Perdebatan menantu dan mertua.

Baru beberapa minggu Dian hidup tenang, karena mertuanya pulang ke rumahnya. Kini wanita itu kembali lagi ke rumah mereka dan bukannya membaik perlakuannya kepada Dian. Wanita paruh bayah itu malah semakin menjadi saja. Entah kenapa semua yang di lakukan Dian selalu salah di matanya.

" Bagaimana kamu bisa punya anak! Kalau kerjanya cuma kerja, habis itu pulang ke rumah orang tua kamu." Ucap wanita paruh baya itu, ketika Dian hendak menapaki anak tangga menuju kamarnya. Dian memang baru pulang lagi ke rumah ini, setelah tiga hari menginap di rumah kedua orang tuanya." Orang yang di nyatakan sehat saja akan susah punya anak kalau jarang ketemu suaminya, apalagi kamu yang jelas-jelas bermasalah! Entah apa yang kamu kasih ke An sampai dia sebegitu cintanya sama kamu yang tidak berguna ini." Semakin sakit hati Dian mendengar kata-kata mertuanya.

" Maaf ma. " Tidak ada bantahan dari bibir Dian, wanita itu justru minta maaf, padahal jelas-jelas semua ini bukan salah dia.

" Selalu seperti ini, minta maaf dan minta maaf! Harusnya kamu belajar dari Elana. Baru nikah udah bisa hamil dan sekarang mereka sudah punya Alesya. Bukan seperti kamu yang sudah lama menunggu, tetapi tidak dapat juga. Sekali nya dapat kamu tidak bisa menjaganya dengan baik." Ucap sang Mertua. Wanita yang biasa di panggil Tika itu, terus mencari kesalahan Dian, kalau sudah berkunjung ke rumah anak dan menantunya, ia seakan tidak ada bosannya mengatakan hal yang sama terus-menerus bahkan dia tidak segan-segan mempertanyakan kelebihan menantunya itu sampai dia masih berada di rumah ini.

Sementara Dian hanya tersenyum getir seraya menahan sakit di dadanya. Dia yang sudah terbiasa dengan toxis dari sang mertua. hanya bisa tersenyum sembari kembali meminta maaf lagi, walaupun dia tahu dia tidak salah tapi tidak mungkinkan dia menyalahkan tuhan atas takdir yang dia punya. " Maaf Ma." Kata itu kembali terucap. seakan kata itu telah melekat si bibirnya, jika dia berada di posisi ini. 

Toh Dian juga sadar  rezeki, jodoh dan maut sudah ada yang atur. Sekeras apapun dia berusaha, kalau tuhan belum memberinya kesempatan lagi! Ya sama saja. " Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin mama katakan. Dian izin ke kamar! Dian capek." Ucapnya lagi. Dan tanpa mendengar jawaban mertuanya. Wanita itu meneruskan langkahnya ia bahkan tidak menghiraukan omelan serta teriakkan mertuanya yang terus me manggil-manggil namanya.

" Pantas saja tuhan menghukum kamu dengan tidak memberikan kamu anak, karena sikap kamu ke orang tua aja sudah seperti itu, Jangan salahkan An jika suatu saat dia berpaling dari kamu. Salahkan saja diri kamu yang tidak becus melayani suami kamu dengan benar." Teriak wanita itu membuat Dian berhenti dan berbalik menentang mertuanya.

" Mama, menyumpai aku! Atas dasar apa ma? Apa karena keadaan aku sekarang. Ma mungkin saja ini cara tuhan menunjukkan siapa kalian untuk aku. "

" Apa maksud kamu? Jangan kurang ajar ya kamu." Wanita paruh baya itu mulai tersulut emosi nya.

" Aku tidak bermaksud kurang ajar sama mama, tapi apa yang aku maksud udah jelas, bisa saja ini cara tuhan menunjukkan seperti apa lelaki yang pernah aku inginkan bersama keluarganya. Karena aku sadar, ma tuhan menciptakan kebaikan dan keburukan itu berdampingan, agar aku tetap teguh kepadanya karena aku yakin setelah ini tuhan pasti akan memberikan aku yang terbaik. Jika di luar sana seorang wanita dapat bertahan dalam rumah tangga yang berantakan karena anak mereka. maka di sini aku akan bertahan karena rasa sayang dan cinta aku untuk Mas Andara sampai aku merasakan lelah dan tidak ingin kembali. Jika saat itu tiba mama tidak perlu khawatir. Aku akan pergi dengan sendirinya. Tapi untuk saat ini aku belum mau pergi ma, karena aku cuma punya alasan untuk pergi. Dan belum mendapatkan alasan untuk tidak kembali lagi di kehidupan mas Andara. Tapi Jika mama bosan melihat wajah Aku di rumah ini, mama bisa membantu aku untuk pergi secepatnya dari sini atau mama bisa menunggu di rumah mama." Sebaik apapun orang itu, kalau sudah terlalu sakit dan lelah dia pasti akan memberontak. Seperti yang dilakukan Dian saat ini.

