Surat Perjanjian

Malam harinya, Jeslyn baru menyelesaikan kunjunganya ke ruang VVIP. Dia berjalan gontai menuju ruangannya. “Kamu baru selesai kunjungan?” tanya Dion saat dia baru saja keluar dari ruang prakteknya.

Jeslyn mengangguk sambil memukul-mukul bahunya yang terasa pegal. “Aku sangat lelah hari ini.” Dion mengikuti langkah Jeslyn menuju ruangannya.

“Kamu sudah makan malam?” tanya Dion sambil berjalan di samping Jeslyn. Sesekali dia melirik wajah Jeslyn yang tampak letih.

Jeslyn menggelengkan kepalanya. “Aku belum sempat makan. Setelah selesai praktek aku langsung melakukan kunjungan Ke ruangan VVIP.”

“Bagaimana kalau kita makan malam dulu, kebetulan aku juga belum makan,” tawar Dion seraya memasukkan kedua tangannya di saku jas dokternya.

Jeslyn berhenti tepat di depan ruangannya. “Aku memang butuh asupan untuk mengembalikan tenangaku. Kita mau makan di mana?” tanya Jeslyn menoleh pada Dion sambil membuka pintu ruangannya.

Dion mengikuti langkah Jeslyn masuk ke dalam ruangannya, lalu duduk di salah satu kursi yang kosong yang berada di depan meja kerja Jeslyn. “Ada restoran yang baru buka di dekat sini. Bagaimana kalau kita mencobanya?” tawar Dion penuh minat.

Jeslyn melepaskan jas dokternya, lalu menyampirkan di tangan kanan, setelah dia meraih tasnya. “Baiklah, ayo kita pergi,” ucap Jeslyn sambil berjalan keluar dari ruangannya.

Dion adalah sahabat dekat Jeslyn. Mereka bertemu ketika mereka SMA, mereka berasal dari SMA yang sama. Saat kuliah mereka kembali dipertemukan di kampus dan jurusan yang sama.

Mereka memang sudah dekat dari dulu, bahkan Dion sangat akrab dengan orang tua Jeslyn, ketika mereka masih hidup. Tidak heran kalau Dion dan Jeslyn tampak seperti sepasang kekasih karena kedekatan mereka. Sering kali orang lain salah mengartikan hubungan mereka. Jeslyn bukannya tidak tahu gosip tentang kedekatan mereka, tetapi mereka memilih untuk mengacuhkannya.

Mobil memasuki salah satu restoran yang terlihat penuh oleh pengunjung. Banyak sekali papan karangan bunga yang berbaris memenuhi halaman depan restoran baru itu.

Papan bunga yang berisikan ucapan selamat atas pembukaan restoran Dragon Hot Pot.

Jeslyn dan Dion terlihat memasuki restoran tersebut. Mereka langsung memesan makanan setelah mereka mendapatkan tempat duduk. Jeslyn dan Dion terlihat sedang asyik mengobrol, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan gerak-gerik mereka dari sudut ruangan itu.

“Dion, Hari minggu apa kamu sibuk?” tanya Jeslyn disela-sela pembincangan mereka sambil menunggu makanan mereka datang.

Dion mengalihkan padangannya dari layar ponselnya berpindah menatap Jeslyn. “Kenapa?”

“Jika kamu tidak sibuk, tolong antar aku ke makan orang tuaku,” pinta Jeslyn penuh harap. “Aku tidak sibuk. Jam berapa aku menjemputmu?” ucap Dion sambil meletakkan ponselnya di atas meja.

“Aku akan mengabarimu nanti.”

“Baiklah,” ucap Dion singkat.

“Permisi,” ucap pelayan restoran tersebut sambil meletakkan makanan yang mereka pesan. “Apa masih ada tambahan lain?” tanya pelayan wanita itu setelah meletakkan semua makanan di atas meja.

“Tidak, terima kasih,” ucap Jeslyn sambil tersenyum. “Makan yang banyak Jes, kau terlihat sangat kurus sekarang,” ucap Dion sambil menyodorkan beberapa makanan ke depan Jeslyn, setelah pelayan itu pergi. Jeslyn menampilkan wajah cemberut. “Aku ini sedang diet sehat Dion.”

