"Nice!!!" Ucap Laila dengan puas saat ia berhasil membuat perusahaan Samudra mengalami kerusakan sistem.
Tapi dia sepenuhnya sadar mereka bisa melakukannya karena pria kecil di sampingnya ini mengetahui banyak kelemahan sistem perusahaan Anderson group.
Pria kecil di sampingnya bahkan memberinya banyak informasi yang bisa ia kirim pada Dewa.
Laila melihat pria kecil itu menatapnya dengan kekaguman, bahkan wajah yang sedari tadi terlihat datar itu kini menampakkan seurat senyum tipis yang malu-malu.
"Tos!" Ucap Laila secara tidak sadar mengulurkan tangan kanannya pada pria itu untuk melakukan tos.
Pria kecil berwajah pucat di depannya terlihat kebingungan melihat tangan Laila.
"Apa kau tidak tahu namanya Tos? Ini bahasa gaul, kalau seseorang mengatakan nya sambil mengulurkan tangannya seperti ini kau harus membalasnya seperti ini." Ucap Laila meraih tangan kanan Andra dan menyatukannya dengan tangannya.
Andra menatap tangan mereka yang menyatu, lalu sesaat kemudian ia tersenyum lebar. Kewaspadaannya akan Laila kini menghilang, ia jadi merasa nyaman.
Setelah membantu pria kecil itu, Laila kembali ingat akan tugasnya, ia segera meraih seluruh alat pembersihnya dan mulai melanjutkan bersih-bersihnya di ruang itu.
Setelah selesai, tubuh Laila yang lemah akhirnya mengeluarkan banyak keringat. Perempuan itu duduk di lantai dengan nafas tersengal.
Dia melihat Andra berjalan mendekatinya lalu memberinya sebuah sapu tangan berwana putih tulang.
"Terima kasih." Ucap Laila menggunakan sapu tangan itu.
Baru saja Laila selesai menyeka keringatnya saat seseorang tiba-tiba mengetuk pintu.
"Akhirnya, kita bisa keluar!" Ucap Laila dengan semangat mendekati pintu.
Tapi lengan bajunya ditarik oleh Andra. Pria itu melihat Laila dengan wajah sedih, seolah tak mau keluar dari tempat itu.
"Kenapa? Apa kau tidak mau keluar?" Tanya Laila dijawab anggukan Andra.
"Ahh, kalau begitu aku akan memberitahu mereka." Ucap Laila dijawab gelengan Andra.
"Ada apa? Apa kau takut ayahmu akan marah?" Tanya Laila kembali dijawab anggukan Andra.
"Kalau begitu, gunakan ibumu sebagai tameng! Ibumu pasti mendukung-" Laila menghentikan kata-katanya saat melihat wajah Andra menjadi sangat pucat begitu mendengar kata 'Ibu'.
"Baiklah, kalau begitu, kau bisa berlindung di belakangku. Bagaimana?" Tanya Laila meyakinkan Pria kecil itu.
Tapi Andra, pria kecil itu terlihat hanya diam seolah sedang mencerna kata-kata Laila.
"Maafkan aku, tapi aku sangat lapar, baru saja membersihkan ruangan ini, jadi aku merasa kelelahan." Ucap Laila berusaha meyakinkan Andra.
"Tuan Muda, apa Tuan Muda ada di dalam?" Tanya seseorang dari pintu.
Perut Laila yang memang lapar akhirnya berbunyi juga.
Bunyi perut Laila membuat Andra memindahkan tatapannya dari pintu ke perut Laila yang sedang dipegangi Laila.
"Kau dengar bukan? Cacing di perutku kekurangan makanan, kalau aku tidak mengisinya, maka cacaing-cacing itu bisa mati. Mereka sangat kasihan." Ucap Laila dengan raut wajah sedih.
"Tuan Muda, jika Tuan Muda ada di dalam, tolong buka pintunya. Tidak baik sendirian di ruangan yang sempit, bisa menganggu pikiran. Bahkan berdampak pada kesehatan, bisa membuat stres seseorang." Ucap seorang pria dari seberang pintu.
"Uh,, mengapa mereka terdengar seperti berbicara dengan orang dewasa?
Anak lima tahun aman mengerti?!" Gerutu Laila yang kini merasa aneh dengan cara orang di rumah itu membujuk pria kecil berumur 5 tahun.
Tapi Laila langsung menoleh pada Andra "Bagaimana? Kau mau 'kan kita keluar sekarang? Aku sangat lapar!" Ucap Laila.
Akhirnya, Laila dijawbab juga dengan anggukan Andra.
Laila langsung mendekati pintu "Tolong kami, pintunya tidak bisa di buka. Kami terkunci dari luar!" Katanya.
"Siapa di dalam?"
"Saya pelayan baru dan Tuan Muda juga di sini! Tolong buka pintunya!" Ucap Laila.
"Tapi pintu ini di kunci dengan sistem keamanan yang dikendalikan dari komputer.
Lalu sistem di rumah ini baru saja di retas oleh Tuan Muda!" Ucap pria dari balik pintu.
Laila yang mendengar itu langsung ternganga menatap Andra. 'Pria kecil ini, jadi baru saja dia menyuruhku meretas perusahaan ayahnya sekaligus rumah ini supaya pintu menara ini juga tidak bisa dibuka?
Ini namanya senjata makan tuan!
Akulah yang mengunci pintu ini, sekarang aku juga lah yang mengemis-ngemis supaya pintunya dibuka!' gumam Laila merasa kasihan pada dirinya sendiri.
@Interaksi
Menurut dunia halu otor,,,, BISA!! 🤭🤭
Benar-benar haruskah di ganti umurnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Jeissi
sama kaya saudaraku dia melahirkan umur 15 tahun, sekarang sudah punya cucu tapi dia masih muda 😁
2024-04-11
0
isnaini naini
minimal umur 17-18 gitu thor
2023-08-30
0
"Candy75
gak perlu, itu salah satu penyebab kematian bayinya karena melahirkan di usia dini
2023-01-18
0