Calon Istri

Sambil memijit keningnya, Lio mendorong sebuah berkas kehadapan Rafa.

"Apa nieh." sesuatu hal yang gak perlu ditanyakan karna Rafa langsung membuka berkas tersebut, dan Lio pun gak mau bersusah-susah menjawab pertanyaan Rafa.

Rafa membaca berkas tersebut dengan seksama, gak perlu dengan seksama juga sieh sebenarnya mengingat berkas itu hanya berisi biodata bukan skripsi.

"Jadi." Rafa menggantung kalimatnya.

"Lo cari tahu wanita bernama Kanaya Azzahra itu."

"Dia..." Rafa belum menyelsaikan kalimatnya karna Lio memotong.

"Wanita yang bakalan dijodohin dengan gue."

Rafa ingin ketawa, tapi ditahannya karna melihat wajah tertekan Lio, Rafa heran, di zaman modern yang mana semuanya serba canggih begini masih ada yang namanya perjodohan, yang ngalamin Lio lagi, sahabat sekaligus bosnya sendiri, Rafa juga gak habis fikir ternyata pak Handoko masih menganut budaya perjodohan begini.

"Gak usah tertekan gitu wajah lo, siapa tahu gadis yang bakalan di jodohin dengan lo lebih cantik dari Cleo." berusaha menghibur.

"Secantik-cantiknya gadis kampung, ya gak mungkinlah bisa nyaingin kecantikan Cleo."

"Ini nieh buruknya elo, selalu melihat wanita dari tampangnya, gue yakin bos sepuh milih nieh cewek bukan tanpa alasan."

"Emang bukan tanpa alasan, lo ingin tahu alasannya, karna nieh cewek adalah cucu sahabat kakek yang pernah nyelamatin nyawanya, jadi untuk membalas jasa sahabatnya itu kakek berniat jodohin gue dengan cucu temannya itu, anehkan, dia yang hutang budi, malah gue yang dikorbankan."

"Ya gak apa-apalah, hitung-hitung lo berbakti sama bos sepuh, perjodohan lo gak sebanding kali dengan perusahaan yang diwariskan ke elo."

"Terus, kalau gue nikahin tuh gadis kampung, gimana dengan Cleo gue."

"Ya lo putusinlah, ribet amet hidup lo."

"Lo jangan nyaranin yang aneh-aneh Raf, mana bisa gue hidup tanpa Cleo."

"Lo yang aneh, semua mahluk hidup gak bisa hidup tanpa makan, lha elo, gak bisa hidup tanpa Cleo, emang Cleo bisa bikin elo kenyang."

"Sudah, sudah, mending lo enyah dari hadapan gue, bukannya lebih baik, kepala tambah pusing denger ocehan elo." Lio kan niatnya membahas tentang perjodohan ini berharap sik Rafa bisa memberikan solusi atas masalahnya ini, ini dia malah Rafa bicaranya ngaco.

"Kebiasaan ngusir-ngusir, habis manis sepah dibuang." Rafa pura-pura merajuk.

Sebelum Rafa keluar dari ruangan Lio, Lio berkata, "Besok, gue harus menerima laporan tentang gadis itu."

"Siap bos."

***********

Besoknya.

Naya dan Eli baru pulang dari sawah, maklum anak kampung kerjaannya metik sayur untuk lauk makan malam, sambil jalan kembali ke rumah, mereka ngobrol donk biar perjalanan jadi gak kerasa membosankan.

"Nay, Wahyu udah sampai Jakarta belum."

"Udah katanya, semalam dia nelpon."

"Dia di sana kerja apa Nay."

"Katanya sieh bekerja di restoran gitu Li."

"Kok lo bisa sieh kamu berpisah jauh gitu dengan Wahyu, kalau aku sieh kayaknya gak sanggup deh, pasalnya aku kangen terus sama mas Toni, tiap saat ingin bertemu."

"Alay banget sieh kamu Li."

Eli hanya cengengesan menanggapi kalimat Naya, "Emang kamu gak."

Naya tersenyum malu sebelum berujar, "Dulu, awal-awal pacaran dengan mas Wahyu, aku juga seprti kamu Li, ingin ketemu terus, tapi seiring berjalannya waktu ya sekarang biasa aja."

"Sama-sama Alay pakai ngata-ngatain."

Mereka terus berjalan, sehingga jadi tidak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Naya.

"Nay, nay." hebohlah sik Eli melihat mobil mewah terparkir didepan rumahnya Naya, kayak gak pernah lihat mobil saja, "Mobil tuh, mobil." tunjuknya penuh *****.