Dion melirik sejenak pada Jeslyn sambil mengaduk makanannya. “Apa kau ingin menjadi tulang saja, untuk apa lagi kau diet Jes, kau tidak lihat wajahmu sudah tirus sekarang.”

Jeslyn memegang pipinya. “Yang benar?” ucap Jeslyn sambil tersenyum senang. Dion mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya sa,bi mengangguk. “Kenapa kamu senang sekali? kamu bahkan terlihat seperti orang sakit dengan kulit putih pucat dan wajah tirus seperti itu. Kau itu dokter, kau harus mencerminkan seperti seorang dokter sungguhan.”

Jeslyn melirik malas pada Dion, sebelum dia memasukkan ke dalam mulutnya. “Kau pikir aku ini dokter gadungan?” ucap Jeslyn dengan wajah sebal. “Aku hanya ingin menjaga berat badanku agar tetap ideal,” lanjut Jeslyn lagi sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Dion menggelengkan kepalanya saat medengar perkataan Jeslyn. “Habiskan makananmu, setelah itu aku antar kamu pulang.” Dion buru-buru menyudahi pembicaraan mereka, karena malam semakin larut. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Setelah mereka selesai makan. Dion langsung mengantar Jeslyn ke rumahnya.

Jeslyn turun dari mobil Dion setelah tiba di depan gerbang rumahnya. Dion melangkah mendekati Jeslyn. “Besok kau berangkat jam berapa?” tanya Dion setelah dia berada di depan Jeslyn. “Jam 7 pagi, aku ada praktek di pagi hari,” jawab Jeslyn cepat.

“Kalau begitu aku akan menjemputmu besok, kebetulan aku juga ada jadwal praktek pagi.”

Jeslyn mengangguk. “Baiklah, Aku masuk dulu,” pamit Jeslyn.

Dion mengangguk. Dia berjalan masuk kembali ke dalam mobilnya setelah melihat Jeslyn sudah masuk ke dalam rumahnya.

Walaupun Jeslyn dan Dion sangat dekat, tetapi Dion tidak mengetahui kalau Jeslyn sudah menikah. Jeslyn sengaja merahasiakannya karena permintaan dari Dave. Dave tidak ingin ada orang yang mengetahui kalau dirinya sudah menikah. Apalagi dia adalah salah satu pengusaha yang sukses. Penilaian orang lain akan menjadi menjadi jelek jika orang mengetahui jika dirinya menikah hanya sebentar lalu bercerai.

Dave ingin merahasiakan sampai dirinya resmi bercerai dengan Jeslyn. Dia tidak ingin memperumt perceraiannya nanti. Awalnya papahnya menentang keras permintaan Dave untuk merahasiakan pernikahannya itu, tetapi Dave tetap bersikeras tidak mau menikahi Jeslyn kalau pernikahan mereka tidak di rahasiakan.

Dengan berat hati papanya, menyentujui persyaratan Dave. Dia tidak punya pilihan lain, selain menyetujuinya. Ayahnya yakin kalau suatu saat Dave sendiri yang akan mengumumkan pernikahannya denagn Jeslyn.

Jeslyn berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah mobil Dion pergi. Jeslyn melihat lampu luar dan lampu di dalam rumahnya sudah menyala, itu tandanya kalau Dave sudah pulang.

“Dari mana saja kau?” terdengar suara berat dari belakang Jeslyn. Jeslyn menghentikan langkahnya dan menoleh pada Dave. “Kerjaanku sedang banyak Dave, jadi aku pulang agak larut,” jelas Jeslyn. Jeslyn berusaha untuk menjelaskan dengan pelan, agar tidak memiju pertengkaran lagi.

Dave berjalan menghampiri Jeslyn. “Apa kau yakin kau baru pulang bekerja? Bukan dari kencan dengan pacarmu?” Dave mendekatkan wajahnya kepada Jeslyn dan menatap kedua bola mata Jeslyn secara bergantian.

Jeslyn menelan ludahnya. Dia berpikir kalau Dave pasti melihatnya saat Dion mengantarnya tadi. Jeslyn menoleh ke samping. “Aku hanya pergi makan malam dengan Dion. Aku tidak berkencan dengannya. Aku belum makan dan dia mengajakku untuk makam malam bersama.”

