***
Mendengar hinaan itu membuat Rani sangat terluka, dia benar-benar di hina. Padahal sudah dijaga nya kesuciannya. Tapi tetap saja menerima perlakuan kasar dari pria bejat yang menjadi suaminya ini.
"Iya, aku sudah sering melakukan itu dengan John, kenapa memangnya? salah?" tanya Rani sudah menangis mendapati perlakuan kasar dari Gama.
Mendengar itu, amarah Gama semakin menjadi-jadi. Ditamparnya pipi Rani lalu di robeknya baju piyama yang sedang Rani pakai. Piyama itu cukup tebal tapi saat Gama merobeknya sungguhlah seperti merobek kertas.
"Aaaaaaa! mau apa kamu! jangan!" teriak Rani saat mendapati bajunya dirobek oleh Gama dengan sangat gampang.
Teriakan Rani itu malah membuat ia mendapatkan tamparan yang kedua, tamparan itu sungguh sakit mungkin wajahnya sudah memerah sekarang.
"Kau jangan sok polos pelacur, bukan kah kau sudah sering melakukan ini?" bisik Gama ke kuping Rani dan tangan Gama mencengkeram kedua tangan Rani ke atas hanya dengan menggunakan satu tangan. Dan yang satunya lagi meremas dengan kasar dada Rani.
"Lihatlah tubuhmu tidak menolak, kau sungguh munafik. Kau terlihat sangat menikmati perlakuan kasar ku ini. Apakah John pernah melakukan hal ini? atau apakah dia menggunakan mulutnya dan menggigit nya dengan kuat?" sinis Gama sembari melakukan hal yang ia ucapkan kepada Rani.
Gama meremas dan menggigit dengan sangat kasar dada Rani, membuat Rani kesakitan dan merasa sangat malu. Dia terlihat sangat lemah jika dibandingkan dengan Gama. Sungguh Rani tidak bisa berontak karena tangannya pun sedang di cengkeram oleh Gama.
"Tubuhmu lumayan juga, ukurannya besar. Pasti akan puas jika bermain sebentar lagi, hahaha. Pantas saja John tergila-gila padamu," ucap Gama memandangi tubuh polos istrinya itu.
Setelah puas memandangi, segera di lumatinya tubuh Istrinya itu dan memberikan banyak tanda kepemilikan disana. Tapi saat Gama ingin menyatukan dirinya dengan Istrinya itu, barulah Gama sadar bahwa Rani masih perawan. Melihat itu Gama terkejut dan menghentikan aksinya.
Rani sudah pasrah, wajahnya di hadapkannya ke samping, dia tidak mau melihat Gama, dia merasa hidupnya sudah hancur. Tapi saat Gama berhenti menjamahi nya Rani sedikit terkejut.
Melihat Gama mulai menjauh langsung membuat Rani menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Rani menangis di dalam selimut itu.
"Brengsek! kau brengsek! bajingan!" lirih Rani dalam hati, bagaimana tidak, barusan dia menerima perlakuan yang sangat kasar. Padahal ini adalah kali pertamanya melakukan hal se intim itu dengan orang lain.
Melihat pipi Rani yang memerah dan air matanya yang mengalir membuat Gama tersadar, dia barusan telah kehilangan kendali.
Gama pun bingung kenapa dia bisa begitu marah, karena yang di bayangan Gama adalah adegan saat John memeluk Rani, John terlihat sangat mencintai Istrinya itu, apalagi tadi saat Rani tidak peduli sewaktu Gama bermesraan dengan wanita Lain. Sungguh mampu membuat emosi Gama meledak-ledak.
Tetapi sesaat setelah ia tahu jika Rani masih perawan yang artinya dia belum pernah sekalipun tidur dengan John, muncul sebuah penyesalan di hati Gama.
Bagaimana ia tadi telah menghina dan mencaci Rani sama seperti seorang perempuan murahan, dan ternyata Rani adalah wanita baik-baik yang menjaga kehormatannya. Bahkan Rani tidak memberikan mahkotanya pada orang yang dia pacari selama 7 tahun.
Entah mengapa hal itu membuat Gama senang. Dia puas karena ternyata dia menikahi seorang perawan, dan sepertinya gadis yang ia nikahi adalah gadis yang polos dan baik.
Setelah Gama menghentikan aksinya ....
"Kau akan ku lepaskan kali ini, jangan pernah membuatku marah lagi, kau harus melakukan tanggung jawabku sebagai istri," ucap Gama pada Rani yang sudah tertutupi selimut. Lalu setelah itu Gama pergi ke ruang kerjanya. Dia ingin menenangkan diri dan mengendalikan emosinya dulu.
Di ruang kerja Gama.
***
Sedari tadi Gama gusar, "apakah aku terlalu berlebihan padanya? ah masa bodoh! dia adalah istriku, aku sudah sepantasnya mendapatkan itu. Dan dia sudah seharusnya melayani ku, lagian tujuanku kan memang mau menyiksa dirinya agar si John itu menderita melihat gadis yang ia cintai tersiksa." Tegas Gama pada dirinya sendiri, dia tidak ingin merasa iba ataupun kasihan pada Rani.
Dalam sekejap kembalilah Gama pada aktifitasnya, di sibukkan nya dirinya agar tidak kepikiran masalah yang tadi.
***
Tidak terasa sudah beberapa jam Gama berkutik dengan pekerjaannya, dia sudah merasa kelelahan dan rasa kantuk sudah menyerangnya.
Gama kembali ke kamarnya, namun tidak dijumpainya istrinya di kasur. Rasa kantuk yang tadi menyerang langsung hilang, Gama panik.
"Apakah Rani kabur setelah mendapatkan perlakuan tadi?" gumam Gama sembari berlari ke Luar mencari-cari Rani.
Sesampainya Gama di parkiran mobil hendak mencari Rani, saat ia menoleh dilihatnya lah Rani duduk tertidur di balkon kamarnya.
"Astaga bodohnya aku!" gumam Gama kembali ke kamarnya, Gama berjalan menuju balkon kamarnya dan menemui istrinya disitu, dilihatnya wajah Rani dengan lekat. Di perhatikan setiap inchi wajah Rani itu.
Kulit yang putih, hidung yang mancung tapi kecil, bibir yang merah dan pipi yang sedikit chubby benar-benar membuat Rani sangat cantik dan Imut.
"Pantas John jatuh cinta padamu, ternyata kau sangat cantik," ucap Gama pelan tidak ingin membangunkan istrinya itu.
Diusapnya pipi Rani dengan lembut, dilihatnya bekas tamparannya tadi yang masih membekas merah di pipi Rani, lalu digendongnya Rani masuk ke kamar dan menyelimutinya. Gama pun ikut masuk ke dalam selimut yang sama, lalu Gama pun tertidur sembari memeluk tubuh mungil istrinya itu.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Healer
rasanya gama seorang lelaki yg baik tapi masa lalu nya la yg menyebabkan gama menjadi pria kejam
2023-06-21
0
S
Aku yakin sebenernya Gama adalah orang baik.
2023-01-03
0
Alexandra Juliana
Mentok ga bablas ya Gam...Ya iyalah msh segelan...
2022-11-06
0