Perhatian Kecil Febri

"Kamu dari mana saja Mas ? kok baru pulang ? bukankah satu jam yang lalu kamu bilang sudah dijalan ?" tanya Desi bertubi-tubi.

Febri melepaskan sepatunya kemudian meletakkan sepatu itu kerak yang tersedia. Ia menatap sang istri kemudian tersenyum.

"Tadi hujan deras, jalanan banyak tergenang air, dan buktinya sekarang aku sudah pulang kan, telat dikit ya tidak apa-apa" balas Febri sembari menuju kamar mereka.

Namanya Desi Danastri dia adalah seorang bidan, ia bekerja di sebuah klinik yang berbeda dengan sang suami, di rumah Desi juga membuka praktik. Umur Desi 38 tahun. Sifatnya cemburuan dan akan berprasangka buruk terhadap suaminya jika telat pulang kerumah.

Desi bisa tahu perjalanan dari klinik tempat kerja suaminya tidak akan menempuh waktu hingga 1 jam. Ia curiga suaminya mampir kesuatu tempat yang mana membuat Febri pulang telat.

Bukan tanpa alasan Desi bersikap cemburan dan selalu berprasangka buruk terhadap suaminya, karena pernikahan mereka yang sudah menginjak angka 10 tahun belum juga di karunia anak. Desi takut suaminya akan berpaling.

Dengan langka cepat dan nampak buru-buru Desi menyusul sang suami kedalam kamar, suara gemericik air dari dalam kamar mandi membuat Desi mendudukan diri di atas sofa karena sang suami sedang mandi.

"Mas Febri pasti mampir kesuatu tempat hingga pulang terlambat seperti ini" gumam Desi.

Tatapan mata Desi tertuju pada pakaian Febri yang sudah berada di keranjang baju kotor, ia memeriksa pakaian Febri siapa tahu menemukan jawabannya.

"Tuh kan, kalau Mas Febri gak mampir kesuatu tempat gak mungkin pakaian nya basah kuyup seperti ini" ucap Desi kesal. Salah dirinya juga tak memperhatikan pakaian suaminya saat pulang tadi, ia begitu fokus untuk mempertanyakan kenapa suaminya pulang terlambat.

Tidak berapa lama Febri keluar dari kamar mandi, Desi menoleh dan mendekati suaminya tidak lupa membawa kemeja Febri yang basah karena air hujan.

"Ayo jujur sama aku Mas ! kamu dari mana tadi ? kalau kamu langsung pulang dari klinik gak mungkin baju kamu basa seperti ini" tanya Desi berapi-api.

Febri menatap istrinya sejenak "Kebiasaan kamu ni, baju basa aja harus di permasalahkan seperti ini" balas Febri tak suka, ia tahu istrinya sayang dengannya tapi cara Desi mencemburuinya membuat Febri kadang kesal sendiri.

"Harus dong aku permasalahkan, siapa tau kamu tadi mampir keluar dan bertemu dengan perempuan lain ! lalu kamu selingkuh dan rumah tangga kita akan bera.....--"

Belum sempat Desi menyelesaikan ucapannya, Febri langsung memotong, membuat ucapan Desi menggantung di udara.

"Cukup Des !! kamu selalu berpikiran buruk tentang ku, tidak bisakah kamu berpikir positif sedikit padaku, aku bosan selalu di anggap buruk oleh mu" bentak Febri.

Desi terdiam sejenak, namun bukan nya meminta maaf Desi juatru kembali menatap tajam suaminya.

"Apa aku salah jika cemburu padamu Mas, aku lakukan ini karena aku tidak ingin kehilangan kamu, aku sangat mencintai kamu Mas. Ini semua bentuk perhatian ku padamu"

"Ini bukan perhatian Des, semua ini kamu lakukan karena ketakutan kamu begitu besar"

Benar memang Desi terlalu takut suaminya itu berpaling, ia takut suaminya akan bermain dengan wanita lain di luar sana karena dirinya tak bisa melahirkan anak untuk Febri.

"Kamu mau kemana lagi Mas ?" tanya Desi saat melihat Febri keluar dari kamar mereka.

Febri menghentikan langkahnya "Mau makan malam ? kenapa ? mau ikut ?"

Tanpa menunggu lama Desi langsung menyusul suaminya, di meja makan Febri tak bersuara sama sekali, ia menikmati makanannya dengan pelan.

Kemudian mengambil segelas air putih sebagai penutup makan malamnya.

"Aku mau tidur..... capek !!!" ucap Febri yang langsung beranjak meninggalkan sang istri.

...✨✨✨✨✨✨...

Keesokan paginya, Sebelum berangkat kerja Febri mampir kerumah lamanya ia ingin melihat keadaan Safa. Takut kalau gadis itu sedang tak baik-baik saja karena kehujanan semalam.

