***
“Aku tahu aku tampan, apa perlu kau melihat ku seperti itu?” sahut pria tampan itu dengan begitu percaya dirinya, sembari memberikan senyuman angkuh. Dari ekspresi dan jawaban itu Rani langsung tahu jika pria ini bukan orang yang serius dan pastinya adalah anak orang kaya yang suka bercanda.
Saat mendengar pernyataan itu, kekaguman Rani yang tadinya di angka seratus menurun drastis ke angka dua puluh, kepercayaan diri pria yang terlihat angkuh itu tidak sesuai dengan struktur wajahnya yang lembut dan tenang.
“Oh, emm, ma … maafkan saya ya, jika kamu merasa terganggu saya akan pergi mencari kursi yang lain,” sahut Rani sama sekali tidak menjawab pertanyaan pria itu dan hendak beranjak pergi.
“Aku tidak merasa keberatan, kebalikan nya aku merasa senang, aku merasa jika orang yang sedang risau dan lari dari kenyataan bukan hanya aku saja, tidak bisa kah kau menemaniku sebentar saja disini, hanya duduk dan diam, menikmati pemandangan yang indah ini,” sahut pria tampan itu melihat kearah depan nya, ekspresi yang tadi terlihat cerah berubah menjadi sendu, entah apa yang sudah di lalui nya namun bisa tergambar di wajahnya jika dirinya sedang sedih dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya.
“Baiklah, aku tidak tahu apa yang sudah kau lalui, tapi aku juga sedang melalui hal yang sulit, mari kita lupakan masalah itu sejenak dan duduk disini, lari dari kenyataan dan melupakan segalanya,” sahut Rani memejamkan matanya dan menikmati cuaca yang sedang dalam keadaan baik itu.
Mendengar itu, pria tampan yang tadi melihat ke depan saat ini sudah menoleh kearah Rani dan memandangi Rani, senyuman merekah sedang tergambar di wajahnya saat ini, tidak disangka jika dia akan menemukan wanita yang cantik di tempat seperti ini.
Setelah beberapa saat duduk di tempat itu, diam sunyi dan hanya terlelap dalam kenyamanan masing-masing, Rani hendak pergi dari tempat pelarian sementara ini, dia harus menghadapi kenyataan, masih banyak orang yang membutuhkan nya, masih banyak masalah yang harus ia selesaikan.
“Aku harus pergi, semoga di kemudian hari saat pertemuan kita, kita dalam keadaan bahagia dan tidak bersedih seperti ini, terimakasih sudah menemaniku,” ucap Rani tersenyum begitu manis dan hendak berlalu.
Waktu serasa berhenti, cahaya seolah menyoroti Rani, angin yang berhembus seolah bergerak lambat, senyuman Rani yang begitu tulus terlihat sangat menawan dan indah.
“Deg … Deg … Deg!” detak jantung Ardhan berdetak begitu cepat saat melihat pemandangan indah yang ada di depan matanya ini.
Ya, nama pria tampan yang sedari tadi menemani Rani bernama Ardhan Reiner, seorang pria tampan yang memiliki segudang rahasia misterius dalam dirinya.
Ardhan yang terdiam karena sedang terpesona itu tidak menyadari jika Rani sudah mulai melangkahkan kakinya menjauh dari dirinya, saat sudah menyadari hal itu, langsung Ardhan berlari mengejar Rani dan meraih tangan nya.
“Tunggu sebentar, boleh kah aku mengetahui nama mu?” Kedua bola mata Ardhan serasa tidak berkedip saat melihat Rani, dia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.
“Kita bertemu sebagai orang asing, sebaiknya kita pun berpisah sebagai orang asing pula, tempat ini bagaikan dunia mimpi bagiku, tempat dimana aku melupakan kehidupan ku, aku tidak ingin mengenal orang lain di dunia mimpi ini,” sahut Rani tersenyum dan melepaskan genggaman tangan Ardhan.
Ardhan yang mendengar itu tertegun, dia terdiam dan hanya bisa melihat gadis itu berjalan semakin jauh dan akhirnya menghilang dari jangkauan pandangnya.
“Deg … Deg … Deg!” kembali jantungnya berdetak dengan begitu cepat, dia mengingat senyum tulus gadis itu.
“Apakah ini yang dinamakan sebagai cinta pada pandangan pertama?" gumam Ardhan sembari memegangi dadanya yang berdebar tidak karuan itu.
Namun, sama seperti gadis yang baru saja meninggalkan nya itu, Ardhan juga harus kembali ke kenyataan hidup, pergi meninggalkan dunia mimpi dan menjalani kehidupan nya yang terasa membosankan itu.
"Jika kita bertemu lagi, aku akan pastikan mengetahui namamu, dan akan ku wujudkan dunia mimpi ini menjadi nyata," sahut Ardhan tersenyum memejamkan matanya sesaat menikmati hembusan angin dan lalu pergi berlalu dari tempat itu.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Hera Imoet
siapa tuh cogan baru... 😁🤭
2024-03-25
0
Shellatalia Muktey
ya biar tau rasa gams
2022-12-03
0
𝐏𝐂𝐇|||✿༺ d꙰yaa ༻
ardhan nama tmn kesayangan guru s
2022-06-07
1