kelulusan 2

Aku sedikit heran, sebenarnya ada apa dengan Ustadz Rama, tidak biasanya dia perhatian padaku.

"Hey, kenapa melamun?" Lagi lagi dia mengagetkanku.

"Tidak apa apa ustadz." Sambil menggaruk kepala yang tidak gatal sebenarnya. Hihi akibat salting.

"Gimana, mau saya antar?" Kembali dia bertanya.

"Tidak perlu Ustadz, saya akan naik bis saja"

ku lihat dia masih berdiri di sebelahku.

"Kalau gitu saya temani kamu disini sampai bis datang." ucapnya

Duh bisa bisa jantung ku benar benar lompat dari tempat nya. ngapain sih Ustadz Rama nemenin aku disini, malah bikin aku deg degan.

Kami menunggu bis dalam suasana hening. benar benar tidak menyenangkan.

"Zahra punya rencana apa setelah lulus" Tanya ustadz Rama memecahkan keheningan.

"Belum tahu Ustadz Zahra cuma mau pulang aja dulu." jawab ku gugup.

"Apa ada rencana menikah muda?" Tanya ustadz to the point.

Entah apa maksudnya bertanya begitu. Aku sendiri bingung harus jawab seperti apa.

"Gak apa apa gak usah jawab kalau belum tahu jawabannya." ucapnya se akan mengerti isi hati ku.

"iya Ustadz maaf."

"Gak apa-apa gak usah minta maaf Zahra."

Suasana kembali hening. sebenarnya ada rasa tidak nyaman jika harus berdua seperti ini. Lebih baik menunggu bis sendirian.

Tak berapa lama, syukurlah bis nya sudah datang, jadi aku tidak perlu lama lama berdekatan dengan ustadz Rama. Sudah tidak kuat rasanya menahan detak jantungku ini yang serasa ingin loncat dari tempatnya. Duh terdengar berlebihan sekali aku.

Ku lirik dia yang berdiri di depanku.

"Maaf Ustadz saya berangkat dulu, Assalamualaikum."

Ku langkahkan kaki menuju bis yang akan ku naiki, saat ingin masuk kedalam tiba tiba dia memanggil namaku.

"Zahra!"

Seketika aku berbalik untuk melihatnya, dia menatap intens. Sungguh itu membuat jantungku kembali dag dig dug tidak karuan. Hah dia memang sangat tampan, ya ampun ada apa aku ini dia kan memang sudah tampan dari dulu.

Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu. Aku menunggu dia mengatakannya. Tapi dia hanya diam. Ku balikan kembali tubuhku menuju bis.

"Zahra tunggu saya datang padamu" Deg.

Apa yang dia katakan, meskipun dia berkata dengan pelan, tapi masih bisa ku dengar. Saat ku berbalik ingin melihatnya, dia sudah masuk ke area pondok. Apa maksudnya, sungguh aku tidak mengerti. Kuputuskan untuk segera menaiki bis.

Saat ini aku hanya ingin pulang. Aku sangat merindukan keluargaku. Urusan pujaan hati ku itu, biarlah waktu yang menjelaskan maksud ucapannya.

Perjalanan ku cukup lama, maka ku putuskan menikmati perjalanan dengan mendengarkan sholawat di earphone ku. Sampai akhirnya aku tertidur.

##

Setelah menghabiskan 3 jam di perjalanan,akhirnya sampailah aku di tempat yang sangat aku rindukan. Sebuah rumah yang lumayan besar terawat dengan cat putih dan pagar yang menjulang tinggi.Yah masih sama seperti enam tahun yang lalu saat keberangkatan aku ke pondok.

Ku lihat Pak Iwan satpam rumah ku, dia seperti sedang memastikan wajah ku, oh ya ampun, apa dia lupa padaku.

"Assalamualaikum Pak." Sapaku sembari tersenyum padanya.

"Waalaikumsalam, Neng Zahra ya?" Waaah dia sudah ingat rupa nya.

Aku menganguk sebagai jawaban pertanyaannya.

"Silahkan masuk Neng" segera dia membuka pagar dan mempersilahkan ku masuk.

"Makasih Pak".

Kulihat beberapa mobil terparkir di halaman rumah, apa Ayah sudah pulang.

Setelah beberapa kali ku ketuk akhirnya pintu terbuka.

Ah pria paruh baya yang sudah sangat aku rindukan dia menyambutku dengan senyuman nya

"Zahra putriku," dia memelukku erat. Sungguh aku sangat rindu pelukannya.

"Ayah, bukan kah ayah di luar kota?" Tanyaku

"Iya sayang, Ayah segera pulang tadi pagi. Walau tidak sempat menjemputmu setidaknya Ayah bisa menyambutmu di sini." Dia

tersenyum dan mengusap kepalaku.

"Masuklah nak! Abangmu juga ada di dalam" dia menuntunku kedalam.

Oh iya aku juga memiliki seorang kaka namanya Reza, aku memanggilnya bang Reza. Usianya 27 tahun. Jarak usia kita memang cukup jauh.

"Bang Reza," saat melihat dia aku langsung berhambur ke pelukannya.

Aku sangat merindukan dia, pria kedua yang sangat aku sayangi setelah Ayah.

"Waaah rupanya adik kecilku begitu merindukan abangnya yang tampan ini ya" ucapnya di iringi kikikan.

Ah ternyata dia masih saja suka menggodaku. Ku akui abangku ini memang lumayan tampan.

