Tumben mas Arya ngak bisa ngambil handuk, biasanya dia bisa karena letaknya dekat dari tempat nya berdiri.” Ucap Bunga, namun dia masuk juga ke dalam kamar mandi.
“Mas, aaaagghhh tidak.” Refleks hunga menutup wajahnya dengan telapak tangannya, begitu melihat tubuh polos Arya.
“Sayang, kenapa kamu ketakutan? Bagaimana dengan ukuran nya, apa kamu sudah siap. karena begitu sembuh aku ingin memakan mu sepuas-puasnya.” goda Arya sambil mengulum senyum mesum.
Bunga langsung berlari keluar kamar, menetralkan detak jantungnya dan rasa kaget.
“Oh mataku yang suci, sekarang kamu sudah melihat sesuatu yang belum pernah terbayangkan oleh mu sebelumnya. belalainya begitu besar, sanggupkah aku nantinya.” Gumam Bunga bergidik ngeri. sementara Arya tertawa lepas membayangkan wajah syok istri mudanya.
“Istriku, ternyata kamu masih benar-benar polos.” Ucap Arya.
Setelah berpakaian rapi, Arya duduk disebelah Bunga yang masih menundukkan kepalanya karena malu.
“Kenapa menunduk dan diam, sayang apa kamu sudah tidak sabaran ya ingin merasakan nya.” Goda Arya yang semakin hari semakin mesum dan riang, Arya mulai menunjukkan sikap aslinya yang sebenarnya.
Bunga tidak menanggapi perkataan Arya, dia sangat malu. Arya menarik dagu Bunga lalu menatap nya lekad, bola mata indah dengan pancaran yang teduh, mampu membuat Arya mersa nyaman dan tenang.
“Sabar ya.” Kembali menggoda Bunga.
Huck...huck...Bunga tersedak oleh air ludah nya sendiri. mendengar perkataan Arya yang vulgar bagi gadis remaja seperti dirinya. sedangkan Arya kembali tertawa lepas, tanpa sadar Bunga tercekat, menatap ketampanan pria dihadapannya itu.
“Kamu sangat tampan mas, tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika aku akan menjadi istri keduamu. aku mersa begitu beruntung mendapatkan mu, meskipun dengan kondisi fisiknya yang seperti ini.” Gumam Bunga larut dalam perasaan nya sendiri.
“Baru sadar ya jika suami mu ini sangat tampan?” sambil menghentikan tawanya.
“Tidak, aku hanya merasa mas Arya sangat jauh berubah sekarang. tidak seperti dulu lagi, pendiam dan murung." Bunga mengutarakan apa yang mengganjal dihatinya.
“Semua ini semenjak kehadiran mu sayang, entah kenapa aku sekarang sudah menemukan sesuatu yang aku inginkan, dan harapkan selama ini ada pada dirimu semuanya Bunga, perhatian, kasih sayang mu yang tulus. tanpa sadar aku telah jatuh cinta padamu sayang.”
Balas Arya mencium kening dan wajah Bunga, bahkan sekarang ciumannya mulai berlanjut pada bibir merah merekah yang selalu membuat nya bernafsu untuk ingin menikmati nya.
“Eeeitss, tahan dulu mas. belum waktunya selain kondisi fisik mas yang masih masa tahap pemulihan, ditambah aku juga yang benar-benar belum siap untuk ini mas.” Ucap Bunga serba salah.
“Iya sayang aku mengerti.” Arya mencium kening Bunga sekilas dan membawa gadis itu kedalam pelukannya.
Diluar negeri, Bella seperti berada diatas angin. karier nya yang terus melonjak. seakan-akan membuatnya lupa jika dirumah ada anak dan suaminya yang menunggu.
Bella sangat yakin jika Arya tidak akan pernah berpaling, mengingat dia merasa lebih segalanya dibandingkan Bunga. yang hanya seorang pelayan biasa, yang akan selalu kalah oleh pesona seorang Bella.
“Mbak Bella, tadi tuan Arya sempat telpon sewaktu kita masih dalam sesi pemotretan.” Terang Anggi asisten pribadi Bella yang mengurus semua tentang jadwal kegiatan nya, termasuk memegang ponsel pribadi Bella jika dia tengah sibuk.
“Suamiku, tumben dia menghubungiku. biasanya diam saja atau aku yang duluan menghubungi nya.” jawab Bella sambil meletakkan kembali pakaian rancangan desainer ternama yang baru saja dipesan nya sebagai oleh-oleh untuk Bunga sebagai kado pernikahannya dengan suaminya sendiri.
