bab 3

Ponsel Lia berbunyi, dia sedang melayani pelanggan kala itu.. Dia lalu berjalan agak menjauh lalu membuka ponsel nya, tampak sebuah nomer asing mengirim pesan kepadanya .. Dibukanya pesan itu .

*Ini aku! masih ingat? A*da lowongan pekerjaan di longe Seaside. Datanglah jam 3 .

Begitulah isi pesan tersebut.. Lia mengerutkan alis . Mencoba mengingat nomor siapa itu.

Pertama ia abaikan . Karena memang belum berhasil mengingat.. Dia mulai berjalan. Perlahan. Lalu berhenti.. Dia teringat akan Davin teman lama yang ia temui di taman beberapa hari yang lalu.

Tiba-tiba, ponsel nya berbunyi lagi.. Kali ini panggilan telepon dari nmor yang sama dengan yang mengirimnya pesan.

" Hallo??" Suara Lia menempelkan ponsel nya ketelinga.

" Masih ingat denganku??" Tanya suara disebrang sana.

" Tentu .." Jawab Lia

" Nanti sore aku akan menjemputmu.. Kirimkan lokasimu " Titah Davin. " Sebelum jam 3 kamu harus sudah siap.."

" Baiklah.. " Lia menyetujui.. Lalu ditutupnya sambungan telepon, mengirim lokasi saat ini . Dia mulai kembali bekerja.

Tepat pukul 3 sore, setelah masa kerjanya usai. Lia mengenakan pakaian ganti, sebuah kemeja putih dengan span pendek hitam, khas pelamar kerja.. Lia sudah berdiri didepan caffe Jeni.

Sebuah motor sport berhenti tepat didepan nya.

" Naiklah " Ucap si pengendara, yang tak lain adalah Davin.

Lia langsung membonceng dibelakang . Motor melaju,membelah jalanan, kota Jx yang ramai..

Sampailah mereka di seaside hotel.

Mereka berjalan memasuki lift.

" Kita mampir dulu ke kamar 306 yaa ! " Ucap Davin sambil memencet tombol lantai 5. " Ada berkas yang harus kuambil ." Sambung nya lagi

Lia mengangguk tanda setuju.

Pintu terbuka tepat dilantai 5, mereka berjalan menyusuri lorong hotel yang lalu berhenti tepat didepan sebuah kamar 306.

Davin mengeluarkan kartu akses dari saku jas nya . Lalu mulai membuka nya , pintu terbuka, Davin masuk kekamar, Lia mengekori dibelakang. Ia memandang takjub ruang kamar yang terkesan luas dan mewah itu.. Ia terkesima..

Sementara Davin mengambil berkas di meja dekat balkon.. Lalu berjalan keluar. Lia yang tersadar Davin sudah keluar kembali mengekori nya.

Pintu ditutup mereka kembali masuk kedalam lift. Davin kembali menekan nomor kalii ini di urutan paling atas.

Longe seaside ada di lantai paling atas.. Selama mereka menunggu , di lift hanya ada mereka berdua.

" Berikan resum mu.." Pinta Davin mengangkat tangan nya didepan Lia.

Lia mengeluarkan map didalam taas, lalu menyerahkannya kapada Davin.

Tampak Davin mengambil lembaran dari berkas yang ia bawa . Lalu memindahkan kedalam map resum Lia.

" Apa itu??" Tanya Lia yang melihat pergerakan Davin..

" Hanya berkas rekomendasi. " Balas Davin , mengembalikan resum Lia dengan senyum khas nya.

Lia menerima kembali resum nya . Lalu memeluk map itu.

Tiba-tiba ponsel Davin berdering. Dia mengambil benda pipih dari saku jas nya.. Lalu menempelkannya ketelinga.. Terdiam sejenak..

" Baiklah !" Suaranya kemudian menutup telepon. Lalu melihat wanita disebelahnya.

" Aku tak bisa mengantarmu kesana. Aku harus pergi. " Ucapnya. Dia mengambil kunci kartu dari kantong nya menyerahkan nya ketangan Lia.

