Ratu ke 3 yaitu Ratu Elisia dia adalah manusia setengah Elf, atau disebut manusia campuran. Ratu Elisia dulunya adalah seorang budak, dia di selamatkan Raja Hendrik Jovanka pada saat perang melawan kerajaan Dewagon.
Ratu Elisia di selamatkan dari perdagangan budak yang akan di kirim ke negri lain, karena kecantikannya dan dia seorang yang mempunyai kemampuan hieling atau sihir penyembuh dan dia juga mempunyai kemampuan regenerasi maka Raja Hendrik Jovanka pun menikahinya.
Berkat adanya Ratu Elisia, Raja Hendrik Jovanka yang beberapa kali terluka parah dalam perang dengan cepat bisa di sembuhkan oleh kemampuan sihir penyembuh milik Ratu Elisia.
Ratu Elisia pun menjadi istri kesayangan Raja Hendrik Jovanka setelah Ratu Vanessa.
Ratu Elisia dianugeahi seorang anak yaitu pangeran ke 3 bernama Willy Jovanka.
Anak dari Raja Hendrik Jovanka ada 4 orang tetapi yang ada di kastil istana kerajaan hanya ada 3, karena Putri Clarisa di pinta oleh kakenya yang seorang Raja dari kerajaan Lareagon.
Alasan Raja Lareagon membawa Putri Clarisa adalah karena sebagai Pengganti ibunya Ratu Vanessa dan supaya Putri Clarisa bisa mewarisi keahlian dari bangsa Dwarf.
***
Raja Hendrik Jovanka menyinggung tentang Para pahlawan.
"Saya menikahi Ratu ke 3 yang setengah Elf hanya ingin membuat keturunan sebagai pahlawan, dan apabila Pangeran ke 3 tidak sesuai harapan maka jangan harap kamu dan anakmu berada di kastil istana ini"
Heri Jovanka sebagai pangeran pertama dia berani menyanggah Raja Hendrik Jovanka
"Ayahanda Raja, Willy adalah anakmu juga jangan bedakan dia, walau pun nanti hasil penilaian ku tidak memuaskan tapi itu bisa di perbaiki"
Raja Hendrik Jovanka mengibaskan tangannya.
"Aku tidak mau punya anak seorang pecundang yang tidak berguna, sebentar lagi Willy genap berumur 5 tahun itu adalah waktunya penilaian Bejana Ilahi, saya harap Willy mempunyai Bejana Ilahi berlevel Pahlawan. Saya sudah kecewa dengan Billy tetapi dia masih beruntung Bejana Ilahi nya ada di tingkat kesatria suci meskipun sekarang dia memiliki energi sihir level D atau level prajurit, tapi dengan latihan yang keras dia biasa menjapai hasil yang maksimal yaitu seorang kesatria suci"
Raja Hendrik Jovanka menengok ke arah Heri Jovanka
"Setelah kamu menyelesaikan misi membasmi bandit, aku akan mengundang pahlawan Zeindt dari Pederasi Bebas dan mengundang sepupumu dari Lareagon untuk menilai tingkatan bejana Ilahi dari Willy, besok pagi pergilah jalankan tugas dan aku akan mengirim pesan kepada mereka berdua agar datang ke negri ini"
Raja Hendrik Jovanka, sengaja mengundang 2 orang pahlawan untuk menilai bejana Ilahi dari Willy karena kalau Heri Jovanka sendiri yang menilainya dia bisa saja berbohong untuk melindungi Willy.
Raja Hendrik Jovanka sangat ambisius dia mementingkan harga dirinya dari pada keluarganya sendiri.
Dia menginginkan semua keturunan nya mempunyai level pahlawan karena sejak lama di kerajaan Jovalavia tidak pernah mempunyai pahlawan menjadi legenda, dan sekarang baru Heri Jovanka yang menjadi pahlawan pertama di kerajaan Jovalavia ini.
Heri Jovanka pun di tekan untuk menyelesaikan berbagai misi berbahaya dan harus kembali dengan selamat, tujuan pemberian misi ini supaya negara lain segan dan takut berurusan Dengan kerajaan Jovalavia ini karena mempunyai seorang pahlawan yang hebat dan kuat.
Ke esokan harinya Heri Jovanka dan 3 kompi pasukan berangkat untuk membasmi para bandit yang telah menyerang dan menjarah penduduk yang berada di dekat gerbang ibu kota kerajaan.
Heri Jovanka berpamitan kepada semua keluarga termasuk kepada Willy.
