Lain dihati lain dibibir

Waktu berlalu begitu cepat, perut Elana pun semakin hari semakin membuncit, ya mungkin karena bayi dalam kandungannya sudah masuk dalam fase siap untuk dilahirkan. 

" Sayang malam ini aku tidak bisa menemani kamu! Kamu tahu sendiri kan, Elana akan susah tidur, karena perutnya yang besar." Ucap Andara, sembari mengunakan pakaiannya kembali.

Sementara Dian hanya bisa tersenyum. Karena Lelaki itu meminta Dian untuk kembali mengerti keadaan untuk kesekian kalinya, tanpa ada yang mencoba menguatkan dirinya.

Bahkan Dian sempat bertanya-tanya, pada dirinya sendiri. Apakah dia masih istrinya Andara? Jika iya! Kenapa lelaki yang dulu sangat mencintai dan ia cintai memperlakukannya seperti ini. Lelaki itu hanya datang mengambil haknya! setelah puas, ia pun meninggalkan Dian Sendiri dengan alasan El ini, El itu dan masih banyak tentang El, El lainnya. Padahal mereka sudah sepakat untuk membagi waktu, sehari untuk Dian, sehari untuk Ellena. Tapi kenapa semakin kesini, semua semakin menyakitkan untuk Dian.

Egois kah jika dia marah, salahkah jika dia juga butuh penguat dan kata kata manis, Berdosa kah jika dia meminta perhatian dan kasih sayang suaminya sendiri. Dia adalah istri pertama dan wanita yang pernah Andara cintai sampai detik ini, Mungkin. Tetapi kenapa tidak ada yang menanyakan keadaannya dan bagaimana perasaannya saat ini. Apa karena dia tidak bisa hamil, sehingga perasaannya tidaklah terlalu penting untuk di jaga.

" Sayang!" Panggil Andara lagi, Lelaki itu kini sudah mengunakan T-shirt dan Boxer yang tadi sempat ia lepas. " Aku boleh menemani El kan?

Dian memiringkan tubuhnya, Sehingga ia bisa memunggungi Andara sembari mengepalkan tangannya dan matanya kembali memproduksi air mata tanpa izin pemiliknya. Karena pada akhirnya semua pemikiran dan keresahan itu, Dian simpan untuk dirinya sendiri. Wanita itu tersenyum seakan mengejek dirinya sendiri dan dia pun mengangguk kan kepalanya. Walaupun Andara tidak dapat melihat hal itu. " Iya, pergilah temani dia, dia pasti membutuhkanmu saat ini, ketimbang aku."  Ucapnya menahan nyari di dada.

" Terima kasih sayang, kamu yang terbaik." Andara mengecup kepala Dian sebelum melangkah meninggalkan wanita itu.

" Bukan Mas, aku bukan yang terbaik! Karena jika aku yang terbaik aku tidak akan pernah ada di posisi ini dan kamu tidak akan memperlakukan aku seperti ini. " Lirihnya. Begitu pintu itu tertutup dari luar, dan untuk kesekian malamnya. Dian kembali menjerit, sembari mengigit selimut yang sejak tadi menutupi tubuh setengah polosnya itu. Ia butuh sesuatu untuk menyalurkan rasa sakitnya saat ini.

Ikhlas, Rela dan baik-baik saja. Semuanya itu bohong, karena yang benar adalah terpaksa lalu dia pun terbiasa.

" Tuhan, sampai kapan aku terus seperti ini. Kenapa semua begitu menyakitkan Tuhan. Aku ingin merasakan hidup yang tenang lagi dan berdamai dengan keadaan ini, Tuhan. Bukankah engkau menjanjikan ladang pahala dalam pernikahan! Lalu kenapa hanya rasa sakit yang aku terima Tuhan. Kenapa aku tidak seberuntung wanita lain! Apa karena aku kurang baik Tuhan. " Tanya Dian dengan berurai air mata.

Disini Dian sedang menangis dan mempertanyakan nasibnya. Sementara di sana Andara dan mamanya tengah memanjakan Ellana. Tanpa mereka sadari atau tidak mau tau dengan hati wanita lain yang telah mereka lukai. Wanita yang di titipkan kedua orang tuanya untuk di bahagiakan di rumah ini. Wanita itu juga yang dulu pernah jadi kebanggaan kedua orang tuanya sampai saat ini. Wanita yang rela menahan rasa sakit dan berurai air mata demi kebahagiaan mereka. Dia yang di paksaan kuat oleh keadaan dan terus mencoba bertahan walaupun dia tahu. Dunianya tidak akan seindah dulu lagi.

...\=\=\=\=\=\=\=\=...

Esoknya Dian kembali melakukan aktivitas seperti biasa, tersenyum lalu menyapa mereka yang ada di ruang makan, saat semuanya berkumpul untuk menikmati sarapan mereka.