Kedengarannya memang lucu, bahkan Anggi asisten pribadi nya sempat syok melihat majikannya itu mengizinkan bahkan sangat mendukung suaminya untuk menikah lagi, jika wanita lain pasti akan marah dan nangis Bombay. tapi tidak dengan Bella dia begitu bahagia mengingat anak dan suaminya sekarang ada yang mengurus, sehingga dia mersa tidak terbebani lagi, dan bebas untuk menggapai mimpi nya menjadi model dunia yang selama ini begitu diimpi-impikan Bella.
Bella salah mengartikan, diamnya Arya sebagai bukti dukungan untuk karir nya, padahal kebalikannya. Arya memendam kesedihan dan kekecewaan yang mendalam terhadap istri yang begitu dicintainya, Bella lebih memilih karir dari pada merawat dan mengurus anak mereka satu-satunya Cecilio, yang begitu merindukan dan mengharapkan kasih sayang seorang Ibu.
Kehadiran Bunga, memberikan secerah harapan dihati Arya, yang semula cuek dan mengabaikan Bunga. namunamun tanpa disadarinya, kasih sayang dan perhatian Bunga pada dirinya dan Cecilio. membuat Arya tersentuh. bahkan Bunga juga tulus merawat dan memberikan nya obat dengan teratur. sehingga semangat Arya untuk sembuh kembali bangkit.
Saat diminta untuk menikahi Bunga, Arya dulunya hanya diam dan pasrah, karena sesungguhnya dia begitu bahagia. apalagi setelah Bella begitu antusias untuk mendukung nya, dan terus membujuk Arya.
Bella mengambil ponselnya dari tangan Anggi, dan mencari nama suamiku dari draft kontak dalam ponselnya. tidak lama panggilan terhubung.
“Tuuuttt....tuuuuuttt, Hallo assalamualaikum mas.” Ucap Bella berusaha semanis mungkin, begitu panggilan nya diangkat.
“Waalakumsalam, Bella.” Balas Arya.
Bella sempat terdiam, biasanya Arya akan bersemangat dan suara begitu lembut menyebut kata sayang atau istri ku, tapi sekarang Arya langsung memangil nya dengan sebutan nama “Bella.”
“Hallo Bella, kok diam?” terdengar suara Arya yang memanggilnya diseberang sana, membuyarkan lamunan Bella.
“I...Iya mas.” Balas Bella tergagap.
“Kamu kapan pulang, ini sudah sebulan kamu di luar negeri.” Ucap Arya, tidak ada lagi nada rindu dan mesra dari suara Arya, yang sekarang terdengar biasa saja bagi Bella.
“Lusa aku akan pulang, tumben mas nanyain...kangen ya? sama mas aku juga merindukanmu.” Ucap Bella antusias.
“Bella, kamu lupa ya? jika dalam minggu ini Cecilio berulang tahun. Aku tidak ingin merusak momen bahagia nya jika kamu tidak pulang dan mendampingi nya. saat potong kue dihadapan teman-teman nanti.” Balas Arya.
“Apa? Cecilio ulang tahun.” Ulang Bella.
“Bella kamu terlalu sibuk dengan dirimu, sehingga ulang tahun anak yang sudah kamu lahirkan sendiri saja kamu lupa.” Ucap Arya dengan nada kesal.
“Aku bukanya lupa mas, tapi ngak nyangka aja jika Cecilio kecilku sudah bertambah besar sekarang.” Bella berusaha untuk bersikap manis kembali, meskipun sesungguhnya dia benar-benar melupakan tentang perkembangan anaknya, cukup banyak waktu Bella yang terbuang sia-sia. yang pada Akir nya memberikan penyesalan panjang untuk dirinya.
Pagi ini, Bella dan Anggi sengaja berkeliling dipusat perbelanjaan dan oleh-oleh, terutama mainan mahal sebagai hadiah ulang tahun Cecilio.
“Bagaimana Anggi, mainan ini bagus tidak?” Bella memperlihatkan robot karakter Spiderman kesukaan Cecilio, dengan ukuran yang lumayan besar.
“Baguss banget mbak.” Ucap Anggi menatap mainan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mbah Edhok
itulah ... kalo hati suami kosong karena ulah isteri, sangat dimungkinkan itu adalah peluang hati suami akan pindah kelain hati. terlebih suami yang sangat mencintai isteri dan memberinya kebebasan agar bisa mengembangkan diri tetapi isteri malah keblinger terlalu asyik dan meremehkan suami... tanggung sendiri resikonya...
2024-01-06
0
Fina Ina
itulh sifat para manusia yang akan tamak degn ap yang dia raih.
2022-07-18
0
VERALI
Bella bner2 Istri yg g punya perasaan dn kasih syang trhadap Suami dn anakny sndri
2022-07-14
0