Setelah pulang dari lembaga pemasyarakatan Banceuy, Elvina beristirahat sejenak untuk bersiap kembali karena nanti malam ada janji dengan ayahnya Wildan di padepokan perguruan silat harimau Lodaya.
Dia pun memasang alarm di smartphone nya kemudian dia merebahkan diri di kasur kamar tidurnya kemudian dia terlelap tidur karena cape dan kena angin di perjalanan.
Setelah tidur beberapa jam alarm pun berbunyi
Kring....
krong....
kring....
krong....
Elvina pun terbangun dari tidurnya kemudian dia mematikan alarm tersebut dan melihat jam.
"Sudah pukul 7 malam ternyata, malam ini ada janji dengan Om Edwin jam 9 malam di padepokan perguruan silat harimau Lodaya"
Elvina bangkit lalu berjalan kearah kamar mandi dia pun membersihkan diri kemudian bersiap untuk pergi.
Jam setengah 8 malam dia pun mengeluarkan sepeda motor lalu berangkat, sesampainya di jalan raya dia mencari penjual pecel lele, Elvina pun mampir untuk makan terlebih dahulu sebelum pergi ke padepokan perguruan silat harimau Lodaya.
Elvina memesan nasi dan ayam untuk dia makan, dia pun makan dengan lahap.
Setelah itu dia melanjutkan perjalanan ke arah padepokan perguruan silat harimau Lodaya.
Elvia sampai dengan selamat di sana, dia merogoh smartphone yang ada di saku celananya kemudia dia melihat jam di layar monitor smartphone tersebut.
Waktu menunjukan jam setengah 9 malam, anak anak dari perguruan silat ini masih sibuk berlatih, Elvina pun masuk kedalam padepokan kemudian duduk di bale bale dan memperhatikan murid-murid dari perguruan ini sedang berlatih.
Tepat jam 9 malam latihan pun usai, semua murid satu persatu pamit untuk pulang, tersisa beberapa orang senior yang berada di sana.
Semua senior perguruan silat harimau Lodaya kenal siapa itu Elvina, dia adalah pacar dari Wildan dan dia juga pernah ikut berlatih di perguruan silat ini.
Salah satu dari senior itu bertanya kepada Elvina.
"Vin kenapa kamu malam malam datang ke sini ada perlu apa"
Elvina pun menjawab
"Aku lagi ada janji dengan Om Edwin, apakah Om Edwin ada di sini"
"Dia ada di ruang ganti sebentar lagi juga keluar"
"Oh terima kasih ya kak"
"Iya sama sama, aku pamit dulu ya Vin"
"Iya kak hati hati pulangnya"
Para senior itu berpamitan kepada Elvina, dia pun sekarang duduk sendiri di bale bale.
Tidak lama kemudian Om Edwin keluar dari ruang ganti dan menyapa Elvina
"Sudah lama kamu datang Vin"
"Tidak om Vina baru datang barusan"
Ayahnya Wildan yaitu Om Edwin dia menutup semua pintu padepokan kemudian menyuruh Elvina pindah ketengah tempat latihan.
Kemudian Om Edwin mematikan semua lampu sehingga padepokan menjadi gelap gulita, Elvina pun menjadi kaget.
"Om kenapa lampunya di matikan Vina jadi tidak bisa melihat"
"Tenang aja Vin tidak apa-apa"
Om Edwin menenangkan Elvina
Tidak beberapa lama pundak Elvina di tepuk oleh om Edwin
Plak...
Elvina kaget
"Tenang ini Om"
Tiba tiba tubuh Om Edwin memancarkan cahaya dan ruangan yang gelap itu berubah nampak dari dalam tubuh Om Edwin memancarkan hologram hologram sehingga ruangan itu menjadi sedikit terang.
Tetapi penglihatan Elvina dia seperti berada di luar angkasa dan menatap hologram seperti sebuah planet.
Disana Om Edwin menjelaskan kepada Elvina.
"Ini adalah tampilan Planet Zaltos yang om ceritakan kemarin di rumah"
Seketika Elvina kagum, lalu om Edwin berbicara
"Di planet ini memiliki 3 daratan utama yaitu Benua Besar Benua panjang dan benua kecil, disana benua besar tidak ada penghuninya karena efek dari perperangan antara manusia, monster dan ras Dewa, dan sekarang semua ras hidup di benua panjang, benua panjang pun di bagi menjadi 3 bagian. Benua bagian Selatan, Benua bagian tengah dan Benua bagian Utara dan om itu berasal dari benua bagian Utara"
Om Edwin membawa Elvina ke benua bagian Utara dari hologram itu kemudian Om Edwin membawa Elvina ke benua bagian selatan dimana dulu om Edwin berperang dengan ras Dewa.
