🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Mau buka gak?" bisik Air yang sudah berada di atas tubuh istrinya.
"Enggak!" jawab Hujan.
"Mau ngelawan sama gue?" tantang Air dengan memainkan hidungnya di daun telinga sang istri.
Air yang memang sudah tak memakai baju tentu bisa merasakan detak jantung Hujan yang terbaring di bawahnya.
"Kan gue bilang udahan!"
"Ya tapi buka dulu, kan Lo salah jawabnya" tukas Air yang gemas karna gadis halalnya selalu saja mengelak.
"Malu" lirihnya dengan mata terpejam.
"Gue bukain ya" bisiknya lagi, hembusan hangat nafas pemuda itu sungguh terasa ditelinga Hujan sampai membuat hatinya berdesir.
"Jangan, ntar Lo kaget terus jantungan" timpal Hujan yang langsung membuat Air bangun.
Air yang bertumpu pada dua tangannya tentu kini menjadi wajah mereka kini saling berhadapan.
"Gue cabein tuh mulut, boleh?" kata Air dengan kesal.
Hujan hanya tersenyum melihat raut wajah suaminya yang dalam ekspresi apapun terlihat tampan.
"Berani?" gadis itu ikut menantang dan dalam hitungan detik ia mendorong tubuh suaminya.
Kini mereka berganti posisi, Hujan sudah duduk di atas perut Air membuat pemuda itu langsung panik.
"Heh mau ngapain Lo?" sentaknya saat hujan mencondongkan tubuhnya.
"Main main, kan tadi Lo ngajak main"
GLEK...
Air menelan Salivanya, ia tak menyangka jika istrinya bisa melakukan diluar perkiraannya.
"Jangan, Jan!" pinta sambil memejamkan matanya
"Kenapa?" tanya Hujan, ia benar-benar merasa gemas dengan tingkah suaminya.
"Gue takut kalo Lo begini!" sentaknya lagi, degupan jantungnya membuat bulir keringat memenuhi keningnya.
"Hahahaha, lucu banget sih, Ay" Hujan tertawa sambil turun dari atas perut sang suami.
"Lucu Lo bilang?, segini gue deg-degannya!" sungut Air yang bangun dan meraih kaos yang sempat ia buka tadi.
"Kan Lo yang ngajakin tadi" balas Hujan. Ia pun sebenernya merasakan hal yang sama tapi entah kenapa ia selalu ingin menolak perasaan itu.
"Sumpah! yang tadinya tegang langsung lemes gue! awas Lo ya begitu dadakan lagi!" ancam Air yang langsung masuk kedalam kamar mandi.
*****
Usai makan siang bersama di restauran hotel, semuanya berbincang bersama.
Hanya keluarga ini yang ada karena kelurga Hujan sudah pulang sedari lagi dan tak bisa ikut resepsi di luar kota.
"Papah katanya mau cerita sama kakak" rengek si sulung sambil bisikan-bisik.
"Cerita apa?" tanya Reza bingung, ia sepertinya lupa dengan rapat tadi pagi karna langsung menuju kenikmatan yang hakiki bersama sang istri.
"Minta nanemnya gimana?" tanya Air lagi.
"Ya ampun, kak! tinggal garap aja terus tanem gali terus sampe dalem abis itu siram, kelar!" ucap Reza.
"Aku tau, tapi mulainya gimana?, tadi udah buka baju eh aku pake lagi" kata Air dengan begitu polosnya.
"Mulainya kasih salam dulu" kekeh Reza.
"Assalamualaikum, gitu?" balasnya.
"Iya, Bu Sumbangannya seikhlasnya" Reza semakin tertawa membuat yang lain langsung menoleh kearah dua Pria tampan beda generasi itu.
"Ngetawain apa sih, mama ikutan dong" seru Melisa yang pindah duduk diantara anak dan suaminya.
"Si kakak mau piknik, Ra" bisik Reza pada KHUMAIRAHnya.
Melisa mengernyitkan dahinya
"Emang belom?" tanyanya pada si sulung.
"Belom, Mah" jawabnya malu malu.
"Ugh, kasian menantu mama belum di Colek sama Si ganteng" godanya pada Air.
"Gak bisa apa gak mau?" tanya Melisa serius.
"Enak aja gak bisa" protes Air kesal.
"Terus kenapa?"
"Kakak, bingung mulainya" lirih Air lagi.
Jika merayu dan menggoda itu hal biasa baginya tapi jika berurusan dengan menyentuh fisik tentu ia tak berani.
"Cium dulu keningnya nanti juga tuh bibir sama tangan jalan jalan sendiri" kekeh Reza.
"Jalan-jalan kemana?" tanya Air.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bukit gunung sama Hutan belantara.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
pengen banget tuh ekor buaya gue yang tanemin kak 🤭🤭🤭🤭🤭
Like komen nya yuk ramai kan ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 423 Episodes
Comments
ibeth wati
ih kok gemes ya 🤭🤭
2024-03-26
0
Lulu embul
Wah sumpah skr emaknya yang ikutan koplak 🤣🤣🤣
2024-03-14
0
Lulu embul
Emang udah petani unggul org cebongnya aja kembar tiga kan ya 😂😂😂
2024-03-14
0