Hanya dalam 2 jam, Laila mendapat julukan sebagai Hx-1 karena berhasil membobol 20 sistem operasi dalam waktu 2 jam.
Dan yang paling mengejutkan adalah salah satu sistem operasi yang dibobol nya adalah sistem operasi yang berada di bawah naungan Anderson Group.
Dunia digital langsung digemparkan dan kabar itu sampai ke telinga Kendra yang sedang berada di kantornya.
"Bos!! Lihat ini!! Hx-1, julukan untuk seorang hacker yang tidak diketahui identitasnya!
Ia berhasil membobol sistem operasi yang kita ciptakan!
Keamanan sistem operasi kita ditembus hanya dalam waktu 15 menit!
Dia sangat mengagumkan hingga menjadi rebutan semua orang untuk bekerja sama dengannya!
Dia adalah orang yang Tuan cari-cari selama ini! Kita bis-" Ucapan sang asisten segera dipotong oleh Kendra.
"Urus saja itu," kata Kendra sama sekali tidak tertarik dengan berita baru yang sangat menggemparkan itu.
Pria berpirang itu sedang pusing memikirkan kakaknya.
"Apa keputusan yang akan diambil oleh pria itu?
Apakah dia akan merelakan Laila demi perusahaan dan keluarga atau merelakan perusahaan dan keluarga demi Laila?" Ucapnya sangat cemas karena dia sendiri tidak bisa membaca suasana hati kakaknya yang terus mengurung diri di kantornya.
Setelah lama berpikir, Kendra akhirnya memutuskan untuk menemui kakaknya. Bagaimanapun caranya, ia harus berbicara dengan pria itu!
Kalaupun Laila adalah ibu kandung Andra, maka tidak seharusnya perempuan yang sudah membocorkan informasi perusahaan mereka terus berada di sisi Andra!
Lendra segera tiba di kantor kakaknya dan langsung membuka pintu ruangan pria itu dan menerobos masuk ke dalam ruangan.
"Kak-" Dia baru saja mengambil ancang-ancang untuk meneriaki kakaknya saat pria itu menghentikan kata-katanya karena ayah dan ibu mereka ada di sana.
"Ayah, Ibu, mengapa ada disini?" Tanyanya menutup pintu di belakangnya sembari melihat sepasang suami istri yang duduk berhadapan dengan Samudra.
"Apa yang kau tanyakan barusan?! Dasar anak tidak berguna!
Bagaimana bisa kau bertanya mengapa kami ada di sini?!" Gerutu Weni pada putranya.
"Astaga Ibu, aku tidak bermaksud seperti itu." Kendra berjalan mendekati ketiga orang itu lalu duduk di sofa tunggal.
"Ayah, Ibu, aku hanya kaget karena kalian berada di sini saat persiapan ulang tahun Ibu sedang dilakukan di rumah.
Siapa yang akan mengawasi para pekerja kalau kalian berdua di sini?" Tanya Kendra.
"Anak berandal! Bilang saja itu hanya alasanmu karena kau tidak mau bertemu dengan ayah dan ibu!
Jangan merasa kalau kami datang mengunjungi mu, kami ke sini untuk bicara dengan kakakmu supaya dia membujuk cucu kesayangan kami untuk mengikuti acara ulang tahunku!" Ucap Weni lalu mengarahkan pandangannya pada pria yang terlihat kelam di depan mereka.
"Samudra, apa yang dikatakan cucu tersayang ku? Apakah dia sudah bersedia untuk mengikuti ulang tahun neneknya?" Tanya Weni penuh harap.
"Tidak tahu. Aku sibuk." Jawab Samudra langsung berdiri lalu pria itu segera berjalan ke meja kerjanya dan membuka dokumen yang harus ia periksa.
Kedua tetua memandangi putranya dengan perasaan murung sebelum mengalihkan pandangannya pada Kendra.
Ditatap oleh kedua orang tuanya, Kendra langsung menghela nafasnya.
Terlalu ribet jika ia harus mengurusi Tetua itu, terlebih membahas cucu kesayangan mereka!
Pasti ujung-ujungnya dia lah yang akan disalahkan untuk setiap sesuatu yang tidak disukai oleh ayah dan ibunya!
"Ibu, aku juga sangat sibuk! Aku harus mengurus hacker yang baru saja menggemparkan dunia!
Ini sangat penting untuk urusan perusahaan!" Ucap Kendra segera meninggalkan dua orang tuanya karena tidak mau berdebat dengan mereka.
Sudah menjadi rutinitas jika dia selalu di anak tirikan di dalam keluarganya.
Untung saja Ia memiliki hati yang sangat lembut hingga tidak pernah merasa iri pada kakaknya yang terus diperlakukan istimewa.
Kedua Tetua memandangi kepergian putra mereka.
Yang satu mengabaikan mereka dan yang satu lagi meninggalkan mereka.
"Sayang, Apa yang kau pikirkan saat menciptakan kedua anak kita? Aku merasa ada yang salah!" Ucap Weni pada suaminya.
"Bukan aku yang salah. Saat kau mengandung, kaulah yang terlalu berambisi membuat mereka menjadi anak-anak yang hebat.
Sekarang, saking hebatnya mereka hingga orang tua mereka saja bisa diabaikan!" Ucap Silas menghela nafas.
"Hah,, Sekarang aku merasa Putra yang sedikit bodoh tapi menyayangi orang tuanya jauh lebih baik daripada anak-anak yang terlalu pintar kemudian menghindari orang tuanya!" Ucap Weni memandangi samudra yang sedang menenggelamkan diri dalam pekerjaannya.
Pria itu sama sekali tidak peduli dengan keberadaan orang tuanya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Hasnah Siti
enak punya anak kayak kegituannnnnn????😅
2022-11-30
0
Diana Marwah
LAnjut
2022-01-05
0
Monica diadinda
kasih.... mknya jngn trlalu kaya.... jdi kluarga kyak di no 2 kn....
2021-12-05
1