" Ini ! Kalau sudah selesai, tunggu aku di sini. " Ujarnya lagi . " Aku akan mengantarmu pulang nanti. "

Lia melihat kunci kartu ditangan nya lalu disodorkannya kembali kepada Davin.

" Nggak usah. Kamu udah sangat membantu. Aku akan memesan ojek onlin nanti. Selesaikan saja urusan mu. "

Pintu lift terbuka.

" Enggak ! Berbahaya wanita cantik sepertimu berkeliaran malam-malam . " Balas Davin dengan mengedipkan sebelah matanya, didorong nya pelan Lia keluar lift.

" Jadi tunggu saja !" Davin lagi lagi mengedipkan sebelah matanya . Dengan senyuman mengembang diwajah tampannya , pintu lift tertutup.

Lia memandang berkeliling.

Tempat itu tampak bersih, luas, mewah dan elegan. Dia jadi tidak pede. Berderet beberapa wanita cantik nan menawan disisi lain. Ia menghampiri dan bertanya.

" Maaf, apa kalian pelamar kerja?"

" Yaaaa.." Jawab wanita yang ditanya dengan pandangan merendahkan . Melihat penampilan Lia.

" Dimana aku bisa mengumpulkan berkasnya?"

Wanita itu menunjuk dengan dagu nya. Lia menoleh kearah yang di tunjuk. Lalu mulai berjalan kearah seseorang yang tengah mengatur map-map resum.

" Terima kasih. " Ucap Lia berlalu

Lia menunggu di ruang tunggu yang disediakan. Ia sudah mengumpulkan resum nya.. Tinggal menunggu panggilan interview.

Selama menunggu Ia memperhatikan sekitar. Wanita-wanita cantik pelamar kerja itu meliriknya dengan tatapan merendahkan dan ber bisik-bisik. Entah apa yang mereka bicarakan.

Lia enggan mencari tau. Tampak beberapa pencari kerja masuk ruang interview..

Dia menunggu beberapa saat. Lalu ia mendapat panggilan untuk masuk ke ruang interview.

" Lia Maharani !! " Panggil seorang wanita yang keluar dari ruang interview.

Lia beranjak dari duduknya. Dan memasuki ruang interview, Dia merasa heran, karena hanya dia pencari kerja di ruangan itu.. Padahal masih ada sisa beberapa pencari kerja diluar.

"Lia Maharani ??"

Lia mengangguk

" Silahkan duduk !"

Lia duduk dikursi yang disediakan

" Kami akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait resum mu . " Ucap seorang pria yang duduk didepan nya.

Disana tampak ada 3orang pewawancara. Sepertinya mereka adalah seorang manager longe, spv dan HRD.

Satu per satu mereka bertanya secara bergantian. Lalu,

" Eehheemmm... Kamu punya berkas rekomendasi, apa kamu punya orang dalam??" Tanya pria yang sepertinya manager.

" Aaa,, tidak ! " Jawab Lia, karna ia memang tidak tau. " Seseorang memasukan nya ke resum ku. "

" Hheemmmm... Begitu . " Pria itu tampak mengerutkan alis dan dahi nya. " Jadi begini, kami memilih pekerja berdasarkan qualifikasi dan kemampuan yang sesuai dengan field yang kami butuhkan." Ucapnya lagi, " Sayang nya qualifikasi mu tidak sesuai dengan yang kami cari. Tapi karena kamu memiliki surat rekomendasi, akan kami pertimbangkan. "

" Tapi kamu jangan terlalu percaya diri. Hanya karena kamu memiliki surat rekomendasi. " Sambung yang lain. " Kami akan menghubungimu seminggu lagi."

" Aaahhh... Baiklah. " Jawab Lia

" Baiklah kamu boleh keluar ! "

" Terima kasih . " Ucap Lia sambil beranjak dari duduk nya dan membungkuk. Dia lalu keluar dari ruangan itu..

