Malam harinya, empat orang polisi pergi ke Cafe Cinta untuk menyelidiki.
Semua Pekerja dan menejer mereka tanyai, dan mereka pun menanyakan Hendi yang ternyata dia tidak masuk kerja sudah beberapa hari.
Disini para polisi menemukan gelagat yang mencurigakan disalah satu karyawan cafe tersebut, dia gemetaran dan selalu menundukan kepala saat di tanya oleh polisi tersebut sehingga dia pun di curigai.
Salah seorang polisi yang menggeledah dapur lalu melihat ke pintu belakang tempat pembuangan sampah
Polisi tersebut menemukan gelas yang di buang di dekat tempat sampah dan terisi air hujan yang bercampur kopi yang tidak habis di sampingnya ada bangkai tikus dan beberapa ekor cicak yang mati.
Di perkirakan tikus dan cicak itu mati karena meminum air dari gelas tersebut, lalu polisi itu mengambil gelas tersebut lalu memasukannya kedalam pelastik untuk di jadikan barang bukti dan air dari dalam gelas tersebut akan di uji laboratorium apakah beracun atau tidak.
Setelah mendapatkan gelas tersebut polisi pun membawa barang bukti itu ke Rumah sakit polri untuk di uji laboratorium.
Dan ternyata benar air dalam gelas tersebut mengandung racun yang sama dengan racun yang ada di dalam tubuh Wildan.
Disini mereka ada Titik terang, bahwa benar Wildan di racuni pada saat berada di cafe cinta, tetapi entah apa motifnya dendam kah atau persaingan belaka.
Salah satu polisi yang kemarin menggeledah cafe tersebut kembali datang dan menangkap orang tersebut karena dari kemarin gerak gerik karyawan yang satu ini sangat mencurigakan.
Dia pun di bawa ke kantor polisi untuk di interogasi. Disana si pelayan cafe pun mengaku bahwa 5 hari yang lalu dia melayani Wildan dan teman temannya.
Tetapi yang membuat minuman untuk di sajikan kepada mereka adalah Hendi.
*
Dia pun menceritakan 5 hari sebelum kejadian
"Duh capek baget latihan hari ini"
Wildan mengeluh
"Sudah jangan mengeluh Training Center (TC) kali ini adalah yang terakhir sebelum kejuaraan, kan nanti kamu bisa istirahat selama 2 hari sebelum bertanding"
"Iya betul tuh kata Ahmad, dari pada mengeluh lebih baik kita ngopi dulu di cafe itu"
Hasan mengajak mereka untuk mampir ke Cafe Cinta.
Mereka pun masuk lalu duduk dan memesan
"Mas pesan Capuccino 1, Kopi hitam 1 kamu mau pesan apa Wil"
Hasan menawarinya,
"Sudah tenang saya aku yang traktir kali ini"
Ahmad mentraktir mereka semua
"Ya sudah aku sama kaya Hasan saja Capuccino"
Hasan pun memesan ke pelayanan cafe
"Mas Capuccino jadi 2 yah kopi hitam nya 1"
Pelayan itu pun mengangguk
"Baik mas, saya buat dulu sebentar"
Ke 3 orang sahabat itu pun mengobrol sambil bercanda canda, ketika sedang mengobrol Hasan berdiri untuk membetulkan celananya yang merosot
Ahmad pun menegur
"Kalau paket celana itu pake sabuk biar tidak merorot terus kalau gak punya sabuk tuh ada tali plastik buat di jadikan sabuk"
Ahmad sambil menunjuk tali plastik yang berserakan dekat pohon
"Wah parah kamu mad, celana ku merosot ini akibat tubuhku yang berhasil menurunkan berat badan"
Wildan menegahi perdebatan mereka berdua
"Sudah sudah jangan berteman bergelut saja, eh maksudnya jangan bertengkar"
Ahmad pun tertawa
"Hahaha....begini ni kalau anak buahnya mang Eem bicaranya belepotan"
Mereka pun tertawa
Hasan yang belum duduk sambil membetulkan celananya menengok kearah Bartender, lalu menepuk nepuk bahu Ahmad yang ada di sampingnya.
"Oy, mad lihat yang menjadi Barista itu, kamu tau gak siapa"
Ahmad pun menengok
"Itu kan si Hendi murid dari perguruan halilintar emas yang akan menjadi lawan si Wildan di pertandingan nanti"
Hasan membalas lagi ucapan Ahmad
"Ternyata dia bekerja di Cafe ini, tapi saya baru lihat dia ada di sini kan kita sering ke sini dan tidak pernah melihatnya, baru kali ini saja"
Wildan ikut berbicara
"Sudah kenapa sih kalian selalu ngurusin orang"
Mereka berdua pun akhirnya mengalihkan pembicaraannya ke topik yang lain.
Di dalam Cafe pelayan itu ingin bembuatkan pesanan tetapi di ambil alih oleh Hendi
"Kamu mau bikin pesanan buat siapa"
"Ini bang buat mas mas yang duduk di meja no 8"
Hendi bergumam
"Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata benar kata si Ari dia suka nongkrong di sini, ini waktunya membalas sakit hati ku, dan membuat dia tidak bisa lagi menjadi sehebat dulu, kemenangan akan menjadi milikku sekarang"
Pelayan itu menegur Hendi
"Bang woy, kenapa melamun"
Dia pun tersadar dari lamunannya
"Oh tidak tidak, sini biar saya yang buat pesanan mereka kamu tunggu aja"
"Tumben kamu baik bang"
"Hehehe.... Biasa lah, eh orang yang duduk sendiri itu pesan apa"
"Oh dia pesan Capuccino sama dengan temannya yang itu, satu lagi yang tinggi dia pesan kopi hitam"
"Baik akan saya buatkan"
Hendi pun membuatkan mereka kopi
"Eh bang kamu taburi apa gelas yang satu itu"
Pelayan bertanya
Hendi pun menjawab dengan mengarahkan jarinya ke mulut
"Sudah jangan berisik, kamu hanya perlu memberikan minuman ini kepada mereka dan ingat kasih kopi Capuccino yang ini ke orang yang duduknya sendiri ya"
Pelayan itu pun bingung tetapi dia tidak berani membantahnya.
"Emang yang Abang masukan itu apa, jangan janga itu racun"
"Hus jangan menuduh kamu, ini hanya garam kok, dia itu saingan ku jadi aku memberinya pelajaran, kamu tenang saja saya yang bertanggung jawab"
"Baik bang, kalau ada apa apa jangan bawa bawa aku ya"
"Tenang saja cepat ini berikan kepada mereka"
Pelayan itu pun mengantarkan pesanan kepada mereka.
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Iyan Sopian
ternyata pelayan itu penguping handal bisa tau obrolan orNg🤭
2023-08-14
2
MATADEWA
Selanjutnya...
2023-07-08
0
tato
ini novel dunia modern atau dunia sihir sih???
2022-10-11
1