Dave menjauhkan tubuhnya dari Jeslyn. “Aku tidak peduli kau berkencan dengan siapa Jeslyn. Kau harus menjaga nama baikku. Aku tidak mau terseret masalah karena kerocobohanmu nanti,” ucap Dave dengan wajah datar.

Jeslyn membuang kasar napasnya. “Kalau begitu, jangan pernah pedulikan aku. Kau tidak perlu khawatir. Tidak akan ada yang tahu kalau aku adalah istrimu. Aku tidak akan pernah mengungkapkan jati dirimu. Aku tidak akan pernah menyeretmu, sekalipun aku terkena masalah nanti. Kalau kau tidak suka dengan sikapku, maka ceraikan aku,” ucap Jeslyn dingin. Jeslyn berjalan meninggalkan Dave sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Tangan Dave mengepal, dia menatap tajam punggung Jeslyn. Dia merasa kalau akhir-akhir ini Jeslyn sudah mulai berani menjawabnya. Dia juga tampak acuh, tidak seperti dulu. Dave menyusul Jeslyn ke kamarnya. Dave menoleh pada kamar mandi yang tertutup, saat dia tidak melihat sosok Jeslyn di kamarnya terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Dave memutuskan untuk membersihkan tubuhnya di kamar sebelah.

Jeslyn keluar dari mandi dengan pakaian tidur. Setelah mengeringkan rambutnya dia berjalan ke tempat tidur merebahkan tubuhnya lalu meraih ponselnya. Dave masuk ke kamarnya kembali setelah dia membersihkan tubuhnya. “Jangan terlalu dekat dengan laki-laki itu,” ucap Dave dengan wajah tidak suka.

Jeslyn hanya melirik sebentar pada Dave. “Aku tidak bisa menjauhinya. Dia adalah sahabat terdekatku. Kami memang sudah dekat dari dulu.”

Dave menatap tajam pada Jeslyn. “Kau masih istriku Jeslyn. Jika aku melarangmu dekat dengannya. Kau harus menuruti kata-kataku. Semenjak kapan kau jadi pembangkang!” ucap Dave dengan wajah marah.

Jeslyn meletakkan ponselnya lalu beralih menatap suaminya. “Dave, bukankah selama ini kita tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi masing-masing. Dulu, kau selalu acuh padaku. Kenapa sekarang kau jadi mengatur hidupku? Aku juga tidak pernah ikut campur kehidupan pribadimu Dave, jadi lebih baik kita urusi kehidupan pribadi kita masing-masing sampai kita bercerai nanti.”

Mata Dave menyala saat Jeslyn menyinggung soal perceraian lagi. “Apa kau tuli? Aku sudah pernah katakan. Aku tidak akan pernah menceraikanmu Jeslyn. Kau harus hidup selamanya bersamaku.” Jeslyn berusaha untuk mengatur emosinya. Ingin sekali dia berteriak di depan muka Dave.

“Bukankah kau akan menikah lagi? Kau tidak perlu menahanku di sisimu Dave. Kulihat kalian cocok sebagai sepasang suami istri. Kalian juga dekat, jadi kau tidak memerlukan aku lagi,” ucap Jeslyn acuh.

Dave menyeringai. “Apa kau yakin akan membiarkanku untuk menikah lagi dengan wanita lain? Apa kau tidak akan menyesal nantinya?” tanya Dave dengan senyuman mengejek.

“Dave, Aku sudah tidak mencintaimu. Perasaanku perlahan sudah mulai hilang. Aku sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi padamu. Aku sudah tidak peduli lagi dengan siapa kau menikah. Aku hanya akan bertahan sampai perjanjian kita habis, jika nanti pada akhirnya aku tidak sanggup lagi menjalani pernikahan ini, aku akan mengajukan gugatan cerai. Setuju atau tidak itu terserah padamu.”

Rahang Dave mengeras. “Baiklah kalau begitu. Aku akan menikahi Felicia. Kau akan menyesal karena telah mengijinkan aku untuk menikah dengannya.” Dave meninggalkan kamarnya dengan menahan amarahnya. Kata-kata Jeslyn yang mengatakan kalau dia sudah tidak mencintainya dan sudah tidak perduli lagi dengannnya, mengusik ketenangan hatinya. Dia merasa marah saat mendengarnya.

