Sudah 3 kali Hendi menembak dan menyatakan Cintanya kepada Elvina tetapi selalu di tolak oleh Elvina. Karena Elvina sudah mempunyai kekasih yaitu Wildan.
Dia pun semakin marah dan benci kepada Wildan yang selalu bersinar di kehidupannya sedangkan Hendi tersisihkan dan itu yang membuat Hendi dendam kepada Wildan.
*
Hendi pun di adili dan di jatuhi hukuman 15 tahun penjara karena beberapa pertimbangan.
*
Di rumah sakit Mitra Kasih
Wildan belum juga tersadar dan masih kritis, tangan yang di pasang selang infus dan tabung oksigen yang tidak berhenti menyalurkan udara segar ke tubuh Wildan.
Elvina dengan setia menunggu di ruang rumah sakit yang bergantian dengan ibu dan ayahnya Wildan.
Teman teman silih berganti menengok Wildan yang sedang terbaring lemas
Guru dan murid dari perguruan halilintar emas datang menengok dan meminta maaf kepada mereka.
Semua sedih, semua berduka atas tragedi yang terjadi kepada Wildan.
Dia adalah seorang yang baik hari dan tidak sombong, rajin dan juga pintar.
Kecintaanya terhadap bela diri membuat dia terkenal menjadi atlit yang tidak pernah terkalahkan.
Dia menguasai 4 beladiri selain Silat, yaitu tarung derajat, Karate, Tekwondo, dan Ninjitsu.
Dia mempunyai wajah yang tampan dengan kulit yang putih mulus, dengan badan yang proporsional, menjadikan Wildan idaman bagi seluruh wanita.
Tetapi sayang akibat dari kejadian ini, Wildan pun harus terbaring tak berdaya di atas kasur rumah sakit.
Kesedihan yang amat mendalam dirasakan teman temannya termasuk Elvina yang sebentar lagi berencana untuk membuat acara pertunangan dengan Wildan.
Di ruang rumah sakit tempat Wildan di rawat.
Elvina menangis sambil memegangi tangan Wildan yang sedang berbaring.
"Sayang kamu harus kuat, kamu harus sembuh, dan kamu harus sehat kembali seperti semula"
Elvina meneteskan air mata
"Kamu sudah berjanjikan, kita akan hidup bersama dalam suka maupun duka, kamu juga berjanji akan membahagiakan ku"
Elvina terisak-isak
"Sayang aku berjanji jika kamu sembuh nanti, aku akan menjadi gadis penurut, aku akan menjadi wanita yang hanya mematuhimu seorang"
Elvina menyusut air mata nya
"Sayang bangun, jangan tidur terus, teman teman kita menunggu kapan katanya latihan silat lagi, kapan kita ngumpul lagi, kapan kita jalan jalan lagi"
Elvina terus mengoceh di depan Wildan yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit, sambil menangis tersedu-sedu.
Tangan Wildan yang di pegang oleh Elvina jarinya bergerak gerak.
Nampak ada nya kehidupan di diri Wildan yang sudah beberapa hari terbaring tidak sadarkan diri.
Elvina berteriak memanggil ibu dan ayahnya Wildan.
"Om Tante, Wildan sudah sadar"
Kedua orang tua Wildan yang berada di luar ruangan pun masuk kedalam ruangan
Melihat anaknya yang membukakan mata ibu Wildan menangis dia mendekati Wildan.
"Nak bagai mana keadaan mu, apakah kamu baik baik saja"
Wildan tersenyum
"Maafkan aku mah, pah aku sudah merepotkan kalian"
"Tidak apa-apa yang penting sekarang kamu sembuh"
Wildan pun memanggil Elvina
"Vin maafin aku ya, maaf aku tidak bisa memenuhi janjiku kepada mu, relakanlah aku dan lupakanlah aku mudah mudahan kamu dapat laki laki yang lebih baik yang bisa membahagiakan mu"
Di sana Elvina langsung menangis
"Kanapa kamu ngomong begitu sayang, kamu akan sembuh aku mau hanya dengan mu aku tidak bisa hidup tanpa kamu"
Ayah Wildan mendekat di kepala Wildan lalu mengelus kepalanya Wildan sambil mengeluarkan energi murni untuk membantu kesembuhan Wildan.
"Yah, terima kasih telah merawat ku selama ini telah membesarkan ku, maaf aku anak yang tidak bisa di banggakan dan di harapkan"
Ayah Wildan yang tahu yang akan terjadi kedepannya mengikhlaskannya
"Tenang saja nak jangan hawatir, ayah akan menjaga ibu dengan baik, pergilah dengan tenang"
Mendengar kata kata dari ayah, ibu Wildan marah.
"Kenapa ayah bicara begitu, Wildan pasti sembuh lihat dia sudah siuman, kenapa ayah malah mengiklankannya seakan-akan Wildan sudah meninggal"
Elvina menasehati Wildan
"Sayang jangan bicara sembarangan, kamu pasti sembuh"
Di sana ayah Wildan menggunakan energi nya lagi supaya mengikat Sukma dari roh Wildan supaya tidak keluar dari tubuh Wildan.
Wildan pun batuk
Ohok....
Ohok ....
Buwar....
Wildan memuntahkan darah berwarna hitam.
Ibu dan Elvina panik lalu berteriak memanggil dokter.
"Dokter....dokter...."
Suster yang dekat dengan kamar pasien yang di tempati Wildan dengan sigap segera datang.
Wildan di pindahkan ke ruang gawat darurat untuk memberikan pertolongan.
Semuanya panik
Kenapa Wildan Suter apa yang terjadi
Ibu Wildan terus bertanya kepada suster tetapi suster tidak menjawabnya.
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
MATADEWA
Lanjut....
2023-07-08
0
S. Iqbal
usia berapa ini
jenius bgt bisa "menguasai" 4 aliran beladiri
kalau rata2 tiap cabang 3 thn berarti selese dlm 12 th??
kalau ikut perguruan kan terikat biasanya gabisa dobel2 jadinya jadi umurnya berapa??
2022-03-12
4
DEWA KEGELAPAN
ikut sedihh torrrr
2022-02-07
0