" Surat rekomendasi. Yang benar saja!!" Suara seseorang dari dalam ruangan yang masih sempat Lia dengar. Yang di susul suara tawa yang lainnya..

Lia menghela nafas panjang...

'baiklah, waktunya pulang ' batin Lia

Dia melihat jam ditangan nya, pukul 19.30 wib. 'belum terlalu malam untuk kembali.' batinnya

Dia melangkah memasuki lift hendak menekan tombol. Tiba-tiba, segerombolan orang merangsek masuk kedalam lift, hingga ia terpojok dibelakang Lift bergerak.. Beberapa orang mulai keluar dari lift ketika pintunya mencapai lantai 7, beberapa masih ada yang tinggal, Lia mencoba melangkah maju, ia memencet tombol lantai 1, diwaktu yang bersamaan beberapa orang masuk ke dalam lift, Lia mulai terdorong dan terjepit ketengah. Namun ia sedikit lega, sudah menekan tombol lantai 1.. Lift kembali bergerak..

Lantai 3, pintu lift terbuka, Lia terdorong oleh orang yang hendak keluar, sepatu nya terinjak hingga terlepas dan tertinggal.. Kini Ia terlanjur ikut keluar dari lift, Lia mencoba masuk, namun pintu lift sudah terlanjur tertutup.

" Hiiiyyyaaaaaaa.... " Teriaknya, sambil mengetok-ngntok pintu lift. " Sepatukuu.."

Lia menyerah, mau diketok berapa kali pun pintu lift tak kan terbuka.

Lia terduduk berjongkok di pinggir pintu lift.. Ia melihat sekitar. Hanya lorong yang sunyi. Lia kembali berdiri didepan pintu lift, sudah sampai di lantai 1. Dia mencoba menekan-nekan tombol. Namun seolah tak berfungsi. Ia mulai berfikir , dilihatnya lorong disisi kiri, lalu ia mulai berjalan ..

'mungkin ada pintu darurat disini' batin nya..

Lia mulai mencari, Dia membuka pintu yang dirasa pintu darurat..

Dia mencoba masuk. Seperti lorong yang tampak remang, perlahan mulai melebar, terdengar suara orang bercakap-cakap . Sepertinya sesuatu yang serius. Lia mengintip dari balik tembok lorong ruangan itu.

Disana berdiri 2 orang pria berbadan besar, dan 2 orang berbadan sedang dan 1 orang dengan tato naga di lehernya.

" Kau sudah melakukan nya??" Suara pria dengan tato dilehernya,

" Jika kali ini gagal, habislah kita semua " Suaranya begitu berat dan tegas, sepertinya dialah pemimpin orang-orang tersebut. Dia terkesan mendominasi.

" Lawan kita adalah pemilik DNA Grup.. Hidup dan mati kita tergantung ini ! " Tegas pria itu lagi.

Tanpa sengaja, pria itu melihat Lia yang sedang mengintip.

" Siapa disana !!???" Teriaknya.

Sontak Lia berlari keluar. Dia berlari dengan sepatu yang tinggal sebelah. Ia merasa kesulitan lalu dilepasnya dan dia bawa berlari. Sementara para pria itu mengejar dibelakang...

Lia sangat ketakutan.. Sampailah ia di depan pintu lift yang terbuka. Lia langsung masuk dan sembarang memencet tombol. Pintu tertutup tepat saat pria-pria yang mengejarnya sampai didepan pintu. Lia bernafas lega.

Dilihatnya tombol lantai 5 menyala. Ia memencet itu rupanya. Lalu ia teringat, kamar 306 yang ada dilantai 5.

'Benar ! terlalu berbahaya berkeliaran diluar. ' Batin Lia saat itu dengan nafas yang ngos-ngosan

Ahirnya, Lia memutuskan untuk menunggu saja di kamar 306.

▪▪▪▪▪

Terpopuler

Comments

sambal lado

sambal lado

suka thor

2022-08-01

0

YuWie

YuWie

msh misteri..

2022-01-10

1

KINOSANN

KINOSANN

semangat lanjut

2021-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!