Pria berkacamata hitam yang baru saja bertemu Laila akhirnya masuk kedalam mobilnya dan menelpon seseorang.
Wajah pria itu dipenuhi kekuatiran, terutama karena pria itu sudah melepas kacamata hitamnya.
"Bagaimana?" Tanya Dewa dari seberang telepon.
"Sesuai rencana, Samudra sudah mengetahui kalau Laila adalah mata-mata di rumah itu.
Juga, sepertinya Laila bersikap lunak pada Samudra karena perempuan itu terlihat tertarik pada anak kecil yang ada di rumah Samudra.
Dia hanya memberikan beberapa informasi yang tidak terlalu penting. Kinerjanya menurun drastis." Jawab Pria bernama Geral yang jelas tahu bagaimana Laila selalu mengerjakan semua tugas dengan benar tanpa ada cacat sedikitpun.
Tapi hari itu, ia merasa kinerja Laila sudah menurun drastis dari yang seharusnya.
"Abaikan masalah informasi itu dan fokus saja mengawasi reaksi Samudra." Jawab Dewa.
"Tapi, maaf Tuan, mengapa Tuan malah membongkar penyamaran Laila?
Bagaimana kalau Laila malah disakiti oleh Samudra?" Tanya Geral yang tak mengerti dengan rencana tuannya.
"Dia tidak akan melakukannya, kecuali pria itu mau membunuh putranya." Jawab Dewa dari seberang telepon sebelum terdengar nada sambungan telepon yang diputuskan.
"Tuan ini,, dia sudah gila apa?" Gerutu Geral yang tak habis pikir dengan Dewa yang membahayakan nyawa perempuan yang dicintainya.
Sang sopir yang berada di depan merupakan rekan Geral juga, pria itu langsung menoleh pada Geral.
"Kau bodoh? Jelas terlihat Tuan hendak menggagalkan misi Laila supaya Laila bisa kembali menuruti semua keinginannya. Termasuk menikah dengan Dewa." Ucap Pria itu.
"Sial!! Tuan sangat licik! Mengambil langkah yang sangat beresiko hanya untuk mendapatkan cinta pertamanya?
Ck,, ck,, Aku jadi kasihan pada Laila,," ucap Geral sambil menggelengkan kepalanya sembari menatap ke angkasa.
"Tidak, Dewa pasti memiliki alasan lain untuk membongkar identitas Laila.
Aku dengar, anak samudra adalah seorang pria yang sudah menderita depresi dari umur 3 tahun, pria kecil itu bahkan tidak segan melukai diri sendiri jika keinginannya tidak dipenuhi.
Dengan pria kecil itu menyukai Laila, Samudra pasti akan menahan diri untuk melukai Laila.
Mungkin Samudra hanya akan meningkatkan kewaspadaannya pada Laila."
"Aku tidak percaya kalau pria itu akan membiarkan seorang mata-mata tinggal di rumahnya hanya dengan alasan keselamatan putranya.
Cih,, Dewa dan Samudra berasal dari negara yang berbeda tetapi memiliki sifat yang sama.
Kekejaman untuk mempertahankan kekuasaan!"
Sementara itu, Laila sudah berada di sebuah restoran untuk makan siang.
Perempuan itu menghela nafas saat melihat uang dalam dompetnya tersisa 300 ribu saja.
"Uang ini tidak akan cukup untuk dua hari." Katanya hendak menutup dompetnya saat seseorang tiba-tiba datang merebut dompetnya.
"Woah,,, uang yang banyak di dompet seorang pembantu!" Ucapan Anita yang kebetulan lewat di depan restoran itu untuk berbelanja, tapi ia melihat Laila dari jendela transparan restoran.
"Perempuan terhormat, dapatkah kamu mengembalikan dompetku?
Tidak layak bagi seorang perempuan terhormat merebut dompet seorang pelayan.
Bagaimana kalau orang-orang tahu dan berpikir buruk tentangmu?" Tanya Laila sambil tersenyum memandangi wanita yang datang bersama seorang teman perempuannya.
Teman Anita langsung menggertakan gigi sembari memandangi sekelilingnya dimana orang-orang sedang menatap mereka karena mendengar pembicaraan Anita dan Laila.
"Anita, jangan mempermalukan kita hanya karena seorang pelayan!" Bisik perempuan itu dengan cemas, namanya bisa tercoreng saat ada yang merekam mereka!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Hasnah Siti
haahaaaa dasar nenek lampir....ayuh maju...biar cepat tuh dapat pembalasan dari Layla...🔥🔥🔥
2022-11-30
0
Diana Marwah
Anita mau cari mati ya,,,
2022-01-05
0
Kustri
Msh penasaran misi apa yg di bw laila
2021-12-17
3