"Sudah jangan di sesali, ini sudah terjadi, dan aku heran kenapa Wildan dapat keracunan apakah kamu mengetahui sesuatu"
Ahmad sedikit mengingat ngingat karena satu Minggu sebelum pertandingan dia selalu berdua bersama Wildan.
"Aku dan Wildan seminggu ini tidak kemana-mana, kita hanya berlatih untuk mempersiapkan diri dalam pertandingan bela diri ini, dia pun tidak pernah makan dan minum yang macam macam sesekali kita pun minum kopi di Cafe, favorit kita"
Ahmad dan Hasan asik mengobrol di luar pintu Rumah sakit di Ruang UGD Para suster memindahkan Wildan ke kamar Pasien kelas 1 di rumah sakit tersebut.
"Eh itu Wildan sudah keluar dari UGD, ayo kita masuk dan lihat"
Ajak Hasan kepada Ahmad
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah sakit
Ibu Wildan yang di temani oleh Elvina pun ikut menyusul suster yang membawa Wildan di belangkar untuk menuju Ruang pasien kelas 1.
Sedangkan Ayah Wildan pergi ke resepsionis untuk menyelesaikan administrasi yang harus dibayarkan.
Disana dokter spesialis menemui ayahnya Wildan.
"Maaf bapa ini apa benar ayahnya pasien yang tadi baru keluar"
"Iya betul Dok, ada apa ya"
"Bisa saya bicara dengan bapak tentang anak bapak"
"Tentu saja boleh Dok"
Ayah Wildan pun di ajak oleh Dokter itu ke ruangannya dan mereka pun duduk.
Dokter itu pun memulai percakapannya.
"Ini tentang anak bapak, kayak nya dia keracunan sudah lebih dari 3 hari dengan gejala organ dalamnya menghitam, itu mungkin reaksi pembusukan"
"Kira kira apakah anak saya bisa sembuh tidak Dok"
Ayah Wildan cemas
"Kemungkinan sembuh ada tetapi saya belum yakin racun yang ada di tubuh anak bapak itu jenis apa, kami sudah memasukan sample racun ke laboratorium paling tidak 2 hari kami bisa mengetahui itu jenis apa dan penawarnya apa, sekarang kami tidak bisa berbuat banyak, kami hanya berusaha supaya racun itu tidak menyebar dan membusukan organ dalam anak bapak"
Ayahnya Wildan pun hanya bisa memegang kepalanya dan meratapi kejadian tersebut.
*
2 hari kemudian hasil dari laboratorium pun keluar Dokter pun menghubungi orang tua dari Wildan.
Sedangkan Wildan masih terkulai lemas tak berdaya dengan infus di tangan kirinya dan alat bantu pernapasan di hidungnya.
Orang tua dan teman dekat Wildan sudah berkumpul di ruang tunggu, kebetulan juga pamannya Wildan yang baru pulang dari piket di Polres Cibabat Cimahi datang menengok keponakannya itu.
Dokter yang menangani Wildan segera datang dengan membawa berkas hasil uji laboratorium.
"Apa semua telah kumpul, saya sudah membawa hasil tes sampel racun yang ada di tubuh pasien, dan ternyata itu adalah racun dari ular Viper, efek dari racun tersebut adalah menggerogoti daging hingga daging tersebut mengalami kebusukan.
Karena yang terkena adalah organ dalam, kami sebagai para medis belum bisa menemukan obat penawarnya"
Disana setiap orang shock mendengar penjelasan dari dokter
"Tapi kami akan berusaha semampu kami dan mudah mudahan ada mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan pasien"
Ibu Wildan langsung pingsan setelah mendengar perkataan dokter, ayahnya pun lemas tidak sanggup berdiri, mereka di bantu oleh teman teman Wildan yang ada di sana.
Paman Wildan pun penasaran dia bertanya kepada dokter.
"Dok, kenapa bisa racun itu menyerang organ dalam, kira kira bagai mana caranya bisa masuk kedalam tubuh sepupu saya"
Dokter pun menjawab
"Dari hasil uji laboratorium rucun itu kemungkinan di masukan kedalam minuman oleh seseorang, mungkin pasien punya musuh atau ada yang dendam kepadanya"
Paman Wildan bertanya kepada teman teman Wildan.
"Terakhir kali Wildan pergi kemana dengan siapa dan melakukan apa"
Ahmad menjawab pertanyaan dari pamannya Wildan
"Sebenarnya Wildan seminggu sebelum pertandingan selalu bersama saya dan 2 hari sebelum pertandingan saya dan Hasan pergi ke Cafe Cinta hanya sekedar minum kopi"
Di sana Hasan mengingat sesuatu
"Apa kamu ingat, ketika pelayan cafe itu menawarkan kopi, yang jadi Baristanya kamu lihat tidak"
Ahmad pun baru ingat
"Iya aku ingat Baristanya adalah si Hendi pesilat dari perguruan halilintar emas, dia adalah saingan dari Wildan di kejuaraan itu, karena adanya tragedi ini dia jadi Juara"
Hasan pun membuat spekulasi
"Jangan jangan dia yang meracuni Wildan, supaya dia bisa jadi juara di kejuaraan pencak silat antar perguruan"
Ahmad pun mencela
"Dasar bajingan licik, kalau benar dia pelakunya sungguh tega dan sungguh keterlaluan"
Mendengar percakapan Ahmad dan Hasan, Paman Wildan langsung mengambil smartphone dari saku celananya dan kemudian menelpon seseorang.
Di dalam percakapan telpon
"Selamat sore komandan, ada yang bisa saya bantu"
Paman Wildan membalas
"Tolong selidiki orang yang bernama Hendi yang bekerja di Cafe Cinta, ada indikasi dia telah meracuni seseorang di Cafe itu dan segera cari barang buktinya"
"Siap Dan akan saya laksanakan"
Lalu telpon itu pun di tutup, dan ternyata pamannya Wildan menelpon anak buahnya untuk menyelidiki Pegawai yang menjadi barista di Cafe Cinta.
*Jangan Lupa Kaka pembaca untuk
Like
Komen
Vote
*Rate**
*Biar Author lebih semangat untuk terus Update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
MATADEWA
Berikutnya....
2023-07-08
0
Al Barra Shope
harusnya ponakan dong Thor....kan pamannya....
2023-05-21
0
Gintaka
dokternya ikut campur ihhh bisa² nya langsung bisa nebak itu dari musuh, bisa aja ngga sengaja minum racun/bunuh diri :v wkwkwkwkkw
2023-01-16
1