BALAS DENDAM Terindah
Suara lenguhan dari kedua bibir anak manusia bergantian setelah mencapai puncak kenikmatan setelah sebelumnya keduanya melakukan perjalanan yang begitu memabukkan. Sang pria langsung terjatuh lunglai di samping sang wanita sambil mengatur nafasnya yang masih tersengal begitupun dengan sang wanita di sampingnya.
"Mas Harza malam ini menginap di sini kan?" tanya sang wanita sambil membalik tubuhnya untuk menghadap sang pria dan memainkan jari-jari lentiknya di dada bidangnya.
"Ran, hentikan jangan memancingku. Apa kamu ingin membangunkan juniorku kembali?" tanya sang pria balik sambil menghentikan tangan sang wanita yang akan menuju juniornya.
"Tentu agar mas Harza tetap di sini menemaniku malam ini,"
"Tidak malam ini Ran. Aku harus pulang sebelum Sela curiga kepadaku. Karena pulang terlambat,"
"Tapi mas. Aku masih merindukan mas Harza,"
"Tenang Ran. Besok aku akan bermalam di sini. Aku berjanji kepadamu karena hanya kamu yang berada di hatiku tidak ada orang lain," jelas Harza sambil meraup wajah Rani dan memberikan ciuman mesra di bibirnya dilanjut mengangkat tubuhnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh bersama.
"Ini pakailah. Apa mas Harza lupa di sini banyak pakaian mas Harza?" tanya Rani sambil memberikan pakaian yang baru saja dirinya ambil dari lemari pakaian yanga ada di kamar tersebut.
"Ran biarkan aku memakai baju ini saja. Apa kamu lupa dulu Sela sempat curiga kepadaku karena aku pulang memakai baju yang berbeda dengan saat aku berangkat kerja," tolak Harza sambil mengambil pakaian miliknya yang tercecar di lantai.
"Kapan mas Harza akan menceraikan Sela istri mas Harza?"
Dan jari lentik Rani dengan telaten membantu mengancing baju Harza dengan telaten.
"Aku tidak bisa gegabah melakukan itu Ran. Tapi tenang saja aku akan mencari cara dan waktu yang tepat untuk melakukan itu," jawab Harza diakhiri mencium kening Rani. "Aku pulang dulu. Terima kasih untuk permainanmu tadi," ucap Harza yang langsung meninggalkan Rani sambil melambaikan tangannya keluar dari sebuah rumah minimalis yang begitu elegan.
Rani langsung menghembuskan nafasnya kasar setelah kepergian Harza pria yang sangat di cintai nya dan juga cinta pertamanya dari rumahnya.
Tepatnya rumah yang dibelikan oleh Harza untuknya. Pria yang seharusnya menjadi suaminya sebelum pria tersebut menikah dengan orang lain. Dan pria yang sudah mengulurkan tangannya dua bulan lalu saat dirinya akan dijual ke pria hidung belang oleh keluarganya sendiri. Saat keluarganya tersandung kasus utang piutang yang tidak sedikit jumlahnya. Meskipun dirinya tahu, yang sekarang dilakukannya adalah sebuah kesalahan, karena pria yang dicintainya sudah memiliki keluarga.
*
*
*
Harza memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah yang tergolong megah dari sekelilingnya yang sudah dua tahun ini dirinya tempati bersama sang istri. Tidak ada yang spesial dari keluarga kecilnya tersebut karena sudah dua tahun menikah belum juga diberi momongan. Harza langsung mengambil buket bunga anyelir dan juga kotak kecil berwarna merah dengan pita sebagai pengikat dari jok belakang mobilnya.
Harza yang sudah masuk ke dalam rumah langsung mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru ruangan. Dan tatapan matanya langsung tertuju ke arah meja makan dimana ada seorang wanita cantik dengan gaun berwarna maroon sebatas lutut yang membalut tubuhnya yang indah sedang tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya.
"Happy anniversary Mas," ucap wanita tersebut yang langsung menghambur memeluk Harza.
"Dan selamat ulang tahun untukmu sayang," balas Harza balik memeluk istrinya kemudian melepas pelukannya dan memberikan buket bunga kemudian membuka kotak yang dirinya bawa yang terdapat kalung berlian, kemudian memakaikannya di leher istrinya terakhir mencium ceruk leher sang istri.
"Terima kasih Mas,"
"Sama-sama. Apa kamu sedang menungguku?"
"Tentu, dan aku sudah menyiapkan makan malam. Mas tahu aku yang memasak semua ini,"
"Oh iya benarkah. Istriku ini yang terbaik," ucap Harza yang langsung merangkul bahu istrinya menuju meja makan.
"Oh ya Mas. Kenapa Mas Harza pulangnya telat?"
"Maaf sayang ada klien dari luar kota yang ingin bertemu aku. Jadi maaf ya sayang," jawab Harza sambil menarik kursi dan mempersilahkan istrinya untuk duduk.
"Mas tunggu!"
"Ada apa Sela istriku sayang," tanya Harza ketika akan duduk di samping sang istri.
"Ini apa mas?" tunjuk Sela pada lengan kemeja sang suami yang terdapat bekas lipstik.
Bersambung..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Juan Sastra
pertanyaannya sudah berapa lama Harzah selingkuh
2023-02-27
0
Kar Genjreng
boleh mampir author haru..😂😂
2022-10-26
1
adelia faranisa
baru baca
2022-07-13
0