" Dasar menantu tidak tahu diri. Mama akan meminta Andara untuk menceraikan kamu. Kamu tunggu saja." Sahut Nyonya Wartika dengan mengebu-gebu.

" Oh silahkan saja ma, Aku juga bosen menjadi pel*cur halal anak mama." Balas Dian sebelum menghilang dari pandangan wanita paruh baya itu.

...\=\=\=\=\=\=\=...

Perdebatan Dian dan mertuanya sore itu. Langsung di sampaikan Elana untuk Andara begitu lelaki itu pulang kerja. Entah apa tujuan wanita itu yang pasti hal itu dapat berdampak buruk untuk Dian, jika Andara menanggapinya dengan kemarahan.

Andara menyerahkan tas kerjanya kepada Ellana setelah itu, dia langsung menghampiri Dian di kamarnya. Di lihatnya sang istri tengah duduk sambil menyisir rambutnya di depan meja rias.

Tanpa membuang waktu Andara langsung mendekati Dian dan memeluk tubuhnya dari belakang, dikecupnya pipi sang istri sembari minta maaf. " Maafin mama ya! Aku yakin mama nggak maksud jahat sama kamu." Dian tidak menyahuti ucapan Andara. " Sayang kamu kenapa Diam." Dian berdiri dari duduknya dan melepaskan tangan Andara yang melingkar di perutnya.

" Sebaiknya kamu kembali ke kamar El mas! Jangan datang ke aku kalau ada yang melarang kamu. " Seru Dian seraya menahan sakit dan rindu di dadanya. Perdebatannya dengan mamanya Andara cukup menguras emosinya dan kini Dian benar-benar lelah untuk menjawab pertanyaan Andara.

" Kamu kenapa sih Sayang? dengar ya! Tidak ada yang dapat melarang aku untuk menemui istriku." Sahut Andara mencoba untuk menyentuh wajah istrinya. Tetapi Dian membuang pandangan nya dengan sengaja menghindari sentuhan Andara.

" Istri atau pelac*r pribadi kamu?"

" DIANA. Jangan buat aku marah ya." Teriak Andara sembari, mencengkram pundak Dian dengan begitu kuatnya. " Aku udah Bela-bela in kamu! Dengan mencoba bicara baik baik! Tapi kenapa sikap kamu jadi kaya gini. Harusnya tuh aku marah sama kamu! Karena kamu sudah kurang ajar sama mama aku. Dan Sebagai istri harusnya kamu tahu tugas kamu itu, memberi kenyamanan di rumahan ini bukan membuat masalah dengan merusak kenyamanan rumah ini. " Lanjutnya lagi.

" Jadi aku salah? Kamu tersinggung aku bilang aku pelac*r pribadi kamu. Kamu lupa! Selama El Hamil Sampai tiga hari yang lalu kamu memperlakukan aku seperti itu. Kamu datang ambil hak kamu setelah puas kamu kembali ke kamar El dan anak kalian. Kamu tinggalin aku gitu aja. Sekarang katakan bedanya aku dan pelac*r itu dimana? Apa karena aku nggak bisa kasih kamu anak jadi perasaan aku nggak penting lagi buat kamu? Haaah! Jawab aku jangan diam aja. " Ucap Dian sambil menarik kerak baju Andara." Mama kamu mempertanyakan pelayanan aku di rumah ini dan kamu mempertanyakan kenyamanan di rumah ini sama aku! Harusnya kamu dan mamamu tahu bagaimana seorang istri bisa melayani dan memberikan kenyamanan di rumah ini. Kalau dia sendiri tidak nyaman di rumah, kalau dia sendiri tidak bahagia , kalau dia sendiri tiap hari menangis dan menderita bahkan dia menyesal berada di sini lalu bagaimana caranya aku memberikan pelayanan dan kenyamanan itu sementara aku sendiri tertekan." Lanjut Dian dengan berurai air mata.

" Maaf_"

" Sudahlah! Sebaiknya kamu keluar, malam ini aku ingin sendiri." Potong Dian sebelum Andara menyelesaikan ucapannya.

" Say_"

"AKU BILANG KELUAR." Teriaknya.

Andara pun mundur dengan perlahan sebelum berbalik untuk meninggalkan kamar Dian. Begitu Kaki Andara selangkah berada di luar kamar. Dian bergegas untuk menutup pintu tetapi sebelum itu dia sempat mengucapkan kalimat yang membuat Andara bingung. " Mas, jika El sudah bisa menepati hati kamu bilang ya." Dan pintu itu pun tertutup dengan begitu kerasnya.

.... ...

.... ...

.... ...

.... ...

...Bersambung. ...

...Happy reading.. 💔💔...

...Maaf baru nongol. 🙏🙏 ...

