"Saya mau menikah lagi". Ucap Alfaro yang sedang duduk di ranjang.
Deg, 'menikah lagi'. Batin Nabila berdiri mematung sambil menatapa suaminya dengan bingung.
"Mas jangan ngomong aneh aneh deh, mas lagi capek mungkin ayo tidur istirahat biar fres pikirannya". Ucap Nabila berpikir positif karena menurut Nabila, mungkin suaminya kecapean jadi ngomongnya ngaur.
"Saya nggak bohong". Ucap dingin Alfaro lagi.
"Udah ayo tidur mas kecapean kali". Ucap Nabila yang sudah berada di ranjang disamping suaminya yang sedang bersadar dikepala ranjang.
"Saya bilang saya mau menikah lagi dan itu nggak bohong". Ucap Alfaro lagi dengan nada serius dan sambil melihat bola mata Nabila. Nabila pun sama menatap kedua bola mata suaminya mencari kebenaran disana.
"Ma..s serius?". Tanya Nabila terbata bata.
"Mas pasti bohong kan?, mas mau kasih surpise ke Nabila?, haha mas nggak usah bohong deh". Ucap Nabila sambil tertawa karena menurutnya suami nya bercanda. Sedangkan Alfaro menatap tajam kepada Nabila.
"Kapan saya pernah bohong?, ucapan saya benar". Ucap Alfaro dingin sambil melipat tanga nya kedada nya. Nabila menatap tidak percaya kepada suami nya.
"Kenapa mas pengen nikah lagi?, apa kurangnya Nabila mas?, apa?". Tanya Nabila, air mata yang sedari tadi ditahan lepas begitu saja tanpa permisi.
"Kamu bilang apa kurangnya kamu?, kamu nggak mikir kalau kamu itu mandul". Ucap Alfaro yang juga terbawa emosi. Ya, memang Nabila mandul, waktu itu Alfaro dan Nabila kerumah sakit untuk konsultasi kedokter kandungan, karena Alfaro sangat ingin mempunyai anak jadi mereka berkonsultasi. Dan saat dicek ternyata Nabila mandul, dan dari sana lah sikap Alfaro mulai dingin terhadap Nabila.
"Nabila memang mandul tapi Nabila tidak mau dimadu mas, kita bisa adopsi anak gimana?". Tanya Nabila sambil menarik narik tangan Alfaro, Alfaro pun langsung menghempaskan tangan Nabila dari tangan nya.
"Saya tidak mau adopsi anak, saya ingin mempunyai anak kandung, dan untuk urusan kamu setuju atau nggak itu bukan urusan saya, kalau kamu tidak mau dimadu berarti kita cerai saja". Ucap Alfaro, dirinya memang tidak mau mengadopsi anak, kalau bukan anak kandung nya.
"Nggak mas Nabila nggak mau cerai sama mas". Ucap Nabila yang sedang menangis sesegukkan.
"Kalau gitu Nabila setuju kalau mas nikah lagi". Lanjut Nabila lagi tanpa banyak pikir, dia tidak tahu kalau kehidupan nya nanti akan gimana kalau suami nya menikah lagi. Alfaro pun langsung tersenyun puas dengan ucapan istrinya.
"Bagus, dan ingat nanti kamu ngomong sama papah mamah saya, kalau kamu setuju buat saya menikah lagi". Ucap Alfaro. Nabila pun mengangguk pasrah. Karena dia tidak mau bercerai dengan Alfaro, Nabila terlalu cinta kepada Alfaro.
"Mas akan menikah dengan siapa?". Tanya Nabila lagi sambil mengelap air mata nya.
"Dengan adik kamu Nisa". Jawab Alfaro sambil keluar dari kamar yang ditepati oleh Nabila.
Nabila langsung syok mendengar jawaban dari suaminya, mana mungkin Nisa merebut suami kakaknya sendiri. Nabila pun beranjak dari kamarnya menuju kamar adiknya, untuk memastikan ucapan suaminya tadi benar atau tidak. Saat sudah dikamar Nisa, Nabila langsung menampar Nisa.
Plak
"Au". Ucap Nisa meringis kesakitan dan langsung bangun dari tidurnya, karena pas ditampar Nabila, Nisa masih dalam keadaan tidur.
"Mbak kenapa nampar Nisa hah?, Nisa punya salah apa sama mbak?". Tanya Nisa emosi sambil mengelus pipinya karena masih terasa panas dan nyeri.