" An, Nanti siang kamu temani mama sama El ke rumah sakit ya." Ucap Nyonya Wartika. Memulai obrolan pagi itu. Sementara Dian Hanya Diam tak menanggapi kata kata mertuanya.

" Iya Ma! Tapi setelah aku temani Dian ya ma! Soalnya aku sudah janji buat temani Dia hari ini. " Sahut Andara, seraya melirik ke arah Dian. Dan wanita itu masih tak bergeming. Ia hanya menunggu respon dari mertuanya.

" Ngapain kamu temani dia. Harusnya yang kamu utamakan itu! Istri dan calon anak kamu. Lagian biasanya juga dia sendiri kan. Kenapa jadi manja sekarang." Lanjutnya.

" Ma! Tolong bersikap baik sama Dian, karena bagaimana pun, Dian masih istri aku! Dan aku udah terlebih dulu berjanji kepadanya." Tegas Andara.

" Iya Ma! Biar mas Andara temani mbak Dian.

Soal aku dan calon cucu mama. Kan masih ada mama yang temani kita. " El pun turut menimpali obrolan suami dan mertuanya. Sementara Dian, wanita itu, hanya menikmati sarapannya. Karena dia jawab pun rasanya percuma.

" Nggak, pokoknya mama nggak mau tahu kamu harus temani mama dan El hari ini. Dan jangan pernah meminta mama untuk bersikap baik lagi sama istri kesayangan kamu yang tidak berguna itu."

"MA_."

" Apa? Memang benarkan, ucapan mama! Kalau Dia berguna buat kamu, pastinya sekarang dia sudah Hamil anak kalian. Tapi nyatanya tidak kan, bahkan El sudah hampir melahirkan. Tapi dia mana. Kamu hanya akan membuang-buang waktu untuk wanita seperti Dia." Wanita paruh baya itu berdiri meninggalkan sarapannya." Untuk Apa punya Menantu cantik, pintar dan kaya kalau tidak bisa menghasilkan apa-apa. Itu hanya akan membuat malu keluarga kita. " Lanjutnya.

" Ma, Mau berapa kali aku katakan. Aku_" Ucapan Andara tertahan, karena Rintihan Ellana.

" Mas, Perut aku sakit." Seketika itu baik Andara maupun mamanya langsung melupakan perdebatan mereka dan fokus kepada Ellana. Wanita paruh baya itu dengan panik memanggil pelayanan untuk membawa keperluan Ellana ke rumah sakit sementara Andara menenangkan El dengan memberi kata kata penenang, tangannya juga tidak berhenti mengusap perut El bahkan sesekali dia mengecup perut dan kening istri mudanya itu . " Tahan ya sayang, kita ke rumah sakit ya." Kata kata itu cukup singkat tetapi begitu memberi luka yang dalam untuk Dian.

Bahkan semua orang sibuk dengan Ellana yang akan melahirkan, hingga mereka melupakan sosok lain yang masih berada di tempat yang sama.

Dian. Wanita itu menguatkan hatinya sembari mengusap cairan bening yang terlanjur membasahi wajahnya. Kedua sudut bibirnya di tarik ke atas membentuk senyuman, sebelum melangkah keluar dari rumah itu untuk menjalani aktivitas seperti biasanya.

Tanpa siapapun tahu, jika di dalam setiap perjalanannya, dian kadang berpikir untuk mengakhiri hidupnya atau meminta ada yang sengaja menabrak dia sehingga dia koma dan melupakan semuanya. Melupakan Andara, melupakan perasaannya untuk lelaki itu dan kehidupannya saat ini. Tapi bersyukurnya sampai detik ini dia masih bisa menguasai dirinya. Seberat apapun cobaan hidupnya dan sedalam apa luka hatinya. Dian tidak ingin orang lain berada dalam masalah, hanya karena dirinya.

.... ...

.... ...

.... ...

.......

...Bersambung. ...

...Happy reading... 💔💔...

...Masih ada Sekilo bawang, yang belum selesai di kupas. 😭😭...

Terpopuler

Comments

Gamers Alay

Gamers Alay

wee mak, bawang lg mahal loh tp dsini tetep panas yee ampe meleleh ni mata

2022-06-22

0

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

kenapa Dian ga pergi aja or minta cerai..? buat apa mempertahankan suatu hubungan tp yg di dapat hanya rasa sakit dan sakit..

kl mmg ikhlas suaminya berbagi dengan wanita lain yaa terima gausah menangisi dan merasa tersakiti.. pilihan hanya dua.. pergi atau bertahan.. kl ikhlas yaa relakan tanpa adanya air mata kl tdk kuat dan sll menangis yaa pergi..