"Adik kecil, belajar dan berlatihlah dengan baik, nanti ketika kaka pulang Kaka akan memberikan kamu hadiah yang sangat spesial"
Heri Jovanka sambil mengelus ngelus kepala Willy. Willy pun berpesan kepada Kakanya itu
"Hati hati ya kak, pulang dengan selamat, jangan menempatkan diri dalam bahaya, kalau Kaka kalah jumlah dan akan kalah lari saja selamatkan diri Kaka dan para prajurit, kasian prajurit itu kalau harus mati dirumah mereka anak dan istrinya sedang menunggu kepulangan mereka"
Mendengar kata kata dari Willy, Heri Jovanka pun meneteskan air mata.
"Kaka janji akan pulang dengan selamat termasuk para prajurit"
Heri Jovanka pun pergi meninggalkan kerajaan Jovalavia untuk membasmi para bandit dan entah kapan dia akan kembali yang pasti sesegera mungkin dia akan kembali 3 Samapi 5 bulan kedepan.
Setelah Heri Jovanka meninggalkan kerajaan kehidupan di dalam kastil istana berjalan normal seperti biasanya.
Kebiasaan Willy berada di perpustakaan kerajaan dia membaca buku buku sejarah dan buku lainnya, sedangkan Pangeran ke 2 yaitu Billy sibuk berlatih ilmu pedang yang diajarkan Komandan kerajaan, dan berlatih ilmu sihir dasar yang di ajarkan oleh penyihir kerajaan.
Raja Hendrik Jovanka geram melihat keseharian dari Willy yang terus berada di perpustakaan, dia menyuruh Willy untuk ikut berlatih ilmu pedang dari komandan kerajaan.
Mau tidak mau Willy pun menurut keinginan dari Raja Hendrik Jovanka. Willy dan Billy juga anak dari para bangsawan berlatih ilmu pedang dari komandan kerajaan.
Tetapi ketika komandan kerajaan tidak ada dan mereka berlatih sendiri, Billy sering membully Willy.
"Hai adik kecil, ayo berlatih sama Kaka, Kaka akan ajarkan ilmu pedang dasar kepadamu"
Dengan alasan berlatih tanding Billy berencana membuat Willy babak belur.
Dengan tatapan yang polos Willy pun mengiyakan ajakan dari Kakanya itu.
"Apa benar kak Billy mau mengajarkan aku ilmu pedang dasar ayo kak kita lakukan"
Willy dan Billy menggunakan pedang kayu untuk berlatih, Willy yang berumur 4 tahun setengah badannya masih lemah dia masih masuk kedalam katagori balita sedangkan Billy yang umurnya lebih tua 3 tahun dari Willy tubuhnya sudah kuat dan sudah terbiasa dengan latihan keras.
Alhasil dalam latihan tanding Willy kecil pun babak belur, dari tangan yang memar, hidung yang berdarah mata dan pipi yang menjadi biru karena pukulan dan hantaman pedang kayu yang di ayunkan Billy ke sekujur tubuh Willy.
Tetapi Willy tidak pernah menangis sedikitpun dia hanya merasakan sakit dan berkata Aduh, bila terkena pukulan telak di sekujur tubuhnya.
Ketika sudah selesai berlatih Willy kecil pun kembali masuk kedalam istana lalu mandi dan kemudian masuk kamar untuk menemui ibunya.
Ratu Elisia, selalu menyembuhkan luka Willy ketika sudah berlatih, dia menggunakan sihir penyembuh kepada Willy.
Sambil menyembuhkan Ratu Elisia selalu menangis ketika melihat sekujur tubuh Willy memar dan bengkak.
"Nak Apakah kamu tidak melawan Kaka mu saat bertanding, apakah kamu tidak menangkis semua serangannya"
Willy hanya tersenyum kemudian menggelengkan kepala
"Kak Billy itu anak yang hebat, meski pun aku menahan serangannya dia selalu bisa memasukan serangan ke tubuh saya, dan apabila dia kalah sama saya, anak anak lain memegangi saya untuk membalas kekalahan kak Billy, jadi saya selalu mengalah kepada kepada dia untuk membuat hatinya senang"
Ratu Elisia kemudian memeluk Willy, sambil menangis
"Sabar ya nak, suatu saat kamu akan menjadi orang hebat karena kamu adalah anak yang pandai"
Setiap latihan Willy selalu pulang dengan babak belur, dan begitu seterusnya sampai datangnya Heri Jovanka yang telah berhasil membasmi para bandit.
Heri Jovanka kembali dengan selamat begitupun para prajurit meskipun ada beberapa orang yang menjadi korbannya.
Kemudian Heri Jovanka melaporkan kejadian selama pembasmian para bandit tersebut kepada Raja Hendrik Jovanka.
***
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
MATADEWA
Lanjooottt...
2023-07-08
0
healing thor
2022-11-27
1
tato
authornya goblok atau gimana nih....masa umur 2 thn disuruh latih pedang... sebelumnya dibilang sudah bisa membaca aja merupakan sebuah kebohongan besar..... tololnya jangan keliwatan Thor.....
2022-10-13
2