"Di sinilah dahulu Om berperang melawan ras Dewa, om di jebak kedalam hutan lalu hutan itu di bakar oleh manusia yang bersekutu Dengan ras dewa"
Elvina tidak bersuara sedikit pun dia hanya mendengar cerita dari om Edwin saja.
"Teman om dan para monster pun mati terbakar, termasuk om sendiri. Sebelum teman teman om terbakar mereka mengirim om ke dunia ini, jasad om ikut terbakar tetapi jiwa om berengkarnasi di bumi ini"
Om Edwin terus menceritakan semua kejadian dia di masa lalu ketika berperang melawan ras dewa, dan memberi tahukan kelemahan kelemahan ras Dewa tersebut.
"Ras Dewa yang berada di sana itu mereka abadi, tetapi bukan berarti tidak bisa mati, mereka mempunyai keistimewaan yaitu cepat meregenerasi sel kulit mati, apabila mereka terluka mereka akan segera pulih kembali, tetapi kelemahan mereka ada 2 yaitu pertama adalah Racun, ras dewa sensitif terhadap racun karena apa bila racun sudah masuk kedalam tubuh mereka racun tersebut akan langsung menyerang jaringan darah sehingga mereka tidak dapat meregenerasi dan kemudian mati. Ke 2 adalah bila otak mereka berhenti bekerja maka mereka akan mati"
Di sana Elvina baru membuka suara
"Jadi para ras Dewa itu, seperti film Zombie ya om, asal kepalanya di tembak mereka akan mati, tetapi biar pun mereka di cingcang bagian tubuhnya mereka masih tetap bisa hidup kembali"
Om Edwin mengacungi Elvina jempol
"Nah betul, bagai mana pun caranya ras Dewa hanya bisa di bunuh dengan 2 cara seperti itu"
Kemudian Elvina bertanya lagi
"Dulu nama om di planet Zaltos siapa"
"Om dulu bernama Edward El Dragon, nama kepanjangan El Dragon adalah pemberian dari Sang Naga Agung, mereka menyebut El Dragon yang memiliki arti di dunia itu adalah teman Naga, dan Om sering di sebut sebagai Eldra, atau Pahlawan Eldra"
Elvina di bawa berkeliling di planet Zaltos dengan di pandu oleh Om Edwin dalam hologramnya.
Kemudia Elvina bertanya
"Apakah ada kesamaan dan perbedaan antara planet Zaltos dengan planet Bumi"
Om Edwin mengangguk
"Ya ada, di planet Zaltos monster dan manusia hidup berdampingan, tetapi di planet bumi monster berada di dimensi lain yang disebut astral dan monster di planet bumi disebut dengan nama Jin, dan tuhan hanya memberikan monster jin itu berupa Roh saja tanpa jasad, tetapi di planet Zaltos Monster oleh tuhan di berikan jasad dan roh sehingga bentuknya sangat nyata.
Kemudian sihir di planet Zaltos nyata bisa di keluarkan dan di lihat sedangkan di planet bumi sihir di sebut tenaga dalam dan hanya bisa di lihat dengan mata batin saja"
Om Edwin menjelaskan perbedaan antara planet Zaltos dengan planet Bumi, kemudian dia menjelaskan persamaannya.
"Dan persamaan planet Zaltos dengan planet Bumi adalah sama sama memiliki kehidupan dan di diami oleh ras manusia yang sama, struktur alam oksigen air dan lainnya mirip dengan di bumi ini tetapi gravitasi di sana sedikit rendah dan peradaban di sana belum maju seperti manusia di planet bumi"
Om Edwin mengentikan hologramnya dan kembali keruang padepokan perguruan silat harimau Lodaya yang sangat gelap, kemudian Om Edwin menyalakan lampu kembali sehingga tempat latihan itu terang kembali.
Om Edwin bertanya kepada Elvina
"Bagai mana sekarang apakah kamu percaya sama Om"
Elvina pun mengangguk
"Iya om Vina percaya, maaf ya sudah meragukan om selama ini"
***
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
MATADEWA
Pembekalan...
2023-07-08
0
Zero blankness
maap otak gw traveling
2022-11-12
0
tato
mcnya siapa sebenarnya....
2022-10-13
0