"Mobil siapa ya, setau aku ayah tidak punya keluarga atau kenalan kaya sampai punya mobil mewah gitu deh." Naya mencoba menerka-nerka.

Mereka mendekat, mereka sering sieh lihat mobil, tapi yang semewah ini untuk pertama kalinya, jadinya Naya reflek deh tuh mengelus badan mobil, dan eh tuh alarm mobil bunyi, dua gadis itu langsung pada berjengit kaget.

"Aduh Nay, apa yang kamu lakukan sampai nieh mobil bunyi."

"Aku gak ngelakuin apa-apa Li, cuma pegang doank."

"Coba pukul deh Nay, siapa tahu berhenti."

Dengan mengerahkan tenaga dalamnya Naya memukul mobil tersebut, bukannya malah berhenti malah makin kenceng bunyi tuh mobil.

Dari dalam rumah terdengar langkah kaki, itu adalah ayah dan ibunya Naya, dan dibelakang ayah dan ibunya berdiri seorang laki-laki yang tidak dikenalnya dan Naya yakin itu adalah pemilik mobil tersebut.

"Lha Nay, napa dipukul tuh mobil, kalau rusak kita kagak punya uang buat ganti rugi." ibu Naya memperingatkan.

Naya menghentikan aktifitas memukul tuh mobil karna membenarkan ucapan ibunya.

Laki-laki itu menekan sesuatu yang berada ditangannya dan bunyi itu langsung berhenti, "Aduh Naya, Eli, apa yang kalian lakukan." ibunya Naya bertanya.

"Kami gak ngelakuin apa-apa kok bu, mobilnya bunyi sendiri." Naya membela diri.

"Santai saja kali, tuh mobil kalau dipegang memang bunyi." laki-laki itu menjawab.

"Siapa bu." Naya bertanya.

"Ini nak Rafa, dia dari Jakarta."

"Wah dari Jakarta ya, kenal sama Wahyu gak mas." tanya Eli polos, difikirnya Jakarta seluas kampung halamannya apa.

"Wahyu." Rafa mengulangi.

"Iya mas, Wahyu pacarny Na..." Eli hampir saja keceplosan mengatakan kalau Wahyu adalah pacarnya Naya, dia membelokkan kalimatnya, "Wahyu adalah teman sekolah kami."

"Sik Eli, untung saja dia bisa mengerem bibir bocornya, kalau gak, bisa di sidang aku sama ayah dan ibu." Naya membatin, pasalnya ayah dan ibunya belum mengetahui kalau mereka pacaran.

Naya melisankan, "Apa sieh kamu Li, ya gak mungkinlah mas Rafa kenal mas Wahyu, Jakarta itu luas, kalau kamu bertanya mas Rafa kenal Natasha Wilona pasti dia tahu, ya kan."

"Iya kenal." bohongnya.

Rafa cuma tahu kalau Natasha Wilona itu adalah artis selebihnya di gak tahu apa-apa, apalagi kenal.

"Tuhkan Li, mas Rafa kenal, dimana-mana yah, laki-laki itu sama, kalau cewek cantik saja pasti dikenal."

"Gak gitu kok, gak semua cowok suka cewek cantik, saya buktinya." di mulut Rafa membantah argumen Naya, padahalkan dalam hati dia membenarkan apa yang Naya ucapkan.

"Gak percaya aku, tampang mas saja kayak playboy begini."

"Lha, nieh bocah cenayang atau apa sieh, kok bisa tau gini."

"Naya, kenapa kamu malah berkata yang tidak-tidak tentang nak Rafa begini, dia tamu kita lho."

"Maaf mas."

"Tidak masalah."

Dalam hati Rafa menilai gadis didepannya yang bernama Naya, "Ini yang namanya Naya, penampilannya sieh bener-bener menggambarkan gadis kampung banget, gimana ya reaksi pak bos kalau mengetahui calon istrinya katrok dan kampungan gini."

"Malah jadi ngobrol diluar gini, ayok mas Rafa masuk lagi." ibu Naya mempersilahkan.

Naya mengikuti masuk, sedangkan Eli pamit pulang.

Setengah jam kemudian, Rafa pamit pulang, tapi sebelum itu dia ingat sesuatu, dia merogoh ponselnya dari kantong celananya dan mendekati Naya, "Bu," tapi Rafa langsung mengklarifikasi kalimatnya, "Mbak, eh, dek Naya, duh aku manggilnya gimana ya."

"Panggil Naya saja mas."