Jeslyn memejamkan matanya sejenak, setelah Dave menghilang dari balik pintu. Dia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Dia tidak mau ambil pusing dengan sikap Dave yang terus berubah-ubah.

Dave berjalan menuju ruang kerjanya. Dia membuka tirai ruang kerjanya dan menatap keluar jendela. Dave mulai menghisap rokok yang baru saja dia nyalakan. Asap tebal keluar dari mulut Dave. Setelah selesai menghabiskan rokoknya. Dia berjalan ke meja kerja. Terlihat dia sedang mengetik sesuatu pada laptop di depannya, setelah selesai, Dave menghembuskan napas kasar sambil bersandar di kursinya.

Tidak lama kemudian Dave kembali ke kamarnya. Dave memutuskan untuk membasuh wajah lalu mengganti pakaiannya. Dave berjalan ke tempat tidur. Dia menatap sejenak pada Jeslyn yang tampak sudah tertelap. Tergambar jelas guratan kelelahan di wajah istrinya. Dave membaringkan tubuhnya, lalu tidur menyamping membelakangi Jeslyn.

Pagi harinya Dave bangun terlebih dahulu. Dia sudah berada di meja makan sambil menikmati secangkir teh hangat. Dave juga sudah berpakaian rapi. Dave memutuskan untuk bangun lebih awal karena ada yang ingin dia bicarakan dengan Jeslyn.

Dave menatap Jeslyn yang terlihat sedang berjalan ke arah dapur. “Aku ingin bicara denganmu,” ucap Dave saat Jeslyn akan melewatinya. Jeslyn menoleh sesaat. Dia berjalan menuju dapur dan mengambil minuman yang ada di kulkas.

Jeslyn berjalan menuju meja makan tempat Dave berada. Jeslyn duduk bersebrangan dengan Dave. “Ada apa?” tanya Jeslyn tanpa basa-basi. Dave melemparkan kertas di depan Jeslyn. “Tanda tangani perjanjian itu. Jika kau setuju, aku akan langsung memberitahukan pada mama,” ucap Dave dengan wajah datar. Surat perjanjian itu dibuat oleh Dave semalam.

Jeslyn meraih kertas yang berada di depannya. Jeslyn membaca seksama surat perjanjian di yang ada di tangannya. “Apa kau serius akan menceraikan aku setelah Felicia melahirkan anak untukmu?” tanya Jeslyn dengan wajah terkejut.

Dave mengangguk. “Tetapi, jika Felicia tidak kunjung memberikan aku keturunan. Selamanya kau tidak bisa pergi dariku Jeslyn. Kau harus tetap menjadi istriku sampai kapanpun,” ucap Dave dengan wajah serius.

Jeslyn tampak berpikir keras. Perjanjian itu sebenarnya menguntung dirinya, setidaknya dia tidak perlu menunggu selama dua tahun untuk bercerai dengan Dave, tetapi Jeslyn berpikir lagi, jika Felicia tidak bisa memberikan Dave keturunan, selamanya dia akan terjebak di dalam pernikahannya. Dia tidak akan bisa pergi dari Dave.

Jeslyn meletakkan kertas di atas meja lalu menatap wajah Dave. “Biasakah kau berikan aku waktu untuk memikirkannya?” Dave terdiam sesaat. “Aku beri waktu tiga hari, beri tahu aku jika kau sudah membuat keputusan.”

Jeslyn mengangguk. “Aku akan membawa perjanjian ini,” ucap Jeslyn sambil berdiri. Dia memutuskan untuk pergi setelah selesai berbicara dengan Dave.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

tu namanya kau egois brebgsek. kau bisa nikah sm Feli. tapi knp jes tdk bisa dekat sm dion. dasar wong gendeng