*Ting.....Nong.

Ting..... Nong*..

Berulang kali Febri memencet bel tapi pintu tak juga terbuka, akhirnya Febri memutuskan membuka sendiri kebetulan ia mempunyai kunci cadangan.

Saat pintu terbuka keadaan masih sepi, belum ada tanda-tanda kehidupan disana..Febri melangkahkan kakinya menuju kamar yang di tempati Safa. Lancang memang jika ia masuk kedalam kamar itu, tapi harus bagaimana lagi Febri hanya ingin memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja.

Dan benar saja saat pintu kamar terbuka, Febri melihat Safa masih tertidur dengan pulas di atas tempat tidur, ia masih bergelung dengan selimut tebal dengan sedikit dengkuran halus yang Febri dengar.

"Astaga dia masih tidur rupanya" gumam Febri.

Kemudian Febri kembali menutup pintu kamar, ia enggan untuk membangunkan Safa karena tidak tega.

Febri berjalan kearah dapur kemudian membuka kulkas, tak ada bahan makanan sedikitpun, sehingga Febri berinisiatif untuk mengisi kulkas dengan bahan makanan supaya nantinya Safa bisa memasak.

Tak hanya membeli stok makanan, Febri juga membeli gas supaya kompornya bisa menyala. Memang walaupun rumah itu sudah lama di tinggali tapi Febri masih mengurusnya, terkadang Febri menyuruh pembantu di rumahnya untuk membersihkan rumah lamanya.

"Eh kok tumben pak Dokter belanja sayur banyak, apa mau di tempati lagi rumahnya ?" tanya ibu pemilik warung dimana dulu tempat istri Febri sering belanja.

"Oh tidak Bu, ia saya sengaja mau membeli sayuran soalnya ada keponakan saya yang akan menempati rumah itu" jawab Febri dengan senyum merekah. Ia terpaksa berbohong kalau Safa adalah keponakannya karena tidak ingin nantinya banyak tetangga yang berbicara yang tidak-tidak.

"Begitu ternyata, saya kira mau di tempati lagi" Ibu pemilik warung memasukan belanjaan Febri kedalam plastik besar berwarna merah.

Selesai di totalkan Febri langsung pulang lagi kerumahnya, ia tak perlu membawa kendaraan karena memang jaraknya yang sangat dekat. Pas sampai rumah ternyata Safa telah bangun ia terbengong melihat Febri membawa satu plastik berukuran besar yang isinya sayur-sayuran.

"Kau sudah bangun ternyata ?" tanya Febri.

"Mas Febri kapan datang kesini ?" Tanpa menjawab pertanyaan Febri, Safa justru balik bertanya.

"Tadi, tapi kamu belum bangun makanya aku kewarung buat belanja sayuran"

Kening Safa mengkerut, "Ini semua untuk siapa Mas ?" tanya Safa lagi.

"Ya untuk kamu lah, kan kamu mau tinggal disini."

Febri berjalan kearah dapur untuk meletakkan sayuran yang ia bawa. "Kamu bisakan menyusun nya ? soalnya saya mau berangkat bekerja"

"Iya saya bisa Mas, terima kasih atas semuanya" balas Safa ia menjadi tak enak hati dengan Febri karena melakukan semua ini.

"Sama-sama, kalau begitu saya pamit" ucap Febri "Oh satu lagi, kalau ada yang nanya kamu siapa bilang kamu keponakan aku, biar tetangga disini gak banyak nanya" lanjut Febri lagi.

"Baik Mas, sekali lagi terima kasih"

--

...LIKE DAN KOMEN...

...ADD FAVORIT...

...RATE BINTANG LIMA...

...KASIH HADIAH (KOPI/BUNGAH)...

Terpopuler

Comments

Lisa

Lisa

lanjut👍👍👍

2022-05-28

2

Louisa Janis

Louisa Janis

kirain Febri duda nggak tau punya istri cemburuan lagi

2022-02-02

0

Meylin

Meylin

baru kali ini tokoh ceweknya jadi pelakor kasian lah Thour istrinya 😠🥵

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perhatian Kecil Febri
3 Pertengkaran Lagi.
4 Mabuk
5 Kesalahan Fatal
6 Kegundahan Hati Febri
7 Nyaman Dalam Dekapan
8 Pilihan Yang Sulit
9 Terpaksa
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Bab 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Pengumuman dari Author
97 Pengumuman
98 Pengumuman
99 Pengumuman
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Perhatian Kecil Febri
3
Pertengkaran Lagi.
4
Mabuk
5
Kesalahan Fatal
6
Kegundahan Hati Febri
7
Nyaman Dalam Dekapan
8
Pilihan Yang Sulit
9
Terpaksa
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Bab 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Pengumuman dari Author
97
Pengumuman
98
Pengumuman
99
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!