Gak enak sieh sebenarnya Rafa manggilnya cuma Naya doank mengingat gadis ini sebentar lagi akan menjadi istri bosnya, ya meskipun secara umur seih nieh gadis masih kecil tapi tetap saja rasanya gak sopan.

"Boleh saya foto."

"Foto mas, tapi saya bukan artis lho."

"Nieh bocah bisa aja bercandanya." lirih Rafa.

"Gak apa-apa, saya suka kok fotoin orang."

"Tapi malu akunya." maklumlah gadis kampung jarang lihat kamera.

"Gak usah malu Nay, lagian malu sama siapa, mau ya, sama ibu dan bapaknya juga kok nanti ikutan difoto." bujuk Rafa

"Boleh deh kalau mas maksa."

Mulailah Rafa mengarahkan kamera ponselnya pada Naya.

Jepret.

Rafa melihat hasilnya, dia mengerutkan kening karna hasilnya tidak sesuai keinginannya, "Nay, sekali lagi ya."

Naya memberi anggukan, "Maaf Naya, bisa gak ekspresinya itu jangan kayak foto KTP."

"Eh, aduh, jelek ya hasilnya, udah aku bilangkan mas, aku itu gak fotogenik lho."

"Halah, gitu aja gak bisa, sini ibu yang contohin." sik ibu nimbrung dan lansung berpose encok untuk mencontohkan anaknya, oke deh sampai sini Rafa ingin tertawa, tapi dia bersyukur bisa menahanya.

Rafa sampai frustasi karna beberapa kali di ulang sik Naya pose dan ekspresi wajahnya gitu aja, kayak foto KTP.

Karna capek, akhirnya dia izin pulang.

Sebelum menjalankan mobilnya, dia menggeser setiap foto yang diambil barusan, dia melenguh, "Kenapa gue ulang-ulang sieh kalau ekspresinya sama semua."

***********

Ping

Ping

Ping

Rentetan notifikasi Wa menyerbu ponsel Lio yang bersiap untuk istirahat setelah seharian bekerja.

"Siapa sieh ganngu." omelnya dengan malas meraih ponselnya.

Pesan gambar itu ternyata dikirim oleh Rafa, ada beberapa gambar yang dikirim, karna ekspresinya semua gambar itu sama, Lio jadi berfikir itu merupakan gambar yang sama.

"Sik kunyuk itu ngapa ngirim gambar yang sama."

Ping

Kembali Rafa mengirim pesan, kali ini bukan gambar tapi berbentuk teks, bunyi pesannya adalah,

Calon istri lo.

"Apa." Lio kembali menscrool layar ponselnya untuk melihat gambar-gambar yang dikirim oleh Rafa, "Ini, calon istri gue." gumamnya gak percaya, dia terduduk lemas, dalam hati berkata, "Kok kakek tega sieh jodohin gue dengan gadis model beginian."