2022-06-17

0

Dapur Athan

Dapur Athan

😭😭😭 nyesek

2022-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 AWAL SEGALANYA.
2 Keinginan mertua.
3 Hari paling menyakitkan.
4 Senyum dibalik luka
5 Lain dihati lain dibibir
6 Apa salah ku?
7 Perdebatan menantu dan mertua.
8 Posisi yang sama
9 Doa yang sama.
10 Api cemburu
11 Pembelaan Ken.
12 Permintaan seorang ayah.
13 Kemari lah, jadi aku?!
14 Menikmati weekend
15 Kebohongan Dian.
16 Salah paham.
17 Rooftop
18 Kehadiran Hani
19 Do'a Hani
20 Pertengkaran.
21 Hari yang menyakitkan.
22 Kabar baik.
23 Pertanyaan yang menyakitkan
24 AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25 Semua untuk Ahyan.
26 Sampai pada batasnya.
27 Apa maksudnya ini?
28 Kamu sungguh menyebalkan.
29 Perdebatan Andara dan Dion.
30 Rencana Dion.
31 Hari persidangan
32 Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33 Kesempatan.
34 Kamar yang sama.
35 Menantu pilihan
36 Gila kamu El!
37 Masalah untuk keluarga Xavier
38 Konferensi pers
39 Penolakan bersyarat.
40 Takut jatuh cinta?
41 Ulang tahun Lisa
42 Dukungan untuk kalian
43 Menjenguk El
44 Di, Nikah yuk!
45 Karena aku cinta
46 Pertemuan dua keluarga.
47 Semua karena Hani.
48 Pernikahan berkedok perjodohan.
49 Ungkapan perasaan Ken
50 Undangan ulang tahun
51 Ini bukan perjodohan
52 Berbagi kebahagiaan
53 Mantan suami, istrinya.
54 Hadiah untuk Hani
55 Sakit yang berkali-kali.
56 Selamat jalan Alesya.
57 Apa ini karma?
58 Hak dan kewajiban.
59 Hanya mesin pencetak
60 Pemandangan yang indah
61 Mulai dari nol
62 End (Karma tak semanis kurma.)
63 Extra part: Rencana berlibur.
64 Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65 Epilog
66 Baca ya
67 S2. Part1
68 S2, part 2.
69 S2. part 3
70 S2. part4
71 S2 part5
72 S2 part6.
73 S2 the finale.
74 Terima kasih
Episodes

Updated 74 Episodes

1
AWAL SEGALANYA.
2
Keinginan mertua.
3
Hari paling menyakitkan.
4
Senyum dibalik luka
5
Lain dihati lain dibibir
6
Apa salah ku?
7
Perdebatan menantu dan mertua.
8
Posisi yang sama
9
Doa yang sama.
10
Api cemburu
11
Pembelaan Ken.
12
Permintaan seorang ayah.
13
Kemari lah, jadi aku?!
14
Menikmati weekend
15
Kebohongan Dian.
16
Salah paham.
17
Rooftop
18
Kehadiran Hani
19
Do'a Hani
20
Pertengkaran.
21
Hari yang menyakitkan.
22
Kabar baik.
23
Pertanyaan yang menyakitkan
24
AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25
Semua untuk Ahyan.
26
Sampai pada batasnya.
27
Apa maksudnya ini?
28
Kamu sungguh menyebalkan.
29
Perdebatan Andara dan Dion.
30
Rencana Dion.
31
Hari persidangan
32
Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33
Kesempatan.
34
Kamar yang sama.
35
Menantu pilihan
36
Gila kamu El!
37
Masalah untuk keluarga Xavier
38
Konferensi pers
39
Penolakan bersyarat.
40
Takut jatuh cinta?
41
Ulang tahun Lisa
42
Dukungan untuk kalian
43
Menjenguk El
44
Di, Nikah yuk!
45
Karena aku cinta
46
Pertemuan dua keluarga.
47
Semua karena Hani.
48
Pernikahan berkedok perjodohan.
49
Ungkapan perasaan Ken
50
Undangan ulang tahun
51
Ini bukan perjodohan
52
Berbagi kebahagiaan
53
Mantan suami, istrinya.
54
Hadiah untuk Hani
55
Sakit yang berkali-kali.
56
Selamat jalan Alesya.
57
Apa ini karma?
58
Hak dan kewajiban.
59
Hanya mesin pencetak
60
Pemandangan yang indah
61
Mulai dari nol
62
End (Karma tak semanis kurma.)
63
Extra part: Rencana berlibur.
64
Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65
Epilog
66
Baca ya
67
S2. Part1
68
S2, part 2.
69
S2. part 3
70
S2. part4
71
S2 part5
72
S2 part6.
73
S2 the finale.
74
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!