Terpopuler

Comments

evvylamora

evvylamora

kelamaan, langsung aja gugat cerai

2023-11-26

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

keren Diana, knp ngk dari dulu labrak itu mertua comel. sama suami ngk mutu

2023-08-08

0

rea nitha

rea nitha

ngopo aku sing loro😭

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL SEGALANYA.
2 Keinginan mertua.
3 Hari paling menyakitkan.
4 Senyum dibalik luka
5 Lain dihati lain dibibir
6 Apa salah ku?
7 Perdebatan menantu dan mertua.
8 Posisi yang sama
9 Doa yang sama.
10 Api cemburu
11 Pembelaan Ken.
12 Permintaan seorang ayah.
13 Kemari lah, jadi aku?!
14 Menikmati weekend
15 Kebohongan Dian.
16 Salah paham.
17 Rooftop
18 Kehadiran Hani
19 Do'a Hani
20 Pertengkaran.
21 Hari yang menyakitkan.
22 Kabar baik.
23 Pertanyaan yang menyakitkan
24 AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25 Semua untuk Ahyan.
26 Sampai pada batasnya.
27 Apa maksudnya ini?
28 Kamu sungguh menyebalkan.
29 Perdebatan Andara dan Dion.
30 Rencana Dion.
31 Hari persidangan
32 Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33 Kesempatan.
34 Kamar yang sama.
35 Menantu pilihan
36 Gila kamu El!
37 Masalah untuk keluarga Xavier
38 Konferensi pers
39 Penolakan bersyarat.
40 Takut jatuh cinta?
41 Ulang tahun Lisa
42 Dukungan untuk kalian
43 Menjenguk El
44 Di, Nikah yuk!
45 Karena aku cinta
46 Pertemuan dua keluarga.
47 Semua karena Hani.
48 Pernikahan berkedok perjodohan.
49 Ungkapan perasaan Ken
50 Undangan ulang tahun
51 Ini bukan perjodohan
52 Berbagi kebahagiaan
53 Mantan suami, istrinya.
54 Hadiah untuk Hani
55 Sakit yang berkali-kali.
56 Selamat jalan Alesya.
57 Apa ini karma?
58 Hak dan kewajiban.
59 Hanya mesin pencetak
60 Pemandangan yang indah
61 Mulai dari nol
62 End (Karma tak semanis kurma.)
63 Extra part: Rencana berlibur.
64 Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65 Epilog
66 Baca ya
67 S2. Part1
68 S2, part 2.
69 S2. part 3
70 S2. part4
71 S2 part5
72 S2 part6.
73 S2 the finale.
74 Terima kasih
Episodes

Updated 74 Episodes

1
AWAL SEGALANYA.
2
Keinginan mertua.
3
Hari paling menyakitkan.
4
Senyum dibalik luka
5
Lain dihati lain dibibir
6
Apa salah ku?
7
Perdebatan menantu dan mertua.
8
Posisi yang sama
9
Doa yang sama.
10
Api cemburu
11
Pembelaan Ken.
12
Permintaan seorang ayah.
13
Kemari lah, jadi aku?!
14
Menikmati weekend
15
Kebohongan Dian.
16
Salah paham.
17
Rooftop
18
Kehadiran Hani
19
Do'a Hani
20
Pertengkaran.
21
Hari yang menyakitkan.
22
Kabar baik.
23
Pertanyaan yang menyakitkan
24
AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25
Semua untuk Ahyan.
26
Sampai pada batasnya.
27
Apa maksudnya ini?
28
Kamu sungguh menyebalkan.
29
Perdebatan Andara dan Dion.
30
Rencana Dion.
31
Hari persidangan
32
Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33
Kesempatan.
34
Kamar yang sama.
35
Menantu pilihan
36
Gila kamu El!
37
Masalah untuk keluarga Xavier
38
Konferensi pers
39
Penolakan bersyarat.
40
Takut jatuh cinta?
41
Ulang tahun Lisa
42
Dukungan untuk kalian
43
Menjenguk El
44
Di, Nikah yuk!
45
Karena aku cinta
46
Pertemuan dua keluarga.
47
Semua karena Hani.
48
Pernikahan berkedok perjodohan.
49
Ungkapan perasaan Ken
50
Undangan ulang tahun
51
Ini bukan perjodohan
52
Berbagi kebahagiaan
53
Mantan suami, istrinya.
54
Hadiah untuk Hani
55
Sakit yang berkali-kali.
56
Selamat jalan Alesya.
57
Apa ini karma?
58
Hak dan kewajiban.
59
Hanya mesin pencetak
60
Pemandangan yang indah
61
Mulai dari nol
62
End (Karma tak semanis kurma.)
63
Extra part: Rencana berlibur.
64
Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65
Epilog
66
Baca ya
67
S2. Part1
68
S2, part 2.
69
S2. part 3
70
S2. part4
71
S2 part5
72
S2 part6.
73
S2 the finale.
74
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!