**********

Episodes
1 Perpisahan
2 Calon Istri
3 Aku Mau Menerima Perjodohan Ini
4 Perpisahan
5 Rumah Besar
6 Hari Pernikahan
7 Jamu Pengantin
8 Malam Pertama
9 Sarapan
10 Berdebat
11 PERGI BELANJA
12 BUTIK
13 RESTORAN KOREA
14 TEH ASIN
15 HP BARU
16 DITELPON WAHYU
17 DATANG BULAN
18 TIDAK MASUK KERJA
19 GARA-GARA LAYANGAN PUTUS
20 KAKEK INGIN CICIT
21 JANJI
22 MABUK
23 PIJITIN GUE
24 KEMESRAAN YANG TERTUNDA
25 NAYA MARAH
26 MINTA MAAF
27 KEISENGAN LIO
28 LETA
29 PERGI BERSAMA LETA
30 LETA BERTEMU TEMAN LAMA
31 PEMBERIAN NAYA
32 MEMASANG DASI
33 PERGI KE KANTOR LIO
34 MAKAN SIANG UNTUK LIO
35 TAMAN BELAKANG
36 NGANTERIN NAYA PULANG
37 PULANG KAMPUNG
38 TIBA DIRUMAH
39 MASAKAN IBU
40 MATI LAMPU
41 PESTA PERNIKAHAN
42 HARI KELULUSAN
43 ADELIO
44 PERJODOHAN
45 BENERAN INI SUAMI KAMU
46 JAMU PENGANTIN DAN OBAT KUAT
47 KEMBALI KE JAKARTA
48 CHAT DARI CLEO
49 INI GARA-GARA LO
50 RENCANA MENGADOPSI ANAK
51 SARAN DARI RAFA
52 KE BIOSKOP
53 GALAU
54 BERTEMU WAHYU
55 AMARAH LIO
56 MELAMPIASKAN AMARAH
57 BUBUR UNTUK NAYA
58 INSTING SEORANG IBU
59 KEMARAHAN KAKEK
60 BUNGA UNTUK NAYA
61 HARAPAN YANG DIHEMPASKAN
62 PERJANJIAN
63 MENJENGUK NAYA
64 KECOAK DI DAPUR
65 KIRIMAN BUNGA
66 DIA SUKA SAMA KAMU
67 PANTI ASUHAN
68 GADIS KECIL DI DEKAT JENDELA
69 BULAN
70 SELAMAT DATANG BULAN
71 MAMA RENATA
72 CIUMAN SELAMAT TINGGAL
73 MENGABAIKAN CLEO
74 BUNDA KANGEN SAMA AYAH
75 KEDATANGAN CLEO
76 INI BULAN ANAK ANGKATKU
77 KEKESALAN CLEO
78 MEMBELI KUCING UNTUK BULAN
79 BINTANG DAN JUPITER
80 BAPER
81 APARTMEN CLEO
82 BUNDA JANGAN SAKIT
83 APA NAYA HAMIL
84 BERITA BAHAGIA
85 SELAMAT ATAS KEHAMILANNYA
86 AKU TIDAK BAU KAMBING, AKU HARUM
87 BUKANKAH INI SUATU PERTANDA
88 MENEMUI CLEO
89 CURHATAN NAYA
90 BUAH KEDONDONG DAN MANGGA MUDA
91 BUAH KEDONDONG DAN MANGGA MUDA
92 SUSU HAMIL UNTUK NAYA
93 BOY PATAH HATI
94 MENGENDONG BAYI
95 MAS LIO KENAPA
96 MIMPI
97 MIMPI YANG JADI NYATA
98 SUAMI SIAGA
99 MENGAKHIRI HUBUNGAN
100 NW
101 MAUT YANG AKAN MEMISAHKAN
102 JALAN-JALAN
103 BULAN HILANG
104 PERTEMUAN YANG MENYESAKKAN
105 PEMBICARAAN DI DEPAN TOILET
106 KEDATANGAN MAMA RENATA DIKANTOR
107 CHAT DARI MANTAN
108 MERENCANAKAN PESTA KEJUTAN
109 GAUN UNTUK NAYA
110 ULANG TAHUN NAYA
111 PERTENGKARAN DIMEJA MAKAN
112 PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA
113 KEKHAWATIRAN LIO
114 PERTOLONGAN BOY
115 NAYA NGAMBEK
116 FOTO PERNIKAHAN
117 ACARA SYUKURAN
118 MIMPI BURUK
119 AKU TIDAK MAU MELIHATMU
120 SELAMAT TINGGAL KAKEK
121 MARAH TAPI KHAWATIR
122 NIKAHI DIA MAS
123 TERIMAKASIH KARNA MENJAGANYA.
124 TURUTI SEMUA KEINGINANKU
125 JALAN-JALAN KE PANTAI
126 AKU GAK BOLEH CEMBURU
127 KAMU HARUS SEGERA MENIKAHI CLEO
128 BERJAUHAN
129 CLEO TINGGAL BERSAMA KITA
130 GHIBAH DI DAPUR
131 CURHAT BOY
132 TIBA DIDESA
133 SERANGAN JANTUNG
134 BUKTI PERSELINGKUHAN
135 APA LIO TIDAK BERNIAT MENYUSULMU
136 PERNIKAHAN YANG GAGAL
137 MENJEMPUT NAYA
138 EPILOG PART I
139 EPILOG PART II
140 EPILOG PART III
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Perpisahan