"Berani berani nya kamu rebut suami mbak yah, mbak punya salah apa sama kamu dek, kenapa kamu selalu berbuat begini sama mbak". Ucap Nabila yang langsung mengeluarkan air mata nya lagi. Sedangkan Nisa langsung tersenyum mengejek kepada Nabila.
"Jadi mbak udah tahu?, bagus lah kalau sudah tahu, jadi Nisa nggak perlu kasih tahu mbak lagi nanti". Ucap Nisa. Sedangkan Nabila langsung emosi sekali mendengar ucapan adik nya, Nabila ingin kembali menampar Nisa tapi ditahan oleh seseorang.
"Jangan pernah berani nyentuh dia". Ucap orang itu sambil menghempaskan tubuh Nabila. Nabila pun jatuh tersungkur kelantai.
"Mas kenapa tega sama Nabila?". Tanya Nabila yang sedang menangis.
"Cih, sana pergi, saya nggak butuh wanita yang nggak bisa menghasilkan anak". Ucap Alfaro. Ya, orang itu adalah Alfaro, dia tadi habis dari kamar mandi milik Nisa, dan dia mendengar keributan jadi dia langsung keluar dari kamar mandi, dan menahan tangan Nabila yang ingin menampar Nisa.
Nabila pun langsung terdiam mendengar ucapan Alfaro. "Kenapa kalian tega sama gue?". Tanya Nabila yang sudah tidak bicara formal dari karena dia terlalu emosi dan sakit hati.
"Udah sana pergi jangan ganggu kita". Ucap Nisa mengusir Nabila.
"Nabila nggak setuju kalau mas nikah sama Nisa, mah boleh nikah sama siapa aja tapi jangan sama Nisa mas, Nabila mohon". Ucap Nabila sambil bersujud kepasa Alfaro. Nabila tidak setuju bila suami nya menikah dengan adik nya karena itu terlalu menyakitkan untuk dirinya.
"Nggak bisa karena Nisa sudah hamil anak saya". Ucap Alfaro yang sedang mengelus rambut dan perut Nisa. Bak tersampar petir, tubuh Nabila langsung kaku diam membisu mendengar ucapan suami nya.
"Nggak mungkin, nggak mungkin kalian pasti bohong". Ucap Nabila tidak percaya.
"Kalau kamu nggak percaya nih hasil USG nya". Ucap Alfaro sambil melemparkan hasil USG Nisa. Nabila pun langsung mengambil hasil USG nya dan ternyata benar kalau Nisa sedang mengandung.
"Udah sana, udah percayakan". Ucap Nisa mengusir Nabila. Sedangkan Nabila menatap tidak percaya kepada Nisa karena sikap Nisa sekarang berubah 180 derajat dari sikap Nisa yang Nabila kenal.
Nabila pun berjalan keluar dari kamar Nisa dengan terus mengeluarkan air mata nya.
"Kenapa ya Allah engkau tenaga kepada Nabila hiks...hiks, Nabila punya salah apa sama Allah".Batin Nabila yang sudah berada dikamarnya, Nabila terus menangis tanpa terasa dirinya tertidur karena terlalu lelah dan terlalu banyak menangis.
Sedangkan dikamar sebelah tepatnya dikamar Nisa
"Jadi kapan kita nikahnya sayang?, kan si mandul itu udah tahu". Ucap Nisa manja sambil memeluk Alfaro.
"Seminggu lagi kita menikah". Ucap Alfaro.
"Aku mau pernikahan kita megah yah, lebih megah dari pernikahan kamu dulu sama si mandul". Rengek Nisa kepada Alfaro yang sedang mengelus perut nya.
"Iya kamu tenang aja, sebelum nikah, kita kerumah orang tua aku dulu, kita minta izin dulu". Ucap Alfaro lagi.
"Gimana kalau mereka nggak setuju?". Tanya Nisa.
"Tenang, papah sama mamah pasti setuju kok, kalau gitu kita tidur atau kita lanjutin yang di hotel?". Bisik Alfaro yang sudah menindih tubuh Nisa. Mereka pun melakukan hubungan suami istri walaupun mereka belum menikah.
MOHON KERITIK DAN SARANNYA YAH KAKAK-KAKAK, TAPI INGAT KERITIK DAN SARANNYA JANGAN MELUKAI HATI AUTHOR ATAU ORANG LAIN YAH MAKASIH😊❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Uti Enzo
buat pisah thor kknya... terus dpt suami baik dan bs hamil
2024-12-06
0
Kiaa Aldy Heriva
Thor ini cerita kok kayak Indosiar ya 🤣🤲
2023-03-15
1
Endang Priya
apakah nisa dan bila bkn saudara kandung.
2022-05-25
0