sekitar kurang lebih Enam Puluh menit Dokter menangani Pasien.

“Maaf Tuan....Nyonya Mahardika tidak bisa kami selamatkan, maafkan kami Tuan. Kami sudah berusaha yang terbaik.” Dokter itu berucap dengan kecut dan berlalu pergi setelah sebelumnya menepuk pundak Tuan Mahardika untuk memberinya dukungan.

Dokter Asef sebenarnya tak kuasa melihat pemandangan yang cukup memilukan malam itu.

****

Tiga tahun pun berlalu, tanpa adanya cahaya yang dulu bersinar di rumah, Hyorin paham betul bahwa Ayahnya mengalami penderitaan yang hebat akibat ditinggalkan oleh Istrinya tersebut, sehingga dia ingin Anaknya kelak dapat membanggakannya. Berkali-kali dia meyakinkan putrinya bahwa kelak dia tidak akan menikah lagi dengan siapapun.

Ayah Hyorin mengalami kesedihan yang luar biasa, di sisi lain Hyorin juga tahu selama Tiga tahun ini Ayahnya merasakan kesepian yang teramat dalam harus ditinggalkan Istri tercintanya. Namun dihilangkan dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan yang banyak, sering kali Tuan Mahardika tidak pulang ke rumah.

Saat seperti ini Hyorin sangat merindukan Ayah dan Ibunya juga Lakak Laki-lakinya, hidup di Negeri orang membuatnya ingin segera menyelesaikkan kuliahnya dan pulang ke Tanah Air untuk menemani Ayahnya.

Asisten Ayahnya selalu mengabari bahwa Tuan Mahardika begitu sedih dan terluka namun beliau baik-baik saja.

Kasus itu sudah berlalu selama Tiga tahun, namun tidak pernah memiliki titik terang siapakah yang sebenarnya membuat Nyonya Mahardika tak sadarkan diri dan harus pergi meninggalkan keluarga Mahardika untuk selama-lamanya.

Hyorin tersentak kaget dari lamunannya ketika alarm di ponselnya menyala, sudah waktunya dia bersiap-siap berangkat ke kampus, ada praktik pagi hari ini.

Sebenarnya Hyorin sangat mengantuk karena semalaman dia tidak memejamkan matanya barang sedikitpun.

Dia bergegas untuk memasak sarapan pagi dan kemudian membersihkan dirinya untuk segera berangkat kuliah.

Hyorin mematut wajahnya di depan cermin, sesekali dia melirik Laki-laki yang sedang berbaring di ranjangnya itu. Dia lega Laki-laki itu baik-baik saja setelah semalam beristirahat.

Hyorin menuliskan sebuah pesan di secarik kertas dan menindihnya dengan mangkuk yang berisi sarapan untuk laki-laki itu.

Hyorin pun meninggalkan Apartemennya, Hyorin tidak pernah berpikiran kalau orang itu adalah orang jahat, sehingga dia dengan santainya meninggalkan Apartemen tanpa rasa khawatir sedikitpun.

Setelah Hyorin pergi, Laki-laki itu perlahan menggercap-gercapkan matanya mulai bangun dari tidurnya. Wajahnya bengkak disana sini, ngilu masih terasa di bagian perutnya yang tergores benda tajam, dia meraba bagian perutnya ternyata sudah dibalut dengan sapu tangan bertuliskan huruf "H", sapu tangan itu beraroma vanilla yang sungguh menenangkan.

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian ruangan, tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Bahkan dia tidak menemukan Asistennya yang tidak lain adalah Doni sahabatnya sendiri.

Ayesh mulai mengingat-ingat kejadian semalam saat dia dan Asistennya tiba-tiba dihadang segerombolan Preman yang hendak merampoknya.

Dia tidak tahu bagaimana nasib Asistennya, dia hanya berharap Asistennya baik-baik saja.

Saat Ayesh berlari meninggalkan Asistennya, dia tahu Asistennya itu sudah tak sadarkan diri akibat dipukul dengan benda tumpul.

Ayesh berusaha melawan seorang diri namun dia tidak mampu melawan banyaknya Preman itu, yang jelas kalah jumlah meskipun sebenarnya Ayesh mampu ilmu bela diri.