2
Calon Istri
3
Aku Mau Menerima Perjodohan Ini
4
Perpisahan
5
Rumah Besar
6
Hari Pernikahan
7
Jamu Pengantin
8
Malam Pertama
9
Sarapan
10
Berdebat
11
PERGI BELANJA
12
BUTIK
13
RESTORAN KOREA
14
TEH ASIN
15
HP BARU
16
DITELPON WAHYU
17
DATANG BULAN
18
TIDAK MASUK KERJA
19
GARA-GARA LAYANGAN PUTUS
20
KAKEK INGIN CICIT
21
JANJI
22
MABUK
23
PIJITIN GUE
24
KEMESRAAN YANG TERTUNDA
25
NAYA MARAH
26
MINTA MAAF
27
KEISENGAN LIO
28
LETA
29
PERGI BERSAMA LETA
30
LETA BERTEMU TEMAN LAMA
31
PEMBERIAN NAYA
32
MEMASANG DASI
33
PERGI KE KANTOR LIO
34
MAKAN SIANG UNTUK LIO
35
TAMAN BELAKANG
36
NGANTERIN NAYA PULANG
37
PULANG KAMPUNG
38
TIBA DIRUMAH
39
MASAKAN IBU
40
MATI LAMPU
41
PESTA PERNIKAHAN
42
HARI KELULUSAN
43
ADELIO
44
PERJODOHAN
45
BENERAN INI SUAMI KAMU
46
JAMU PENGANTIN DAN OBAT KUAT
47
KEMBALI KE JAKARTA
48
CHAT DARI CLEO
49
INI GARA-GARA LO
50
RENCANA MENGADOPSI ANAK
51
SARAN DARI RAFA
52
KE BIOSKOP
53
GALAU
54
BERTEMU WAHYU
55
AMARAH LIO
56
MELAMPIASKAN AMARAH
57
BUBUR UNTUK NAYA
58
INSTING SEORANG IBU
59
KEMARAHAN KAKEK
60
BUNGA UNTUK NAYA
61
HARAPAN YANG DIHEMPASKAN
62
PERJANJIAN
63
MENJENGUK NAYA
64
KECOAK DI DAPUR
65
KIRIMAN BUNGA
66
DIA SUKA SAMA KAMU
67
PANTI ASUHAN
68
GADIS KECIL DI DEKAT JENDELA
69
BULAN
70
SELAMAT DATANG BULAN
71
MAMA RENATA
72
CIUMAN SELAMAT TINGGAL
73
MENGABAIKAN CLEO
74
BUNDA KANGEN SAMA AYAH
75
KEDATANGAN CLEO
76
INI BULAN ANAK ANGKATKU
77
KEKESALAN CLEO
78
MEMBELI KUCING UNTUK BULAN
79
BINTANG DAN JUPITER
80
BAPER
81
APARTMEN CLEO
82
BUNDA JANGAN SAKIT
83
APA NAYA HAMIL
84
BERITA BAHAGIA
85
SELAMAT ATAS KEHAMILANNYA
86
AKU TIDAK BAU KAMBING, AKU HARUM
87
BUKANKAH INI SUATU PERTANDA
88
MENEMUI CLEO
89
CURHATAN NAYA
90
BUAH KEDONDONG DAN MANGGA MUDA
91
BUAH KEDONDONG DAN MANGGA MUDA
92
SUSU HAMIL UNTUK NAYA
93
BOY PATAH HATI
94
MENGENDONG BAYI
95
MAS LIO KENAPA
96
MIMPI
97
MIMPI YANG JADI NYATA
98
SUAMI SIAGA
99
MENGAKHIRI HUBUNGAN
100
NW
101
MAUT YANG AKAN MEMISAHKAN
102
JALAN-JALAN
103
BULAN HILANG
104
PERTEMUAN YANG MENYESAKKAN
105
PEMBICARAAN DI DEPAN TOILET
106
KEDATANGAN MAMA RENATA DIKANTOR
107
CHAT DARI MANTAN
108
MERENCANAKAN PESTA KEJUTAN
109
GAUN UNTUK NAYA
110
ULANG TAHUN NAYA
111
PERTENGKARAN DIMEJA MAKAN
112
PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA
113
KEKHAWATIRAN LIO
114
PERTOLONGAN BOY
115
NAYA NGAMBEK
116
FOTO PERNIKAHAN
117
ACARA SYUKURAN
118
MIMPI BURUK
119
AKU TIDAK MAU MELIHATMU
120
SELAMAT TINGGAL KAKEK
121
MARAH TAPI KHAWATIR
122
NIKAHI DIA MAS
123
TERIMAKASIH KARNA MENJAGANYA.
124
TURUTI SEMUA KEINGINANKU
125
JALAN-JALAN KE PANTAI
126
AKU GAK BOLEH CEMBURU
127
KAMU HARUS SEGERA MENIKAHI CLEO
128
BERJAUHAN
129
CLEO TINGGAL BERSAMA KITA
130
GHIBAH DI DAPUR
131
CURHAT BOY
132
TIBA DIDESA
133
SERANGAN JANTUNG
134
BUKTI PERSELINGKUHAN
135
APA LIO TIDAK BERNIAT MENYUSULMU
136
PERNIKAHAN YANG GAGAL
137
MENJEMPUT NAYA
138
EPILOG PART I
139
EPILOG PART II
140
EPILOG PART III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!