"Kelihatannya sekretaris pribadi kamu ini orang yang sangat spesial ya?" Nathan berusaha menebak, sedangkan Rendra menanggapi dengan senyuman.
"Doakan saja." Obrolan mereka terhenti saat pelayan datang membawa makanan yang dipesan oleh Rendra. Berbagai menu andalan restoran itu tersaji di depan mereka. Yang menjadi pusat perhatian Nathan adalah satu porsi ayam pedas manis dan jus alpukat. Entah mengapa setiap melihat makanan dan minuman itu, ingatan Nathan selalu teringat tentang dia.
"Aku tidak menyangka kalau kamu suka menu ini," kata Nathan. Dia menunjuk ayam pedas manis dan jus alpukat yang berada samping piring Rendra.
"Oh ini bukan untukku, tetapi untuk sekretaris pribadiku." Bibir Rendra kembali tersenyum. Nathan hanya mengangguk perlahan. Dia membisu saat perasaan tidak nyaman menyeruak masuk ke hatinya.
Rendra mempersilakan mereka untuk menikmati hidangan itu terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan membahas tentang kerjasama sembari menunggu sekretaris pribadi Rendra datang.
Namun, baru saja Nathan akan memasukkan suapan pertama ke dalam mulut, gerakan tangannya terhenti saat melihat seorang gadis cantik dengan balutan blazzer keluar dari mobil. Jantung Nathan terasa berdegup begitu kencang, bahkan rasanya seperti hampir meledak. Namun, lelaki itu mencoba tetap bersikap tenang dan berharap apa yang dilihatnya saat ini hanyalah ilusi semata.
Nathan memasukkan makanan itu ke dalam mulut, tetapi saat dia mengunyahnya, makanan itu terasa begitu hambar. Nathan pun sedikit heran. Ini memang makanannya yang hambar atau efek perasaannya yang tidak nyaman hingga membuat makanan ini menjadi tidak terasa apa pun.
Ekor mata Nathan berusaha mencari keberadaan gadis tadi, tetapi dia tidak melihatnya sama sekali. Dia pun menghembuskan napas lega dan kembali melanjutkan makan dengan mengobrol ringan bersama Rendra dan juga Jasmin.
"Maaf aku terlambat."
Deg!
Jantung Nathan tidak berdebar kencang, tetapi rasanya seperti berhenti berdetak saat mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya. Suara merdu yang sangat dia rindukan. Ingin sekali Nathan berbalik dan memastikan. Namun, tubuh Nathan mendadak kaku bahkan seperti tidak bisa digerakkan sama sekali.
Terdengar suara langkah yang semakin mendekat, Nathan mendadak sangat gugup. Gadis itu duduk di samping Rendra dan saat Nathan sedikit mendongak. Dia dan gadis itu sama-sama terkejut, lalu saling bertatapan lama. Sebuah tatapan yang menyiratkan kerinduan yang teramat dalam.
"Kak Nathan," panggilnya lirih. Bahkan suaranya terdengar bergetar. Sementara Nathan terdiam merasakan semua syaraf di tubuhnya yang terasa menegang.
Nathan tidak membalas panggilan gadis itu. Dia hanya menatapnya lekat, tatapan penuh cinta dan kerinduan. Cukup lama tidak menatap wajahnya, ternyata perasaan Nathan masih saja sama. Tidak sedikit pun berubah, karena jantungnya tetap saja berdebar kencang meski hanya sekedar menatap matanya.
"Kamu kenal, El?" Pertanyaan Rendra berhasil menyadarkan mereka berdua.
"El?" tanya Nathan bingung. Kedua alisnya terlihat saling bertautan.
"Ya, Elvina. Aku biasa memanggilnya El," jelas Rendra. Nathan hanya mengangguk. "Apa kalian saling kenal?" Rendra mengulangi pertanyaan yang belum mendapat jawaban.
"Em ... Mas Rendra, dia itu—"
"Kita hanya sebatas saling kenal karena dia adik sahabatku, Alvino Putra Alexander," sahut Nathan menyela Nadira yang hendak menjawab. Nadira menggigit bibirnya saat merasakan sakit yang menjalar ke seluruh tubuh seiring aliran darahnya.
"Astaga, aku sampai lupa kalau keluarga Alexander dan Saputra itu sangat dekat. Bagus sekali," ucap Rendra dengan bahagia. Nadira memaksakan senyumnya, sedangkan Nathan hanya diam membisu. Wajahnya terlihat begitu datar. Entah mengapa, hatinya terasa panas saat mendengar Nadira memanggil Rendra dengan sebutan 'Mas'.
"Kamu baik-baik saja, Kak?" bisik Jasmin tepat di telinga Nathan. Melihat kedekatan mereka, ada perasaan tak rela datang menyergapi hati Nadira. Nathan tidak menanggapi pertanyaan Jasmin, tetapi kepalanya mengangguk pelan. Percayalah, saat ini lelaki itu sedang berusaha menahan perasaannya yang begitu bergejolak.
__________________________________________
Lanjut Gak nih?
Kalau Lanjut, jangan lupa ... Dukungannya dibanyakin ya 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
DEWA HAREM
uhh
2022-02-08
0
Abi Hartono
lanjut
2021-12-25
0
Sudiyem Selsi
Lanjut, cemburu ya Nad
2021-12-18
0