"Hmmm tadinya aku memang merindukanmu tapi sepertinya sekarang tidak."Jawabku dengan nada mengejek. Dia malah tertawa. Mmm mungkin aku lucu....

"Apa kabar adik Abang ini, udah lama banget kan kita gak ketemu" bang Reza mengusap kepala ku yang tertutup hijab.

"Alhamdulillah baik, Abang sih jarang banget tengokin Zahra"

"Maaf yah dek Abang sibuk urus perusahaan,Abang bukan nya gak inget sama kamu"

"Iya gak apa apa kok bang,"

"Ya udah Zahra istirahat dulu gih, pasti capek kan perjalanan kesini?" ucapa ayah

"iya yah Zahra capek banget, kalau gitu Zahra ke kamar dulu ya Bang Yah" pamit ku.

"Iya istirahat sana" jawab bang Reza

Aku bergegas ke kamarku, saat ku buka, terasa sekali nuansa kamar seorang gadis. dengan cat berwarna merah muda dan banyak sekali boneka, mengingatkan ku pada beberapa tahun lalu saat tidur di kamar ini.

Walau tidak tidak aku tempati, tapi kamar ini terlihat bersih dan terawat. sudah pasti ayah menyewa seseorang untuk membersihkan nya secara rutin.

Ku lihat kasur di sudut ruangan dengan sprai berwarna pitih yang nampak menggoda untuk aku tiduri.

Ku rebahkan tubuhku di sana. sangat nyaman sampai membuat ku ketiduran.

##

Aku membuka mataku. ku rasakan tubuh ini lebih rileks dari sebelum nya.

"Berapa lama aku tidur" gumamku

Ternyata sebentar lagi magrib, aku bergegas membersihkan tubuh ku yang terasa lengket sambil menunggu waktu sholat tiba.

##

Waktunya makan malam. aku sudah sangat lapar sebenarnya. Tapi aku lupa masak.

tok tok tok

suara ketukan pintu. ku buka pintu kamarku.

"Kenapa bang?" Ternyata Bang Reza

"Makan malam dulu yuk"Ajak nya

"Emang udah masak bang?" tanya ku

"Tadi Abang beli sekalian keluar"

"Ya sudah Zahra juga udah laper bang" ucap ku sambil nyengir tanpa dosa.

"Dasar pemalas, laper tapi tidur mulu." gerutu nya.

"Hehe kan capek bang"

"Alesan aja."

Akhirnya aku dan Abang pergi ke ruang makan. Ternyata disana sudah ada Ayah menunggu kami.

"Eh Ayah, maaf Zahra lama ya Ayah"

"Gak apa-apa sayang" Ayah tersenyum.

kami pun menikmati makan malam dalam suasana hening.

Selesai makan kami bersantai di ruang keluarga. aku sangat rindu suasana ini.

"Zahra punya rencana apa nak setelah lulus, mau langsung lanjut kuliah?" Tanya ayah.

"Zahra mau istirahat dulu yah. Belum mau kuliah. boleh kan yah?"

"Boleh dong nak, tapi nanti kamu tetap harus kuliah yah, pendidikan itu penting sayang"

"iya Ayah. nanti Zahra pikirkan"

sedang asik berbincang terdengar ketukan pintu.

tok tok tok

"Biar Zahra buka" ucapku bergegas ke depan untuk membuka pintu.

Saat ku buka, terlihat seorang pria dewasa mungkin usianya sekitar 30 tahun berdiri berkacak pinggang.

"Cari siapa ya om?" tanyaku.

" Pak Reza nya ada?" tanya pria itu dengan wajah datar.

"Ada, saya panggil kan dulu"

Saat akan berbalik untuk memanggil Abang ternyata Bang Reza dan Ayah sudah di belakang ku.

"Eh Pak Arkan, silahkan masuk pak" ajak bang reza

"Tidak usah Pak Reza saya cuma mau memberikan berkas kerja sama kita" dia menyerahkan map biru.

"Oh iya kenali ini putri saya Zahra ,adik nya Reza. Zahra kenali ini rekan kerja Ayah dan Abang mu" ucap Ayah.

Kami pun saling mengangguk

"Masuk dulu ngopi dulu nak Arkan" ajak ayah

"Tidak usah Pak terima kasih saya buru buru. maaf mengganggu waktu nya"

"Tidak apa-apa pak Arkan"

"saya permisi"

"Silahkan pak"

kami pun kembali ke dalam.

"Ya sudah sekarang kita ke kamar masing masing. sudah waktunya istirahat biar besok fresh." ucap Ayah.

"okay yah Zahra juga udah ngantuk nih. capek banget soalnya. semoga besok bangun udah lebih fresh badan nya" jawab ku.

"Iya sayang tidur yang nyenyak yah" Ayah mengecup kening ku.

Aku pun bergegas ke kamar karena memang sudah sangat mengantuk. Berharap bangun dengan keadaan segar.

#happy reading readers 😘😘 jangan bosen ya nunggu Arkan dan Zahra. Salam hangat dari author. Terimakasih

Terpopuler

Comments

Kim

Kim

apakah diam" Ustadz Rama menyukai Zahra

2024-05-29

0

Al Vi a

Al Vi a

saya kira nnti Zahra SM pak ustadz Muda itu

2021-12-09

0

Wakgoes Encuzse

Wakgoes Encuzse

om

2021-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!