Setelah pelayan itu menceritakan semua kejadian, polisi pun memburu Hendi karena kabarnya dia sedang berada di luar kota.
Setelah pertandingan usai perguruan silat Halilintar Emas pergi bertamasya merayakan kemenangan mereka.
Mereka pergi ke daerah pantai Pangandaran untuk merayakannya
Informasi yang di dapat polisi dari keterangan salah satu murid perguruan silat Halilintar Emas yang tidak ikut bertamasya, berkata bahwa Hendi ikut dalam rombongan tamasya tersebut.
Polisi pun dengan sigap menghubungi kantor polisi yang berada di daerah pantai Pangandaran, untuk menangkap orang yang bernama Hendi yang ikut dalam rombongan tamasya perguruan silat Halilintar Emas.
Hendi pun di tangkap polisi setempat yang sedang bermain di pinggir pantai
"Selamat siang, apa ada yang bernama Hendi di antara kalian"
Polisi bertanya kepada kelompok yang sedang bermain di pinggir pantai.
"Iya saya Hendi, ada keperluan apa yang pak"
Hendi pun berdiri dari jongkoknya, yang sedang memainkan pasir pantai bersama teman temannya
Salah satu polisi mendekat dan berdiri di belakang Hendi sambil mengeluarkan borgol
"Kamu, kami tangkap karena kasus pencobaan pembunuhan yang menggunakan racun dan hampir mengakibatkan kematian"
Semua orang disana shock
Mendengar kata-kata bapak polisi tentang kasus yang di lakukan oleh Hendi, mereka pun tidak percaya akan tuduhan tersebut.
Salah seorang temannya membela
"Maaf pak polisi apa tidak salah tangkap, mungkin ini kekeliruan dan fitnah. Hendi itu orang yang baik mana mungkin berbuat demikian"
Teman yang lain pun membela
"Iya pak ini suatu kebohongan tidak mungkin Hendi melakukannya"
Polisi hanya menjawab
"Untuk kepastiannya nanti setelah berada di kantor polisi, sekarang kamu ikut kami kekantor polisi untuk di mintai keterangan"
Hendi pun di bawa oleh polisi
Dia pun meronta-ronta
"Lepaskan pak saya tidak bersalah saya tidak melakukan apa-apa"
Polisi menghiraukan ocehan Hendi
Teman teman yang lain pun mencoba menghalangi polisi untuk tidak membawa Hendi pergi
Polisi yang kesal lalu mengeluarkan pistol
Duwar....
Pistol di tembakan polisi ke arak langit
Lalu polisi itu berbicara tegas
"Kalau kalian menghalangi tugas kami, kalian bisa kami tangkap juga karena menghalangi polisi yang sedang menjalankan tugas dan kalian bisa di jebloskan ke dalam penjara"
Tembakan yang terdengar oleh pengunjung pantai menjadi tontonan mereka pun mendekat untuk melihat.
Teman teman Hendi tidak berani lagi menghalangi polisi itu untuk membawa Hendi pergi.
Tamasya yang dibayangkan akan menjadi kegembiraan dan perayaan kemenangan sekarang malah menjadi bencana bagi perguruan silat Halilintar Emas.
Mereka pun pergi meninggalkan tempat bermain di pinggir pantai dan menuju penginapan yang mereka sewa dan menanyakan kepada guru mereka tentang kasus Hendi.
Salah satu dari murid perguruan bertanya kepada guru silatnya yang sedang melamun sambil memainkan smartphone nya.
"Guru, Hendi"
Guru silat itu mengangkat tangan nya tanda dia pun sudah tahu apa yang terjadi dengan Hendi.
Karena sebelumnya ada telpon dari Bandung-Cimahi tentang kasus Hendi, telpon itu berasal dari pamannya Wildan yang memberitahukan bawa Hendi telah meracuni Wildan sehingga kritis dan masuk rumah sakit.
Murid perguruan itu penasaran lalu bertanya lagi
"Apa guru sudah tau, apa yang sebenarnya terjadi"
Guru silat itu pun berbicara
"Hendi telah meracuni Wildan, pesilat dari perguruan Harimau Lodaya, sehingga kita bisa memenangkan kejuaraan itu"
Semua murid terkulai lemas
Salah satu murid sedikit marah
"Bisa bisanya dia berbuat licik seperti ini mempermalukan perguruan silat Halilintar Emas saja"
Murid yang lain ada yang membela
"Mungkin dia berbuat demikian untuk kita"
"Itu curang namanya, memangnya kita tidak mempunyai kemampuan untuk memenangkan kejuaraan itu, kita tercoreng tau, mau di taruh di mana nama Perguruan kita kalau hasil kemenangan kita dengan cara curang"
Murid yang lain marah
Guru silat itu pun menghentikan perdebatan mereka.
"Sudah sudahlah ini sudah terjadi, kalian bersiap saja kita pulang ke Cimahi"
Mereka pun bubar untuk berkemas dan bersiap pulang.
Satu murid yang masih berdiri bertanya kepada guru
"Sekarang bagai mana keadaan Wildan"
Guru menjawab
"Dia sedang kritis di rumah sakit Mitra Kasih, habis dari sini guru akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk dan meminta y kepada keluarga Wildan dan ke perguruan silat harimau Lodaya "
"Bagai mana kalau Wildan sampai meninggal dunia"
Murid itu bertanya lagi
"Pastinya Hendi akan di hukum sangat berat oleh pengadilan"
Mereka pun sudah siap untuk pulang dan menaiki Bus.
Sedangkan Hendi dia dibawa dari kantor polisi daerah Pangandaran dengan menggunakan mobil sedan polisi menuju ke Cimahi untuk di serahkan dan di interogasi di sana.
*
Menurut pengakuan dari Hendi setelah di interogasi, dia menyimpan dendam kepada Wildan karena dia iri dengan pencapaian Wildan yang selalu menjadi juara dan menjadi perhatian semua orang.
Bukan hanya itu saja Hendi marah kepada Wildan karena Elvina, adalah orang yang di incar oleh Hendi untuk di jadikan sebagai pacarnya karena Hendi jatuh cinta kepada Elvina
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Livami
meminta y?
2024-01-24
0
MATADEWA
Next....
2023-07-08
0
Agus Putra Mahayana
Kebiasaan warga +62. Ada suara tembakan bukan nya menjauh malah mendekat. Ckckckkc
2022-02-24
2