2025-01-07

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

kok enak dikmu dave
..ayo jes jg tunduk sama dave

2024-12-23

0

Nur Ain

Nur Ain

yalah misti tidak disentuh tu facilia

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Undangan Makan Malam
2 Deadline Kehamilan
3 Calon Istri Kedua
4 Penolakan Jeslyn
5 Surat Perjanjian
6 Persetujuan Jeslyn
7 Perasaan Sakit
8 Pernikahan Kedua
9 Sikap Aneh Dave
10 Peringatan Dari Dave
11 Tidak Pulang
12 Peringatan Ibu Dave
13 Dion
14 Pertengkaran
15 Istirahat Di Kamarku
16 Aku Tidak Akan Menyentuhmu
17 Tanda Di Tubuhku
18 Undangan Seminar
19 Mencari Jeslyn
20 Isi Hati Dave
21 Aku juga Keluargamu
22 Berselingkuh Di Belakangku
23 Aku Mencintaimu
24 Selalu tidur Denganmu
25 Menemanimu
26 Cemburu
27 Mengalah
28 Perasaan Dion.
29 Kemarahan Dave
30 Tidak Mau Memaksa
31 Aku Juga Istrimu
32 Anak
33 Rencana Felicia
34 Menjadi Milikku
35 Aku menyukai Keduanya
36 Kekhawartiran Dave
37 Menghina
38 Rumor Dave dengan Diana
39 Hamil
40 Menggugatmu
41 Keraguan Dave
42 Memberikan Waktu
43 Menemukannya
44 Melepasmu
45 Visual
46 Menemukannya
47 Permintaan Aneh Jeslyn
48 Mencari Dave
49 Menghilang
50 Gejala Hamil
51 Saling Melepas Rindu
52 Menuruti Jeslyn
53 Tidak Bisa Tidur
54 Alasan Untuk Menahanmu
55 Pewaris Tjendra Group
56 Merahasiakan Dari Dion
57 Kesabaran Dave
58 Kunjungan Ibu Dave dan Felicia
59 Tidak Ingin Bercerai
60 Harus Pergi
61 Kritis
62 Menjenguk Dave
63 Keadaan Dave
64 Ancaman Dion
65 Pemindahan Dave Ke Singapura
66 Kehamilan Jeslyn
67 Bangun Dari Koma
68 Nasehat Dion
69 Perasaan Bahagia Jeslyn
70 Tidak Mau Mengakui
71 Kekhawatiran Felicia
72 Rencana Dave
73 Melepas Rindu
74 Kedatangan Ibu Dave dan Felicia
75 Permintaan Jeslyn
76 Masakan Dave
77 Tidak Mau Bercerai
78 Operasi Pengangkatan Rahim
79 Tidak Bisa Diselamatkan
80 Hukuman Untuk Felicia
81 Sikap Dingin Jeslyn
82 Kenyataan Yang Sebenarnya
83 Perselingkuhan Felicia
84 Yang Sebenarnya Terjadi
85 Permintaan Ayah Dave
86 Sikap Sabar Dave
87 Nasehat dan Ancaman Dion
88 Seperti Orang Asing
89 Alea..
90 Keinginan Stella
91 Kecemasan...
92 Menjaga Jeslyn..
93 Mama Jeslyn
94 Istri Pemilik Rumah Sakit
95 Kemarahan Ayah Felicia