Ayesh menemukan ada bangunan Apartemen, kemudian tanpa pikir panjang Ayesh mengetuk salah satu pintu Apartemen untuk meminta bantuan, setelah itu Ayesh tak ingat apapun lagi.

Ayesh hanya ingat kalau ada seorang gadis yang menolongnya, gadis bermata bening dan tubuhnya beraroma vanila.

Saat Ayesh hendak beranjak dari ranjang, dia menemukan ponselnya ada di atas nakas dan melihat ada semangkuk bubur beserta selembar kertas yang berisi sebuah pesan.

Ayesh terlebih dahulu mengambil ponselnya untuk menghubungi Asistennya.

"Hallo Tuan…” Terdengar suara dari seberang sana yang membuat hatinya cukup lega, karena Ayesh tahu Asistennya dalam kondisi baik-baik saja.

"Hallo Don, bisakah kau kemari menjemputku?"

“Baik Yesh aku akan kesitu, Kamu baik-baik saja kan? Share lokasi tempat kamu sekarang berada!” Ucap Doni tanpa mendapatkan jawaban apapun karena telfon telah dimatikan oleh Ayesh dan diganti dengan share lokasi yang dikirimkan oleh Ayesh.

Seketika Doni menuju tempat yang dimaksud.

Sambil menunggu Doni datang, Ayesh mengambil kertas di bawah mangkuk bubur dan membaca pesannya sambil menyuapkan bubur perlahan-lahan ke mulutnya yang masih terasa sakit akibat pukulan keras yang diterimanya tadi malam.

Tuan mohon maafkan saya, karena saya harus pergi meninggalkan Anda tanpa pamit, silahkan beristirahat di tempat saya Tuan, tidak perlu sungkan anggap saja rumah sendiri. Saya ada kuliah praktik pagi sehingga saya tidak bisa bolos hari ini. Sekali lagi maafkan saya Tuan, saya sudah siapkan bubur untuk Anda sarapan. Semoga Anda berkenan….sampai jumpa Tuan setelah saya kembali….

Ayesh merasa gadis ini begitu lucu dan polos karena meninggalkan orang asing di tempatnya tinggal tanpa takut orang itu akan berbuat jahat.

“Ah…sungguh gadis yang unik dan menarik.” Gumam Ayesh bersamaan dengan pintu Apartemen yang diketuk oleh seseorang dari luar.

Ayesh pun membuka pintu itu.

“Ayesh kamu baik-baik saja kan?” Tanya Doni tanpa dikomando.

“Iya aku baik-baik saja Don.” Jawab Ayesh singkat.

“Kalau begitu ayo kita pergi dari sini Yesh!"

“Tapi aku masih menunggu seseorang yang telah menolongku Don.”

“Yesh sudah tidak ada waktu lagi, hari ini saatnya kita kembali pulang, ada banyak hal yang harus segera kita urus Yesh.”

Ayesh pun menyerah, dia mengikuti apa yang Doni ucapkan karena memang benar banyak hal yang masih harus di urus. Ayesh meletakkan sesuatu di atas meja belajar Hyorin dan berlalu pergi.

****

Sekitar pukul Satu siang, Hyorin tiba di Apartemennya dengan tubuh yang lelah dan mata mengantuk. Dia memeriksa sekeliling, orang yang dia tolong tadi malam sudah tidak ada ditempatnya.

Rupanya dia sudah pergi. Gumam Hyorin dalam hati

Hyorin tak ambil pusing akan hal itu. Paling tidak dia sudah melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk menolong orang lain.

Hyorin hendak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket, dia melihat mangkuk berisi bubur tadi pagi sudah tak ada isinya. Dia tersenyum karena orang itu mau memakan masakannya hingga habis.

Hyorin juga melihat ada sesuatu di atas meja belajarnya kemudian dia menyimpan benda itu dan berlalu ke kamar mandi.

Mungkin ini milik Laki-laki itu yang tertinggal, akan aku simpan. Pikir Hyorin sekilas, tanpa tahu sebenarnya Ayesh memang sengaja meninggalkan benda itu sebagai ungkapan rasa terimakasih dan sebagai penanda apabila mungkin berjumpa kembali dengan gadis yang telah menolongnya itu.

Terpopuler

Comments

Regita Regita

Regita Regita

menarik..semoga makin banyak yg baca.

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Pengumuman Cerita Baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Pengumuman Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!