96 Sudah Bercerai
97 Permintaan Maaf Felicia
98 Permintaan Maaf pada Jeslyn
99 Butuh Jawaban
100 Meminta Penjelasan
101 Anak Siapa?
102 Alasan Meninggalkanmu
103 Menguji
104 Keputusan Dave
105 Masih Sangat mencintainya
106 Menyusul Dave
107 Akhirnya Bertemu
108 Memulai Dari Awal
109 Membantumu..
110 Makan Bersama
111 Menahannya
112 Tamu Tak Diundang
113 Hubungan Membaik
114 Mengenang masalalu
115 Adik Untuk Alea
116 Mengandung Anakmu Lagi.
117 Pagi yang panjang
118 Menikah Lagi
119 Kecemburan Dave
120 Menjahili Dave
121 Hanya Teman
122 Gosip Tentang Dave.
123 Meminta Penjelasan Diana
124 Penjelasan Diana
125 Berita Pernikahan
126 Kabur...
127 Aku Akan Melindungimu
128 Tahap Pengenalan
129 Rencana Pindah
130 Sahabat Dave
131 Rumah Baru, Kebahagian Baru..
132 Pertemuan Dave dan Dion
133 Berusaha lebih keras
134 Tidak Mau Melepaskannya
135 Bantuan Dave
136 Mengulang Lagi
137 Keinginan Dave
138 Wanita Itu adalah.
139 Kegelisahan Dave
140 Dugaan Yang Salah
141 Salah Duga Lagi
142 Dia Adalah Istriku..
143 Yang Sebenarnya..
144 Akhirnya Bertemu
145 Keluarga Dion
146 Tidak Direstui
147 Keseriusan dan Ketulusan Dion
148 Menemani Jeslyn
149 Anak Untukmu
150 Sikap Aneh Jeslyn
151 Hasilnya....
152 Pernikahan Part1
153 Pernikahan Part2
154 Hadiah Stella
155 Kado untuk Dave
156 Hadiah Tak Ternilai
157 Pemeriksaan
158 Kehamilan Jeslyn
159 Kedatangan Ibu Mertua
160 Menemani Dave ke Kantor
161 Adik Kecil
162 Banyak Yang Menyukai
163 Kau Yang Pertama
164 Ricky
165 Adik Dion
166 Permintaan Dion
167 Pertengkaran Kecil
168 Pertemuan Tidak Disengaja
169 Tidak Marah
170 Pernikahan Dion dan Stella
171 Sudah Resmi
172 Kembali Seperti Dulu
173 Merahasiakan
174 Hamil
175 Kecemburuan Stella
176 Terlihat Seksi
177 Menuruti Semua Keiginanmu
178 Lahirnya Pewaris Tjendra Group
179 Levin Hadinata Tjendra
180 Dua Anak Cukup (END)
181 Belajar Berjalan (Bonus chap)
182 Korban Kecelakaan (Bonus chap)
183 Anak Angkat (Bonus chap)
184 Keluarga Celine (Bonus chap)
185 Kepergian Celine (Bonus chap)
186 Permintaan Levin (Bonus chap End Sesion 1)
187 Promo Novel Baru
188 Promo Novel Baru (Myserious Man & Istri Untuk Sean)
189 Promo Novel Celine & Levin
Episodes

Updated 189 Episodes

1
Undangan Makan Malam
2
Deadline Kehamilan
3
Calon Istri Kedua
4
Penolakan Jeslyn
5
Surat Perjanjian
6
Persetujuan Jeslyn
7
Perasaan Sakit
8
Pernikahan Kedua
9
Sikap Aneh Dave
10
Peringatan Dari Dave
11
Tidak Pulang
12
Peringatan Ibu Dave
13
Dion
14
Pertengkaran
15
Istirahat Di Kamarku
16
Aku Tidak Akan Menyentuhmu
17
Tanda Di Tubuhku
18
Undangan Seminar
19
Mencari Jeslyn
20
Isi Hati Dave
21
Aku juga Keluargamu
22
Berselingkuh Di Belakangku
23
Aku Mencintaimu
24
Selalu tidur Denganmu
25
Menemanimu
26
Cemburu
27
Mengalah
28
Perasaan Dion.
29
Kemarahan Dave
30
Tidak Mau Memaksa
31
Aku Juga Istrimu
32
Anak
33
Rencana Felicia
34
Menjadi Milikku
35
Aku menyukai Keduanya
36
Kekhawartiran Dave
37
Menghina
38
Rumor Dave dengan Diana
39
Hamil
40
Menggugatmu
41
Keraguan Dave
42
Memberikan Waktu
43
Menemukannya
44
Melepasmu
45
Visual
46
Menemukannya
47
Permintaan Aneh Jeslyn
48
Mencari Dave
49
Menghilang
50
Gejala Hamil
51
Saling Melepas Rindu
52
Menuruti Jeslyn
53
Tidak Bisa Tidur
54
Alasan Untuk Menahanmu
55
Pewaris Tjendra Group
56
Merahasiakan Dari Dion
57
Kesabaran Dave
58
Kunjungan Ibu Dave dan Felicia
59
Tidak Ingin Bercerai
60
Harus Pergi
61
Kritis
62
Menjenguk Dave
63
Keadaan Dave
64
Ancaman Dion
65
Pemindahan Dave Ke Singapura
66
Kehamilan Jeslyn
67
Bangun Dari Koma
68
Nasehat Dion
69
Perasaan Bahagia Jeslyn
70
Tidak Mau Mengakui
71
Kekhawatiran Felicia
72
Rencana Dave
73
Melepas Rindu
74
Kedatangan Ibu Dave dan Felicia
75
Permintaan Jeslyn
76
Masakan Dave
77
Tidak Mau Bercerai
78
Operasi Pengangkatan Rahim
79
Tidak Bisa Diselamatkan
80
Hukuman Untuk Felicia
81
Sikap Dingin Jeslyn
82
Kenyataan Yang Sebenarnya
83
Perselingkuhan Felicia
84
Yang Sebenarnya Terjadi
85
Permintaan Ayah Dave
86
Sikap Sabar Dave
87
Nasehat dan Ancaman Dion
88
Seperti Orang Asing
89
Alea..
90
Keinginan Stella
91
Kecemasan...
92
Menjaga Jeslyn..
93
Mama Jeslyn
94
Istri Pemilik Rumah Sakit
95
Kemarahan Ayah Felicia
96
Sudah Bercerai
97
Permintaan Maaf Felicia
98
Permintaan Maaf pada Jeslyn
99
Butuh Jawaban
100
Meminta Penjelasan
101
Anak Siapa?
102
Alasan Meninggalkanmu
103
Menguji
104
Keputusan Dave
105
Masih Sangat mencintainya
106
Menyusul Dave
107
Akhirnya Bertemu
108
Memulai Dari Awal
109
Membantumu..
110
Makan Bersama
111
Menahannya
112
Tamu Tak Diundang
113
Hubungan Membaik
114
Mengenang masalalu
115
Adik Untuk Alea
116
Mengandung Anakmu Lagi.
117
Pagi yang panjang
118
Menikah Lagi
119
Kecemburan Dave
120
Menjahili Dave
121
Hanya Teman
122
Gosip Tentang Dave.
123
Meminta Penjelasan Diana
124
Penjelasan Diana
125
Berita Pernikahan
126
Kabur...
127
Aku Akan Melindungimu
128
Tahap Pengenalan
129
Rencana Pindah
130
Sahabat Dave
131
Rumah Baru, Kebahagian Baru..
132
Pertemuan Dave dan Dion
133
Berusaha lebih keras
134
Tidak Mau Melepaskannya
135
Bantuan Dave
136
Mengulang Lagi
137
Keinginan Dave
138
Wanita Itu adalah.
139
Kegelisahan Dave
140
Dugaan Yang Salah
141
Salah Duga Lagi
142
Dia Adalah Istriku..
143
Yang Sebenarnya..
144
Akhirnya Bertemu
145
Keluarga Dion
146
Tidak Direstui
147
Keseriusan dan Ketulusan Dion
148
Menemani Jeslyn
149
Anak Untukmu
150
Sikap Aneh Jeslyn
151
Hasilnya....
152
Pernikahan Part1
153
Pernikahan Part2
154
Hadiah Stella
155
Kado untuk Dave
156
Hadiah Tak Ternilai
157
Pemeriksaan
158
Kehamilan Jeslyn
159
Kedatangan Ibu Mertua
160
Menemani Dave ke Kantor
161
Adik Kecil
162
Banyak Yang Menyukai
163
Kau Yang Pertama
164
Ricky
165
Adik Dion
166
Permintaan Dion
167
Pertengkaran Kecil
168
Pertemuan Tidak Disengaja
169
Tidak Marah
170
Pernikahan Dion dan Stella
171
Sudah Resmi
172
Kembali Seperti Dulu
173
Merahasiakan
174
Hamil
175
Kecemburuan Stella
176
Terlihat Seksi
177
Menuruti Semua Keiginanmu
178
Lahirnya Pewaris Tjendra Group
179
Levin Hadinata Tjendra
180
Dua Anak Cukup (END)
181
Belajar Berjalan (Bonus chap)
182
Korban Kecelakaan (Bonus chap)
183
Anak Angkat (Bonus chap)
184
Keluarga Celine (Bonus chap)
185
Kepergian Celine (Bonus chap)
186
Permintaan Levin (Bonus chap End Sesion 1)
187
Promo Novel Baru
188
Promo Novel Baru (Myserious Man & Istri Untuk Sean)
189
Promo Novel Celine & Levin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!